Lucky is My Middle Name?

27 Mei

Of course not! My middle name is… E… V… bukan lucky hehehe. TAPI nama panggilan bapakku itu lucky sebagai pengganti Louis, dan aku beruntung punya bapak seperti papa 😉 Seminggu kemarin beberapa kali papa meneleponku, dan masuk answering machine. Tapi setiap kali aku mau menelepon pasti kelupaan atau ketiduran. Jadi baru sempat kemarin sore aku telepon dia, dan ternyata seminggu kemarin itu cuma mau ngobrol 😀 Kesepian dia karena anak-cucu semua tidak di rumah, dan dalam kondisi masuk angin. Sorry ya pa 😀 Mustinya papa BBM atau WA atau LINE atau FB hehehe. Dan kami bercerita ngalor ngidul mengenai apa saja yang teringat.

Tapi hari ini aku lucky! Beruntung, karena dua kali dapat potongan harga 😀 (emak-emak emang tidak jauh dari potongan harga ya hehehe). Seperti yang kutulis di posting sebelum ini “Tugas Kai“, aku menderita sakit punggung. Selain saran dari teman untuk diet, sakit punggung ini sepertinya tidak bisa nunggu diet deh hehehe. Jadi ada beberapa alternatif yang bisa aku coba, di antaranya : Hari 針 atau akupunktur,   Kyu atau Moxibustion.  Meskipun ngeri, kalau demi sembuh apa juga akan kujalani deh. Tapi semua harus pakai reservasi. Akhirnya aku cari yang aman yaitu shiatsu saja deh pikirku. Dan “terdampar” lah aku tadi pagi di tempat Chiropractic yang kudapat informasinya melalui web. Dekat stasiunku ini memang ada beberapa tempat “pijat” dan tempat ini satu-satunya yang kutemui mempunyai petugas yang banyak dan bisa tanpa reservation. 

Jadi tepat jam 10:30 waktu mereka buka, aku masuk ke klinik tersebut. Di meja pendaftaran, susternya bertanya apakah aku bisa menulis kanji :D, ya jelas kelihatan ya bahwa aku bukan orang Jepang hehehe. Setelah mendaftar dan menuliskan data serta bagian yang sakit, aku diantar masuk oleh seorang petugas. Dia menanyakanku lagi dengan detil bagian yang sakit dan penyebabnya. Lalu dia antar menuju sebuah “tempat tidur berdiri”. Memang aku melihat ada dua orang yang sedang dipijat, dan dua lagi tempat tidur yang berdiri itu. Bagaimana caranya pijat sambil berdiri ya pikirku hehehe.

meja thompson dengan bagian bagian yang bisa dinaikturunkan

Ternyata tempat tidur ini ada namanya! Thompson Table yang memang khusus dipakai untuk chiropractic. Jadi aku berdiri dulu menghadap ke meja dengan menyenderkan badan dan kepala, baru otomatis meja itu turun menjadi tempat tidur. Meja itu mempunyai beberapa bagian yang bisa dimaju mundurkan, yang memang dipakai waktu aku dipijat itu. Konon semua bagian badan itu terhubungkan dengan kotsuban 骨盤 atau tulang panggul, dan meja ini dibuat khusus untuk merehabilitasi tulang panggul itu. Banyak penyakit bersumber dari letak tulang panggul yang tidak benar. Dan oleh senseinya, dikatakan bahwa tulang panggulku agak miring ke kanan, sehingga panjang kaki (bukan real) kanan lebih pendek dari kaki kiri (meskipun tidak terlihat) . Dan salah satu penyebab sakitnya tulang punggungku itu ternyata ada bagian tulang rusuk di bagian punggung yang mencuat ke luar, sehingga otomatis otot di sekitarnya mudah kram. Aku sendiri merasa terbantu dengan pemijatan ala chiropractic ini dan merasa bahwa pilihanku ke sana tidak salah. Pemijatan dilakukan tepat di bagian yang sakit (tepat pada syarafnya) dan tidak terlalu kuat memijatnya. Aku  juga tidak perlu buka baju sama sekali dan tidak bau atau pliket oleh minyak (meskipun ada kalau mau pilih program itu). Malas rasanya mengganti baju atau buka baju dan harus mandi lagi seperti kalau aku pijat di Bersih Sehat di Jakarta. Untuk sementara tempat ini akan menjadi tujuan aku “mereparasi” badan yang makin tua ini hehhee.

Dan yang aku senangi di sini, senseinya tidak mengatakan bahwa aku harus kembali kapan. Terserah saja kalau sakit tidak tertahan untuk datang. Dan dia menjelaskan bahwa course yang baru dia lakukan itu course 25 menit yang harganya 2600 yen (260.000Rp kira-kira) dan itu yang standar. Kalau sudah biasa, bisa menjadi 15 menit, atau kalau sudah sakit sekali bisa diperpanjang menjadi 35 menit. So maksimumnya 35 menit. Wah kalau cuma 35 menit aku betah mungkin, karena dalam informasi di internet, ada yang sampai 2 jam segala dipijatnya (di Jakarta juga minimum 1 jam kan?)

Oh ya ada satu kalimat dari senseinya yang aku setuju, yaitu tidak ada itu sebetulnya 姿勢が悪い (posisi badan/bentuk badan yang salah) tapi adanya posisi badan yang tidak berubah-ubah, itu-itu saja. dan itu yang menyebabkan sakit. Tidak ada orang yang bisa 姿勢が正しい (bentuk badannya benar) karena maksimum orang hanya bisa menjaga posisi tubuh yang benar seperti badan tegap itu hanya 10 menit, setelah itu pun pasti harus mengubah posisi badannya. Setuju deh dengan pernyataan ini hehehe.

Nah, hubungannya ceritaku hari ini dengan luckynya apa? Ya aku bukan hanya lucky karena bertemu dengan pemijatan yang bagus, tapi hari ini yang sebetulnya aku harus bayar 2600 yen, aku cukup membayar 1500 yen karena aku tahu informasi tempat chiropractic ini dari internet dan untuk pertama kali. Yeay! Untung deh ….

Dan untung yang kedua, waktu aku keluar dari tempat pemijatan ini sudah jam 11:30 dan aku sudah lapar. Jadi cari makan ceritanya. Inginnya sih makan spaghetti tapi cari resto spaghetti kok tidak ketemu, jadi aku masuk resto sushi deh. Kupikir aku mau pilih Chirashi sushi lagi (Chirashi sushi itu nasi dalam mangkuk dan di atasnya ditaruh irisan ikan/udang dll) . Harga umumnya sekitar 1000 yen, tapi ternyata setelah aku pesan, aku baca di papan menu, bahwa hari Selasa itu adalah Ladies Day, dan harga chirashi sushinya CUMA 780 yen! Yeay lucky deh!

contoh chirashi sushi. Yang kumakan hari ini tidak secantik ini tapi enak! dan murah! 😀

Are you lucky today? 😉

(Ladies Day adalah program dari beberapa toko/restoran/bioskop yang memberlakukan potongan harga bagi wanita yang berbelanja pada hari yang ditentukan itu. Cukup banyak toko yang mengambil kebijakan itu untuk menarik konsumen wanita, yang kebanyakan sudah tua dan berduit untuk belanja di tokonya, dan kalau enak atau pelayanan bagus, wanita-wanita ini adalah reklame berjalan. Dia akan memuji toko itu pada wanita lain, sehingga menjadi promosi bagi toko tersebut).