Sayonara Natsu no hi, さよなら夏の日 cocok sekali untuk dinyanyikan saat-saat seperti ini. Pagi ini, 15 September 2009, cuaca tidak menentu. Sepertinya dia plinplan sekali untuk memutuskan …. akan menangis atau tidak. Sampai membuatku bingung, akan pergi naik apa ke penitipannya Kai. Tadinya sudah mau naik sepeda, tapi akhirnya kuurungkan niat, dan pergi kembali ke atas, mengambil payung dan berjalan berdua Kai ke halte bus. Kata Kai “BABU” (Basu : bus dalam bahasa Jepang)
Ah, anakku ini sudah bisa macam-macam. Kemarin aku meliburkan dia dari penitipan, gara-gara batuk kering. Dan begitu aku bilang, “Kai sama mama aja ya hari ini”, dia bersorak dan berkata “Yey!” sambil mengangkat tangan seakan menang pertandingan. Kemarin adalah harinya Kai dan Mama. Berdua ke dokter, berdua makan siang mie (untuk kai aku campur obat, tapi kok dia mau makan semua ya? kan rasanya pasti udah aneh hihihi), berdua nonton tv, sampai jam 3 kakaknya pulang dari sekolah. Dan berdua “nyemplung” di bak mandi sama kakaknya. “DUA” kata Kai, kalau dia mau dua atau banyak. “KUA” kalau dia mau minum air putih…. bawaan dari Jakarta tuh.. singkatan AQUA.
Well, sesudah menyerahkan Kai pada gurunya di penitipan, aku berjalan ke luar. What a gloomy day! Belum hujan….tapi rasanya tinggal menunggu perintah saja. Waktu juga baru menunjukkan jam 8:40, toko-toko baru buka pukul 10. Mau menunggu…kok masih lama. Tapi aku ingat ada satu “keinginan” yang belum terpenuhi. Jadi aku berjalan kembali, naik ke lantai dua gedung stasiun, dan memesannya.
Creme Brulee Macchiato. Limited edition dari Starbuck. Waktu jalan ke Kusatsu, Gen pernah menawarkanku untuk beli, tapi aku menolak. Tidak enak rasanya aku bermewah-mewah dengan kopi sementara yang lainnya hanya minum minuman kaleng yang harganya cuma seperempatnya. Jadi pagi ini aku ingin “bengong” sendiri ditemani Ms Brulle ini.
Dan aku memang bengong sebengong-bengong nya. Karena aku lupa membawa buku. Temanku hanya satu yaitu Handphone yang baterenya ternyata sudah sekarat. Tapi cukuplah untuk menemaniku satu jam, sambil menunggu toko buka. Sambil bengong, aku menikmati MeTime. Tanpa komputerku, tanpa buku, tanpa teman. Ahhh… kok jadi tambah sedih. Tapi aku tahan karena aku tahu, satu jam ini aku bisa pakai untuk mengistirahatkan otak. Ngelamun? hmmm ngga sempat juga.
Akhirnya 10 menit sebelum jam 10 aku meninggalkan gerai itu dan berjalan ke arah gedung supermarket dengan tujuan membayar tunggakan HP yang satunya (karena jarang dipakai, aku tidak setting langsung potong rekening bank) . Kebetulan di depan supermarket yang belum terbuka itu ada pasar “pagi”… berjualan aneka sayuran dengan harga miring. Suatu usaha dari supermarket yang memang agak mahal itu untuk menarik pembeli. Karena mutu sayuran dan buah-buahan nya bagus, padahal dijual dengan harga miring, maka aku langsung mengambil keranjang belanjaan dan menghabiskan waktu 5 menit untuk berbelanja sayuran itu.
Selesai belanja, langsung ke lantai 3 untuk pergi ke kantor softbank, tapi ternyata kantor itu sudah pindah! Wah…. sudah begitu lamanya aku tidak pergi ke sini?Ya sudah… terpaksa harus cari cabang lain. Dan untuk belanja yang lain, seperti daging dan ikan sudah tidak memungkinkan karena ternyata belanjaan sayuranku itu berat sekali. So pulanglah aku ke rumah.
Membuka laptop, dan bercanda dengan Kris. Waktu itu dia tanya, “Sayuran apa yang paling banyak dijual, mbak”. Wah…. itu tergantung musimnya. Dan hari ini aku lihat banyak rupa-rupa mushroom. Dan memang aku beli. “Enak tuh mbak….” Masih bingung juga aku …. memang enak, tapi di Indonesia kan tidak ada, kecuali dalam kaleng. Atau sudah ada? Ah, nanti kalau pulkam lagi harus cari di toko sayur deh.
Well, cuaca, jenis sayur dan buah sudah berubah. Jagung yang banyak dijual di musim panas, sudah jarang dijumpai. Sekarang musimnya mushrooms, anggur, pear… dan sebentar lagi chestnut. Bunga Matahari pun sudah banyak yang layu. Musim panas sudah berakhir! Kami harus menyambut musim gugur yang memang sering membuat manusia merasa “tua” dan gloomy.
::::::::::::::
Selamat Tinggal Musim Panas
Air beriak dalam kolam yang tertimpa hujan petang itu
Musim yang paling indah sebentar lagi berakhir
Dan kulihat engkau yang bersandar dibahuku berkata
“Seandainya waktu dapat berhenti”
Selamat tinggal musim panas
Akan kukenang selalu
Sambil kehujananpun
Kami akan menjadi dewasa….
Kenangan tanpa akhir bersamamu tercermin dalam mata
Esok hari kami tidak akan ada di sini lagi
Semua benda yang berputar akan berubah dengan cepat
Aku cinta padamu
Lebih dari siapapun di dunia ini
Tak dapat kuungkapkan dengan kata-kata
Dan sekarangpun kuingin sampaikan rasa frustasi itu
Lihatlah pelangi yang terakhir menghias langit
seakan dengan kaki telanjang berlari di angkasa
Janganlah berubah seperti apapun masa depan itu tiba
Selamat tinggal musim panas
Akan kukenang selalu
Sambil kehujananpun
Kami akan menjadi dewasa….
(lagu Sayonara Natsu no Hi , lagu yang dinyanyikan oleh Yamashita Tatsuro, diterjemahkan sebebas-bebasnya oleh Imelda Coutrier)