Merinding

23 Jun

Tahu dong artinya merinding itu apa. Kata dasarnya rinding, tapi kalau kita cari di KBBI penjelasannya sbb: 2rin·dingme·rin·ding a terasa bangun bulu kuduk; ngeri; seram: ia ~ mendengar suara makhluk itu; me·rin·ding·kan v menyeramkan; mengerikan: teriakannya keras ~ yg mendengarkannya Hmm berarti kita sebetulnya tidak boleh memakai kata “merinding” untuk menyatakan kekaguman bercampur terharu seperti waktu melihat foto ini:

foto yang membuatku merinding

Aku tidak menyoalkan apakah foto itu benar atau tidak, atau dalam rangka apa dsb tapi membayangkan orang segini banyak yang mau mendengarkan seorang calon presiden berbicara, rasanya tidak salah kalau aku mengatakan bahwa aku merinding melihat foto itu. Dan kurasa banyak orang akan setuju denganku untuk pemakaian kata merinding seperti di atas, kan?

Aku merinding melihat poster buatan salah satu teman kami. Tercetak nama-nama kami sebagai latar poster itu. Kreatif sekali.

Sama halnya, aku juga merinding, ketika sekitar 100-an WNI berkumpul di sebuah gedung di Shibuya, untuk mendukung calon presiden nomor 2 dalam acara Deklarasi Dukungan terhadap Jokowi. Pendukung menandatangani deklarasi di akhir acara dengan penekan 7 point yaitu  baru, bersih, Bhinneka, terbukti, terbuka, demokratis, dan merakyat. Tak kusangka begitu banyak orang yang hadir saat itu, mengingat pengumpulan hanya dilakukan via FB. Acara dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan ditutup dengan Padamu Negeri. Aku berusaha menahan haru waktu menyanyikan lagu kebangsaan, yang terus terang sudah lamaaaaa sekali tidak kunyanyikan. Apalagi lagu Padamu Negeri. Karena aku dan beberapa teman di sini bekerja dalam lingkungan orang Jepang, sehingga otomatis tidak ada kesempatan menyanyi lagu-lagu Indonesia. Aku merinding sekali melihat antusiasme teman-teman dengan mendatangi venue acara dari berbagai penjuru Tokyo (kami berkumpul dulu di depan patung anjing Hachiko lalu jalan bersama), dan kemudian bersatu suara menyanyikan lagu serta bersepakat untuk memilih calon presiden nomor 2. Seperti halnya aku, banyak teman di sini yang sudah bertahun-tahun menjadi golput, tapi kami merasa bahwa tahun ini kami wajib memakai hak suara kami. 

Poster dan kumpulan uang 1 yen, sebagai lambang dukungan kami. Satu orang satu yen. Dan setelah acara selesai, hampir semua pendukung menambahkan nominal sukarela untuk membantu relawan di Indonesia.

Aku sebenarnya tidak pernah mau menunjukkan dukungan kepada salah satu capres. Tidak di FB, tidak juga di blog sini, karena aku menganggap setiap orang memang mempunyai hak untuk memilih yang menurutnya terbaik. Aku anti meneruskan link, baik yang memuji capres dukunganku, maupun link yang menjelekkan capres yang bukan pilihanku. Kupikir sudah saatnya warga Indonesia untuk mempelajari ,menilai dan memilih secara dewasa, tanpa perlu ada pengaruh dari pihak lain.

Tanda tangan kami di atas poster berisi deklarasi dukungan terhadap Jokowi. Aku merasakan persatuan melalui deklarasi ini.

Jadi pakailah kesempatanmu untuk mengikuti pemilu presiden di Tokyo, dengan mendaftarkan secara online melalui PPLN Tokyo. Pemilu di Tokyo akan diadakan tanggal 6 Juli, di SRIT, tapi tentu Anda juga bisa minta supaya kertas suara dikirim ke rumah sebelum tanggal itu. Yang mau bergabung mendukung Jokowi di Jepang silakan langsung mengisi deklarasi secara online.

Ahhh aku merinding melihat sebagian pendukung yang datang ke Shibuya saat itu. Mereka semua semangat memakai baju khusus, atau baju kotak-kotak ala jokowi. Ajang deklarasi sekaligus menjadi ajang reuni dan perkenalan. Sudah lama aku tidak merasakan sensasi seperti ini.

Kapan terakhir kamu merinding? hehehe

14 Replies to “Merinding

  1. aku juga sebetulnya cenderung malas meneruskan tautan yang isinya mendukung salah satu capres. toh sebetulnya tanpa menunjukkan, sudah “ketahuan”. sejauh ini orang-orang di sekitarku, teman atau keluarga, pilih capres no. 2. dan, domba berkumpul dengan domba kan? hihi.

  2. Wah.. hebat ya Pak Jokowi itu juga mendapatkan dukungan yang sangat positif dari masyarakat Indonesia yang berada di Jepang. Saya rasa beliau mendapatkan dukungan yang sangat kuat karena kesan yang tertangkap oleh masyarakat adalah bersih, sangat terstruktur dan transparant.

  3. Imel, berharap nomor dua menang ya…
    Persaingan ketat sekali kayaknya
    Berdoa habis pilpres situasi aman damai, siapapun pemenangnya.

    Hari ini, suami mengurus kartu A5, untuk pindah nyoblos ke Bandung. Mengurusnya relatif mudah, hanya menunjukkan copy KK dan KTP…sejak Jokowi jadi Gubernur, pelayanan umum, seperti di Kelurahan makin cepat. Si bungsu surprised, jam setengah delapan saya ajak ke Kelurahan, sudah ada orang.

    Lihat gambarnya aja merinding…..bayangkan orang2 kecil, sopir taksi, pedagang, menyumbang ke rekening nomor 2. Terharu rasanya…apalagi lagi aya yang karena usia, transportasinya pakai taksi, dan mendengarkan pak sopir menggebu-gebu mengapa mereka pilih nomor dua, karena selama ini merasa pemimpinnya ada dan bekerja….walau semua masih perlu proses.

  4. Selamat menentukan hak milih Mb El

    Saya merasa senang, bagaimanapun lamanya warga kita berada dan tinggal di luar negeri, ternyata tidak melupakan tanah tumpah darahnya. Tetap masih punya rasa bahwa Indonesia iadalah Tanah Air dan tempat lahirnya.

    Coba sekalian dengarin lagu “Indonesia Pusaka” mb, yng liiriknya begini :

    Indonesia tanah air beta
    Pusaka abadi nan jaya

    …………..dst

    Reff :
    Di sana tempat lahir beta
    Dibuai dibesarkan bunda
    Tempat berlindung di hari tua
    Tempat akhir menutup mata

    ………………. dst

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *