Alat Vital

27 Jun

Eits jangan keburu berpikiran jorok dulu! Coba deh lihat Kamus Bahasa Indonesia (aku sih pakai KBBI daring) dan carinya jangan di lema ‘vital’, tapi di lema ‘alat’ nya deh. Di situ tertulis:

 vital 1 bagian mesin (pesawat, pabrik, dsb yg sangat penting fungsinya); 2 cak alat kelamin;

Jadiiiiiii sebetulnya kita tidak boleh berpikiran ngeres dulu kalau melihat foto seperti ini:

Maaf aku tidak tahu sumber foto ini dari mana…lupa! Terlepas dari benar tidaknya foto ini, aku hanya mempersoalkan bahasa yang dipakai. Alat vital justru merupakan bahasa percakapan loh! Tapi karena lebih sering dipakai, orang langsung menganggap “alat kelamin” begitu membaca kalimat di atas.

Karena memang sebetulnya sah-sah saja dituliskan begitu. Alat-alat yang dipakai di areal itu tentu VITAL sekali :D. Tidak bisa tidak – harus ada fukaketsu 不可欠。

Beberapa waktu yang lalu alat vitalku rusak! Sepertinya memang sudah seharusnya rusak. Atau memang sudah masanya untuk rusak. Tapi aku sangat perlu kehadirannya, untuk memudahkan tugas-tugasku. Dia adalah food processorku. Berlainan dengan blender atau mixer biasa, food processor ini memang multifungsi. Dia bisa menggiling daging! Kalau untuk membuat sambal biasa sih, memang bisa memakai blender biasa, yang memang kulakukan sejak food processorku rusak. Aku juga masih punya cobek, sehingga tentu masih bisa mengulek sambal. Tapi kalau kamu bekerja juga dan mau memasak serba cepat, cobek adalah alat terakhir yang akan dipakai. Jadi akhirnya aku tak bisa menahan lagi dan membeli food processor baru. Harganya sebetulnya tidak mahal, dan waktu kucari di amazon, dengan berbekal nomor seri food processorku yang lama, aku mengetahui bahwa aku membeli alat itu sudah 4 tahun yang lalu. Hebat deh si amazon, menyimpan “riwayat belanja” kita, sehingga kita tidak sampai membeli dobel, kecuali memang perlu banyak.

susah deh kalau tidak ada alat ini! Vital!

Karena food processor baruku sudah datang, tentu aku jadi semangat masak dong 😀 Dan hasilnya kemarin aku sudah buat lagi rendang 2 kg… yipppieee, ada persediaan makanan di freezer jika aku malas masak. (Dari 2 kg itu kemarin sudah termakan 300 gram deh :D)

tercapai juga untuk membeli ini!

Alat vitalku di dapur, selain food processor itu adalah microwave, dan mixer untuk membuat kue. Akhirnya tercapai juga keinginanku untuk membeli mixer yang ada standarnya dengan harga murah. Ingin sekali mempunyai mixer standar yang besar dan bagus, tapi harganya rek… semurah-murahnya 5 juta rupiah. Jadi begitu ada yang cuma 400ribu, langsung beli deh. Hasil kue pertama dengan mixer baru itu adalah bread cake tanpa resep. Karena aku hanya ingin mendaur-ulang 4 iris roti yang sudah mengering daripada dibuang. Jadi aku celup dalam susu segar secukupnya sampai susu meresap, hancurkan dengan food processor. Kemudian masukkan dalam 3 telur + 4 sendok gula yang sudah dikocok, tambahkan dry fruits, taruh dalam pyrex dan bakar 40 menit. Jadi deh. Tadinya kupikir kalau kurang manis bisa dikasih topping es krim vanilla atau caramel sauce, eh ternyata cukup manis kok.

bread pudding ala imelda, menggunakan apa yang ada

Jadi untuk saat ini alat vitalku adalah Food Processor, Mixer dan Microwave +oven (soalnya lagi suka masak nih). Kalau kamu? Apa alat vitalmu?

BTW, dengan posting kemarin TE telah melampaui komentar dengan angka cantik 23232, yang ditulis oleh Uda Vizon. Angka cantik berikutnya adalah….. 23432 ya 😉 Semoga bisa terpantau siapa yang mendapatkannya, sehingga bisa diberikan hadiah.

Komentar Uda Vizon yang mendapat nomor cantik!