Setelah Pulang, langsung …..

19 Agu

Cuci tangan? Mandi? atau minum/makan?

Kalau di Jepang, terutama pada musim dingin dengan udara kering yang menyebabkan mudah masuk angin atau terkena influenza, kami pasti harus mencuci tangan dan kumur-kumur. Konon dengan kumur-kumur, bibit penyakit yang ada dalam mulut bisa dibersihkan dan mengurangi resiko masuk angin.

Kami kembali dari Jakarta hari Senin yang lalu. Begitu turun dari pesawat, aku sudah berkata, “Acchii… (atsui = panas)”. Setelah kami menyelesaikan imigrasi dan mengambil barang (kali ini barangku sedikit euy, karena memang satu penumpang cuma boleh satu koper seberat 23 kg. Kalau dulu boleh dua koper. Karenanya aku tidak banyak belanja oleh-oleh), kami langsung keluar dan bertemu dengan papa Gen yang menjemput. Aku juga sempat berfoto bersama teman lama yang kebetulan naik pesawat yang sama. Setelah itu aku menuju tempat pengiriman barang, untuk mengirim dua koper kami. Mobil kami kecil sehingga hanya muat masuk satu koper besar saja. Karena aku memilih perusahaan ekspedisi yang bekerjasama dengan ANA, maskapai yang kami pakai, kami pun mendapat “bonus” 50 mile.

Karena kami mendarat di Haneda, bukan seperti di Narita seperti tahun-tahun sebelumnya, kami bisa sampai di rumah dalam waktu 1 jam. Narita itu memang jauh rek. Begitu sampai di rumah, aku langsung memasak nasi dan membuat indomie untuk mengganjal perut yang kelaparan. Kai? Dia langsung memasang TV dan menonton rekaman acara TV pilihannya selama 3 minggu. Sedangkan Riku? Dia langsung membaca buku komik dan novel yang terbit seminggu sekali itu. Bayangkan sejak kemarin dia sudah membaca sebanyak ini! Semua!

Buku Riku yang langsung dilahap sejak kemarin (dua hari ini)

Memang Riku sejak menaiki pesawat ANA berkata padaku, “Ah senangnya bisa mendengar bahasa Jepang lagi” Aku teringat tulisanku yang dulu, Sembelit.
Lalu kutanya, “Kamu tidak suka ke Indonesia?”
“Suka tapi tidak mau lama-lama. Aku mau ke Jakarta lagi libur musim dingin nanti ya ma… Aku sendiri, atau bersama tante Titin juga boleh…”
“Waduh enaknya. Kamu nabung saja sendiri. Mama juga mau pergi, tapi pasti tidak ada uang lebih. Gini aja, nanti kamu jemput Opa bukan Maret dan kembali ke Tokyo dengan opa, tapi jangan lupa belikan pesanan (makanan dan sebagainya) mama ya”
“OK aku mau….”
“Semoga saja bisa ya”

Demikianlah, kami sudah kembali ke kandang kelinci kami setelah melewatkan 3 minggu yang amat sibuk di Jakarta, termasuk Makassar, Surabaya, Klaten dan Jogjakarta. Liburan musim panas kali ini memang lebih pendek dari biasanya. Mohon maaf kalau masih ada teman yang terlewatkan dan tidak tersapa, tidak berjumpa. Terima kasih untuk teman-teman yang banyak membantu kami, menyediakan waktu untuk bertemu dengan kami, dan juga yang mengirimkan oleh-oleh kepada kami. Semoga Tuhan mau membalas budi baik  teman-teman semuanya. Dan sampai berjumpa kembali pada liburan mendatang…..