Naik-naik ke puncak gunung!

11 Sep

Yang pasti kami tidak bisa menyanyikan lagu itu pas sedang mendaki gunung. Capek bo! Bisa melangkah aja masih mending deh…

Minggu, 6 September, setelah check out jam 10 dari Kusatsu Hotel, kami menuju ke Gunung Shirane (2160 m). Katanya cuma 30 menit dari hotel… dan ternyata memang dekat sekali. Sebelum kami sampai di tempat menaiki cable car, kami sempat melewati beberapa course “Kusatsu International Ski Park” untuk bermain ski yang jika musim dingin pasti dipenuhi para penggemar olahraga ski ini. Tempat yang putih tertutup salju itu, pada musim panas, hanya terlihat sebagai bukit tak teratur.

Kami membeli karcis cable car seharga 1500 yen untuk pulang-pergi. Katanya sih satu perjalanan naik/turun makan waktu 15 menit. Tadinya Gen bilang, 1500 yen mahal ya? Tapi…saya pikir one way 750 yen (hampir setara dengan argo pertama naik taxi di Jepang) itu tidaklah mahal. Untung cable car bukan ski lift (yang bentuknya hanya berupa kursi) sehingga saya masih bisa “tersenyum” selama naik cable car…. maklum, saya kan penakut, phobia pada ketinggian.

narsis dulu ahhhh... padahal tangannya pegangan terus tuh takut jatuh

Selama naik cable car ini, kita bisa melihat kontur gunung, dan tanaman rendah yang tumbuh di gunung. Beberapa sudah mulai berganti warna, tapi jika benar-benar sudah masuk musim gugur, pasti tempat ini indah sekali. Yang agak menakutkan bagi kami, waktu membaca tahun pembuatan Ropeway ini, sudah lebih dari 20 tahun…. gimana kalau tiba-tiba macet atau putus ya? Hush… kalau berpikir negatif, nanti akan terjadi, jadi lebih baik jangan dipikirkan.

dari pendakian Gunung Shirane, memandang ke bawah terlihat danau Yumiike

Setelah sampai di point kedatangan, kami masih harus naik bus (gratis) untuk sampai di kaki bukit, tempat yang bernama “Shirane Rest House” tempat perhentian pendaki  yang mau melihat kawah Gunung Shirane ini. Di dekat tempat perhentian ini juga terdapat kolam kecil, yang bernama Yumi-ike.  Dari tempat perhentian ini, katanya sih butuh 15 menit untuk mendaki bukit itu. Dan menurut keterangan anak-anak pun bisa mendaki dengan mudah.

Sambil berjalan menuju bukit, kami melihat pematang dengan bunga liar. Tiba-tiba Gen melihat jenis kupu-kupu yang langka. Wah si Gen emang hafal jenis-jenis kupu-kupu, dan ada 3 jenis kupu-kupu yang berhasil kami temukan di daerah Kusatsu ini. Warnanya indah.

Jalan setapak yang diberi pavement mulai menanjak. Riku menggeh-menggeh berdua mamanya. Sedangkan Kai digendong Gen. Setiap berhenti untuk mengambil nafas, kami melihat ke arah bawah, tempat kolam Yumi-ike yang berdiameter 130 m, semakin mengecil.

Setelah hampir 30 menit mendaki, akhirnya kami sampai di puncak dan bisa melihat kawah gunung Shirane yang bernama Yugama di kejauhan. Danau ini berwarna hijau emerald, dengan diameter 300 meter dan kedalaman 30 m. Kabarnya karena gunung Shirane ini merupakan gunung api yang masih aktif (Terakhir meletus tahun 1983), sekarangpun masih keluar gas dari dasarnya sehingga airnya tidak akan membeku meskipun musim dingin. Selain itu air danau ini sifat asamnya amat kuat (ph 1) sehingga merupakan gunung yang “terasam” di seluruh dunia. Jatuhkanlah alat pancing, maka dalam seminggu semuanya akan melebur/meleleh.

Setelah berfoto, kami menuruni bukit dengan kecepatan dua kali lipat  waktu naik. Dan Kai terus menangis karena aku lupa tidak membawa susunya. Dia menangis terus karena dia ingin digendong aku…sedangkan aku tidak bisa menuruni bukit sambil menggendong dia. Bisa-bisa kita berdua akan terjungkal dan jatuh berguling-guling sampai bawah hehehe.

Akhirnya setelah beristirahat di “Shirane Rest House” tadi, kami kembali lagi ke tempat naik cable car dan menuruni bukit. Lega deh Kai bisa minum susu, dan tidur di mobil. Sementara kami mengambil rute pulang ke Tokyo lewat Karuizawa.

jalan ke karuizawa

Kota Karuizawa juga indah. Kota yang dipenuhi bungalow indah, tempat penduduk Tokyo melepas lelah. Semacam puncaknya Jakarta deh. Dan tentu saja macet dengan mobil dari luar kota. Namun setelah melewati pusat kota, terlihat pemandangan gunung batu karang dan jalan berkelok. Kami harus membayar beberapa kali uang masuk tol yang pendek-pendek karena tol itu  milik pemerintah daerah setempat.

Tapi dengan begitu, kami bisa mampir di sebuah air terjun yang bernama Shiraito yang berada di daerah Karuizawa ini. Sebuah air terjun yang aneh karena pendek tapi memanjang. Air rembesan di bukit tertahan oleh lapisan tanah keras sehingga keluar halus-halus bagaikan shower dan berkumpul di kolam yang jernih. Baru dari situ mengalir deras menjadi sungai ke bawah, dan menjadi asupan air untuk daerah sekitarnya.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, sedangkan kami belum makan siang, kami berhenti di Parking Area yang menjual kamameshi, nasi uduknya Jepang bernama Oginoya. Ekiben, bekal makanan yang dijual di stasiun ini pernah saya ulas di postingan di sini. Dan nasi uduk Oginoya ini memang terkenal sudah lama, mewakili sebuah stasiun yang bernama Yokokawa. Sekarang stasiun itu sudah tidak ada, karena jalur keretanya juga sudah dihentikan.

Nah yang menariknya, di dalam gedung Raking Area itu diletakkan satu gerbong-gerbongan yang bisa dipakai sebagai tempat makan. Tapi gerbong kereta ini begitu real, sehingga seakan-akan kita benar-benar makan dalam kereta….selayaknya ekiben ini dimakan.

Kami beristirahat cukup lama di Parking Area ini, karena sebelumnya sudah mendengar berita bahwa jalan tol ke arah Tokyo macet sepanjang 20 km. Pikir kami kalau kami beristirahat lamaan, maka kemacetan bisa berkurang. Tapi ternyata kami salah, karena waktu kami meninggalkan PA itu, tanda informasi kemacetan menunjukkan 30 km. Wahhh terpaksa deh bermacet-macet ria. Tapi aku kagum pada Riku yang terus menemani papanya menyetir dan bercerita macam-macam sehingga papanya tidak mengantuk. Terus bercerita, mengarang cerita dan tertawa-tawa sendiri…sampai kami sampai di lapangan parkir rumah kami. Marvelous!

Dengan demikian cerita perjalanan kami weekend lalu sudah selesai. Entah kapan lagi kami bisa menginap di pemandian air panas sebagus itu…. Yang pasti harus menabung lagi.

NB: bagi pencinta mendaki gunung, Jepang adalah negara yang harus dikunjungi. Kenapa tidak? Menurut peta skala 1:25.000 di Jepang ada 18.000 gunung! Dan kamu harus lihat pemandangan gunung yang bertumpuk dengan gradasi warnanya…Indah! Bapak mertua saya baru mendaki 100 gunung yang terkenal di Jepang.

lukisan karya pelukis Jepang yang terkenal Higashiyama Kaii
lukisan karya pelukis Jepang yang terkenal Higashiyama Kaii

Arti Mimpi

8 Nov

Tadi Kemarin sore saya chatting dengan Yoga. Dia bercerita bahwa dia hanya sempat tidur 30 menit, dan terbangun karena MIMPI!. Dan isi mimpinya adalah dikejar orang gila. Terlontar dari jemarinya…. “apa ya artinya? ” Kemudian saya ingat…. cari saja arti mimpi di www.primbon.com …. wah gila juga, aku masih ingat situs itu. Yang aku ketahui entah dari mana. Namun meskipun setelah dicari di situ tidak ada arti mimpi dikerja orang gila, tapi katanya kalau  mimpi dikejar orang bertanda akan dapat rezeki… semoga saja ya Yoga.

Dulu waktu kecil saya sering terbangun karena mimpi. Ada beberapa pola mimpi saya. Yang paling sering adalah mimpi berenang di kolam renang yang dalaaaaam sekali. Bayangkan skyscraper yang menjulang di kota-kota besar dunia, dan gedung itu …gedung setinggi itu adalah kolam renang yang dalam. Saya harus berenang menyeberangi kolam gedung itu sambil menyadari kedalamannya… dan memang dalam kenyataan saya tidak bisa ngambang di kolam renang, sehingga kalau berenang harus dari ujung ke ujung. Jadi dalam mimpi pun saya merasa capek untuk mengarungi satu kolam renang, tanpa boleh berhenti di tengah karena berarti saya akan mati!

Nemo 33 is a recreational diving center in Brussels, Belgium that is home to the world’s deepest swimming pool. The pool itself consists of a submerged structure with flat platforms at various depth levels.
The pool has two large flat-bottomed areas at depth levels of 5m (16 ft) and 10m (32 ft), and a large circular pit descending to a depth of 33m (108 ft). It is filled with 2,500,000 litres of non-chlorinated, highly filtered spring water maintained at 30°C (86°F) and contains several simulated underwater caves at the 10m depth level.
There are numerous underwater windows that allow outside visitors to look into the pools at various depths. The complex was designed by Belgian diving expert John Beernaerts as a multi-purpose diving instruction, recreational, and film production facility, and opened in 2004.

Entah apa arti mimpi itu, tapi lumayan sering saya melihat mimpi itu di waktu kecil, yang mungkin tanpa sadar melekat terus dalam sudut pikiran saya sehingga saya takut air. Terutama air tanpa ujung seperti laut. Jadi saya tidak akan bisa enjoy naik perahu/kapal, bukan karena mabok laut tapi karena takut kedalamannya. (Sudah pasti saya tidak bisa menyelam) Padahal kedua anak saya zodiaknya adalah ikan dan kepiting, binatang laut. Jauh sekali dari kambing gunung!

Tapi meskipun saya benci air/laut, saya selalu bermimpi mempunyai rumah yang berada di atas kolam renang. Jika saya melihat buku arsitektur, atau kadang juga bermimpi… saya ingin mempunyai rumah dikelilingi kolam renang yang tersambung ke semua kamar…jadi kita bisa keluar kamar menuju ke halaman melalui air! (tentu saja pencuri bisa saja masuk ke kamar juga melalui air…hehhee). Atau mempunyai rumah yang menghadap ke danau. Daripada laut saya lebih suka danau yang mistis.

(persis aku menulis posting ini jam 4 pagi, tiba-tiba Riku bangun dan keluar kamar…

“Mama …aku terbangun…”

“Ada apa? Mau pipis?”

“Terbangun karena mimpi”

“Mimpi apa sayang?”

“Ngga tahu…aku ngelindur jadi lupa”…. sambil tersenyum aku antar dia ke kamar lagi.

“Aku mimpi tentang Deguchi (Jalan keluar)” ………… Mungkin karena hari ini dia bisa membaca tulisan いりぐち(iriguchi- jalan masuk) dan  でぐち(deguchi-jalan keluar) ……

Selain mimpi tentang kolam renang, saya sering terbangun jika bermimpi tentang “sesuatu yang menakutkan” i.e setan. Merasa dikejar-kejar. Dan terbangun dalam keadaan capai dan …merinding. Menurut apa yang saya dengar, jangan langsung tidur kembali dan balikkan bantal. Terkadang saya juga mengalami mimpi bersambung (aneh ya…)

Dan satu lagi mimpi saya yang sering saya lihat adalah bermimpi sedang makan coklat. Dalam mimpi, saya berkata pada diri sendiri…”cepat habiskan coklatnya sebelum kamu terbangun dan coklat itu tidak ada” hihihi. lucu kan?

Dari bermacam mimpi yang saya ingat artinya hanya jika bermimpi ikan atau menangkap ikan berarti rejeki. Dan jika bermimpi ular itu tidak baik artinya…. (memang ular itu setan sih ya)

Jadi apa mimpimu semalam? Adakah yang bermimpi tentang aku (huh ge er amat sih….)

Foto  the deepest pool in the world saya ambil dari multiply teman

~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi ini waktu bangun…Gen baca postingan ini dan dia cerita ttg mimpinya tadi malam. Dia bekerja di sebuah Universitas swasta di Jepang (bukan dosen), dan dalam mimpinya dia memotong rambut seorang dosen yang penuh uban. Dan hasilnya muka si profesor itu malah jadi “cute”. Oh NO! … Mungkin secara tidak sadar dia melihat rambut si profesor sudah waktunya untuk dipotong ya…. (si profesor adalah teman “ngebul” di sudut kampus)

Pagi ini juga kaget waktu lihat alexa rankingku sudah naik lagi menjadi 395,312… wow…. Terima kasih kepada semuanya yang sudah akses ke webblog saya ini.