Kering

21 Des

Ingin sekali aku membuat kue kering Nastar dan Kaastengels untuk Natal tahun ini, tapi mungkin nanti baru jadi sesudah Natal hehehe. Ntah kenapa akhir-akhir ini badanku cepat capek, sehingga harus tidur sebentar sebelum mulai kerja sesuatu lagi yang baru. Untung kuliah dan kursus bahasa Indonesianya sudah selesai untuk tahun ini, jadi sekarang aku bisa konsentrasi dengan pekerjaan di rumah.

Musim dingin berarti kering. Tingkat kelembabannya rendah sehingga udara kering, membuat kulitpun kering dan pecah-pecah. Body Lotion memang laku di musim dingin untuk tetap menjaga kelembaban kulit. Soalnya kalau tidak dijaga kelembabannya, maka kulit rentang terhadap luka. Kulit kering > gatal > garuk > luka. Belum lagi bagi ibu rumah tangga masih musti mencuci piring. Pakai air dingin, brrrr. Karena itu keran di dapur ada baiknya juga memakai heater. Tapi kulit kering yang kena heater itu jga cepat ledes, berbenturan dengan gelas, piring, tapes dan iritasi akibat sabun cuci. Susah deh emang kalau jadi ibu RT. Mau pakai lotion untuk tangan juga males, tidak enak rasanya mencuci piring jika tangannya pliket-pliket kan?

Tadi pagi aku mengantar Riku ke sekolah, karena dia sakit perut sudah sejak hari Minggu malam. Meskipun tidak begitu mengganggu, aku khawatir jika dia terkena Noro Virus, karena sekarang gastroenteritis atau gangguan pada usus sedang mewabah di TK dan SD. Untung saja menurut dokter, karena Riku kuat dia hanya merasa sakit saja, biasanya kalau parah disertai demam dan muntah-muntah.

Nah sambil menunggu obat di apotik aku menonton berita TV, tentang kebakaran yang banyak terjadi di musim dingin. Ada apartemen yang terbakar dan sumber api diduga dari pemantik api yang dimainkan anak-anaknya. Untung saja  satu keluarga itu selamat, dan yang terbakar hanya apartemen mereka saja. Memang akhir-akhir ini banyak kejadian kebakaran karena pemantik api + anak-anak. Soalnya pemantik api sekarang kan lucu-lucu bentuknya, dan juga banyak yang dijual murah. Murah berarti tidak begitu terkontrol mutunya. Awal tahun ini sempat heboh peristiwa terbakar dan meledaknya sebuah mobil karena pemantik api. Dua anak yang masih balita tewas dalam mobil itu, waktu ayahnya sedang keluar mebeli sesuatu….duhhhh… anak-anak yang jadi korban. Makanya bagi perokok hati-hatilah menaruh pemantik api, karena banyak anak yang tidak tahu bahwa itu berbahaya. Untung anakku sudah sejak awal aku beritahu, sehingga kadang mereka yang melapor padaku. Pisau dan pemantik api.

Macam-macam pemantik api...lucu-lucu kan. Tidak heran anak-anak ingin memainkannya

Sebetulnya sejak tahun 2006,  menurut Fire Defense Law, bangunan rumah baru harus memasang alat Peringatan Kebakaran 火災警報器 (kasai keihouki). Untuk bangunan lama harus memasangnya sampai dengan bulan Mei 2011. Gen sebetulnya sudah mau membeli dan memasangnya sendiri, tapi karena cukup mahal, satu alatnya sekitar 4/5000 yen, padahal harus pasang di seluruh kamar (berarti 4 kamar)…. lumayan mahal kan? Pengeluaran extra 20 ribu yen (2juta rp) untuk alat itu saja. Eh, rupanya untuk apartemen kami, karena kami sewa, pihak pengelolanya yang akan memasangnya. Jadi hari ini seluruh kamar apartemen kami sudah terpasang alat Peringatan Kebakaran. Untuk kamar tidur dan kamar tamu, alat itu akan mendeteksi jika ada asap. Sedangkan untuk dapur alat itu akan mendeteksi jika ada panas. Alat ini diharapkan dapat mencegah korban yang tidak tahu bahwa akan terjadi kebakaran. Alat ini bukan sprinkler seperti di gedung-gedung bertingkat atau hotel yang langsung menyemprotkan air. Hanya akan memberitahukan dengan suara bel dan “Terjadi kebakaran” (dalam bahasa Jepang…aku ingin tahu juga apakah ada yang berbahasa Indonesia ngga ya? hihihi)

Alat Peringatan Kebakaran yang wajib dipasang di setiap rumah di Jepang s/d Mei 2011. Alat ini dipasang di langit-langit setiap kamar.

Karena kering, berbagai hal yang merugikan bisa terjadi. Untuk ibu RT, satu yang plus adalah cepatnya baju-baju basah menjadi kering. Gantung baju di dalam ruangan, besoknya kering. Selain baju kering, ruangan menjadi sedikit lembab kan? Isseki nicho (peribahasa yang arti harafiahnya satu batu dua burung, dengan melempar satu batu bisa menangkap dua burung. Peribahasa Indonesianya mungkin sekali kayuh, dua pulau terlalui ya).

Mamanya belum membuat kue kering, Kai sudah! Pertama kali belajar membuat kue kering dengan Tantenya 19-12-2010

34 Replies to “Kering

  1. Hueeeelah Kai bisa bikin kueh sendiri ??? huebat bener T_O_P-B_G_T !

    iya itu lucu lucu banget pemantik apinya, menarik tapi membahayakan ya…

    btw mbak Imelda jangan malas pakai lotion donk, kan biar halus xixixixi *yang suka kan banyak nuu.. Hubby juga anak anak, inget aku di komplain Grego “ih tangan mama kenapa kasar ” , yang ada cuma nyengir asem *

  2. Lihat alatnya jadi inget The Sims, paling bete kalau lagi buru” terus ada kebakaran, udah jadi telat, Simsnya jadi bete, hehehe…

    Hmm, kue bikinan Kai gimana rasanya ya? 😀

  3. Iya lucu2 pemantiknya, tapi aduh serem banget ya mbak kalo anak kecil sampe mainin pemantik apinya. Jd ngeri ngebacanya yg mobilnya terbakar itu… 🙁

    Disini di apt juga harus ada alat deteksi asap di tiap ruangan. Gak tau sih berapa duit kalo disini. Pas kita beli condo nya udh termasuk dipasangin soalnya.

    Dan iya udara kering banget, mesti sering pake lotion. Tp saya suka males. Hahaha. Ntar yg ada yg paling parah nih kulit kaki sampe kering dan pecah2.

  4. ..
    Kalo nyuci piring pake sarung tangan karet Mbak, biar tangannya tetep halus.. 😉
    ..
    Kalo udara lembab krupuk dalam toples gak ditutup pun tetep renyah ya Mbak.. 😀
    ..

    nyuci pake sarung tangan karet ngga afdhol. Paling males tuh. Ini aja meskipun dingin suka males pakai sarung tangan. Kalo bisa tahan biasanya ngga pake.

    EM

  5. Setelah saya klik ” Kering” baru bisa meluncur kemari Jeng, duh senangnya langsung disuguhi kue nastar kesukaan saya.Disini apa juga ada acara kunjungan-2 jika Natal tiba ??

    Benda-benda berbahaya diatas memang sekarang sudah dibuat dengan bentuk yang unik dan menarik, bahkan ada korek api yang bentuknya seperti body wanita juga lho.

    Tentang alarm asap, rumah di Indonesia kayaknya masih jarang yang memasangnya, kecuali kantor dan hotel2. Seyogya secara bertahap di budayakan ya jeng.

    Terima kasih atas artikelnya yang bermanfaat.

    salam hangat dari Jombang

    Di sini biasanya membuat christmas dinner, atau di kalangan remaja buat pesta, dan ada juga yang “melewatkan” di hotel.
    EM

  6. Lagi2 ortu harus jeli, terutama yang masih punya anak kecil, nggak usah lah pilih yg imut untuk barang2 yg berpotensi bahaya, dan harus disimpan di tempat yg tak mudah dijangkau anak.

    betul! Jadi orang tua musti punya radar di mana-mana, karena setiap jengkal tanah itu mengandung bahaya hihihi
    EM

  7. udara lembab krupuknya mlempem dong Ta 😀

    klo udara kering, Kai dan Riku bikin nastar gak usah dipanggang
    ntar juga kering sendiri, xixixi…

    mBak Imel sekarang ud gampang capek
    AtA dong kesana, jadi chef keluarganya mbak imel.

    😛

    hahahah ngga ditolak kalo ata mau jadi TKI di sini ….tapi gratis ya? 😀
    EM

  8. Dulu emak suka membuat kue kering menjelang lebaran. Sekarang lebih enak membeli yang sudah jadi saja di toko, praktis dan tidak mengeluarkan keringat.
    Kastengel saya kurang suka, kalau nastar suka.

    Terima kasih artikelnya yang menarik.

    Salam hangat dari Jombang

    Beli memang bisa jadi alternatif sih pakdhe, cuma di sini nggaada nastar dan kaastengels. Terpaksa bikin sendiri. Lagian buatan sendiri lebih enak hihihi
    EM

  9. Judulnya mantaff 🙂
    Kue kering dan kulit kering.
    Kulit kering menyebalkan, kue kering mengenyangkan.
    Pemantiknya bagus.
    Selamat Hari Ibu, kak.

    Selamat hari ibu juga Injul
    EM

  10. Selamat Hari Ibu jeng
    Semoga ibu tetap bisa menjadi sang surya yang terus menyinari dunia

    salam hangat dari Jombang

    (mumpung bisa masuk ke TE, jadi komentarnya tak borong deh ..)

    Terima kasih pakdhe, meskipun aku lebih suka jika sebutan hari Ibu diganti dengan Hari Perempuan Indoensia
    EM

  11. Berhubung sudah cukup lama patroli di TE maka saya ijin kembali ke Jombang ya jeng.
    Selamat menyambut Natal semoga kesejahteraan dan kebahagiaan serta kedamaian senantiasa menyelimuti hidup dan kehidupan jeng Imel sekeluarga.

    Salam hangat dari Jombang

    Terima kasih banyak kedatangannya ya pakdhe….sangunya udah saya masukkan dalam dompet (saya) hihihi
    EM

  12. kemarin sudah membuat kue skipy mbak e.. hari ini akan buat nastar… semoga cepat pulih dari kelelahan

    mampir mengucapkan selamat hari ibu untuk semua ibu dan calon ibu di keluarga mbak…

    salam sayang dari kota medan

    waaah kue skippy? Yang renyah dan melted in your mouth itu? rasa kacang? mau dong resepnya…hihihi
    selamat hari ibu juga lely….zoentjes dari Tokyo

    EM

  13. Imel…
    Jangan lupa, kalau bikin nastar yang banyak sekalian..terus nanti dijual…yang di Toyohashi sangat suka sama nastar. Tadinya mikir mau kirim dari Indonesia, tapi berat sekali..akhirnya cuma kirim tolak angin, serbat dll….

    Di Eropa musim dinginnya berat sekali ya, sampai ada bandara ditutup karena salju, bagaimanakah dengan Tokyo….?
    Di Jakarta yang jelas, ada peringatan agar hati-hati terhadap angin kencang, karena bisa menerbangkan baliho, pohon tumbang dll. Akhir2 ini sering angin kencang terjadi di daerah Jakarta Selatan, pohon ber derak-derak…serem juga mendengarnya.

    Tokyo lumayan hangat bu, tidak ada salju. Jarang kok di sini white christmas.
    Soal nastar, dicatat. Mungkin januari akan nginap ke sini
    EM

  14. wah, kalo aku tinggal disana,mungkin kalo musim kering begini, lotionku 2 hari sekali harus beli yang baru hehehe..

    Wahhh kai Hebat, bisa bikin kue sendiri, saya langsung ngeces, kayaknya enak bgt tuh kue.. 🙂

    tapi kok tiba2 tampilin foto kai bikin kue di postingan ini ya mbak? kenapa gak bikin yang khusus saat dia bikin kue kering?? hehhe..

    alat peringatan bencana itu, kalo digalakkan di Indonesia pasti sangat membantu, terutama untuk perumahan2 yang padat penduduk.. 🙂

    ttg foto Kai buat kue? malas buat posting khusus hehehe
    ya, semisal alat peringatan bencana dipasang mungkin membantu, tapi sepertinya ada yang lebih penting deh drpd itu. Skala prioritasnya…

    EM

  15. lucunya…… kai bisa bikin kue….

    wah, mungkin kalau aku tinggal di sana bisa boros body lotion kali ya…. habis kulitku gampang kering sih….

    kalau begitu Yunna tidak pernah jerawatan dong?
    EM

  16. Negara Maju seperti Jepang, selalu mensyaratkan dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan terutama yang berhubungan dengan pekerjaan, baik di rumah, kantor, jalan di manapapun bagi wrganya….
    Selamat Hari Natal, panjang umur, sehat dan sukses selalu bagi seluruh keluarga, mbak!

    Ya pak, karena jika kesehatan dan keselamatan warga tidak dijaga, pemerintah akan kehilangan banyak sumber daya manusia dan sumber PAJAK….hehehe
    Selamat natal juga pak.

    EM

  17. pemantik apinya itu yang memang lucu dan harus di waspadai…. bisa bahaya kalo dimainkan sama anak-anak..

    salam kenal dari choirul huda

    betul choirul…salam kenal juga

    EM

  18. Wah, emang beneran bahaya tuh pamantik…
    Tapi Denuzz ngakak liat tuh gambar pemantik yang menyerupai closet… Hehe…

    Wah, Kai pinter toh pastinya bikin kue kering… 🙂

    Selamat Natal ya, Mbak 😀

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

  19. Saya tersenyum memperhatikan bentuk Pemantik Api yang berbentuk Closet itu …
    Juga yang berbentuk Biola

    Keren-keren …
    Sangat kreatif …

    Bahkan lucu-lucu … sehingga membuatnya menarik bagi anak-anak, dan berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan …

    Salam saya EM

  20. wahhhh pematik apinya bagus bener……
    bisa jadi bahan untuk oleh oleh / souvernir inih….
    kudu cari tempat belinya disini…..

    hehehe iya bener, harus cari di sana. Kami tidak boleh bawa pemantik api dari sini
    EM

  21. hahaha. pematik emang buaaanyak buaaanget yah modelnya
    ada sampe ya p*rn*2 juga. hahaha
    wah. di Jepang pun juga ada kejadian2 kaya gitu yah
    hmmm.. nyucinya pake sarung tangan aja gimana? repot juga? atau pakai lotion yang mild..
    lagi2. kehebatannya Jepang. sangat tegas dan terorganisir dalam membuat peraturan. benar2 perfecto

    ~LiOnA~

    hahahah soal pemantik api p*rn*, mustinya aku cari wkt ke belanda dulu ya?
    Soalnya sempet beli bolpen yang lucu, kalau dipakai nulis, baju tuh cewe melorot. Tapi…. mau kasih siapa? hahaha
    (akhirnya mendekam di sudut laci deh)

    EM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *