Dalam beberapa hari ini memang kata-kata itu yang menjadi topik di sini.
Mengalahkan….. Tim Nadeshiko, sepak bola wanita Jepang berhasil mengalahkan tim USA dengan PK atau tendangan penalti. Karena tayang dini hari, aku tetap tidur, tapi Gen bangun dan menontonnya. Dan aku terbangun hanya sempat melihat upacara penyerahan piala. Aduh…. aku merinding menontonnya. Semangat mereka itu loh seakan menyebar ke seluruh Jepang untuk bangkit dari keterpurukan akibat Gempa Tohoku. Luar biasa!
Mengalah…. Riku sedang belajar mengalah pada Kai, adiknya. Aku yang juga anak pertama selalu mengimbau Riku untuk mengalah pada adiknya. Alasanku, Kai belum mengerti bahwa dia harus mengekang diri. Jadi smabil mengalah, ajarlah pada Kai untuk tidak melakukan hal itu. Sulit memang. Aku sendiri tidak suka jika anak sulung harus mengalah terus. Jadi kalau aku lihat Kai yang benar salah, biasanya aku turun tangan. Wah ramai deh pokoknya kandang kelinciku ini kalau mereka berdua sudah berantem. Makanya aku agak khawatir harus meninggalkan mereka berdua besok di rumah. Terpaksa, karena mereka berdua sudah masuk libur musim panas, sedangkan mamanya belum. Masih harus bekerja 🙁 Berdoa yang kencang saja supaya besok tidak terjadi apa-apa. Kalau Riku sendiri rusuban 留守番 (jaga rumah) memang sudah beberapa kali dan bisa (keenakan malah bisa main, nonton TV dan makan snack 😀 ). Di Jepang tidak ada peraturan yang mengharuskan anak-anak tidak boleh ditinggal sendiri seperti di Amerika. So, wish me luck ya.
Kalah…. adalah kami, penduduk Tokyo. Kami kalah dengan cuaca yang tidak bersahabat. Sejak kemarin Badai no 6 mendekati kepulauan Jepang. Pagi hujan disertai angin kencang. Terpaksa aku biarkan Kai di rumah, karena dia sudah mengeluh sakit tenggorokan terus sejak Minggu (tapi mana mau dia minum obat). Riku tetap ke sekolah sendiri, karena tidak ada telepon dari sekolah lewat “hubungan hantu ke hantu” bahwa sekolah diliburkan. Tapi memang waktu aku telepon ke TK nya Kai, kepala sekolahnya mengatakan bahwa acara “Yuzumi Kai” semacam festival musim panas di TK nya yang rencananya akan di adakan Rabu ini dibatalkan. Lalu Riku pulang membawa pemberitahuan bahwa jika badai bertambah parah, maka ada kemungkinan:
1. Sekolah dimulai lebih lambat (menunggu badai lewat)
2. Sekolah selesai lebih cepat
3. Sekolah libur sama sekali….
dan keputusan ini aan disebarkan pukul 6:45 pagi lewat “hubungan hantu ke hantu” itu. Susah memang kalau ALAM sudah berbicara, kita harus menaati kehendakNYA. Padahal Rabu ini adalah hari terakhir sekolah, sehingga pasti repot sekali jika diharuskan libur. Karena itu kami KALAH oleh alam kali ini.
Tapi tentu saja semangat untuk ngeblog tidak boleh kalah ya. Twilight Express pernah “mati” dua hari karena disuspend server (biasalah, alasannya terlalu banyak pengunjung….hiks) sehingga aku terpaksa kukut-kukut pindahan server yang lebih besar lagi. Hari ini sudah pakai server baru, semoga lebih mudah diakses teman-teman di Indonesia karena servernya di Indonesia. Terima kasih untuk kesetiaan teman-teman terhadap TE yang sampai menghubungiku begitu TE tidak bisa diakses. Arigatou Gozaimasu.
So selamat hari Rabu….