SIM Card

26 Jun

Di Jepang, beberapa tahun yang lalu, kalau membeli unit telepon genggam, berarti membeli nomor. Nomornya sudah terdapat di dalam teleponnya, sehingga kami tidak bisa menukar unit telepon seperti di Indonesia. Kalau di Indonesia kan gampang saja bisa mencopot SIM Cardnya lalu “pinjem” telepon teman dengan nomor kita sendiri. Sekarang Jepang sudah memberlakukan SIM Card terutama sejak smartphone menjamur. Tapi kalau kami tidak minta khusus kepada provider, kami tidak mendapat SIM Card. Jadi istilah SIM Card termasuk baru untuk orang di Jepang.

Sering aku mendapat pertanyaan dari teman di Jakarta, apakah dia bisa membeli SIM card di Jepang, seperti biasanya di Indonesia bisa membeli nomor perdana dan mengisi pulsa. Well, tidak bisa! Tidak ada penjualan SIM Card/nomor tanpa unit telepon. Adanya rental telepon dengan pra bayar. Sehingga biasanya teman-temanku itu memakai telepon yang diaktifkan pemakaian internasionalnya (roaming), dan memakai wifi gratis jika mau mengirim sms/data.

Tapi dua hari yang lalu aku membaca di surat kabar Asahi, yang menuliskan bahwa NTT mengeluarkan SIM Card untuk data bagi pelancong atau pebisnis yang datang ke Jepang. Sebelum mendarat di Jepang bisa membeli via internet lalu begitu sampai di Jepang bisa ambil di Narita/Haneda atau di hotel. Pemakaian SIM Card data ini berlaku untuk 14 hari (cukup jika dapat visa 15 hari kan?) . Jika dalam satu hari memakai kurang dari 100Megabyte, maka bisa mendapatkan koneksi supercepat. Untuk email kira-kira 10.000 surat elektronik, kalau untuk menonton Youtube bisa sekitar 45 menit. Layanan ini dimulai untuk menyambut kedatangan wisatawan asing menghadapi olimpiade 2020 yang diperkirakan akan menarik wisatawan dan pebisnis lebih banyak lagi.

sumber: asahi shimbun

 

Kupikir NTT adalah yang pertama membuat terobosan SIM Card- prepaid bagi wisatawan, tapi ternyata J-Com sudah menyediakan b-mobile dan So-net juga sudah menyediakan Prepaid LTE SIM. Tapi dikatakan bahwa dibanding dua perusahaan pendahulunya, NTT lebih murah yaitu seharga 3500 yen (di luar tax) .

So, kalau datang ke Jepang sudah tidak perlu khawatir lagi, bisa membeli SIM Card prepaid, yang bisa dipasang langsung pada telepon genggam yang Anda bawa dari Indonesia. Setelah habis tentu saja bisa buang, atau beli baru lagi. Tapi memang sih kalau suka gratisan, tentu maunya pakai wifi gratis ya….. Di Jepang memang masih sedikit tempat umum yang menyediakan wifi gratis. Semoga saja menjelang Olimpiade, semakin banyak tersedia wifi gratis di Tokyo ya.

Pesan Yanz, temanku: “HP dipastikan yang keluaran terbaru, kalau yang butut sih yah sebaiknya disimpan aja, atau sewa Wifi Modem” dan “Blackberry nya kalau yang sudah LTE/3.5G atau keluaran terbaru yang OS nya terakhir mungkin bisa, namun yang Blackberry konvensional menggunakan Modem Wifi saja” hehehe. Demikian laporan dari Yanz yang baru saja mencoba pemakaian SIM Card b-mobile untuk keluarganya.