Hidup Miskin

29 Jun

Siapa sih mau hidup miskin? Tapi jika memang kita cuma punya uang sedikit, tentu kita harus hidup sesuai kemampuan kita itu kan? Di  Terebi Asahi ada sebuah acara yang menampilkan seleb yang bisa hidup dengan jatah uang 10.000 yen (1 juta rupiah) sebulan. Tentu mereka harus berhemat sekali untuk bisa tetap hidup, tanpa kelaparan. Tiga peserta itu memulai pertandingan berhemat dalam acara Ikinari Ougon Densetsu いきなり黄金伝説 setiap Kamis malam, dengan tajuk “Hidup hemat ala seleb sebulan 10.000 yen「芸能人節約バトル 1ヶ月1万円生活 “. Padahal untuk perbandingan biasanya budget makanan satu keluarga di Tokyo sebulan sebesar 40.000 – 60.000 yen (4-6 juta Rp).  Tentu saja karena ini battle atau pertandingan, mereka berusaha hidup seminim mungkin, sehingga sedapat mungkin pada hari yang ke 30 masih ada sisa uang. Besarnya sisa uang itu yang menentukan kemenangan mereka.

Yang kurasa bagus dalam acara ini adalah mereka memasak semurah mungkin tapi (kelihatannya) enak. Bahkan penonton diberitahu resep dan cara masaknya, tentu original peserta sendiri dan setiap masakan dihitung berapa biayanya. Tidak jarang kita lihat masakan sebanyak dan seenak itu hanya 100 yen (Rp10.000) saja. Kalau mau murah memang tinggal di pantai, tinggal menangkap ikan lalu bakar. Atau harus tahu toko/pasar yang menjual barang-barang/bahan makanan murah. Biasanya ada beberapa toko sayur yang bisa dibeli dengan memasukkan sayur sebanyak-banyaknya dalam satu kantong plastik. Jadi yang dipertanyakan adalah kemampuan mengatur sampai tak ada celah lagi. Atau satu lagi yang suka makan mie, dia membuat mie sendiri. Karena jika makan nasi terus, pasti kurang uangnya. Harus dicari alternatif lain pengganti nasi yang lebih murah dari beras. Ampas tahu juga bisa didapat gratis, padahal cukup bergizi dan bervolume sehingga membuat perut kenyang loh. Peserta perempuan biasanya memperhatikan keseimbangan gizi dan sayuran, sehingga tidak jarang mereka menjadi langsing setelah acara ini. Selain itu ada pula komentator ahli gizi/kuliner yang menilai setiap masakan yang dibuat peserta dilihat dari segi ekonomis, gizi, penampilan dan rasa.

Sebelum 30 hari berlalu, biasanya ada laporan tengah waktu, untuk membandingkan pengeluaran masing-masing peserta. Biasanya di situ bisa diketahui untuk selanjutnya perlu berhemat seberapa banyak lagi supaya bisa menang. Ada yang mematikan lemari es dan menyimpan bahan makannya dalam kotak styrofoam yang diberi es gratisan. Atau lebih mengurangi lagi pemakaian lampu. Kalau melihat acara ini, banyak yang bisa dipelajari apa saja tindakan dan ide-ide untuk berhemat. Tentu saja jika tinggal sendirian saja, kalau ada anak ya tidak bisa diterapkan, atau tidak bisa berhasil. Dan tetap saja merasa kagum dengan kemampuan mereka untuk berhemat, bahkan biasanya bisa menyisakan uang sebesar 2000 an yen di akhir bulan.

Satu lagi acara televisi di Jepang yang bisa kami nikmati sekeluarga, sambil belajar pelit berhemat!