Ah, tidak biasanya aku malas begini untuk menulis. Memang benar aku hanya punya sedikit waktu senggang untuk duduk tenang menulis karena justru di akhir pekan mulai Kamis sampai Senin aku sibuk kerja juga di luar. Tapi dulu biasanya masih bisa menemukan celah-celah waktu untuk menulis di TE. Mau tau sebabnya?
Rindu! Homesick! Satu kata itu saja bisa membuat hidupku jungkir balik. Semakin tua semakin merasakan betapa persahabatan dan persaudaraan itu penting sekali. Karena kita tidak tahu apakah besok masih bisa bertemu atau tidak…..
Sewaktu masih single, aku memang selalu sibuk. Sibuk bekerja….dan sibuk bermain. Yang teringat hanya dua kali aku menangis sesegukan, waktu hari ulang tahun pernikahan mama-papa yang ke 25, aku tak bisa hadir. Yang kedua waktu ulang tahun pertama kali di Jepang. Sesudah itu… biasa saja. Rindu memang, tapi masih bisa ditahan. Karena aku masih bisa bermain di luar dengan teman-teman. Tapi sekarang? Kondisinya sudah berbeda. Rasa rindu itu tidak bisa ditahan lagi…. Sampai hampir panik 🙁
Sampai aku menuliskan ini sebagai status di FB ku:
Menguatkan hati setiap memutar CD Natal… Karena setiap lagu selalu membuatku menangis rindu kalian. Seisi rumah jkt. Cos I (wont) be home for christmas…..
Memang aku menghindari memasang lagu Natal. Karena setiap lagu yang mengalun membuatku menangis. Sesudah 18 tahun di Jepang, baru saat ini kerinduan mencapai puncaknya. Atau…karena sudah terlalu lama? Dan sudah menua?
Waktu masih belajar sebagai mahasiswa, aku tidak merasa rindu, karena mempunyai tugas belajar. Tidak ada waktu untuk duduk diam, dan memikirkan kenangan-kenangan. Tapi sekarang setelah berkeluarga, setiap tindakan yang kulakukan dengan anak-anak, mengingatkanku pada masa kecil, membandingkan perbuatanku dengan perbuatan mama/orang tua terhadapku. Dan tak henti-hentinya berpikir, “Mereka hebat…bisa membesarkan kami sampai sekarang. Apakah aku bisa seperti mereka dan membesarkan Riku dan Kai tanpa kekurangan apa-apa…seperti dulu aku?”
Dan sebagai komentar dari tulisanku di FB itu, aku mendapat banyak dukungan dari teman-teman…. dan adik-adikku.
FNC : Missing you too dear….Kita sering2 skype aja ya…? Riku sama Kai baik2 aja khan? Kebayang deh si Riku yang perasa.. pasti juga kangen sama Opa..
Hugging you all…
LMC : Mel, peluk ciumnya titip gw aja. Tinggal bilang mau brapa lama. 🙂
Nanti pinjem komputernya Novi deh buat skype-an pake video-cam. OK? Ato malah jadi tambah kangen?…. (she knows the answer… I’ll be more homesick! tambah kangen)
Dan yang membuatku tambah menangis adalah tulisan dari papaku. Dia jarang buka FB, tapi karena aku memang tag ke dia, dia buka FB dan menulis seperti ini:
Saya pernah rindu akan teman-teman sekolah saya di Makasar karena keakraban kami dahulu. Maka waktu berkesempatan “pulang” saya coba cari mereka. Ternyata semua sudah jadi Opa-opa dan Oma-oma yang sibuk sendiri dengan perjuangan hidupnya. Hidup itu tumbuh dan berkembang. God wants us to enjoy and rejoice.
Ya, meskipun sulit untuk bergembira dalam keadaan homesick begini, aku akan terus berusaha menikmatinya. To Enjoy and Rejoice seperti kata papa. Terima kasih ya papa… untuk nasehat itu.
Semoga teman-teman yang sedang merindu juga bisa menikmati hidup ini dan bergembira.
Sambil terisak aku tetap bernyanyi:
I’m dreaming tonight of a place I love
Even more than I usually do
And although I know
It’s a long road back
I promise you…
I’ll be home for Christmas
You can count on me
Please have snow and mistletoe
And presents under the tree
Christmas eve will find me
Where the love light gleams
I’ll be home for Christmas
If only in my dreams
Christmas eve will find me
Where the love light gleams
I’ll be home for Christmas
If only in my dreams