Negara Idaman Para Ibu

10 Mei

adalah Norwegia. Sedangkan negara idaman untuk anak-anak adalah Swedia.

Memang ini hanyalah sebuah angket yang dilaksanakan oleh organisasi “Save The Children” yang melaporkan hasil surveynya persis sebelum sebagian negara di dunia merayakan Mother’s Day, tanggal 9 Mei kemarin. Dalam artikel bahasa Jepang memang memakai kalimat “Negara yang paling cocok untuk menjadi ibu” sedangkan kalau melihat judul asli dari survey adalah “2010 Mother’s Index Ranking”.

Bagaimana Jepang? Ternyata Jepang tidak bagus-bagus amat loh! Jepang menempati ranking 32 dari 160 negara yang menjadi obyek survey. Jepang hanya naik 2 tingkat dibanding tahun lalu yang berada di urutan ke 34. Padahal tahun 2006 pernah mencapai ranking 12 loh…..

Amerika juga ternyata hanya menempati ranking ke 28 dibawah 3 negara Baltik, Crotia dan Slovakia. Kok bisa begitu? Katanya di Amerika satu dari 4800 bumil (ibu hamil) meninggal, dan persentase kematian balita juga 8 dari 1000 bayi.

Nah… bagaimana dengan Indonesia? Kalau melihat artikel di surat kabar Jepang tentu saja tidak tertulis, jadi lebih baik melihat hasil survey langsungnya, dan menemukan bahwa Indonesia menempati ranking 54. hihihi Jauuuuh ya! (Jangan menghibur diri…ah Amerika aja cuma segitu! Mustinya malu dengan Malaysia yang 38, dan Filipina yang 48). Dari survey itu kita juga bisa mendapatkan bahwa ranking Indonesia sebagai idaman para anak-anak bahkan lebih buruk daripada sang ibu. Ranking 66 !!! Berarti memang kita harus mengasihani anak-anak Indonesia ya? Anak-anak Jepang (termasuk Riku dan Kai ) harus berbahagia karena negaranya termasuk 10 besar yaitu ranking ke 6. Berarti lebih baik menjadi anak-anak di Jepang daripada menjadi ibu. Aku mau tukeran sama Riku ah jadi anak-anak kembali…hahaha.

Riku dan bunga carnation sebagai hadiah Mother's day

Mau nebeng juga menuliskan Selamat Ulang Tahun kepada Mbak Tuti Nonka yang berulang tahun tanggal 10 Mei ini. Semoga mbak Tuti dapat terus melanjutkan kegiatannya dan menjadi teladan bagi para wanita eh perempuan! (Konon kata wanita itu jelek, jadi lebih baik perempuan…tapi bahasa kan tidak statis, asalkan intinya tersampaikan apa salahnya memakai wanita? )

Lalu komentator ke 12321 adalah Alamendah, dan komentator ke 12345? Mungkin kamu loh hehehehe.

Yang Aneh dari Tokyo

28 Apr

Judul aslinya sih “Tokyo no koko ga hen”, yaitu suara warga atau pendatang di Tokyo mengenai Tokyo sendiri. Maksudnya, kenapa sih  kok bisa begitu, dan mungkin bisa dibayangkan mengucapkannya sambil geleng-geleng kepala dan mengeluarkan suara “ck ck ck”.

Ini adalah hasil ranking yang dibuat dari responden online, dan kupikir bisa menjadi gambaran tentang kota Tokyo.

Ranking pertama, apalagi kalau bukan, “Mahalnya sewa rumah”, well semakin dekat pusat kota, dan semakin dekat stasiun semakin mahal. Tokyo terbagi dalam 23 -ku (ku = kotamadya) yang terletak di pusat dan 26 shi yang perpanjanganya Tokyo, kemudian 5 machi dan 8 mura (desa). Tentu tinggal di “23 KU”. Dan di antara warga Tokyo sendiri ada semacam pengetahuan bahwa ketenaran masing-masing KU itu berbeda. Shinjuku- ku adalah daerah padat dan terkenal, sehingga sewa rumah di situ mahal, sehingga tidak bisa menyewa apartemen yang luas. Memang tergantung lokasinya juga. Apartemen sebesar 65m persegi bisa lebih dari 20 juta rupiah perbulan jika di daerah Shinjuku. Apalagi jika dekat stasiun.

Peta Tokyo, bagian berwarna ungu adalah KU, sedangkan sebelah kiri berwarna hijau adalah perpanjangan Tokyo terdiri dari SHI. Ada beberapa pulau yang dikategorikan shi dan mura

Sumber : http://www.metro.tokyo.jp/PROFILE/map_to.htm

Ranking ke 2 adalah Banyaknya orang. Jelas saja, persis tadi pagi tgl 27 April dilaporkan penduduk Tokyo per 1 April 2010 sudah mencapai 13.010.279 jiwa. Bertambah 25.619 dari bulan Maret. Dan…. dari jumlah penduduk itu 20 persen adalah warga berusia 65 tahun ke atas.

Yang ketiga adalah  Mahalnya ongkos parkir. Well di tempat yang padat bisa sampai 10 menit 100 yen (Rp10.000 ), tapi kalau pergi ke pinggiran Tokyo, hampir semua restoran dan toko mempunyai pelataran parkir yang besar dan gratis.

Keempat:  udaranya kotor. hmmm aku sih tidak begitu merasa, mungkin karena aku bandingkan dengan Jakarta ya hihihi.

Ranking lima adalah kereta padat penumpang…. hahaha ini memang khasnya Tokyo. Bener-bener nempel deh orang kalau naik kereta terutama di jam-jam sibuk. Dan ini pula yang menyebabkan timbulnya kata chikan (orang yang ramah alias rajin menjamah tubuh wanita hihihi)

Yang ke enam adalah  mahalnya biaya makanan dan minuman. Well, kemarin minggu aku bertemu Eka di Tsukuba. Kami makan ke restoran dan ada set menu dengan harga 1050 yen. Memang di Tokyo ada juga set menu dengan harga segitu, tapi tidak pada hari Minggu, dan malam hari. Mau makan malam hari di restoran? harus siap-siap membayar 3000-4000 yen satu orang.

Ranking 7 adalah air ledengnya tidak enak. Aku sih tidak pernah minum  air ledeng, meskipun sebenarnya air ledeng di Tokyo bisa diminum (kecuali tempat/WC umum) . seperti kebiasaan di Indonesia aku selalu masak atau membeli mineral water. Sekarang aku rajin mengambil air mineral gratis di supermarket, dengan menjadi anggota dan membayar 500 yen untuk “membeli” botol 4 liter. Selanjutnya gratis terus tuh.

Yang ke delapan : tidak mengenal tetangga sebelah. Untung aku masih kenal tetangga sebelah apartemen aku…dulu sebelum Riku lahir memang tidak pernah tahu siapa tetangga sebelahku. Itu karena aku bekerja siang, sehingga tidak ada kesempatan bertemu tetangga, dan ngobrol.

Ke sembilan : ribut meskipun malam. Yaaaa kalau pergi ke daerah Shinjuku, Roppongi, Harajuku ya jelas aja. Atau ke stasiun-stasiun. Sampai pagi malah. Tapi kalau ke daerah perumahan ya ngga lah.

Ranking 10: walaupun kereta terakhir tetap saja penuh. Justru karena kereta terakhir jadi penuh, karena tidak mau ketinggalan kereta sehingga harus menginap di taman (kalau tidak mau keluar duit) atau hotel/karaoke/bar.

Yang ke 11: pintu masuk keluar stasiun yang banyak. Terutama stasiun kereta bawah tanah. Kalau salah keluar pintu, bisa-bisa nyasar deh.

Ranking ke 12: Tetap terang meskipun malam hari. Well itu benar. Dan ini kusadari waktu mudik, loh kok jakarta gelap sekali ya? heheheh

Ke 13 adalah :  Jalannya cepat! Heheheh kalau lambat ya DITABRAK! Makanya aku suka kasihan kalau ada lansia yang keluar rumah dan mau naik kereta pas jam-jam sibuk. Orang-orang tidak berperasaan sekali deh, tabrak-tabrak mereka. Dan kadang kalau aku terpaksa berada di belakang mereka juga merasa sebal karena LELET nya. Padahal kalau aku nanti tua juga sama tuh. Tokyo bukan untuk LANSIA, terutama pagi/malam hari.

Ranking 14:  banyaknya gedung pencakar langit. well namanya Metropolitan, ya wajarlah kalau banyak skyscapernya.

Ke lima belas adalah Jarak antar stasiun yang pendek. Ini di pusat kota, kalau agak menjauh juga tidak dekat kok. Aku sendiri sekarang tinggal di tengah-tengah 3 stasiun, yang bisa dicapai dengan bus.

Ranking 16 : banyaknya orang berfashion aneh-aneh. Hahaha…. memang aneh-aneh sih. tunggu saja di musim panas, ada kok yang berani memakai celana pendek macam celana dalam pendeknya hihihi/

Ke 17 adalah  banyaknya jumlah kereta dalam satu jalur. Misalnya untuk jalur yamanote line yang memutar Tokyo, setiap 3-5 menit pasti ada kereta yang datang, sehingga tidak perlu menunggu lama.

Yang ke 18: peron stasiunnya banyak. Wahh iya, coba datang ke stasiun tokyo, Stasiun Ueno dan Shinjuku… sudah merupakan satu “kota” sendiri deh.

Ke 19. tidak perlu mobil. Well, karena kereta lebih tepat waktu, banyak dan teratur, buat apa punya mobil. Lagian sewa tempat parkir di apartemen itu mahal. setahuku di daerah Meguro sebulan bisa 40.000. Kalau Ginza? Wahhh siap-siap aja membayar 60.000 yen.

Dan yang terakhir adalah adanya gerbong kereta khusus perempuan. Seperti sudah pernah aku tulis di sini, memang karena padatnya gerbong kereta waktu jam-jam sibuk, membuat perusahaan kereta api menyediakan gerbong khusus penumpang. Biasanya di bagian ujung kereta.

Sumber ranking : http://cache001.ranking.goo.ne.jp/crnk/ranking/999/tokyo_funny_2010/p1/

Sumber berita: asahi.com

東京都は27日、4月1日現在の推計人口が初めて1300万人を超え、1301万279人となったと発表した。3月より2万5619人(0.2%) 増えていた。都は「都心部のマンション増に加え、求人が減った地方から仕事を求めて移住する人が増えたためでは」とみている。

都の人口は1967年に1100万人を超え、33年後の00年に1200万人に到達。その後は年10万人程度のペースで増加し続けた。97年以降は毎 年、転入者数が転出者数を上回っている。

地域別では、23区が882万440人、多摩地区が416万2592人、島しょ部が2万7247人。人口増は区部で目立ち、前年同月比で最多だったのは 高層マンション建設が相次いだ江東区の7470人増。次いで足立区が4840人増だった。asahi.com

From Paris with Love

27 Apr

Ya, sebuah judul film yang dibintangi John Travolta, Sabtu lalu  menjadi tema perbincangan aku dan Gen dalam kereta. Tidak biasanya Sabtu pagi Gen harus dinas luar dan harus menggunakan kereta. Dalam hujan, Gen, aku dan Kai naik bus menuju stasiun. Setelah menitipkan Kai, kami berdua naik kereta sampai Shinjuku. Canggung juga rasanya berduaan naik kereta, kapan terakhir kami berdua naik kereta ya? Mungkin sebelum Riku lahir…lebih dari 7 tahun yang lalu.

Kesempatan ini kami pakai untuk bercerita macam-macam dengan suara lirih tentunya. Tentang apartemen-apartemen yang baru dibangun, tentang tempat tujuan kunjungan di liburan golden week (29 April-5 Mei) nanti (yang sepertinya dia tetap harus bekerja–dan akhirnya aku juga ada terjemahan baru)…dan saat itu kami melihat poster filmnya John Travolta, From Paris with Love di dalam kereta.

bukan ini sih poster yang kami lihat. yang ini masih pakai alfabet semua

Bukan, bukannya kami mau menonton. Selain membicarakan John Travolta yang sudah “gaek” (duh filmnya yang dulu Saturday Night Fever… waktu itu aja kita sudah SMP kan, sekarang  dia masih juga main film), terlambatnya film-film hollywood diputar di Jepang (bahkan lebih cepat Indonesia daripada Jepang untuk hal penayangan begini. sebabnya bisa dibaca di sini) , kami juga membicarakan tentang terjemahan JUDUL film.

Judul filmnya si Travolta itu dalam bahasa Jepang adalah パリより愛をこめて (Pari yori ai wo komete), dan setelah aku cari info di HP, memang benar jika diterjemahkan kembali adalah “From Paris with Love”. OK berarti terjemahan judul bahasa Jepangnya sama dengan judul aslinya. TAPI hal ini jarang terjadi! Maksudku, jika kita menonton film Hollywood atau yang aslinya bahasa Inggris di Jepang, harus siap-siap BINGUNG dengan judul bahasa Jepangnya. Karena biasanya jika diterjemahkan kembali maka tidak sama bahkan jauh dari judul aslinya. Dan …itu cukup membuat pusing kepala orang-orang asing alias gaijin di Jepang.

Yang aku tahu misalnya film “Basic Instinct” nya Sharon Stone, judulnya menjadi 「氷の微笑」(Koori no bishou – Senyum Es) 1992. Atau “Sliver” menjadi 「硝子の塔」 (Garasu no Tou – Menara Kaca 1993). Atau untuk film baru, contohnya film Disney yang di dalam bahasa Inggris hanya “UP”, diterjemahkan menjadi 「カールじいさんの空飛ぶ家」(Ka-ru jiisan no Soratobu ie — Rumah Terbang Kakek Carl  2009).

Well, memang akan kaku rasanya jika semua film berbahasa Inggris diterjemahkan secara harafiah, atau memakai tulisan katakana semua.” Blue Pasific Stories” ditulis katakana semua : ブルー・パシフィック・ストーリーズ, “Alice in Wonderland” アリス・イン・ワンダーランド, kalau pendek seperti “Avatar”  アバータ sih masih mudah membacanya, tapi kalau panjang, bisa puyeng juga (yang puyeng emang aku yang gaijin orang asing sih…orang Jepang ngga puyeng karena katakana kan tulisannya mereka juga). Tapi pusing juga kalau harus mengira-ngira judul dengan tulisan kanji itu judul aslinya apaan. Sering aku pikir, kenapa sih tidak “begitu saja” tulis judul dalam bahasa Inggris dengan alfabet? Supaya orang Jepang terbiasa baca alfabet nih! Katanya mau globalization…jangan nanggung hehehe.

Aku jadi berpikir, orang Indonesia ternyata tidak mempunyai masalah dengan penerjemahan film seperti di Jepang ya? Ah, aku juga sudah lama sekali tidak menonton di Jakarta, jadi tidak tahu kondisi film asing sekarang. Apakah juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan apakah memakai subscript atau dubbing? Yang pasti kita tidak harus pusing menerjemahkan judul.

foto jadulku yang aku kasih judul: from rusia with love..tuh kan narsis, bilang aja mau mejeng foto hahaha

Indahnya Blogging

26 Apr

(Ini adalah tulisan kedua untuk hari ini, setelah Like THIS)

OK…OK…. aku nanti akan membayar royalti ke mas NH18, karena istilah “The Beauty of Blogging” itu milik dia, dan supaya tidak sama persis aku terjemahkan ke bahasa Indonesia. Indahnya bercinta blogging!

Sejak aku menulis blog di domain ini bulan Maret 2008, aku mendapatkan banyak sekali teman blogger yang ditandai dengan saling mengunjungi blog masing-masing. Melalui komentar dan akhirnya kopdar (kopi darat atau bertemu muka langsung) kita dapat terus menjaga silaturahmi dan persahabatan di antara blogger. Meskipun aku tidak termasuk komunitas blog tertentu, aku merasa aku mempunyai kumpulan teman tersendiri. Dan nama-nama mereka bisa Anda lihat di antara di daftar top commentator, list sahabat TE dan beberapa postingan tentang mereka.

Nah, kali ini aku ingin menuliskan khusus tentang pertemanan yang diawali dari blog TE ini dengan mereka yang bukan blogger.Tanggal 11 Maret yang lalu, Witha Kutsuki datang ke apartemenku di Tokyo. Ini memang merupakan pertemuan kami yang ke dua. Tapi Witha memang membawa “titipan khusus” dari Jakarta, yaitu hadiah ulang tahun untuk Riku yang berulang tahun tgl 25 Februari. Riku  mendapat hadiah buku cerita berbahasa Indonesia, “Tidurlah Beruang” dari Wita (Eka Perwitasari),nah namanya sama Witha dan Wita makanya aku suka bilang si kembar…. Padahal mereka berdua tuh ketemunya gara-gara aku yang ngenalin loh. Wita sendiri sudah pernah datang ke rumahku tgl 24 Maret 2009, wah setahun lalu!

Sayang sekali aku dalam keadaan tidak enak badan, sehingga waktu itu hanya bisa menjamu dengan membuat mie bakso. Menurutku kurang enak, tapi ternyata bakso yang kubuat itu akhirnya aku sendirian yang habisin selama 3 hari. Enak kan kalau sakit makan bakso (Dan Witha ngaku bahwa tadinya dia mau minta bawa pulang…tapi sungkan… yah sayang banget deh). Sejak hari itu, aku belum bikin bakso lagi nih! Sepertinya musti ada yang datang main ke rumahku lagi baru aku masakin hehehe.

Riku senang sekali menerima hadiah dari kedua wita, apalagi aku juga dimanjakan mereka dengan hadiah syal dan dompet dari Wita, serta anting-anting garnet dari Witha. Katanya ini hadiah ulang tahun yang tertunda (ulang tahunnya udah lewat lama banget padahal) Tapi aku sangat senang atas perhatian kedua Witha ini. Really appreciate! Doumo arigatou….

Dan Hari minggu kemarin, aku bertemu dengan seorang pembaca TE yang sudah menjadi sahabat FB ku juga. Theresia Ani namanya, dan dia sedang melanjutkan penelitian bidang pertanian di Universitas Ibaraki. Seperti biasa, kami mengisi hari libur kami dengan berjalan-jalan yang murah meriah. Kali ini kami menuju sebuah danau di prefektur Ibaraki, yang bernama Kasumigaura. Menurut Gen danau ini danau nomor dua terbesar di Jepang, setelah danau Biwa, di prefektur Shiga. Dan tempat ini dekat dengan tempat tinggal  Ani. Jadi waktu masih di highway aku menelepon Ani menanyakan kemungkinan bisa bertemu. Dan kebetulan dia memang sedang akan pergi ke danau itu bersama teman-temannya naik sepeda! Wahhh asyik banget membayangkan bisa naik sepeda 20 menit ke tempat yang indah dan luas itu.

berdua Ani di taman Tulip danau Kasumigaura, Ibaraki (lupa deh sama anak-anak...hehehe)

Tentu saja kami berfoto-foto deh begitu bertemu. Selain kami memang baru pertama kali bertemu, pemandangan taman Tulip dengan Kincir Anginnya memanggil kami untuk mengeluarkan bakat narsis kami. Untung Ani datang bersama suami dan temannya Dewi, jadi anak-anak bermain bersama mbak Dewi deh.Kami bertemu tidak lebih dari setengah jam, tapi sudah cukup untuk bertukar berita terutama tentang gereja katolik di daerah Ibaraki (Ooarai).

Setelah Ani, suami dan mbak Dewi kembali ke tempat teman-temannya, kami melihat ke dalam sebuah rumah yang dijadikan semacam museum kecil, dengan informasi mengenai Danau Kasumigaura. Kupu-kupu, burung, ikan-ikan yang hidup di sana. Kata Gen danau ini juga sama dengan Danau Biwa, adalah danau yang kotor sekali dulunya. Kemudian dengan program lingkungan hidup menjadi bersih seperti sekarang ini.

depan Kincir Angin di taman tulips Kasumigaura

Karena mendengar dari Ani, bahwa rumah Ekawati Sudjono hanya 12 km dari danau itu, Gen menawarkan aku untuk bertemu Eka. Langsung aku telepon Eka, dan kami akan menjemputnya di asramanya di kompleks Universitas Tsukuba. Jadi deh kami rendezvous di sebuah restoran di Tsukuba Center (pertemuan dengan Eka adalah yang kedua kali, pertama di rumahku) . Ternyata jika naik mobil dan highway, jarak antara apartemenku dengan Ibaraki/Tsukuba dapat ditempuh hanya satu setengah jam. Hmmm jadi ingin pergi drive ke daerah lainnya deh.

bertemu Eka di Tsukuba Center

Cerita pertemuan dengan Witha, Ani dan Eka di Tokyo ingin kututup dengan sebuah tanda persahabatan lagi dari seorang pembaca TE, yaitu Henny Rupita (Henny menulis blog di Multiply). Memang bukan pertemuan secara fisik, tapi Henny mengirimkan makanan kesukaanku melalui pos! Katanya, dia ubek-ubek page about me dan menemukan bahwa aku menyukai yang serba kanji. Jadi dia mengirimkan TEKWAN kering (+buku batik) . Terima kasih banyak ya Henny, aku sudah menikmati tekwan itu sendirian, biasanya dini hari sambil menulis postingan.

tekwan ini berhasil mengurangi rasa homesick yang akhir-akhir ini mendatangiku

Aku sedang menikmati indahnya persahabatan melalui blogging. Terima kasih banyak teman-teman. Dan semoga aku diberi kesempatan mudik musim panas ini, dan bisa bertemu di Jakarta.

Like THIS!

26 Apr

Aku pernah mengatakan waktu berkomentar di blog seseorang, “Coba ada tombol “like this” seperti di FB, pasti aku pakai tombol itu untuk tulisan ini. Aku suka!”

Dan kemarin pagi tiba-tiba plugin “Like This” itu muncul di perkenalan plugin di dashboardku…dan aku langsung pasang. Bisa dilihat bahwa di setiap posting akan ada tombol yang bisa diklik seperti di facebook, asalkan sudah login di FB. Aku merasa si Ferri Sutanto briliant, karena aku sejak lama mengamati fenomena like this a.k.a jempol di FB. Memang paling gampang memasang tombol like this untuk status-status atau link, foto, application, dll untuk menyatakan pada pemilik akun itu, “Saya sudah lihat, saya setuju/suka, tapi tidak bisa berkomentar banyak!”. Meskipun kadang  aku merasa aneh jika si pemasang status ikut men”jempol” postingnya sendiri (kamu pasti suka/setuju dong jika sampai memasangnya di status, atau boleh deh asal jangan setiap statusnya dijempolin), atau memasang “like this” untuk berita kemalangan atau kematian.

silakan tekan tombol ini!

bisa diunduh dari sini.



Sayonara….

24 Apr

Banyak sekali kenangan yang tersimpan dalam dirimu

Rasa sedih,sepi yang menyertai kesibukan mungkin lebih dominan daripada rasa gembira

Tapi memang engkau telah berperan banyak bagi diriku

dan sudah waktunya aku mengucapkan selamat tinggal

pada dirimu dan kenangan dalam dirimu….

Sayonara….

FLOPPY!

.

.

.

kenangan masa lalu yang tersimpan rapi

Si Floppy ini memang telah menyertaiku semenjak aku kenal komputer. Lihat foto di atas: floppy disk ukuran 5 inchi dan 3,5 inchi. Yang berukuran 5 inchi berisi skripsi S1 tahun 1991, sedangkan yang kanan berukuran 3,5 inchi berisi copy thesis tahun 1996. Jaman itu  belum ada ZIP (aku tidak pernah punya), belum ada MO (Magneto Optical Disc – ini sempat populer di Jepang tapi tidak di Indonesia), belum ada USB Flash Drive, CF (Compact Flash), belum ada SD Card (Secure Digital Card – bukan singkatan resmi) baik yang biasa, Mini maupun Micro. Semakin ke sini semakin kecil ukuran tapi daya tampung semakin besar. Canggih ya?

semakin lama semakin kecil....

Kalau dilihat sejarahnya Floppy ini ada yang berukuran 8 inchi, 5 inchi dan 3,5 inchi. Aku tidak kenal dengan yang 8 inchi, langsung kenalannya sama si 5 inchi dengan komputer jadul yang displaynya sebesar tv . Kalau mau instal program atau game, harus berpuluh lembar floppy! Ya jelas waktu itu kapasitasnya cuma 64K.

ukuran 8 inchi, 5 inchi dan 3.5 inchi

Sony memutuskan untuk menghentikan penjualan floppy 3,5 inch terhitung mulai bulan Maret tahun depan. Sony yang memang memelopori floppy disc 3,5 inch tahun 1981 menghentikan penjualan karena pengguna floppy yang kian menurun seiring dengan tersedia media yang lebih cepat, ringan tapi besar dayanya seperti USB memory dll. Menurut catatan penjualan floppy itu mencapai puncaknya tahun 2000 dengan 47 juta unit dan tahun 2009 menurun menjadi 8 juta unit saja. (Sumber asahi.com)

Memang perubahan harus terjadi dalam segala aspek, dan kita mau tidak mau harus bisa menerimanya…. dalam segala aspek. Dan saya yakin teman-teman juga mempunyai banyak  kenangan yang tersimpan dalam floppy. (Atau ada yang tidak kenal si 3,5 ini?)

LAPORAN

1 Apr

Siapa sih yang hobi dan  suka disuruh buat laporan? Duuuh sebisanya pembuatan laporan diundur-undur sampai batas waktu terakhir (dan sepertinya status di FB marak dengan kegiatan membuat dan menyerahkan laporan pajak sampai hari-hari terakhir bulan Maret)

Kemarin Gen baru sampai rumah pukul 00:30 dini hari. Aku memang sudah tahu pasti dia pulang setelah hari berganti menjadi tanggal 1 April. Kantor Jepang memang selalu sibuk di bulan Maret dengan segala macam laporan. Dan untunglah laporan yang bejibun itu bisa selesai pada waktunya. Apalagi dia pulang membawa sebungkus kue dari seorang rekan kerja kontrakan untuk salah satu proyek yang dia tangani berikut surat di dalamnya. Katanya dia sangat mengerti betapa beratnya tugas Gen dalam mengurus begitu banyak kegiatan. Wajah capek selama sebulan bisa terhibur sedikit dengan surat itu, meskipun masih terlihat kekhawatiran dalam mengemban tugas baru yang dimulai  tanggal 1 April 2010.

Tanggal satu April memang merupakan awal yang baru, A New Beginning dalam kehidupan di Jepang, yang disambut dengan semangat baru. Meskipun pada bulan Maretnya merupakan bulan tersulit, yang membuat semua jungkir balik (termasuk saya yang musti mengurus anak liburan kenaikan kelas)… dan bulan yang penuh stress. Biasanya di pertengahan bulan Maret, pegawai diberitahukan mutasi, pindah ke bagian mana dan bulan terakhir untuk yang pensiun/berhenti. Karena itu tidaklah heran jika di bulan Maret banyak kejadian bunuh diri. Menurut Departemen Dalam Negeri dan Departemen Kesehatan dan Perburuhan Jepang, dilihat dari statistik tahun 2004-2008 tanggal 1 Maret rata-rata 138 orang yang bunuh diri 2,5 kali nya tanggal 30 Desember yang “hanya” 55,2 orang. Dan kalau dilihat dari harinya, yang paling banyak “korban” nya adalah hari Senin rata-rata 92,8 orang dan tersedikit hari Sabtu 70,7 orang. Aneh-aneh aja kalau dipikir bahwa sampai kementrian mengadakan analisa jumlah/hari apa/tgl berapa orang Jepang bunuh diri. Tapi masalah bunuh diri memang masalah yang cukup kritis di Jepang.

自殺者が最も多い日は3月1日の138人(04~08年の平均)で、最も少ない12月30日(55・2人)の2・5倍に達することが、過去の自殺の データを用いた内閣府と厚生労働省の分析で分かった。曜日別では月曜が最も多いことなども判明。分析結果は両府省のホームページで公開し、今後の自殺対策 に生かす。内閣府が警察庁の自殺統計データ(09年分など)を、厚労省が人口動態統計調査(04~08年)を集計し、さまざまな分析をし た。

日別の平均自殺者数で2番目に多いのは4月1日の121・4人で、6月1日の118・6人が続く。ワースト10はすべて1日か末日 だった。一方、12月30日に次いで少ないのは12月31日の57人と、12月29日の58人。少ない日は年末年始と旧盆に集中していた。厚労省は「多い日は生活の変わり目であること、少ない日は企業などが休みで活動が低下していることが、それぞれ影響しているのではないか」とみる。月別の1日当たりの平均(04~08年)では3月が最多の91人で、最少は12月の72・9人。曜日別の平均(同)は月曜が92・8人で最多、最少は土曜 の70・7人だった。07~09年の3月に自殺した計8995人でみると、男女比は72対28で、40~60代男性が42%を占めた。ま た、09年の自殺者データで、有職者は3月が最多だが、無職の人では主婦が4月、失業者は5月が最多だった。【佐藤浩】mainichi.jp   2010年3月31日(水)18:00

Loh…loh kok a new beginning tapi laporan jumlah bunuh diri sih? Yah sebetulnya cuma mau memberitahu bahwa bulan Maret memang berat bagi orang yang tinggal di Jepang. Dan sesuai dengan judul posting kali ini LAPORAN, aku mau melaporkan kepada pembaca bahwa blogku Twilight Express (TE) sedang berulang tahun yang ke 2. Ibaratnya bayi, baru bisa berlari dengan terjatuh-jatuh, dan kalau mau naik tangga musti pegangan hihihi. Sayang aku tidak bisa membuat posting seperti ultah pertama yang lalu yang begitu lengkap dan padat. Kali ini aku cuma mau memberikan laporan bahwa TE mengalami kemunduran dari segi performance. Posting ini merupakan posting ke 730, dan waktu aku menuliskan laporan ini sudah ada 11.865 komentar. Dilihat dari perkembangan waktu ultah pertama yang 510 posting, aku cuma berhasil menulis 220 tulisan selama setahun, padahal  niat dan ide menulis seabreg-abreg. Kendala waktu terasa sekali. Tapi memang aku harus bisa mengerem keinginan menulis, jika aku tidak mau anak-anakku telantar (jadi ngiri pada yang lajang hiks…).

Dari data statistik yang aku pasang bulan July 2008 diketahui bahwa pengunjung TE perhari sekitar 700 orang, yang tentu saja naik-turun tergantung ada tidaknya posting baru. Kesinambungan penulisan amat sangat berpengaruh pada jumlah kunjungan, ranking alexa dan pagerank (yang terus terang turun banyak, alexa ranking sekarang 160.000-an dan page rank 3)

statistik TE sejak July 2008

Mengenai pertemanan di blogsphere masih berlanjut, meskipun ada beberapa yang hiatus atau berkurang sekali aktifitas menulisnya. Tapi meskipun jarang berkomentar di blog, hubungan masih terus dijaga, bahkan sampai ke kopdar-kopdar. Yang juga menarik, aku banyak mendapat teman baru yang justru bukan dari kalangan blogger, yang dulunya silent reader tapi kemudian menulis email, atau menghubungi lewat FB (makanya kalau mau di add di FB ku musti tulis bahwa sering baca TE hihihi). Bersyukur ada widget Top komentator, aku bisa mengetahui siapa teman-teman yang paling banyak berkomentar di TE.  Kalau dilihat top komentator sejak TE lahir, 14 orang sahabatku sebagai berikut:

Tapi jika dilihat selama satu tahun yang baru lewat, maka komposisinya berubah menjadi :

Ada banyak nama baru, teman baru yang kebanyakan juga sudah pernah kopi darat waktu aku pulang kampung tahun lalu. ( Aku belum pernah bertemu dengan Ata-chan, Putri , Ade, henny dan Didien… semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu yah). Ada nama yang dulu muncul tapi tidak muncul di daftar tahun ke dua, atau mungkin memang tidak meninggalkan komentar (bahkan kadang komentarnya langsung via chat atau email hehehe). Ini juga menunjukkan bahwa pertemanan memang selalu berubah, dan itu wajar-wajar saja. Karena masing-masing punya kesibukannya sendiri, bahkan setelah bertemu dan berteman, silaturahmi melalui SNS atau SMS/telepon jauh lebih penting daripada membaca blognya. Siapapun Anda, baik yang tercantum dalam daftar di atas atau tidak, yang selalu membaca TE atau hanya sekali-sekali nyangkut ke domain ini karena mendapat info dari paman Gugle atau tante Yahu… aku mengucapkan terima kasih dari lubuk hati. Aku selalu berharap tulisanku ini dapat berguna dan menghibur semua saja, karena tujuanku selain untuk menuliskan catatan harianku, aku bisa memberikan info yang diperlukan mengenai Jepang, negara yang menjadi tempat kediamanku saat ini.

10 judul posting dengan pengunjung terbanyak

Dari sepuluh tulisan yang paling banyak pengunjungnya, tetapi Arti Mimpi menempati urutan teratas. Diikuti Guest Book (biasanya sasaran spam tuh) dan yang ketiga mungkin judul satu-satunya di TE yang pakai kata “bugil” yang langsung menarik pengunjung situs-situs p*rn* (aku selalu menghindari pemakaian kata s*x dan keluarganya secara gamblang, kalaupun ada kuusahakan pakai filter * ). Bagi pembaca TE yang mungkin iseng dan ingin mengaduk-aduk tulisan lama silakan melihat pada page INDEX, karena di situ terdapat daftar 729 posting TE selama ini.

Aku banyak menerima permintaan untuk menuliskan tentang sesuatu, atau pertanyaan dalam komentar, dan aku mohon maaf kalau belum bisa memenuhi dan menjawab semua pertanyaan. Jika mendesak silakan hubungi lewat email, dan aku akan usahakan menjawabnya. Karena keterbatasan waktu jugalah yang membuat aku tidak bisa lagi menjawab semua komentar pada posting. Demikian juga dengan blogwalking, aku minta maaf untuk pengunjung TE yang sudah berkali-kali memberi komentar tapi belum aku sambangi, aku kunjungi… mohon maaf sekali. Bukan sombong, tapi memang tidak ada waktunya.

Demikianlah laporan saya mengenai Twilight Express yang saya buat dengan sejujur-jujurnya. Mohon diterima dengan baik, dan terima kasih atas perhatiannya.

Imelda a.k.a Ikkyu_san

Bunga Sakura yang mekar tanggal 1 April di Toshimaen, Nerima, Tokyo

Cara Mengusir Ngantuk

23 Feb

Hmmm dasar Jepang, segalanya dibuat angket. Iseng baca-baca ketemu angket tentang “Cara kamu mengusir ngantuk waktu sedang bekerja”. Ada 10 yang terpilih, dan yang paling dipilih orang adalah : “Pergi ke WC“…. sayangnya tidak dispesifikasi lagi, pergi ke WC untuk apa? Tidur di WC, atau cuci muka, atau buang air atau ngacaan ngeliat tampang sendiri sampai terbangun (tampang drakula mungkin yah hihihi), atau merokok, atau ML (Menyikat Lantai) atau yang lain …..

Nah yang kedua baru “Minum Kafein” alias ngopi… sayangnya aku ngga mempan tuh minum kafein. Wong abis minum langsung tidur juga bisa jeh. Yang ketiga “Olahraga ringan atau strech“. Nah kalau ini sih aku gampang, bersihin rumah aja bisa buat melek… saat itu saja. Kembali ke depan komputer ya ngantuk lagi hihihi.

Yang keempat : “Makan permen karet“. Wah aku ngga suka ngunyah permen karet, yang ada malah sakit kepala kebanyakan memamah biak hihihi. Yang kelima adalah “Mencuci Muka atau Tangan“. Untuk wanita mungkin kalau sedang di kantor ya tidak bisa. Soalnya musti perbaiki make up lagi dong. (Jadi ingat kalau om-om jepang terima handuk panas langsung lap mukanya…)

Yang keenam : “Meneteskan obat mata“… ini memang sering dilakukan orang Jepang. Yang aku takuti apakah tidak pengaruh ya untuk kesehatan mata. Tapi karena banyak orang Jepang pemakai contact lens, jadi memang perlu mungkin ya.Aku sendiri jarang sekali pakai tetes mata. Kalau mau tetes mata selalu minta tolong mama. Setelah di Jepang karena terpaksa baru bisa netes mata sendiri (dan anak-anakku). Yang ketujuh : “Memijat mata/kepala“… ntar keenakan malah jadi bobo deh 😀

Yang kedelapan : “Ngobrol” horeeee… memang ini paling bagus untukku juga. Chatting juga termasuk kan? Tapi biasanya sih jadi keterusan ngobrol dan pekerjaan tidak maju-maju deh. hihihi.

Yang kesembilan: “Makan permen menthol” dan terakhir “Memijat titik-titik peredaran darah”. Nah, ada cara lain yang ampuh juga tidak ya??? Aku butuh nih, karena biasanya aku insomnia, susah tidur. Tapi pas ada kerjaan terjemahan kok insomnianya sembuh tuh. Apalagi kalau Kai sudah memanggil : “Mama, bobo sini. Peluk!!!” aduuuh susah deh menolaknya hehehe.

Mungkin kalau sekarang bisa ditambah dengan “Fesbuking” dan “Blogging” ya?

Kai menguap... ayooo hati-hati tutup mulut Anda. Katanya menguap itu menular loh hihihi

Angket dalam bahasa Jepang diambil dari sini.

Penyebab masih JOMBLO

15 Feb

Tulisan ini bukan bermaksud untuk memojokkan teman-teman blogger yang masih jomblo. Hanya ingin menuliskan bahwa masalah “ingin menikah tapi tetap jomblo” itu adalah masalah yang universal sekali. Tidak di Jepang, tidak di Indonesia…. sami mawon. Untuk pria Indonesia mungkin tidak begitu masalah lambat menikah, tapi untuk wanita Indonesia itu mungkin masalah… meskipun kadang bukan masalah dari diri sendiri, lebih ke masalah (omongan) masyarakat sekitarnya.

Di Jepang wanita berusia di atas 30 tahun yang belum menikah semakin lama bertambah banyak. Bahkan sampai timbul istilah-istilah ARASAA dan ARAFO seperti yang telah aku tulis di postingan KATA POPULER.  Menurut Departemen Dalam Negeri Jepang, jumlah wanita single berusia sekitar 25-29 tahun pada 1980 menempati 25% sedangkan pada tahun 2005 sudah mencapai 59%. Usia menikah wanita bergeser menjadi lebih lambat atau tidak sama sekali. Dan mungkin ini juga sudah mencapai tahap kritis.

Sebagai seorang yang kerap disebut sebagai ANEGO,  kata lain kakak perempuan onesan yang JANGAN Anda pakai sembarangan, aku juga sering menerima curhatan dari teman wanitaku, mengenai keinginan untuk menikah, tapi jomblo terus.

Nah, aku menemukan sebuah angket yang diadakan situs Goo, dengan topik : “Alasan tidak bisa menikah padahal keinginan untuk menikah itu besar sekali”, dan ada 20 alasan untuk orang Jepang loh. Coba kita lihat, apakah alasan-alasan ini cocok juga untuk orang Indonesia:

Dua puluh alasan itu berdasarkan ranking:

  1. Mengejar pasangan ideal (hmmm universal sekali ya, mencari the knight in shining armor)
  2. Ego yang kuat
  3. Gengsi an
  4. Mencintai tapi dengan terpaksa mengikuti syarat pasangan saja. (Pacar tidak mau segera menikah, ya nurut aja gituh)
  5. Keras terhadap orang lain, tapi tidak keras pada diri sendiri. (Tipe orang yang berkata “Kamu harus begini begono”, tapi tidak melaksanakannya. Tukang nasehat.)
  6. Pada akhirnya lebih suka “sendiri”
  7. Kesempatan untuk bertemu lawan jenis yang terbatas.
  8. Tidak PEDE
  9. Terlalu menunjukkan keingin ingin menikah (jadi pacar dan calon pacar ketakutan hihihi)
  10. Terlalu bersih a.k.a STERIL (suka bersih-bersih jadi pacarnya sampai takut kalau dia “dibersihkan” juga hahaha)
  11. Selalu jatuh cinta pada orang yang “tidak tepat” (hmmm misalnya orang itu sudah beristri/bersuami)
  12. Pas dilamar, terlalu banyak mikir
  13. Diri sendiri tidak belajar (tidak memper”pandai” diri)
  14. Tidak bisa sama sekali mengerjakan pekerjaan rumah tangga (biasa jadi “putri”, segalanya dilakukan orang lain/pembantu)
  15. Terlalu memonopoli (Si pacar “disekap” dalam rumah terus)
  16. Sifat “berdikari” nya terlalu kuat (ya buat apa ada orang lain sebagai pasangan hidup ya)
  17. Tidak SEXY (wahhh ternyata faktor sexy ngga juga masuk hitungan)
  18. Selalu mendahulukan pekerjaan (Nah loh workaholic)
  19. Tidak ada waktu untuk mencari pasangan hidup
  20. Menyukai orang berlainan terus-terusan (bosenan dong 😀 )

Wah, ternyata alasan itu semua universal ya, bisa berlaku di Indonesia juga. Tapi di Jepang masih mending (hampir) tidak ada masalah agama atau suku. Mungkin kalau di Indonesia perlu ditambah dengan : Belum mampu/ mapan untuk menghidupi orang lain. (Gajinya untuk sendiri aja belum tentu cukup gituh). Atau ada juga yang masih dilarang-larang oleh orang tua ya?  Kira-kira di Indonesia apa lagi alasannya ya?

Well, tadinya aku mau posting tentang ini kemarin, ternyata tidak keburu menuliskannya karena Kai masih sakit (meskipun sudah tidak demam, tapi batuknya itu loh, sampai muntah-muntah ….repot ganti sprei) dan selalu minta tidur bersama hihihi.

Have a nice MONDAY!