Sebetulnya tidak baik memulai bulan baru dengan keharuan ya? Mestinya dengan kegembiraan 😀 Tapi benar deh, ada peristiwa-peristiwa kecil hari ini yang menimbulkan keharuanku.
Pagi hari, aku bangun pukul 6 pagi. Biasanya sih pukul 4 atau 5 , tapi hari ini molor. Mungkin karena terlalu capek, yang tertimbun dari hari-hari sebelumnya. Tidak biasanya juga, Kai terbangun pukul 6:30 an tanpa mesti aku bangunkan. Rupanya dia gelisah karena hari ini ada pelajaran olahraga di sekolahnya. Dia memang tidak suka olahraga terutama sekarang mempelajari senam matras… Kebayang sih, dulu aku juga paling tidak bisa koprol hehhee. Takut! Nah, jadi beberapa kali dia mendatangiku yang sedang mempersiapkan bahan ajar di komputer dan mengatakan, “Peluk dong….!” Aduh… aku sedang sibuk tapi…. aku tahan dan pikir kapan lagi anakku ini akan minta peluk lagi? kakaknya sekarang sama sekali tidak mau digandeng, apalagi dipeluk. Jadilah aku memeluk Kai dan menenangkannya.
Hari ini basah dan dingin. Hujan cukup deras dan pagi itu suhunya 12 derajat saja. Brrr. Aku diantar oleh Gen sampai stasiun dekat rumah. Kereta terlambat, dengan alasan ada penumpang yang sakit mendadak, sehingga seluruh kereta terlambat sekitar 10 menit. Tentu disertai permintaan maaf. Tapi ternyata aku masih beruntung! Karena ternyata jalur lain juga banyak yang terlambat! Dan satu jalur biasanya juga kupakai hari Selasa itu ternyata terlambat karena menabrak BABI HUTAN hahaha. Sampai ramai di twitter, masa sih ada babi hutan di Tokyo? 😀 (Dan ya, memang masih ada babi hutan di pinggiran Tokyo yang bersebelahan dengan hutan tentunya. Aku pernah diberi daging babi hutan oleh salah satu murid yang tinggal di Hachiouji).
Lalu waktu aku pulang kerja, sekitar jam 3 aku perlu pergi ke kantor pos. Pas saat itu Kai pulang sekolah. Dia kaget bertemu denganku di depan pintu, “Loh kok mama sudah pulang?” ah…. akhir-akhir ini jarang aku pulang sebelum dia pulang sekolah. Rasanya …sedih, lalu aku pikir, aku akan ajak dia ke kantor pos, lalu kencan berdua di restoran dekat rumah. Makan es krim kek, dessert kek. Lalu kami bersama berjalan ke kantor pos.
Setelah urusanku selesai, aku ajak dia ke resto, tapi tahu apa yang dia bilang?
“Ma… di resto itu mahal. Mending kita beli es krim di toko konbini, lalu kita makan di rumah saja. Aku juga mau cepat-cepat bikin PR. Banyak sekali PR hari ini…”
Duuuh… aku terharu karena dia memikirkan aku. Rupanya dia tahu tadi pagi aku bilang ke papanya, di dalam dompetku tidak ada uang hari ini (karena belum ambil tunai). Jadilah kami berdua ke konbini dan membeli es krim dan desert. Dan aku menikmati jalan berdua bergandengan tangan dengan anak bungsuku.
Selain keharuan dari Kai, hari ini aku juga terharu waktu menerima email dari sekolah (SD Negeri) nya Kai, siang hari. Kupikir apa, ternyata isinya begini:
“Hari ini sebagai salah satu lauk makan siang, kami membuat rebusan sayuran. Rupanya ada bagian-bagian di dasar panci yang hangus. Setelah diperiksa ahli gizi dan penanggung jawab, dipastikan bahwa tidak berbahaya, kami membagikan makanan ke kelas-kelas. Ternyata waktu dibagikan ada yang mengatakan “bau hangus” dan beberapa anak mendapat lauknya sedikit. Untuk itu kami mohon maaf, dan berusaha supaya kejadian ini tidak terulang. Kami berusaha menyediakan makanan yang sehat dan enak bagi murid-murid”
Duh, ntah kenapa aku merasa terharu. Mereka (pihak sekolah) terlihat benar-benar menjalankan tugasnya. Memang banyak juga orang tua murid jaman sekarang yang “cerewet” soal-soal sepele seperti itu (dinamakan monster parents) , tapi untunglah aku tidak seperti mereka :D. Dan waktu aku tanyakan pada Kai, dia berkata, “ngga enak, soalnya aku ngga suka” hahaha (bukan karena hangus). Memang Kai agak “pemilih” soal makanan, tapi dia tetap makan kok.
Keharuan-keharuan kecilku hari ini, dan membuatku bersyukur atas hari yang dingin ini. Tapi hatiku hangat kok menyambut bulan baru, November.