Setelah kami menonton film Di Bawah Langit Berbintang, kami makan siang cepat-cepat dan pergi ke Enoshima Aquarium. Konon aquarium ini masih baru, dan menurut temanku orang Jepang, sangat bagus sampai dia menjadi anggota tahunan. Tapi memang dia berkata kalau bisa jangan pergi ke sana waktu musim dingin karena dingiiin! brrrr.
Tapi mumpung sudah di Enoshima ya kami pikir sekalian saja, daripada datang lagi wazawaza (dengan sengaja- khusus). Jadi kami langsung ke Aquarium itu dan sampai di pintu gerbangnya pukul setengah dua. Untung aku mengambil jadwal acara dan mengetahui bahwa ada show lumba-lumba pukul 2 siang. Jadi begitu masuk kami tidak berlama-lama lagi, langsung jalan terus menuju tempat pertunjukan lumba-lumba, padahal banyak sekali pemandangan yang menggoda kami. Begitu sampai di tempat show, pertunjukan baru dimulai dan tentu tak ada tempat lagi untuk menonton, di deretan berdiripun. Jadi kubiarkan Kai dan Riku mencari jalan sendiri, menyelinap di antara kaki-kaki orang dewasa supaya bisa melihat. Jadi memotret menjadi amat sangat tidak memungkinkan.
Setelah pertunjukan selesai, kami masuk lagi dan jalan kembali (melawan arus) sampai ke aquarium pertama depan pintu masuk. Perlahan kami menikmati akurium berisi ikan-ikan dan hewan laut lainnya yang begitu menakjubkan. Aku membawa kamera digital, tapi ternyata untuk kondisi gelap dalam ruangan, kamera iPhone paling mantap dan cepat (karena fokus dan shutter speednya cepat).
Setelah melihat aquarium dengan ikan-ikan di dasar laut dalam kami melihat pojok khusus yang sedang menengahkan ubur-ubur. Baru tahu bahwa ubur-ubur juga banyak jenisnya. Ada yang benar-benar transparan dan besar-besar (sebesar telapak tangan), ada pula yang berwarna-warni. Tapi secara keseluruhan jika melihat ubur-ubur langsung teringat mushroom/ jamur yang juga bermacam-macam jenis. Bagus juga penyajian mereka dalam satu pojok tersendiri.
Tapi memang yang paling menyenangkan adalah melihat aquarium besar yang berisi ikan-ikan kecil, tuna, ikan pari, hiu dll. Seandainya ada tempat duduk di depannya pasti banyak yang akan duduk berlama-lama di depannya. Sama sekali tidak membosankan melihat ikan-ikan itu dengan bebasnya bersliweran di depan mata. Suatu pemandangan dasar laut yang tidak bisa kita lihat tanpa pergi menyelam. Aku ingat di Kasai Rinkai Koen juga ada aquarium sebesar itu tapi kok rasanya lebih menarik yang di sini ya?
Yang menurutku menarik adalah pasangan seekor hiu yang (hampir) menempel di atas ikan pari besar. Dia selalu mengikuti kemana saja ikan Pari itu pergi. Simbiose mutualisma!
Setelah itu kami bersiap untuk menuju pintu keluar, tapi sebelum itu ternyata ada semacam ruangan yang dipakai untuk belajar kehidupan pantai dan laut. Di situ Riku dan Kai sempat memegang Bintang laut.
Sekeluarnya dari kompleks Aquarium kami sempat berjalan sepanjang pantai menuju lapangan parkir. Untung saja perjalanan pulang kami menemui kemacetan sehingga dapat cepat sampai ke rumah.
Untuk keterangan/pamflet bahasa Inggris bisa didownlad dari : http://www.enosui.com/english.pdf