Aku sudah pernah menuliskan tentang Si Gundul yang Bijaksana a.k.a Ikkyusan di sini. Kali ini aku mau memperkenalkan si Gundul yang Terang! Ya …. memang sih kalau gundul itu mengkilap, tapi kan tidak bisa sampai “menerangi” sekitarnya 😀
Nama bahasa Jepangnya adalah Teru-teru Bozu (Teru =terang, Bozu = gundul) , terbuat dari kain (biasanya putih) yang bagian tengahnya diberi gumpalan kain/tissue lalu diikat. Penampilannya sih seperti “hantu” jadinya. Lalu biasanya di bagian “kepala” itu diberi mata dan mulut. Teru-teru bozu ini kemudian digantungkan sehari sebelum hari H. Ya, Teru-teru Bozu ini adalah pawang (jimat) hujannya orang Jepang. Jika mau besok terang (cerah) maka pasang Teru-teru bozu di pendopo rumah hari ini. Sampai ada lagu anak-anak dengan judul Teru-teru Bozu…. “Teru-teru Bozu…teru bozu… ashita tenki ni shiteokure”
Pagi ini seharusnya sekolahnya Riku mengadakan acara pertandingan olahraga Undokai di sekolahnya. Memang biasanya diadakan sekitar bulan Oktober. Tapi entah kenapa tahun ini dijadwalkan pada bulan Juni, padahal semua orang juga tahu bahwa awal Juni beresiko hujan. Nah, tadi pagi waktu aku bangun pukul 5 bisa melihat bahwa hujan terus turun, memang sebentar-sebentar berhenti, tapi bisa dipastikan bahwa satu harian akan turun hujan. Lagipula meskipun misalnya sekitar jam 10 hujan berhenti, lapangan sekolah pasti basah dan tidak bisa dipakai (tidak bisa dikapuri) untuk pertandingan lari. Jadi sekitar pukul 7, kami mendapatkan telepon beranting yang memberitahukan bahwa undokai ditunda.
Memang sekolah Jepang itu hebat, mereka selalu memikirkan jika terjadi sesuatu sampai harus dibatalkan, mereka akan mengatur hari pengganti paling sedikit satu hari “cadangan” dalam skenario mereka. Jadi kalau hari ini tanggal 9 Juni ditunda, maka akan diadakan tgl 10 Juni. Jika 10 Juni hujan dan ditunda, maka akan diadakan hari Selasa tgl 12 Juni. Perfect deh perencanaannya.
Tapiiiii, tadi pagi di televisi ternyata daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya) dinyatakan mulai hari ini masuk musim hujan. Jadi kalau melihat prakiraan cuaca mingguan, bisa melihat bahwa hampir tidak ada hari yang cerah. Yaaah kasihan sekali karena berarti undokai dibatalkan, padahal anak-anak sudah berlatih tarian per kelas untuk ditampilkan serta berlatih lari 80 m.
Lalu aku bercanda pada Riku, “Seandainya orang tua murid satu sekolahmu itu sekarang memasang Teru-teru Bozu, mungkin ngga ya besok tidak hujan? Atau di tempat lain boleh deh hujan, tapi langit di atas sekolah kamu saja yang cerah….” dan Riku tertawa… “mama ada-ada aja! ”
Atau mungkin kita harus panggil pawang Indonesia….suruh pasang cabe di sekitar sekolahan ya? hihihi
Meskipun kita pasang Teru-teru Bozu raksasa, musim hujan tak bisa dihentikan ya. Apalagi memang bunga pertanda musim hujan si Ajisai (Hydrangea) sudah mulai mekar di mana-mana. Indah!
Selain Hydrangea, ada satu bunga bernama Tachiaoi, juga bermekaran saat ini, dan mengingatkanku pada Kembang Sepatu!
ada sahabat blogger yang menamai blognya dengan si teru bozu ini
disitulah aku pertama kali mengetahui ttg boneka hujan tsb.
kmrn sudah lihat Kai dan Hydrange yang birunya ajaib itu..
di bukik warna birunya lebih muda.
selamat berakhir pekan, mbak Em. 🙂
Selamat berakhir pekan juga bundo
EM
Teman saya menyebutnya bunga panca warna. Dan memang hydrangea ini warnanya banyak banget. Pertanda musim panas segera tiba ya Kak? 🙂
Mmmm …
Bagaimana kalau lempar celana dalem bekas ke atas genteng …
siapa tau bisa menghambat turunnya hujan ?
qiqiiqqi
Salam saya EM
kalau gitu pinjem dong mas… punyaku udah digunting dan dibuang sih hehehe
EM
Addohh beda satu menit dengan Bundo Dentist …
Bukit tinggi lebih deket ke Jepang sih …
hahahahah
Kalah cepat sama bundo juga sepertinya karena faktor “u” deh mas 😀
EM
*diam2 ngikik…hihihi….*
diriku bercita-cita menyamai prestasi mas Alam jaman dulu, Om..
pertamax..!!! 😛
bunga putih di pojok bawah itu unik bentuknya…
dulu ada nyanyian kalau hujan mulai turun… hujan datang kambing lari ….diulang2 terus .,
nggak ingat maksudnya apa …supaya hujannya berenti mungkin ya..
lupa….. namanya lagu anak2 ngasal
bunga putih itu masih termasuk Ajisai (hydrangea) … Ada banyak varietas, juga warna… dari putih, pink, merah, jingga, nila, biru….. atau campuran warna-warna itu. Yang tidak ada warna hijau, coklat, dan hitam hehehe
EM
aku ke link Ikkyu san …., pantesan rasa2 pernah lihat teru teru bozu…
ada di Ikkyu san kan…
di open
nyambung lagi biar hattrick… tadi udah keenter aja…
malah mau cerita Ikkyu san, dulu kami berulang2 pinjam video Betanya (kok nggak ingat ya pakai teks atau dubbing)
terkesan dengan akal dan sifat bijaksananya… dan ketika dia cari inspirasi …semedi dan mengusap kepalanya tiga kali kl nggak salah
awatenai …awatenai….,
apa artinya itu mbak…?
awatenai artinya : jangan buru-buru
ya aku juga tidak ingat sama sekali teks atau dub. Tapi terus terang Ikkyu san yang membuatku ingin belajar bahasa Jepang 🙂
EM
Ha3 saya ingat waktu nikah dulu ada salah seorang orang tua yang minta celana dalam bekas pengatin perempuan, terus dibuang k genteng rumah. Katanya biar ga turun hujan.
Btw klo misalnya di hari2 cadangan pun turun haujan gimanq dong. Kasian anak-anak yang sudah membayangkan asyiknya acara tsb…….
Teru-teru bozu serasa bagian negosiasi dengan alam ya, Wah Kai dengan Ajisai asli keren. Trim mbak EM tuk sharing postingan hydrangea yang kesohor cantiknya. Selamat berakhir pekan.
Teru-Teru Bozu… Kalau malam2 liat gitu ngeri juga ya Kak. hihi….
lucu sigundulnya kak, tapi lama2 kok takut juga ya 🙂 ikyusan aku suka filmnya
kirain hantu hantuan… ternyata penolak hujan… wah harus bayar pawang hujan dari indonesia tuh…. bunganya bagus.. biasanya ditemukan di daerah dingin bunga itu.. di indonesia bentuk bunganya lebih kecil… kelihatan dari gambar yang di jepang lebih gede ya..
Sama seperti yang dibilang Om NH, kalau di tempat saya ada yg pakai ritual naruh celana dalam diatas genting…
Ada juga yang pakai sapu lidi.
Sapu lidi dipasang menengadah ke langit (ujungnya mengarah ke atas)
Pertandingan Undokai nya jadi kapan dilaksanakan Mbak?
Hihi.. boneka Teru-teru Bozu nya seram, tapi lucu.. seandainya saya bikin boneka beginian trus saya bagikan ke anak-anak SD respon mereka gimana ya, teriak-teriak kali..
Eh bunganya bagus lho Mbak, Jepang hebat ya segala sesuatu selalu dibikin detail dan dikasih peringatan jadi kalau ada apa-apa mereka sudah paham
kalau waktu acara kawinan kakak aku pake air yg didoain mbak.. jadi airnya dikelilingin disimbur gt dipagar rumah.. hasilnya entah itu memang berfungsi atau emang lagi cuaca bagus seharian gak hujan loh.. malahan panas.. hehehehe
kalau di kampungku sana juga sama mbak pakai sapu diatasnya di taruh cabe buat nangkal hujan
di halaman rumahku ada bunga hydrangea biru dan pink mbak, kalau yang kembang Thaciaoi ada tiga warna mbak , pink, merah gelap dan coklat muda, bunnga ini aku suka sekali mbak, nggak perlu perawatan khusus, menyedot byk kumbang dan tiap tahun muncul terus nggak usah nanam lagi, munculnya banyak sekali, sering hrs kucabuti krn terlalu banyak
itu hortensia kali ya nama umunya? kemaren di alun2 kota sini ada yang pasang teru teru bozu pas musim ujan turun sering dan abis itu ternyata pas hari H nya memang terang dan baru ujan pas malam, hehehe, kebetulan kali ya?
Imel, bunga penanda hujan itu kayaknya ada di Indonesia..atau hanya mirip saja ya.
Mungkin perlu dikasih tahu cara orang Indonesia menangkal hujan..pakai sapu lidi di keataskan, diberi bawang merah, cabe dll…yang paling praktis melempar celana dalam (telah dipakai) ke atas genteng…hehehe