Tentunya aku tidak perlu menjelaskan tentang kata kontradiksi ya? Sepertinya orang Indonesia paling jago urusan “kontradiksi” begini. Dan tak bisa ditampik, memang di dunia ini banyak terdapat kontradiksi. Dalam bahasa Jepangnya disebut dengan mujun 矛盾 sesuatu yang berlawanan. Tapi kalau lihat kanjinya sebetulnya satu per satu kanji itu bisa dibaca sebagai hoko 矛 dan tate 盾, dan aku mau menceritakan tentang hokotate ini.
Hokotate adalah nama sebuah acara di TV Fuji (chanel 8), yang aku tonton tgl 16 Oktober, hari Minggu yang lalu. Ceritanya tentang pertarungan produsen barang atau ahli tertentu. Yang pertama kami lihat pertarungan tentang produsen mixer (blender) dari Amerika yang menyatakan bahwa mixernya bisa menghancurkan apa saja, sekeras apapun (bahan alam). Nah penantangnya adalah pembuat katsuobushi (ikan maguro yang dikeringkan untuk bumbu makanan yang jika mau dipakai diserut dulu tipis-tipis). Dalam waktu 1 menit katsuobushi itu dimix, ternyata mixer/blender itu kalah, karena katsuobushi itu tidak hancur semua.
Yang kedua adalah pertarungan antara seorang pedagang perantara kepiting, yang bisa membedakan berbagai macam kepiting itu berasal dari daerah mana saja dengan melihat ciri khas kepiting itu. Serta penantangnya adalah perusahaan pembuat “bakso” kamaboko kepiting tiruan yang bisa membuat bakso kepiting itu serupa dan sama rasanya seperti kepiting asli! Banyak ahli kuliner yang tertipu dengan bakso kepitingnya, disangka kepiting asli yang mahal, padahal buatan pabrik. Nah, di sini yang menang adalah si pedagang.
Yang ketiga adalah seorang ahli reparasi baju. Segala baju bisa diperbaiki. Misalnya jas wool yang berlubang, dia bisa membetulkannya dalam waktu 30 menit. Dan hasilnya menakjubkan! Tidak ketahuan sama sekali bahwa jaket itu tadinya berlubang. Dia memakai benang yang sama yang diambil dari keliman jas tersebut. Bukan itu saja, baju rajutan yang terbuka rajutannya juga bisa dibetulkan,dalam waktu singkat. Nah, saat itu ada seorang artis yang mempunyai baju T-shirt kenangan dengan robekan (seperti digunting) berdiameter sekitar 20 cm. Dibawa ke tukang reparasi manapun tidak ada yang bisa membetulkannya. Ya tentu saja, aku juga kalau melihat robekan sebesar itu berpikir lebih baik dibuang. Tapi memang jika baju/pakaian itu mempunyai kenangan tersendiri, ingin sekali mengusahakan supaya bisa “sembuh” lagi bukan? Nah, baju robek yang sudah ditolak di mana-mana itu pun ditolak oleh ahli reparasi tersebut. TAPI, ternyata dalam waktu 3 hari, sang ahli ini bisa membetulkan T Shirt itu dengan halussss sekali, sehingga laksanan T Shirt baru! HEBAT…. aku rasa ahli reparasi baju ini benar-benar AHLI. Memang ongkosnya mahal, sekitar 106.000 yen (10 juta Rp), tapi kenangan memang tidak tergantikan dengan uang bukan?
Puncak acara TV itu adalah pertarungan antara produsen besi baja melawan produsen drill (bor). Ini benar-benar seru. Produsen besi baja ini menyatakan bahwa besi buatannya TIDAK BISA DILUBANGI oleh bor manapun, sedangkan si produsen bor menyatakan TIDAK ADA BESI yang TIDAK BISA DILUBANGI oleh bor buatannya. Ini baru hebat! Masing-masing ahli di bidangnya, dan selalu berusaha membuat produk yang TERBAIK! Mereka meneliti dan mengadakan percobaan-percobaan supaya bisa menang! Dan hasilnya? SERI! Karena bor ternyata patah dan tidak bisa membuat lubang di besi yang dibawa, tapi besi itu pun rupanya hancur terkena gesekan dari bor tersebut, meskipun tidak terlubangi, tapi pecah. Karena itu hasilnya seri, hikiwake.
Menonton acara itu, aku benar-benar merasa Jepang memang hebat. Inilah “motivasi” sesungguhnya. Menguasai sesuatu dan menjadi ahli di bidangnya, memang merupakan “sifat” orang Jepang. Tidak mudah terbawa arus, selalu berusaha menjadi nomor SATU, tak terkalahkan. Bayangkan saja si ahli reparasi baju/tekstil itu, dia mempelajari tenunan berbagai tekstil bertahun-tahun, sehingga bisa tahu bagaimana memperbaikinya. Semua dia gambar sendiri dan mengingatnya di kepala, tapi gambar-gambar itu kemudian menjadi buku manual bagi penerusnya. Karena dia ahlinya, maka banyak order yang datang padanya…. kemampuannya dihargai orang. Mottonya: “Tidak ada baju/tekstil yang tidak bisa diperbaiki”. Atau si pedagang kepiting, yang tidak bisa dikelabui oleh mesin pembuat “bakso” kepiting. Belum lagi SEMANGAT menemukan sesuatu yang LEBIH, ditunjukkan oleh produsen besi baja dan bor itu. Ahhh…. kapan televisi Indonesia bisa membuat program seperti ini? Aku benar-benar ingin tahu produsen-produsen Indonesia yang tangguh, berinovasi dan ahli dalam bidangnya. Takumi 匠, ahli yang sejati. Dan karena aku tidak bisa menonton, aku ingin baca dari media/blog teman-teman tentunya.
(Kalau mau lihat foto-foto pertarungan antara besi dan bor itu bisa klik di sini. Meskipun tidak mengerti tulisannya, dengan melihat foto saja sudah cukup kok)