Kamu di mana? Mungkin banyak yang belum lahir, atau baru lahir. Tapi saat itu aku sudah bersekolah di SD, SD swasta di bilangan Kebayoran Baru. SD itu adalah milik yayasan katolik, dan kebetulan aku bersekolah sejak TK sampai SMA, pada perguruan yang sama. Dan ada pula beberapa temanku yang seperti aku, terus bersekolah pada yayasan yang sama.
Masih ingat nama teman SD mu? Jika sudah lewat 35 tahun, rasanya sulit mengingat semua nama, tapi paling tidak teman satu kelas dan teman terdekat pasti masih ingat ya? Waktu SD aku pendiam. Amat pendiam. Dengan teman akrab yang sedikit jumlahnya. Aku sendiri lupa siapa teman akrabku s/d kelas 3 SD. Tapi yang pasti Ratih Lestari, adalah teman akrabku di kelas 5 dan 6 SD. Bersama Kwik Mulan, Catherine dan Ani kami membentuk geng di SD yang bernama Rascal. 😀
Terakhir aku bertemu Ratih waktu Riku berusia 2 th, jadi 6 tahun yang lalu. Jadi waktu Ratih menulis inbox di FB, kami langsung merencanakan pertemuan kami di PIM. PIM ini juga merupakan tempat favoritku dalam mudik 2011 sebagai tempat bertemu teman-teman. Kami mengejar ketinggalan berita terutama sejak lulus SMA dan menikah.
Selain Ratih yang teman SD, aku sempat bertemu dengan Ika yang teman SMP, Xenia yang teman SMP. Ratih dan Ika tinggal di Jakarta jadi masih bisa bertemu setiap tahun, tapi Xenia karibku di SMP tinggal di New York dan kebetulan mudik juga. Bertemu teman lama memang paling enak kencan berdua-dua, sehingga banyak yang bisa diceritakan. Tapi karena waktu yang terbatas, sering kami mengajak teman yang sebetulnya merupakan teman kami, yang setting nya di tempat lain. Sehingga pada suatu kali kami bertemu 7 orang, yang masing-masing setting pertemuannya berbeda. Misalnya aku kenal dengan Ratih, Xenia, Chandra dan Kassandra di SMP, sedangkan kenal Prayang dan Wida di SMA. Tapi pembicaraan bisa aja nyambung tuh. Ah, teman-temanku ini sudah menjadi orang terkenal semua.
Yang aku rasa merupakan kejutan adalah reuni teman-teman SD secara mendadak. Tadinya aku hanya mau bertemu seorang teman, Ani. Lalu si Ani berkata, “Mel, ngga apa-apa kan kalau aku ajak Nta dan Jendril?” …of course… Eh, pas sedang mengatur jadwal, tahu-tahu seorang teman, Maya yang tinggal di Melbourne dan kebetulan mudik juga berkata, “Mel… mau reuni dong…ajak-ajak gue ya”. Jadi aku menentukan waktu hari Jumat tgl 12 Agustus, waktu buka, di Urban Kitchen Pasific Place (situ lagi situ lagi hihihi). Mendadak semua menghubungi semua, lewat BB percakapan terjadi, kemudian aku menghubungi lewat FB. Dari yang tadinya 4-5 orang menjadi 21 peserta. HEBAT! Dan… senang sekali bertemu teman lama yang memang tidak berubah meskipun usia berubah (selain usia, yang berubah juga adalah warna rambut, daging di pinggul dan perut, serta isi dompet :D)
Aku dan Ani sebagai pencetus pertama sudah berada di Urban Kitchen dari pukul 4 sore. Aku minta petugas untuk menyiapkan tempat duduk untuk 18 orang. Mungkin di bulan puasa, kami tidak bisa reserve tempat, tapi kalau sudah ada yang datang bisa minta tempat untuk beberapa orang. Memang petugasnya itu juga mengatakan bahwa jika jam 6 masih ada kursi yang kosong, kemungkinan besar akan diambil untuk orang lain. Untung saja pukul 6 sore, sudah cukup banyak yang berkumpul sehingga kami tetap bisa memakai tempat di situ, bahkan untuk 21 orang!
Bisa bercakap seperti dulu dan menggali kenangan di SD. Sepertinya nanti waktu berusia setengah abad, harus mengadakan yang resmi, supaya masih bisa bercerita dan tidak belum PIKUN! Dan tahukah cerita yang paling “seru” adalah menggali kenangan bahwa kelasku 6A, pernah ditampar oleh guru olahraga, satu kelas hahahaha. Aku sendiri sudah lupa kejadian itu, tapi Ani temanku mengingatkan kami semua. Nah loh, kok ingatnya yang jelek ya?:D Teman-teman sendiri masih ingat cerita waktu SD? Kalau baru max 20 tahun mungkin masih ingat, tapi lebih dri 25 tahun? hihihi
Selain kenangan masa SD, kami juga saling bertukar informasi mengenai keadaan kami dan teman-teman kami. Ada yang sudah meninggal karena gagal ginjal. Sedih mengetahui 2 teman yang sudah menjadi janda karena suaminya meninggal, 3 lagi janda cerai, dan beberapa duda. Ada yang memang belum menikah. Ah… manusia memang harus menjalani liku-liku kehidupan ini.
Sayang sekali jam 8 malam, aku sudah harus pamit. Karena anak-anak telepon menanyakan diriku kemana, karena aku sudha keluar rumah sejak pukul3 siang. Padahal masih ingin mengejar ketinggalan 30 tahun lebih cerita-cerita jaman dulu. Padahal mereka masih melanjutkan pembicaraan di Starbuck entah samapi jam berapa ….hiks. Jadi kami berfoto bersama dulu sebelum berpisah. Reuni mendadak yang amat sukses menurutku. I really miss them. Semoga semua tetap sehat sampai kita bisa bertemu lagi ya….