Kalau teman-teman melihat foto ini pasti tahu kenapa aku menulis judul NYARIS.
Ya, ini salah satu kantong plastik belanjaanku. Dan rupanya sudut tempat telurnya cukup tajam sehingga bisa merobek kantong plastik dan hampir jatuh. Untung aku segera sadar dan akhirnya memegang tempat telurnya langsung dengan tangan. Kalau tidak kejadian lagi deh seperti beberapa hari yang lalu. Aku lupa tidak menutup plastik belanjaan yang aku taruh di keranjang sepeda padahal aku taruh telur di bagian atas. Nah, waktu mau masuk ke pelataran parkir apartemenku, ada semacam undakan kecil sehingga aku mesti turun karena bahaya, lalu aku dorong sepedanya. Tapi undakan itu membuat tempat telur yang ada di bagian atasnya menclat ke aspal dan….. kraaaak, pecah deh 8 butir dari 10 butir telurnya 😀 Terpaksa deh malam itu aku buat fuyunghai 😀
Tapi kalau teman-teman lihat foto ini, tidak tahu apa yang “Nyaris” ya? Meksipun mungkin bisa bahasa Jepang mungkin pinto konai ピンとこない tidak bisa langsung ngeh apa yang dimaksud. Ya karena aku sendiri yang menerima kartu pos itu butuh waktu cukup lama untuk bisa mengerti.
Jadi kartu pos itu dari kepolisian. Dan memberitahukan bahwa ada orang yang menemukan Kartu Identitas Orang Asing punyaku (ya semacam KTP lah) pada tanggal 29 Januari lalu dan aku harus mengambilnya ke kepolisian daerahku. LOH! Aku baru sadar, bahwa Kartu itu tidak ada di dompetku ya saat aku membaca kartu pos itu! Aku tidak merasa kehilangan, tapi waktu kucari di dompet memang tidak ada! WAH…. seandainya loh… seandainya terjadi di Indonesia, atau…. seandainya tidak ada orang yang menemukan, aku pasti akan sulit sekali mencarinya pada waktu aku perlu, karena sama sekali tidak sadar. Lalu waktu kuingat-ingat kembali, hari itu aku pergi dengan Kai ke RS, lalu ke stasiun untuk makan siang dan belanja. Jadi pasti terjatuh waktu aku membayar atau membuka dompet. Duh…. kok bisa teledor begitu. Dan untung saja waktu aku cek kartu-kartu lainnya semua masih ada (termasuk credit card dan kartu bank).
Aku membaca kartu pos itu tadi pagi, dan waktu kulihat aku hanya bisa mengambil kembali pada hari kerja, begitu aku selesai mengantar Kai, aku langsung bersepeda ke kantor polisi itu. Lumayan sih kalau naik sepeda, kalau ngebut 10 menit juga sampai 😀 Aku langsung ke loket kehilagan barang dan segera mendapatkan kembali kartuku itu. Di dalam laporan juga tidak diberi keterangan ditemukan di mana, jadi tetap aku tidak tahu tepatnya kapan aku menjatuhkannya. Tapi untung saja bisa kembali, kalau tidak NYARIS aku tidak ber-KTP deh 😀
Kalau foto yang ini sih, untung tidak NYARIS hangus, karena aku aduk terus begitu bumbunya mulai mengering. Tapi belum tidka boleh NYARIS habis karena ini buat dibawa acara gereja besok!