Kalau aku ditanya, masa apa yang paling berkesan dalam hidupmu, maka aku akan menjawab masa waktu aku duduk di bangku SMP. Kenapa? Ya, aku mengalami gejolak remaja di masa SMP, termasuk masa kritis meregang nyawa karena operasi usus buntu akut yang pernah kutulis di sini.
Hanya tiga tahun, tapi masa itu benar-benar membekas dalam hatiku. Dan oleh karena itu aku akan berusaha untuk bertemu dengan teman-teman di masa SMP itu jika pulang kampung dibandingkan dengan masa yang lain. Masa SD masih terlalu “anak-anak” sedangkan masa SMA aku merasa sudah “dewasa” (dan teman-teman pada masa SMA memang sudah banyak yang menjadi “celebrities” sih 😀 sehingga susah kumpul). Dan jika dihitung-hitung pada tahun 2013 lalu, tepat 30 tahun kami lulus dari SMP. Karena itu aku pun, bersama beberapa teman (secara virtual) mengatur diadakannya reuni akbar tanggal 5 Januari 2013.
Dengan donatur yang kuat (Thanks to Susy Renta), kami bisa mengadakan di sebuah hotel yang terletak di daerah sekitar lokasi SMP kami dulu. Selain teman-teman satu angkatan, beberapa guru dan mantan kepala sekolah kami, Sr Bertine hadir dalam acara yang diadakan pada awal tahun.
Meskipun secara fisik kami banyak berubah, suster kepala sekolah kami tetap ingat episode-episode kenakalan kami. Maklum waktu itu SMP kami masih baru dan kami merupakan angkatan kedua.
Reuni akbar yang sukses menurutku. Dan kebetulan pada bulan Agustus tahun 2013 aku mudik lagi, dan seorang temanku mengajakku untuk bertemu Sr Bertine di biaranya di Pluit, persis pada hari Lebaran. Kebetulan saat itu ada pula temanku yang bermukim di New York mudik, sehingga kami pergi bertiga.
Suster menyediakan panganan “kampung” yang katanya pasti susah dicari di luar negeri. Dan memang benar, tidak ada singkong di Jepang! Adanya singkon yang berarti pengantin baru 😀 Kami melewatkan waktu bercakap-cakap dan mengelilingi sekolah Tarakanita Pluit yang pernah terendam banjir. Suatu pengalaman yang amat berharga, karena waktu kami menjadi murid, yang kami tahu suster sangat disiplin dan sering memarahi kami. Sekrang kami telah dewasa dan merasakan bahwa kedisiplinan yang diajarkan suster itu memang perlu bagi kami sendiri. Waktu pulang, kami bertiga sempat berdoa bersama di kapel biara, dan mendapatkan berkat dari suster.
Ternyata pertemuanku dengan Suster Bertine saat itu merupakan pertemuan yang terakhir. Tepat hari ini tanggal 13 Januari 2015 pukul 17:50 WIB suster telah dipanggil Tuhan, pulang ke rumah Bapa di surga. Tak terasa aku menangisinya, dengan isak yang sama keras dengan waktu aku mengetahui berita kematian oma Poel. Orang-orang yang sangat disiplin dan ikut membentuk aku menjadi seperti sekarang ini. Aku tahu mereka sudah beristirahat dalam damai, dalam pangkuan Bapa di surga.
Suster, sampaikan salamku kepada mamaku dan Oma Poel ya….
———————————————————————————————————————
Telah berpulang Sr. Bertine, CB, mantan kepsek SMP Tarlim.
Hari ini, Selasa, 13 Januari 2015, pk. 17.50.
Disemayamkan di Kapel RS Carolus.
Misa requiem di Kapel hari Rabu, 14 Januari 2015, pk.10.00.
Misa pelepasan jenazah pk.17.00. Setelah itu diberangkatkan ke Jogja.
Rest in peace Suster..
Ya Allah … Suster Bertine
Saya juga pernah diajar oleh berliau di SMP TarTig … Patal Senayan
Dulu beliau mengajar mata pelajaran PMP kalau tidak salah.
Ahh Suster …
Semoga Suster tenang di sisi NYA …
Kami akan selalu mengenang budi baikmu … kami akan selalu mengenangmu Suster …
Terima kasih telah mengabarkan berita duka ini EM
Salam saya EM
(13/1 : 7)
Aku tidak sangka mas kenal beliau…. Berarti sebelum menjadi kepsek SMP Tarlim, beliau di Tar3 ya. Disiplinnya itu dooooh. Aku pernah harus berlutut dan dijewer rambutnya, bersama teman sekelas, karena ketahuan satu kelas makan (permen) dalam kelas. Waktu itu kami sekolah siang, jadi mengusir ngantuk, hampir semua makan permen hehehe.
Ya … saya sempat diajar beliau …
Kalau disiplin … itu memang tidak diragukan lagi ..
tapi beliau sangat baik …
Turut berduka cita ya Mba. Kebayang betapa sayang para muridnya kepada beliau.
Turut berduka cita atas berpulangnya suster Bertine y mb, semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisiNya.
Iy mb sedih sekali rasanya kalau mendengar guru kita ada yang berpulang ke pangkuanNya. 🙁 Guru bahasa Inggris dan wali kelas SMA saya juga sudah g ada. Padahal dulu semua favorit saya, semoga smw didikan mereka ke murid2 bisa menjadi amal baik untuk mereka. Amiin
ikut berduka cita ya mbak…
wah kompak ya ama temen2 smp nya sampe reunian gitu. seru banget. 🙂
kalo saya justru paling gak suka masa2 smp. karena pindah dari sby ke jkt pas kelas 2. jadi kurang banyak temen. masa sma baru lebih seru. hehehe.
Turut berduka ya mbak. Kompak ya mbak temen-temen SMPnya masih reunian
Wahh senengnya…..teman2 SMP ku dulu mau reuni akhir pekan ini di Jatim…sedihnya tak bisa ikut karena banyak kegiatan di Jakarta dan Bandung yang tak bisa ditinggal.
Saya hanya hafal beberapa teman SMP ku (payah nih)…SMA juga sulit kumpul…yang aktif hanya teman-teman mahasiswa, karena kulaihnya dekat Jakarta.
Imelda, ikut berduka telah berpulangnya Sr. Bertine, CB, mantan kepsek SMP Tarlim.
Semoga beliau telah damai dan tenang di sisi Nya.
Budi baik beliau akan dikenang oleh para muruidnya.
Susterku dulu juga disiplin waktu SMP, Mbak. Tapi beliau masih ingat sama aku meski sudah bertahun-tahun lulus dari SMP. Ingatnya karena … kebandelanku. Hahahahha … Ketemunya pas berpapasan di pasar. Ah :”D
Setelah melihat foto2nya, saya ingin komentar “Suster Bertine masih terlihat segar dan sehat”.
Tidak disangka setelah itu saya membaca endingnya bahwa beliau telah mendahului kita.
Turut berduka mb em.
Dan Rest in peace Suster Beertine
Saya juga lebih dekat dengan teman-teman SMP dibandingkan dengan teman-teman SMA, Bu.
Turut berduka ya, Bu.
Tak hanya reuni ya mbak, tetapi juga pertemuan indah dengan guru yang memberi banyak arti ketika remaja.
Saya belum pernah ikut reuni akbar. Pengen tahu keseruannya. hihi… tertawa mengingat kisah remaja. Pasti luar biasa.
Pingback: Hari Istimewa | Twilight Express
Ya Tuhanku.
Habis nonton 360 di metrotv,ada dokter di solo yg tulus memberi pengobatan gratis.
Setelah lihat wajah dokter itu,saya kok langsung teringat suster bertine saya.
Langsung ambil tab ,nemu site ini dan baru tahu kalau beliau sudah meninggal.
RIP suster ,saya sangat menyayangi suster,sekarang saya nikmati semua kedisiplinan dan peraturan ketat yg diajarkan pada saat smp dulu.
Ya Tuhanku terima lah jiwanya di sisi Mu.