Hari ini Tokyo basah lagi. Seharian turun hujan, meskipun tidak begitu deras. Tapi tentu anak-anak dilengkapi sepatu karet (boots), jas hujan dan payung.
Meskipun waktu bangun Kai sempat berkata, “Aku maunya sama mama”, dia tidak merengek dan bahkan cepat-cepat memakai sepatu boots nya waktu aku ajak pergi. Aku masih mengambil ini itu waktu Kai berkata, “Mama cepat dong. Nanti mama terlambat kan?” Duh …cerewet 😀
Kami berjalan menuju TK nya, dengan cukup santai. Sebetulnya aku ingin cepat-cepat tapi memang berjalan dalam hujan itu sulit. Karena aku dan Kai masing-masing memegang payung, tentu sulit untuk bergandengan tangan. Jadi aku pilih melewati jalan yang sepi. Hanya menggandengnya waktu menyeberang jalan atau kalau ada mobil lewat saja.
Sudah hampir dekat TK nya waktu aku mulai jengkel dan meminta dia untuk berjalan dengan benar (dan cepat). Lalu tiba-tiba dia berkata, “Tante itu tidak apa-apa ya?” sambil mengkhawatirkan seorang ibu-ibu yang berjalan di dekatnya. Doooh cerewet (lagi), dan aku berkata, “Tidak usah khawatirkan orang lain. Urus diri sendiri saja”
Tapi si tante itu mendengar suara Kai dan sambil tersenyum dia berkata pada Kai: “Tante tidak apa-apa kok. Kita sering ketemu ya…. Maaf tante jalan duluan ya…” dan aku cuma bisa tersenyum, membungkuk dan berkata, “Maaf….” (Untung Kai tidak bicara yang jelek)
Lalu dia melihat seorang ibu bersepeda dalam hujan, dengan segala atribut, dan…. memegang payung sebelah tangan (bener seperti akrobat). Lalu Kai berkata, “Mama tidak naik sepeda ya kalau hujan….”
“Iya, karena mama tidak bisa pegang payung … kan bahaya satu tangan pegang stang, satu tangan pegang payung. Kalau mama jatuh bagaimana?”
“Ibu itu juga bahaya ya…..” (Untung si ibu itu sudah jauh….duuuh nak…kamu kok cerewet sih)
Dan sekitar pukul 4:30 aku jemput dia. Masih banyak anak yang belum dijemput orang tuanya. Di pagar dia melihat seorang ibu masuk gerbang naik sepeda, tergesa-gesa. Lalu Kai berkata, “Osoi… (lambat yah)”, aku sendiri tidak begitu mengerti apa yang dia maksudkan dengan kata itu, ketika sang ibu berkata, “Iya yah saya terlambat jemput anak saya….” dengan nada penyesalan…. dan aku hanya bisa bilang, “Sumimasen… (maaf)”, dan aku berkata pada Kai, “Kai pulang lebih cepat dari orang lain, ibu itu tidak terlambat!”… duuuh cerewet! 🙁
Kai berjalan di sampingku dengan segala atribut hujannya. Jas hujan, sepatu boots dan payung. Tasnya aku yang bawakan karena cukup berat jika dia harus memanggulnya sambil berjalan dalam hujan. Lalu Kai berkata, “Mama kok tidak pakai jas hujan?”
“Mama tidak perlu”
“Tapi nanti mama sakit…” Duuuuh cereweeeeeeeeeeeeeeet!
“Terima kasih Kai, tapi tidak ada jas hujan yang cukup besar untuk mama”
Dan Kai diam sambil terus berjalan.
Suara hujan yang jatuh di payung …
kecipak kecipuk air terkena sepatu boots…
bunga, daun, jalan…. basah semua.
hening
sejuk (hari ini kabarnya max 19 derajat)
dan kuraih tangan Kai untuk menyeberang jalan.
Perjalanan pulang yang semestinya hanya 10 menit menjadi 25 menit.
Tapi aku menikmatinya, mengalahkan rasa capek dan berat memanggul ransel berisi kertas dan buku-buku.
tik tik tik suara hujan
sayang hari ini aku belum mencium bau tanah yang kusuka
karena perasaanku lebih terfokus kepada anakku
dan hujan….
Di Indonesia libur ya… Hari Kenaikan, seharusnya aku ke gereja. Tapi di sini tidak libur, semua bekerja 🙁
Hahaha, Kai bukan cerewet, Mama, tapi perhatian 🙂
Saya selalu suka hujan, cuaca yang dingin enak untuk merenung.
wah, hari ini si Kai benar2 banyak bertanya ya mbak. tapi senang liat anak suka bertanya.
Tokyo hujan terus yaaa? kalo kita di Yogya panas mendung..lum hujan2 nih.
Selamat hari Kenaikan ya Mbak..
Bau tanah di Tokyo samakah dengan bau tanah kena hujan di tanah air? Aku juga suka itu, pernah kutulis juga. Bau itu gara2 bakteri Actinomycetes.
Kayaknya kalau aku ketemu langsung sama Kai-chan, bakalan banyak komentar Kai ngomongin aku 😀
Imee san,
kore wa subarashii dairy desu, so iu funi Kai chan wa, futsuu dewa nai deshou ka?
disini jg ga ada misa (inggris) tp diganti ke minggu. Ini gw join komunitas Irlandia-Inggris gt dan
sptnya mereka usaha sendiri datangkan romo2 dari sana.
**liat bbrp artikel lain, kok jrng reply koment Mee? hhh 🙂
hahahah kai.. kai… 🙂
sama kayak andrew bawelnya, suka banget ngurusin orang lain. hahaha
nampaknya kai memiliki bakat jadi pengamat dan pegiat sosial mba
sebablah itu perhatian dan kepeduliannya terlihat. hehehe…
Pasti mbak merindukan bau tanah yang terkena air itu ya..
hmm,aku juga suka baunya yg eksotik itu mbak..
duhh,,kai lucu banget mb pas waktu pakai perlengkapan lengkap gitu
heheheheh
jaga kesehatan ya mb, muach..muachh
k imellllll sayangggggggg…
Terima kasih yaaa SMS-nya… It was just like an oase in the desert, so refreshing 🙂 segernya sama kaya liat foto2 di artikel kali ini.. Kuerennnn semuanya.. Coz you’ve done everything with your heart (writing, taking pics, posting) so reading TE for me is a must hehehe kiss kiss lagi ahhhhhh… Btw, did u receive my reply? salam Sayang selalu yaaa.., can’t wait to Hugh u directly hehehe
Eka….
Nomor hapemu apa masih yang dulu?
saya juga suka mbak imel bau tanah basah.. Ahhh, feelnya dapet kalau habis hujan ada bau itu..
disini liburnya diperpanjang mabk sapai 4 hari……..tapi kita ga pergi kemana-mana nih….beresin rumah….biar lebih terurus hheheheheh…* padahal yg ngerjain bukan saya…..*
liat foto2nya Mba Imelda… dan kata2 yg menggambarkan hujan, jd ikut ngerasa sejuk… walau disini suhu nya diatas 30 derajat…
Kai pinter sekali siiih… hihihi… *gemes*
kucubit pipinya yaa… sumimasen… hehehe…
Disini juga hujan seharian, Mbak. Malahan hujan ngga kenal kompromi, ngga peduli kalau hari libur besar. Mau ngga mau kemana mana pakai jas hujan. Tapi, kalau hujan bgini ditemani anak yang cerewet malah ngga berasa basah kan Mbak? 😀
aduduh … selalu gg nahan deh liat fotonya Kai, imut banget >.<
iyaa wangi tanah setelah hujan emang eksotik banget 😀
haha disini malah hujan mulu mbak…. gak tau nih.. cuaca anehhh di Indonesia..
Aku suka Kai. Walau masih kecil, sepertinya dia sangat perhatian/peduli sekelilingnya, termasuk orang-orang yang disayanginya. Juga tidak takut untuk memberikan pendapatnya.
Orang tuanya tentu bangga pada Kai :-).
Anak seumuran Kai dan Icha selalu ingin tahu dan terlalu perhatian, apalagi kalau sudah berkomentar ada-ada saja yang membuat kita geli atau berpikir kok pikirannya sudah sampai kesitu yaa…wah ternyata hujan kalau dinikmati seru juga kan Mbak Imel, kadang waktu aku pake jas hujan waktu jemput Rizky melihat orang pake mobil kepikiran juga kapan kami seperti mereka punya mobil bagus ngga kehujanan, tapi mendengar Rizky menjerit2 kesenangan sambil nyanyi-nyanyi ditengah hujan, aku ikut-ikutan juga ah ternyata aku belajar dari anak-anakku untuk mensyukuri dan menikmati yang ada dengan gembira.
Berarti Kai orangnya pedulian, Bu. Bgus malah. Hwehe. 😀
Di sini panas. Gerah. Sakit pula. Seharian tidur saja jadinya.
Tidak usah khawatirkan orang lain. Urus diri sendiri saja”
hahaha… aku bisa ngebayangin adegan itu…
hihi… Kai pehatian banget sama orang ya mbak..
dan payung transparan itu.. owh.. it’s s Japan…
nggak tau napa, setiap ngeliat payung transparan.. Jepang aja yang saya inget…
aiahahahha…kai lucu banget sih. persis kayak ponakan saya. apa juga dikomentarin sama dia
*towel pipi kai*
udah jangan bilang anaknya cerewet terus 😀
bukannya itu nurun dari emaknya xixixi
lagian ntar klo Kai diem aja, malah bingung sendiri lho 😛
mba? bener ga ada jas ujan yang muat? emang ga bisa mesen ya? *mbayangin di jakarta yang serba bisa bikin, minta jaitin org gitu* xixixi
aihh hampir ketipu saya ketika melihat foto payun itu
kirain payungnya special edition yan gada foto Kai gitu
eh g taunya payungnya transparan toh, jadi Kai di dalam keliatan hihihi …
dasar deh mata burem xixixi
terasa di tokyo baca ceritanya si mba…
He..eh.. nih…
Serasa nonton adegan film kartun sailormoon 🙂
Kai…ungkapannya lucu dan menyejukkan, dia perhatian sekali terhadap sekelilingnya ya.
Kai apa sudah diajari bahasa Inggris? Jadi kalau pulang ke Indonesia bisa mengobrol nantinya….soalnya gemes dan kangen deh Kai.
Cerewetnya Kai keturunan dari mama atau papanya nih.
Hahaha…
menurut saya anak kecil yang cerewet itu menggemaskan kok mbak…
kalau anak sendiri mah, kalau keseringan menyebalkan 😀
EM
waahhhhh…kai dibalik payungnya…hehe
lucu…cakep.
arigatou
EM
Heheheee…
aduh memang umur-umur segini cerewenya mintaa ampun ya..
hahahah…sama ya? Vay juga?
EM
Biarin aja sih Kai cerewet, khan pertanda dia peduli pd orang lain Mbak EM 😀
aku juga suka banget dgn harum tanah pd saat hujan pertama kali menyentuh bumi 🙂
salam
iya bunda, harum tanah dan rumput…heaven
EM
Wah, ga libur ya Mba? Berarti di gereja juga jemaatnya sedikit dunk?
hehehe pastilah…. aku sendiri ngga tau karena tidak ke gereja 😀
EM
Salam Takzim
Hujannya sering deras ya tant. kalau hujan lebih suka untuk berteduh tant. takut flu, maklum badan saya rentan dengan air hujan
Salam Takzim Batavusqu
Hahahaha… Cerewetnya si Kai. Jadi inget bermobil di Jakarta dengannya. Segala mobil yang dia liat dikomentari. Yang bannya empatlah. Yang rodanya bulatlah. Dasar 😀
Untung saja si tante itu hanya mendengar komentar Kai. Coba kalau si Tante mendengar juga jawaban mamanya atas komentar Kai [““Tidak usah khawatirkan orang lain. Urus diri sendiri saja”]. Nggak kebayang. Hihihi.
Ya, repot memang kalau tidak ada jas hujan yang cukup besar untuk mama, Kai… :p