Ingatan

14 Apr

Rabu pukul 11:25, persis pergantian jam pelajaran ke 4, Aku mengantarkan pelindung kepala bousai zukin 防災頭巾 Riku ke kelasnya. Dia lupa membawanya. Tadinya kupikir biar saja, toh selama ini gempa-gempa susulannya tidak besar, tapi sekitar jam 10 pagi ada gempa susulan yang membuat HP berdering (berarti lebih dari 4SR). Aku langsung berpikir, aku harus mengantarkan pelindung kepala ini, supaya selalu siap terutama waktu pulang sekolah.

Pohon sakuranya sudah mulai berdaun. Hazakura

Jadi setelah menjemput Kai di TK, aku langsung ke SD nya Riku. Untuk membujuk Kai agar mau pergi bersamaku, aku berjanji bahwa dia boleh bermain di Taman Tupai, yang berada di depan SD Riku. Karena dia suka bermain, tentu dia termakan rayuanku. Tapi waktu kami sampai di taman itu, sudah ada sekitar 10-15 orang Lansia di situ. Lansia yang sepertinya tinggal di panti Werda (panti jompo istilahnya dulu) dan perawat/pendamping mereka. Udara hari ini memang hangat sekali. Cocok untuk berjalan-jalan dan menikmati matahari.

Lansia-lansia ini duduk di kursi-kursi yang ada di taman. Aku jadi mengamati kegiatan mereka ini sambil menunggu Kai bermain perosotan sendiri. Seorang perawat berdiri di tengah dan mulai menggerakkan anggota badan. Sambil duduk para lansia ini menggerakkan tangan mereka. Mengepalkan telapak tangan dan membuka, mengangkat tangan tinggi-tinggi dan menurunkannya. Yah olahraga ringan menurut kita yang muda-muda, tapi mungkin buat mereka sudah cukup melelahkan. Yang menariknya mereka menggerakkan tangan itu sambil menyanyikan lagu “Sakura…sakura” tradisional. Timely karena memang ada beberapa pohon Sakura di sekitar taman yang sedang berbunga.

Hazakura.... bunga sakuranya semakin "gundul" digantikan dengan daun

Setelah olah raga begitu, ada seorang bapak setengah umur yang sepertinya sukarelawan. Dia mengajak para lansia ini berbicara. Hanya dengan menanyakan, “Waktu kalian SD pernah dibelikan apa?” Pertanyaan yang simple, sederhana tapi menurutku amat menarik. Karena untuk menjawab pertanyaan ini para Lansia dipaksa untuk berpikir, mengingat-ingat masa kecilnya. Memang terlihat ada beberapa lansia yang sudah “payah”, tidak begitu aktif, hanya bengong saja. Lansia yang “payah” ini menjawab, “Kami tidak pernah dibelikan apa-apa”. Hmmm…. ntah benar, ntah tidak. Benar karena mungkin jaman mereka SD, ekonomi buruk, atau tidak benar, hanya karena mereka malas mengingat-ingat 🙂

Tapi ada seorang kakek yang untuk berdiri harus memakai tongkat, mengatakan, “Saya dibelikan sepeda. Dulu saya nakal”. Dan tertawalah yang mendengarnya.  Seorang nenek menjawab, “Saya dibelikan perlatan ski”. Wow… lalu katanya, “Kalau tidak ada ski itu, kami tidak bisa sekolah soalnya” Dia dulu tinggal di Hokkaido, daerah terdingin di Jepang, jadi untuk ke sekolah harus memakai ski. Interesting. Ada yang menjawab tas selempang, ada yang menjawab mainan. Apapun jawaban mereka aku ikut merasa senang karena bisa mendengar “kenangan” mereka. Bahkan Kai saja ikut takjub melihat kakek-kakek, nenek-nenek itu berolahraga, sampai dia tidak jadi meluncur, hanya mendengarkan saja. Kupikir pertanyaan sederhana itu sangat memicu kerja otak untuk menggali kenangan masa lalu. Dari pertanyaan itu bisa tercipta rangkaian cerita yang akan keluar dari mulut para lansia itu. Mereka butuh didengar!

Kai bermain pesawat terbang di TK

Dan kupikir pertanyaan itu sebetulnya juga berlaku untuk kita masing-masing. Karena akupun cukup berpikir keras seandainya aku yang ditanya. Apa ya? Aku dibelikan apa waktu aku SD? Tidak bisa langsung keluar saat itu juga. Aku tidak ingat pernah dibelikan sepeda, padahal aku punya sepeda waktu itu. Aku tidak ingat kapan dibelikan jam tangan Mickey Mouse, padahal aku punya. Tapi yang aku ingat terus adalah sekardus hadiah barang-barang Sanrio yang dibawa pulang papa, khusus untuk ulang tahunku. Barang yang aku tahu tidak murah, karena banyak teman-temanku yang kaya-kaya punya. Dan aku mendapatkannya sebagai hadiah ulang tahunku (memang tidak persis hari ulang tahun). Betapa aku sebetulnya sangat beruntung?

Aku sudah tidak punya oma dan opa, tapi aku punya banyak kenangan bersama mereka. Semoga mereka berbahagia di surga.

So, kamu dibelikan apa waktu SD?

35 Replies to “Ingatan

  1. (Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
    Begitu lihat foto sakuranya langsung koemn dulu, Mbak

    sengaja saya pasang sakura terus khusus untuk alamendah 😉
    EM

  2. (Maaf) izin mengamankan KEDUAX dulu. Boleh, kan?!
    Saya kok salut sama sukarelawan yang mau meluangkan waktunya menemani para lansia itu.

    Ya betul itu, aku juga salut. Karena tidak mudah loh menemani para lansia. Tapi mungkin lebih mudah daripada bermain dengan anak-anak yang butuh energi banyak

    EM

  3. Sebenernya pasti dibelikan banyak sama orangtua kita toh? Tapi yang paling berkesan… Pianika.. hihihi,… Mbak Imelda ini bikin orang mikir… Tapi asli skrg aku jd senyum2 sendiri mengingat kenangan indah itu…

    Emang mengingat kenangan indah itu baik bagi kita yah… terutama bagi lansia… Nenekku dulu sering sekali bercerita… Makanya beliau nggak pernah jadi pikun sampai akhir hayatnya 🙂

    Ya karena itu aku menulis blog supaya jangan pikun…dan semoga aku bisa menulis terus sampai mati 😀
    EM

  4. hehehe, apa ya? sepeda malah waktu TK, SD apa ya hihi malah lupa, jumping nih ingatannya..
    wah sanrio product, sampe sakara favoritku Hello Kitty lho…

    Ya ampuuun Hello Kitty?
    Aku sukanya little twin star: Kiki dan Lala :D. Tapi sekarang sih ngga…aku ngga suka karakter 😀 (kecuali Zorro hahaha)
    EM

    • Ada beberapa koleksi Hello Kitty, dari sarung Hp, gantungan kunci n Jam tangan ( ga bisa di pake malu hihihihi)

      Zorro…??? hmmm asyik juga

  5. Aku apa ya……keknya sudah lupa bu. Mungkin ada permaianan yang aku inginkan tapi sampai sekarang belum terkabul, malah anak-anakku sudah mempunyai sendiri.
    Btw, semoga gempasusulan sudah mereda dan semua bisa beraktifitas kembali.

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    Ya, kadang kala apa yang kita inginkan di masa kecil, kita berikan langsung pada anak-anak kita. Mungkin tanpa bertanya lagi apa anak kita itu mau dan senang 😀
    Seperti piano, ibuku suka piano, beli piano dengan harapan ada anaknya yang suka, ternyata cuma jadi meja pajangan saja 😀

    EM

  6. Aoa ya? Yang paling aku inget sih maenan McD2an gitu. Jadi satu set isi 3, buat minuman, burger, n kentang. Dan yang paling aku suka sebenernya puzzle, sampe sekarang masih disimpen 😀

    Senangnya ada yang maish disimpen sampai sekarang. Aku dr kecil ngga pernah dibelikan mainan sih, jadi ngga ada yang bisa disimpan. Tapi aku diberikan “semangat” untuk mengumpulkan perangko.

    EM

  7. ih beneran deh…saya juga nggak inget momen dibeliinnya, hihihihihi. ingetnya tau-tau udah ada barang itu aja. yang saya inget jelas itu pas dikasih anak anjing sama mama…seneng banget kayaknya. nanti kalo dah tua masih bisa inget gak ya…hihihihihihi

    Harus bisa ingat dong, dari sekarang inget-inget terus 😀

    EM

  8. ada 2 barang yang saya paling ingat dibelikan waktu SD….raket badminton dan sepeda balap. Tapi keduanya didapat dengan tidak mudah…karena saya harus berprestasi terlebih dahulu mendapatkannya

    Nah yang seperti itu pasti teringat terus ya.
    EM

  9. ga ingat blasss 🙁
    padahal ga mungkin deh g dibeliin hehehe

    saya malah jadi mikirin nanti klo tua bagaimana?
    hiks … masak hunting rumah jompo dari sekarang? Hehehe

    Nah kan ngga ingat… gimana kalau tua nanti trus ditanya ya? hihihi
    Jangan mikir rumah jompo ah… kan ada abang dan Egi di hari tua hihihi
    EM

  10. saya juga termasuk anak yang beruntung. walaupun dulu ekonomi keluarga juga pas2an, tapi yang namanya mainan itu gak pernah kurang. buku juga gak pernah kurang.bahkan waktu udah suka main electone, papa mama saya juga bela2in beliin electone buat latian di rumah. pokoknya masa kecil bahagia dah… 😀

    Dan jadinya kamu juga mau membahagiakan Andrew (dan Emma) sebisa mungkin kan? 😉

    EM

  11. Paling sering ya dibelikan buku dan majalah, sepeda mini, piano batere. Mudahan tuanya nanti nggak pikun ya. Kemarin ketemu oma2 keren banget, umur 85 (meskipun aku agak sangsi), jalan masih tegak, ucapan jelas, masih bisa cerita. Sehat banget deh.

    Wah 85 th untuk ukuran orang Indonesia cukup tua. Oma Poel yang aku ceritakan juga waktu meninggal umur 89 th masih tegak dan bisa jalan ke mana2, meskipun harus ditemani

    EM

  12. Yang paling saya ingat, saya dibelikan boneka plastik berbentuk anak perempuan. Waktu itu saya ikut ibu belanja ke pasar, dan saya pengen banget boneka itu. Ibu tidak mau membelikan, karena uangnya hanya cukup untuk belanja makanan. Saya nangis dan nggak mau pulang kalau nggak dibelikan boneka itu. Akhirnya ibu saya membelikan juga (entah dengan membatalkan sesuatu yang seharusnya dia beli untuk keperluan kami sekeluarga). Terharu dan malu kalau ingat itu … 🙂

    hehehe, masih ada ngga mbak bonekanya? Atau bisa digambarkan. Ya pasti tidak akan lupa kejadian seperti itu ya

    EM

  13. Saya jadi bayangkan gimana lucunya wajah saya kalau sudah tua dan ketemu teman-teman sebaya. Apakah saya akan jadi lebih jelek dari sekarang. Hehehe.

    lebih jelek sih belum tentu. Banyak loh lansia yang tambah keren justru sesudah menjadi lansia
    EM

  14. Yang jadi pertanyaan saya, apakah mengirim orang tua ke panti jompo dilakukan oleh sebagian besar orang-orang dewasa di Jepang meski masih ada keluarga yang ada?

    Tidak banyak kok. Kecuali memang benar-benar tinggal di kota yang berbeda. Karena bagaimanapun juga panti jompo itu mahal. Oh ya kecuali juga jika memerlukan perawatan khusus. Jadi seperti panti jompo + rehabilitasi/RS

    EM

  15. sama, kak. Dulu, waktu ulang tahun, pernah dikasih hadiah barang-barang berlabel sanrio.
    Senang banget, karena saat itu sanrio lagi ngetrend.
    Selain sanrio, ortu juga sering beliin buku bacaan.

  16. Hmmm..pertanyaan sederhana namun bisa membuat daya ingat kita meningkat. Jadi ingat pembimbing kurus kewirausahaan (pelatihan saat mau pensiun), saat makin menua yang harus dikendalikan adalah agar kita masih bisa mengingat….
    Jadi ingat alm pak Rosihan Anwar, yang meninggal umur 89 tahun. Beliau masih sering menulis di kompas, dan saya menyukai tulisannya.

    Betapa indahnya ya Imel, jika kita masih bisa mempunyai daya ingat yang tajam seperti beliau. Kata pemandu sih, bisa dengan menulis, atau mendongeng…namun otak memang harus dipaksa untuk aktif terus…duhh..duhh mesti rajin nulis blog nih.

  17. Neneknya keren hehehe, bisa maen ski,, waw,,,

    Yang paling saya ingat dibelikan majalah, sejak sd seminggu skali wajib ada majalah atau nantinya saya mogok belajar..

  18. Kak, kok aku jadi terharu banget….sepertinya kita harus sering2 menulis, agar suatu saat nanti kita bs baca lg dan buat cerita anak cucu jika kita sudah tua…

    Aku dibelikan sepeda mini, sepeda jengki, boneka panda yang besarnya sama dengan sebesar aku waktu itu…..hiks…miss my dad 🙁

    Ya harus sering menulis Devi, tulisan di blog pun bisa jadi kenangan yang bagus untuk mereka. Tapi apakah wordpress akan terus menggratiskan dan menyimpan file2 lama itu yang jadi pertanyaan. Karena dulu Yahoo Picture, Yahoo 360, menutup layanan mereka dan menghapus semua file kan. Domain sendiri asal kita bayar sih pasti ada terus hehehe
    EM

  19. Aduh hebat sekali itu sistem perawatannya ya .. disini kita rasanya nggak pernah melihat ada para manula di tempat publik seperti itu .. eh eh disini taman juga susah sih

    Ham aku ingatnya setiap minggu dibawa ke toko buku dan dapat jatah beli dua buku (tapi jadi total 6 buku untuk kakakku, aku dan adikku …)

  20. I’m sorry Out of topic… handphone berdering sendiri saking kerasnya guncangan ato memang dipasang alert dari provider?

    Masa kecil sy lumayan ‘sadly’, kurang perhatian ortu…mungkin gaya ortu saya yg memang begitu, walau sebenarnya mereka sayang kpd kami 🙁

    memang dipasang alert dari provider. Jadi sebelum gempa (besar) terjadi, kami diberi warning
    EM

  21. Aahh…. terharu bacanya mbak.
    Betapa orang-orang tua itu memang butuh didengar ya. Semoga nanti saat papi mami dan tante saya tua saya bisa jadi pendengar yang baik buat mereka.
    Hmm saya SD pernah dibelikan sepatu utk hadiah di sekolah. Itu yang paling saya ingat. 🙂

  22. saya di belikan tas, buku, sepatu, seragam dan peralatan tulis mbak. Paling membahagiakan waktu saya dibelikan boneka beruang. Selebihnya saya orang yang gak terlalu banyak meminta

  23. Aku dulu waktu kecil hidupnya dipelosok desa mbak, mainannya semua masih dibuat sendiri dan Ayah saya paling ahli dalam membuatnya. Meskipun saya jarang minta tapi biasanya Almarhum ayah selalu membuatkan kalau lagi ada waktu luang.

    Gimana kabarnya Mbak? moga sehat selalu bersama keluarga.

  24. Saat SD nggak ada lain nggak ada bukan saya dibelikan Katak2an Hijau Made in Hongkong yg harus diputer dulu baru loncat2…
    Kalau nggak salah ingat 4 kali dibelikan gituan.

  25. Sepatu model mochasin warna coklat. Dibelikan papah yang waktu itu habis pulang tugas dari Surabaya. Begitu sampai rumah, dikasih ke aku dan langsung aku pakai dan langsung pamer minta difoto. Fotnya masih ada sampai sekarang ehehhe rasanya bangga banget punya sepatu baru dari jauh hihi

    Sepatu mochasin ya… wah aku juga pernah punya tuh
    EM

  26. Mesin Tik..!
    Ya, yang paling aku ingat adalah aku dibelikan mesin tik oleh Papaku sewaktu SD. Aku udah ceritakan soal ini di blog bukan? 🙂
    Sesungguhnya, ada banyak pembelian lainnya, namun entah kenapa, mesin tik itulah yang paling berkesan dan membekas sampai sekarang…

    Nechan, kayaknya trik menanyakan apa yang dibelikan ortu sewaktu SD itu bagus juga buat ice breaking di kelas, aku mau coba nanti ah kalau ngajar, haha… Thanks nechan atas inspirasinya 🙂

    Ya tentu aku ingat posting tentang mesin tik itu. Rupanya itu waktu SD ya? Hebat ya diberikan mesin tik waktu SD.
    EM

  27. Wah.. Apa ya?
    Banyak barang yang diberikan orang tuaku saat aku kecil. Peralatan sekolah sudah pasti. Tapi yang pali aku suka adalah mobil2an kecil Macth Box. Mobil2an kecil itu bagus sekali dan kalau di dorong bisa meluncur lurusssss (gak belak-belok). Akh dasar tukang main.. ingatnya mainan melulu.. Hehehe.. 😀

  28. ehm…dibeliin apa yah?

    kayaknya mah yang paling berkesan..
    dulu pernah dibeliin diary yang ada kunci gemboknyah itu lhoooo…

    Trus…dulu kan aku koleksi kertas surat tuh…
    pernah juga dibeliin kertas surat wangi satu set buat tuker2an ama temen temen…

    ah…indahnya masa muda…
    masa masa gak perlu memikirkan tagihan…hihihi…

    oooh tagihan,…. jangan kau ingatkan aku pada kata itu bibi!
    EM

  29. Di Belikan apa waktu SD ?

    Seingat saya banyak …
    Dan salah satu yang berkesan adalah … Sepeda Mini … merek Phoenix … warna Biru … stangnya bisa naik turun …
    dulu ini udah keren banget …

    hehehe

    Salam saya EM

  30. 🙂 saya bisa melihat mereka dari mata cerita tante
    Saya bakat alzhaimer (tidak bercanda) & memang memory saya cukup buruk. Kalau yang dibelikan di depan saya, saya tidak ingat. Tapi sepeda, crayon, jam weker Hello Kitty (Sanrio kan?), saya punya waktu SD.
    Smoga saya bisa terus mendampingi mama & orang2 sepuh di sekitar saya saat mereka mulai lemah nanti

    ~LiOnA~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *