Nama Teman Sekelas

1 Jun

Anak keduaku si Kai (4th), akhir-akhir ini malas ke TK. Kalau kebetulan aku memang di kerja di rumah, dan sama-sama malas keluar rumah, ya aku suka memboloskan dia dari TK. Tapi beberapa hari ini, dia mengeluh bahwa dia suka dimarahin senseinya. Loh kok? “Iya ma, aku tidak tahu nama temanku itu, sehingga sensei marah”…. hmmm salahku juga karena aku memboloskan dia, jadi dia tidak ada waktu untuk menghafal nama temannya. Rupanya di TKnya mereka punya kebiasaan setiap hari, Sensei memanggil nama murid yang pertama dalam list absen. Lalu murid pertama akan memanggil nama murid kedua, dan seterusnya. Nah, Kai tidak ingat nama teman sesudahnya :D… dan dia sedih tidak bisa mengingatnya. Padahal anakku yang satu ini paling ingat sesuatu. Dia bisa memberikan arah jalan yang harus kutempuh pulang loh, padahal baru pertama kali pergi ke tempat itu. Tapi soal nama……. (ah jadi ingat papa paling susah hafal nama orang, sedangkan mama paling jago. Kami cukup tanya, itu tante namanya siapa sih ma?)

“Tidak apa Kai bilang saja lupa, dan tanya pada sensei”
“Sensei tidak kasih tahu…”
“Ah masa… nanti mama tanya sensei ya. Kalau kamu bolos sekolah hanya karena kamu tidak tahu nama teman, sampai kapanpun kamu tidak akan tahu nama temanmu.  Oh ya nanti sesudah pulang sekolah kan, teman-teman dari Momo Gumi (Kelas Peach) akan bermain bersama di taman Zo (Gajah). Mama belum pernah ke taman itu. Nanti kita pergi ya, mama bawa roti untuk bekal kita makan di sana. Hari ini kan pendek, Kai tidak usah bawa bento (bekal).”
“Iya deh….” Dan dengan lesu dia pakai sepatunya dan kami pergi ke TK.

Sewaktu aku jemput Kai di TKnya, ibu pengurus kelas sudah mewanti-wantiku untuk ikut bermain di taman bersama. Karena aku malas pulang untuk makan, maka aku langsung pergi bersama dia ke taman. Beberapa ibu yang lain menyusul setelah makan dan ganti baju. Ah, aku kalau sudah kembali ke rumah, malas untuk keluar lagi. Jadilah sekitar 10 orang ibu dan 10 anak + 2 bayi berkumpul di taman. Anak-anak bermain pasir, sedangkan ibu-ibu duduk di tikar, ngobrol sambil mengawasi anak-anaknya. Taman Zoo ini agak jauh daru rumahku tapi adeeeem sekali. Ada banyak kursi untuk duduk, dan tidak terlalu ramai kalau untuk bermain di jam-jam tanggung (waktu itu pas jam makan siang, semestinya kalau lebih sore lebih banyak anak-anak yang bermain di sana).

Ini kali pertama aku bertemu ibu-ibu kelas Peach (setelah 2 bulan mulai tahun ajaran ya), karena selama ini jika ada pertemuan aku tidak bisa hadir. Maklum universitas juga mulai bersamaan tahun ajarannya, sehingga aku tak bisa seenaknya bolos. Jadi Kai banyak tidak hadir pada acara-acara bersama, termasuk pengambilan foto kelas. Ibu Yoko, pengurus kelas yang amat ramah senang sekali aku bisa datang ke taman, dan dia banyak memberikan informasi kelas. Dan saat itu aku memberitahukan bahwa Kai paginya tidak mau ke TK karena tidak tahu nama temannya. Rupanya ibu-ibu itu tahu bahwa anak-anak itu memanggil nama teman yang berada sesudahnya di dalam daftar nama kelas, dan dia punya daftarnya! Jadilah aku diberitahu nama anak tersebut. Kai senang mengetahuinya, dan terus menerus menghafalkan nama temannya itu bersamaku. Itulah manfaatnya bergaul. Coba aku tidak ikut bermain bersama di taman saat itu, aku tidak bisa membantu anakku, selain tidak kenal dengan ibu-ibu yang lain. Yang lucunya kami ibu-ibu ternyata juga disarankan memanggil nama ibu dengan nama (panggilan) masing-masing, bukan “Mama nya si Kai” “mama nya si anu” dsb dsb.

Dan hasilnya, Kai melaporkan bahwa dia bisa menyebutkan nama teman sesudahnya, dan dipuji ibu guru!

Hmmm nama teman sekelas. Aku dulu sering juga menjadi wakil ketua kelas, jadi bisa hafal nama teman-teman sekelasku, bahkan hafal sampai nama lengkapnya. Aku bisa berbangga dengan kemampuanku yang satu ini (menghafal nama). Tapi sekarang… Aku merasa cukup sedih, karena ternyata aku tidak ingat beberapa nama teman lamaku di FB, padahal dia mengaku pernah sekelas denganku waktu SD hehehe. Ternyata faktor “u” amat berpengaruh pada ingatan yah 😀

Kalau nama orang Jepang memang susah untuk dihafalkan, karena namanya banyak yang mirip. Yang namanya Tanaka sudah pasti banyak 😀 Bagaimana apa teman-teman mudah menghafal nama orang? Atau susah?

Sssttt nama panggilanku di kalangan ibu-ibu Jepang itu akhirnya “ime-chan” gara-gara email HP ku pakai nama itu sih, jadi ketahuan deh :D. Apa nama panggilanmu? 😉