Madame Tussauds Tokyo

30 Apr

Seperti yang sudah kutulis di posting tentang Legoland, aku membeli karcis masuk kolaborasi dengan Madame Tussauds Tokyo, yang letaknya persis sebelahan dengan Legoland, yaitu di lantai 3 mall DECK, Odaiba. Memang sih karcis itu berlaku sampai 30 hari, jadi tidak perlu pergi hari itu juga. Tapi kami pikir ngapain tunda-tunda lain hari, mumpung sudah di situ. TAPI belum tentu anak-anak suka ke museum Madame Tussauds ini. Jadi setelah makan siang, kamu ajak anak-anak ‘mampir’ ke Madame Tussauds dengan janji ‘cuma 15 menit’ dan setelah 15 menit kita akan ke Legoland lagi –nyambung main.

Matsuko Deluxe

Waktu kami masuk, sepi sekali tempat ini. Sebelum naik lift kami disambut dengan patung lilin MATSUKO Deluxe マツコデラックス, artis Jepang yang aslinya laki-laki (bisa baca di Hari Terjepit untuk Transgender). Ternyata ngga gede-gede amat badannya, soalnya kalau di TV bayanganku tinggi besar seperti pesumo 😀

Kami naik ke lantai 6 dengan lift dan begitu lift membuka disambut oleh Bruce Willis. Ho ho… sayang kesempatan kita berfoto singkat waktunya dan ruangannya sempit untuk bisa memotret satu badan (kecuali si pemotret di luar lift. Jadi yang kena foto dengan BW ini cuma Kai karena dia yang terdekat berdirinya.

Kai dan Bruce Willis

Setelah kami keluar lift nah, kami disambut oleh Johnny Depp deh. Memang di atur seperti ada red carpet dan begitu kami melangkah ke sana ada suara-suara dan lampu blitz. Di situ juga dipasang kamera yang otomatis mengambil foto kami bersama Johnny Depp dan dijual di pintu keluar. Untuk dua lembar (padahal pose dan komposisi berbeda) kami ‘cukup’ membayar 1800 yen. Padahal kami juga bisa mengambil dengan kamera kami sendiri, bahkan staff yang ada juga sudah mengambilkan foto kami. Tetap saja takut jika hasilnya buruk atau tidak jelas. Tapi untunglah semua pemotretan di tempat-tempat wisata seperti begini (baik lego, Madame Tussauds dan Disneyland) tidak pernah memaksa. Silakan beli kalau mau, kalau tidak juga tidak dikejar-kejar 😀

Red Carpet with Johnny Depp

Setelah selesai berfoto dengan Johnny Depp, kami memasuki ruang bulat yang berdirilah Lady Diana, Pangeran William dan Kate, lalu di situ juga ada kursi keratuan Inggris. Kami dipersilahkan memakai mantel bulu dan mahkota yang disediakan, lalu boleh duduk di kursi itu. Katanya, “Nikmatilah kursi ini seakan-akan Anda Ratu”. Memang oleh staff di bawah, kami diberitahukan bahwa kami boleh memegang patung-patung lilin itu asalkan tidak mendorongnya. Jadilah kami (terutama aku dan Sanchan) tidak mau melewatkan kesempatan untuk berfoto. Kebetulan juga masih sepi, sehingga kami bebas bergaya.

Mantan PM Koizumi dan Presiden Obama

Di ruangan yang sama juga ada Dalai Lama, mantan PM Jepang Koizumi dan presiden Obama. Wah rasanya aku ingin meniru gaya Mas Nug yang angkat kaki di mejanya. Sayang aku pakai rok sehingga tidak pantas untuk angkat kaki :D.

Setelah itu kami memasuki wilayah Sport. Patung lilin yang ditampilkan di sini adalah Darvish, pegolf Ishikawa Ryo, figure skating Asada Mao, pebalap Ayrton Senna, pemain bola Miura Kazuyoshi, Lionel Messi dan David Beckham. Eh ada pesumo juga tapi aku lupa namanya 😀

tokoh-tokoh olahraga

Sesudah dari wilayah Sport, masuklah kami ke ruangan selebriti. Dimulai dengan Maryln Monroe dengan gaun merah. Ternyata dia kecil sekali saudara-saudara. Bukannya kecil langsing, tapi juga tidak tinggi untuk ukuran negara sono.

Lalu yang kurasa juga kecil tuh Madonna dan di tempat Madonna diletakkan wig dan korset yang boleh dicoba jika mau. ho ho tentu saja kami coba, tapi maaf foto untuk konsumsi pribadi hahaha. Waktu kami mencoba wig itulah tiba-tiba anak-anak membawa bermacam wig, termasuk Kai dengan wig Elvis dan topinya Michael Jackson. Ah, anak-anak ini ternyata enjoy juga di sini, sehingga yang tadinya CUMA 15 menit, menjadi 1 jam lebih 😀 Mereka juga mengeksplore tokoh-tokoh dunia yang ada.

Kai dan Riku bergaya

Selain foto-foto dengan wig, kami juga tidak bisa memperlihatkan foto kami dengan aktor George Clooney yang menjadi idola para wanita. Takut nanti kami dilempari telur busuk oleh mereka karena kami berani-beraninya merangkul dan menc*um pipinya 😀 Eh TAPI si George Clooney itu TINGGI BESAR deh, lihat saja sofanya… aku duduk di situ saja kakinya melayang dan terlihat kecil kan 😀

George Clooney yang tinggi besar. Lihat kakiku nggantung 😀

Ada Leonardo diCaprio yang tinggi besar…(Kupikir dia kecil loh hehehe ternyata gede bo…), lalu ada si pretty woman Julia Roberts, ada Richard Gere, ada spiderman, ada juga anggota AKB yang sorry aku tidak hafal namanya 😀 Tapi di situ yang kurasa paling bagus fotoku adalah waktu minta bonceng si Kang Tom Cruise naik sepeda motornya 😀 Aku dan Sanchan bilang, “Coba ada kipas angin yang bisa membuat rambut tergerai seakan2 benar-benar naik motor” hahaha. Maunya sih gitu ….

Kang Tom ganti profesi jadi ojek

Di arena selebriti aku suka melihat foto Riku dengan Jackie Chan, atau anak-anak menaiki sepedanya ET yang sama sekali tidak mereka kenal. Wong ET itu ada waktu aku kecil…. hehehe.

ET dan Jacky Chan

Dan sebagai foto penutup di ruang selebriti kami berfoto dengan Lady Gaga deh.  

Setelah dari ruang selebriti, kami memasuki ruang tokoh yang menampilkan cara pembuatan patung lilin, juga sempat berfoto dengan alm Steve Jobs dan Einstein … moga-moga ketularan pintarnya 😀

bersama orang-orang pintar

Sayang lama-lama pengunjung bertambah banyak, sehingga kegilaan kami tidak bisa tersalurkan lagi. Cuma kami yang bergaya aneh-aneh di situ. Orang Jepang terlalu jaim sih… eh tapiiiii aku bisa ikut aneh-aneh karena ada temannya si Sanchan. Mungkin kalau bukan dengan Sanchan aku juga jaim deh 😀 Makasih ya Sanchan 😉

Museum Madame Tussauds Tokyo ini baru saja dibuka tanggal 15 Maret, sehingga masih baru dan masih kosong. Mungkin masih belum banyak yang tahu soal museum ini. Tapi ada juga penilaian orang Jepang yang mengatakan, “Ah di museum itu cukup 15 menit saja kok. Terlalu mahal (1900 yen) untuk waktu yang singkat…” Hmmm pasti dia cuma lihat-lihat saja tanpa foto-foto deh… atau… dia tidak suka infotainment 😀

Breakfast with Audrey Hepburn

Harga karcisnya 1900 yen jika membeli di loket pada hari itu, tapi kalau beli online hanya 1450 yen. Keterangannya bisa dibaca di website resminya. Saya sarankan kalau mau datang ke Madame Tussauds, datanglah pada hari biasa siang hari, dan kamu bisa narsis dengan patung lilin artis/aktor idolamu dengan santai.

NB: Pengumuman hasil GA TE BD5 ada di sini.

Giveaway TE BD 5 – Pengumuman

29 Apr

Ho ho ho, sudah tanggal 29 April 2013, waktunya untuk mengumumkan hasil “ujian” TE yang diadakan tanggal 1 April lalu. Sebelum  saya mengumumkan siapa yang tertinggi nilainya,saya bahas dulu jawaban ujiannya ya.

1. Bunga lambang kekaisaran Jepang adalah: 

Sakura
Seruni
Magnolia

Jika mencari bunga nasional Jepang, banyak situs mengatakan Sakura dan Seruni/Krisan. Tapi untuk lambang kekaisaran Jepang hanya satu yaitu SERUNI atau krisan (b). Ini pernah aku tulis di sini : Bunga kiku atau seruni merupakan lambang kekaisaran Jepang yang dipakai dalam simbol-simbol kenegaraan. Anggota Parlemen juga memakai badge berlambang seruni di jas nya.

2. Nama Twilight Express yang dipakai blog ini sebenarnya adalah nama:
novel
perusahaan ekspedisi
kereta

Tentu saja jawabannya adalah kereta (c) dan secara lengkap pernah aku tulis di sini. Blog di domain pribadi ini kuberi nama Twilight Express, dari nama sebuah kereta express di Jepang yang menghubungkan Osaka dan Sapporo selama 23 jam perjalanan. Hampir satu hari. Dan taglinenya a journey from dawn to dusk, dari subuh sampai senja…. semua pengalamanku yang kudapat selama di Jepang, seakan aku naik kereta express tersebut. Apa yang kulihat di perjalanan kehidupan ini. Kehidupan selama 20 tahun di Jepang. Dari 50 peserta, hanya 3 orang yang salah menjawab.

3. Berikut ini adalah benda yang berbentuk boneka, kecuali:
Maneki neko
Daruma
Fugu

Maneki neko adalah kucing keberuntungan, daruma adalah boneka permohonan, sedangkan fugu adalah nama ikan beracun (ikan buntal). Sehingga jawabannya adalah FUGU (c) 

4.Perhatikan foto berikut ini dan sebutkan apa fungsinya:

tusuk sate
sendok teh
korek kuping
korek api
tusuk gigi

Benda ini adalah korek kuping yang disebut dengan MIMIKAKI. Sehingga jawaban yang benar adalah (c) , TETAPI ada yang menjawab sendok teh, dan memang bentuknya mirip dengan sendok untuk mengambil teh maccha (teh hijau bubuk yang dipakai dalam upacara minum teh), sehingga jawaban (b) sendoh teh bisa dibenarkan. 

5. Nama bakmie Jepang adalah:
Natto
Udon
Renkon
Soba
Gobo

Natto adalah kedelai yang difermentasi. Udon adalah mie jepang yang tebal berwarna putih dan terbuat dari tepung terigu. Renkon adalah akar bunga teratai yang bisa dimakan. Soba adalah mie Jepang berwarna kecoklatan yang terbuat dari tepung soba. Gobo adalah akar yang bisa dimakan.  Jadi jawabannya adalah UDON (b) dan SOBA (d).

6. Lemari ini terletak di depan pintu masuk restoran, sebuah loker yang terbuat dari kayu dengan gaya tradisional. Setelah memasukkan benda yang dimaksud, ambil kunci kayunya dan bawa ke dalam. Setelah selesai, sebelum pulang, buka loker, ambil benda ini baru bisa pulang. Benda apakah yang boleh dimasukkan dalam loker ini?:

Sandal
Boot/lars
Payung
Dompet
Sepatu

Loker ini adalah untuk menyimpan alas kaki baik berupa sandal, boot/lars (khusus ditaruh di loker paling bawah yang lebih tinggi) atau sepatu. Tidak bisa memasukkan payung, karena untuk payung sudah ada tempat tertentu. Juga tidak boleh memasukkan dompet/barang berharga ke dalamnya. Jawabannya SANDAL (a), BOOT/LARS (b) dan SEPATU (e).

Untuk jawaban pertanyaan selanjutnya karena individual tentu tidak ada standarnya.

Bagaimana jawaban teman-teman peserta? Ada yang betul 100 persen? Dan ternyata ada!

Baiklah saya tuliskan siapa saja yang berhak mendapatkan hadiah dari TE:

1. Arman Tjandrawidjaja akan mendapatkan sebuah tas RR

2. Henny akan mendapatkan sebuah eco-stapler

3. Una akan mendapatkan sebuah eco-stapler

4. Maria Sasai akan mendapatkan bolpen frixion

5. NH18 akan mendapatkan bolpen frixion

6. Ririn Gustiana akan mendapatkan bolpen frixion

7. Winda Presti akan mendapatkan lensa mikro untuk HP

 

Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk partisipasi teman-teman baik yang tercantum di atas, maupun belum tercantum. Terutama juga untuk pak Marsudiyanto yang banyak membantu sehingga saya bisa membuat giveaway kali ini. Dan tentu saja jawaban soal nomor 7 dan 8 akan menjadi referensi saya untuk menuliskan topik-topik mendatang. Salam kenal untuk yang baru “muncul” di kuis ini, dan terima kasih karena masih mau membaca blog saya ini. Senang sekali mengetahui bahwa ada teman-teman yang selalu merindui tulisan baru di TE. Semoga saya bisa tetap konsisten menulis dan berharap dapat bertemu dengan teman-teman baru di kopdar atau kesempatan lain.

Kokoro kara kansha wo moushiagemasu 心から感謝を申し上げます(Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam)

dengan pose sedakep 😀 di taman Tulip, Showa Memorial Park, Tachikawa

 

GABAN

24 Apr

Tadi siang akhirnya gurunya Kai, Haruka Sensei yang cantik luar biasa itu datang ke rumahku. Benar-benar cuma sepuluh menit dari jam 14:40 sampai 14:50. Dia tidak sempat minum teh dan makan kue buatanku yang sudah kusiapkan. Aku benar kagum padanya yang baru berusia 21 tahun, tapi shikkari shiteiru (matang, dewasa, tegas) tapi sabar dalam menghadapi murid-murid TKnya. Juga waktu dia bicara denganku, terlihat dewasa. Sambil berbicara begitu aku tak bisa berkedip memandang bulu matanya yang panjang dan lentik. Waktu sensei sudah pulang, aku bilang, “Kai, guru Kai cantik dan baik ya… Duuuh bulu matanya panjang sekali…” Lalu mau tahu apa yang Riku bilang? “Alah ma,… paling juga bulu mata tempelan!” hahaha… memang sih aku belum pernah lihat orang dengan bulu mata sepanjang itu. Benar-benar kayak boneka deh. (Dan aku tidak berani minta foto sama dia hehehe… nanti ya kalau udah akrab)

Oh ya, sesudah sensei itu pergi, aku juga meminta Kai untuk pergi belanja sedikit untukku. Sendiri! Hajimete no otsukai 初めてのお使い yang pernah kutulis juga di First ErrandOtsukai berasal dari kata tsukau =pakai. Jadi Otsukai = dipakai untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan orang lain, atau untuk kepentingan orang lain/kantor/organisasi. Aku minta dia membeli bohlam di toko Murata. Uang dan contoh bohlam kumasukkan dalam tas kecil. Dia bersemangat sekali dan langsung pergi ke toko Murata yang berada di ujung jalan yang sama dengan apartemenku. Tapi harus menyeberang jalan kecil satu kali, jadi aku wanti-wanti bahwa dia HARUS memperhatikan lampu lalu lintasnya. Dan meskipun hijau, tetap harus lihat kanan kiri, karena sering ada yang nyelonong tanpa memperhatikan lampu merah. Pokoknya wanti-wantinya banyak deh 😀 Aku sebetulnya tidak mau parno… hehehe eh tapi aku perhatikan dia pergi ke toko itu dari beranda apartemenku di lantai 4. Dan lucunya begitu dia sampai di depan toko Murata itu, dia langsung kembali lagi tanpa masuk. Loh kok? Dia pulang dan berkata, “Maaaaaa toko Murata tutup!” hehehe padahal biasanya buka terus loh. Well, aku yakin deh dia sudah bisa pergi sendiri. Anshin!

Kai berjalan sendiri… aku ‘ngintip’ dari atas hehehe

Sesuai judul postingnya, aku mau menulis tentang GABAN. Kata ini keluar di tulisannya mas NH18 yang ini, dan sebetulnya tidak akan menjadi topik postingan di TE jika, pakdhe Cholik tidak menanyakan: “Gaban itu artinya apa?”

Seperti yang dijelaskan oleh mas NH di jawaban komentar itu bahwa: “Gaban itu artinya besar”…. aku juga tahunya begitu. Tapi samar-samar aku tahu bahwa Gaban itu adalah nama “raksasa” sehingga orang Indonesia menyebutkan Gaban untuk mengganti kata besar. Tapi apakah benar? Dan raksasa apa sih Gaban itu?

Setahuku Gaban itu dari bahasa Jepang. TAPI, jika mencari GABAN begitu saja baik dengan tulisan katakana ガバン atau huruf latin GABAN, yang keluar nomor satu di situs pencari adalah MEREK LADA PUTIH! Ya Anda bisa menjumpai kaleng bertuliskan GABAN di semua restoran ramen (mie) di Jepang, karena bagi orang Jepang jika mau memberi rasa pedas, tambahkanlah pepper/ lada.

Tentu bukan GABAN yang lada putih itu yang menjadi sumber kata gaban yang berarti besar di Indonesia, bukan? Sempat sih bertemu salah satu monster yang bernama Gaban, tapi kok tidak terkenal ya? Lalu aku tanya ke Gen, tahu GABAN ngga? Dan dia bilang, “Pasti GYABAN 宇宙刑事ギャバン (film seri TV Asahi, rilis th 1982) deh, memang karakter itu terkenal dulu!” Dan ternyata waktu aku googling dengan kata kunci “sebesar gaban” keluar deh kata aslinya. Space Sheriff Gavan atau Space Cop Gavin yang menjadi GABAN dalam bahasa Indonesia. Bahkan ada tambahannya:

Indonesia and Malaysia’s screening of Gavan (translated as Gaban) on local TV has gained itself a cult following, and the word Gaban itself has become a meme. It’s used after adjectives to give an image of bravery e.g. “sebesar Gaban” (“as big as Gaban”, epically big) or “Gaban betul” (“truly Gaban”, really brave).

Tapi emangnya benar Gaban ini besar ya? Aku sendiri tidak menonton jadi tidak tahu, tapi menurut wiki tingginya 200cm dengan berat 90 kg, dengan kekuatan lompatan 150 m. Wah ya untuk ukuran manusia memang besar ya. Film seri Gaban ini kemudian pernah menjadi film bioskop dengan judul Gokaiger vs Gavan th 2012.

GYABAN dalam bahasa Jepang, GAVAN dalam bahasa Inggris, dan GABAN dalam bahasa Indonesia :D. Sumber foto: TV Asahi

Memang sih Jepang jago menciptakan karakter-karakter hero, pahlawan, dengan keistimewaan masing-masing, dan menjadi idola anak-anak Jepang. Waktu kutanya ke Kai dia paling suka hero yang mana, dia jawab Kamen Rider. Kalau Riku dia suka Ultraman Mebius, Gekiranger dan Kamen Rider Kabuto. Hmm Aku sendiri sama dengan Riku suka Mebius dan Gekiranger tapi tidak pernah suka Kamen Rider. Semakin ke sini rasanya tokoh-tokoh hero itu semakin lembek, semakin “genit” semakin tidak macho hehehe. Tapi ini kan pandangan seorang ibu. Kalau anak-anak (lelaki) pasti lain cara pandangnya 😀

Kamu suka pakai kata Gaban? Atau memang yang tahu kata Gaban itu angkatan 80-an saja? hehehe Yang mau tahu isi film GABAN ini silakan baca detilnya di sini.

 

Srikandi Penengah

21 Apr

Dalam pertemuan dengan dua orang yang tidak saling mengerti bahasa yang dipakai teman (saya lebih memilih teman daripada lawan) bicara, perlu kehadiran seorang penengah. Penengah ini bertugas menyampaikan penuturan kedua pihak sehingga pembicaraan dapat dimengerti dan bisa berlangsung, yang mungkin saja akan menghasilkan kesepakatan dan kerjasama antara kedua pihak/negara.

Menjadi Srikandi Penengah di Tokyo Forum

Salah satu pekerjaan saya adalah interpreter, penerjemah lisan bahasa Jepang-Indonesia, meskipun saat ini sedang istirahat dari kegiatan yang memang memakan waktu dan energi besar. Foto ini adalah ketika saya menjadi “Srikandi Penengah” untuk Bapak Menteri Pendidikan saat itu, Bapak Wardiman Djojonegoro. Foto diambil waktu Bapak Wardiman mengunjungi Tokyo Forum yang waktu itu baru dibuka, yang menjadi calon tempat diadakannya kegiatan persahabatan “Kokoro kara Kokoro e (Dari Hati ke Hati)”. Memang akhirnya tempat itu tidak jadi dipakai karena terlalu mahal biaya penyewaannya,dan akhirnya dipakai hall Hotel Imperial Tokyo. Saat acara pembukaan kegiatan “Kokoro kara kokoro e” inipun saya menjadi “Srikandi Pembimbing” alias pembawa acara dalam dua bahasa sehingga acara dapat berjalan dengan lancar.

“Srikandi Penengah” menurut saya tidak hanya mereka yang berprofesi sebagai penerjemah, tapi dalam segala bidangpun diperlukan “penengah” yang dapat melancarkan suatu kegiatan. Misalnya saja moderator, EO, operator telepon, customer service atau pekerjaan lainnya. Semoga wanita Indonesia bisa menjadi “penengah” yang berguna bagi bangsa, masyarakat dan keluarga masing-masing.

Foto ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Sehari Menjadi Srikandi.

srikandi

 

 

NB: Maaf pakde, karena tidak bisa posting baru lagi untuk hari ini dan besok, saya mau titip pesan sedikit untuk ditempelkan di sini. Kalau tidak boleh kasih tahu saja, nanti saya hapus.

Saya juga mau mengucapkan terima kasih untuk peserta Giveaway Ultah TE ke 5 yang detailnya ada di sini.  Sayamasih  harus memeriksa hasil ujian 50 peserta, tapi bagi yang masih mau ikut masih bisa kok karena Kuiz BD TE5 akan ditutup besok tgl 22 April pukul 24:00 WIB, jadi masih ada (sedikit) waktu untuk belajar dan googling 😀 😉

Legoland Discovery Center Tokyo

16 Apr

Tulisan yang tertunda, mengenai liburan musim semi kami di awal April.

Setelah pergi nonton Doraemon bareng, aku janjian dengan Sanchan untuk membawa anak-anak ke Legoland Discovery Center yang terletak di Odaiba. Gen sudah lama ingin mengajak anak-anak ke sana sejak mengetahui dibukanya Legoland itu, tapi belum pernah terlaksana. Lucu aja, pas anak-anak ditanya, “Pilih mana Toshimaen (semacam Dufan dengan segala atraksinya) dan Legoland? ” Ketiganya menjawab dengan tegas, LEGOLAND!. Wah cocok deh Riku dan Kai dengan Yuyu, karena mereka bertiga suka lego. So, aku hunting karcis Lego via internet, karena aku tidak mau antri 😀

Dari web resminya, aku mengetahui bahwa dijual paket tiket kolaborasi dengan Madame Tussaud seharga 2500 yen untuk dewasa dan 2100 untuk anak-anak. Wah, lumayan juga potongan harganya, jadi kami berdua, aku dan Sanchan sepakat untuk pergi ke Legoland tanggal 1 April yang lalu. Karena tempat legoland itu cukup jauh dari rumah kami (butuh waktu sekitar 1,5 jam) jadi kami memilih untuk masuk jam 11-11:30 an. Mereka memakai sistem kontrol pengunjung dengan pembagian jam masuk jika penuh. Kami naik JR dan monorail Yurikamome dari stasiun Shinbashi. Sengaja kami menunggu kereta berikutnya supaya anak-anak bisa duduk paling depan dan melihat pemandangan kawasan Tokyo Beach tanpa halangan. Oh ya aku baru sadar bahwa yurikamome itu berjalan dengan ban, setelah Kai mengatakan :”Ma, kereta ini tidak ada relnya loh. Pakai ban!” Jeli bener deh si Kai itu.

yurikamome line

Sambil menikmati perjalanan selama 18 menit dengan biaya yang tidak murah (tiket dewasa one way 310 yen!), aku ikut menikmati pemandangan yang ada. Tanggal 1 itu tidak hujan tapi agak mendung. Tapi menurutku lumayan bagus sehingga tidak terlalu silau oleh cahaya mentari. Aku sempat memotret selama perjalanan. Ya, sudah cukup lama aku tidak ke sini, terakhir aku ke sini waktu bersama temanku Ira W yang kutulis di  “Obat Kekecewaan” sekitar satu setengah tahun yang lalu. Senang juga mempunyai alasan untuk bisa datang ke Odaiba lagi. Tanpa Sanchan, aku malas mengajak anak-anak sendirian 😀

So, begitu sampai, kami langsung pergi ke DECK Odaiba lantai 3 tempat Legoland berada. Sama tingkat dengan Joypolis dan Madame Tussaud. Tapi tentu saja dong deh ya, mama-mama nya mau berfoto dulu di Deck yang menghadap ke Rainbow Bridge dan membuat anak-anak tidak sabar untuk berlari masuk 😀 Tapi kami sampai di depan antrian Legoland pada waktu yang ditentukan yaitu pukul 11:00. Eh, masih harus antri? Sebentar sih, tapi sambil antri itu kami sempat berfoto dan aku mengatakan pada Sanchan, bahwa Gen sebetulnya ingin menjadi anggota tahunan. Dengan membayar 4500 yen, kami bisa keluar masuk selama setahun kapan saja, tanpa ditolak (kalau penuh yg bukan anggota pasti ditolak), dan selain itu kami mendapat potongan 10% untuk semua pembelian di dalam Legoland. Well, Sanchan bilang, kita lihat saja dulu dalamnya gimana… kalau bagus, boleh juga kita beli annual pass nya.

lift menuju lantai 7 dan factory nya

Setelah diperiksa karcis pemesanan dari email yang dikirim, anak-anak mendapat souvenir Lego dan kami diantar ke lift yang akan membawa kami ke lantai 7. Rupanya permainannya sendiri berada di lantai 7, sedangkan pintu masuknya di lantai 3. Di muka lift saja, eh bahkan di tempat antrian sudah ada bentuk-bentuk Lego. Gemes deh lihatnya. Ceritanya kita masuk ke pabrik legonya dengan mesin-mesin yang menjelaskan tentang pembuatan lego dan penyebarannya (pemasarannya) di seluruh dunia. TAPI anak-anak mana mau berlama-lama di sini, mereka mau langsung masuk dan mencari surprise apa lagi yang ada.

Begitu masuk lorong, kami melihat antrian yang cukup panjang… Dan ternyata itu atraksi Kingdom Quest, yang memungkinkan penumpang kendaraan (max  5 orang) untuk menembak musuh-musuh kerajaan 😀 Di sini juga ada tempat khusus yang dipasang kamera sehingga waktu kita keluar ada foto kita di dalamnya. Tentu saja dijual (mahal) seharga 1000 yen berupa foto, atau bisa juga berupa gantungan kunci dan magnet. Sayang waktu kami membeli foto yang pertama kami belum dapat diskon 😀 Ssstt tempat ini menjadi tempat favorit mama Imelda dan mama Sanchan loh 😀

Setelah Kingdom Quest kami memasuki sebuah ruangan yang berisi maket kota Tokyo dari lego semua. Tentu saja ada semua tempat wisata di Tokyo termasuk Tokyo Tower dan Sky Tree. Ada pula pojok khusus Kyoto. Yang bagusnya di sini dipamerkan suasana Tokyo di siang hari dan malam hari…. Lampu-lampu malam hari dibuat sedemikian rupa sehingga membuat kami seakan memang berada di Tokyo pada malam hari. Duuuh detil pembuatan bangunan, jembatan, orang-orang dan mobil2 itu benar-benar bagus deh! Mungkin pecandu Lego ingin membuat kamar khusus seperti ini di rumahnya 😀 Aku cukup menikmati pemadangan di sini, tapi anak-anak tentu cari yang lebih seru lagi.

Lebih seru buat anak-anak berarti bisa membuat lego sendiri, bisa berlari, manjat-manjat memakai badannya. Dan di bagian tengah memang terpasang jungle jim besar berwarna merah kuning seperti lego, tempat anak-anak bermain. Sebelum masuk jungle jim ini semua anak harus melepas sepatunya. Bisa dibayangkan betapa banyak sepatu di depan pintu masuknya. Dan ibu-ibu semua duduk di sekitar situ, dan atau di meja kursi dari tempat makan yang disediakan. Setelah lama di situ baru aku perhatikan bahwa harga-harga di tempat makan itu tidak mahal sama sekali. Kalau di disney misalnya, mereka memasang harga mahal untuk makanan yang rata-rata tidak ada seharga 500-an. Nah kalau di legoland ini ada makanan seharga 500-an, yang cukup untuk anak-anak. Tentu saja untuk ibu-ibunya tidak level 😀 Karena biasanya ibu-ibunya makan di restoran di luar legoland, bangunan DECK yang banyak diisi restoran-restoran yang enak-enak. Pada hari kedua aku dan Sanchan bahkan makan siang di restoran Surabaya di Aqua City yang terletak di sebelah DECK. (Ketahuan deh pergi ke legoland sampai dua kali :D)

junglejim dan wc di legoland

Setelah puas bermain, anak-anak menjemput jacket yang kami pegang, dan kami antri di tempat menonton film 4D. Film pertama yang kami lihat adalah ”Spellbreaker”, cerita tentang lego kingdom deh… Dan terus terang lebih bagus dari film ke dua yang berjudul apa racer gitu hehehe. Jadi film di 4D Cinema itu ada 2 judul yang diacak pemutarannya. Dan kalau ke sini HARUS nonton 😀 Aku sendiri suka sekali cinema 4D ini karena seruuuuu. Ada angin, air, bahkan “salju”… pokoknya seru!

Lego Racer: build and test!

Setelah keluar dari cinema langsung ada pojokan yang berjudul Lego Racer: build and test…nah anak-anak langsung deh ngedon di sini. Mereka buat mobil-mobilan sendiri dan langsung coba di track yang disediakan. Padahal di sebelahnya ada juga pojok untuk cewek-cewek …di sini sepi deh. Memang kelihatan penggemar lego kebanyakan anak-anak laki-laki. Jadi sementara anak-anak main ya mamanya ngobrol ngalor ngidul seh.

Eh tapi kami sempat keluar untuk makan dan membuat kartu anggota tahunan. Yang aku dan Sanchan rasa hebat tuh, kami kan sudah bayar 2800 untuk beli karcis hari itu, dan untuk kartu anggota tahunan itu harus bayar 4500 yen per orang (dewasa dan anak-anak sama harganya). Tapi kami cukup membayar kekurangannya saja sejak hari itu bisa berlaku. Wah… untung sekali. Kami bayangkan kalo di Indonesia pasti ngga bisa seperti itu. Karcis yang sudah terpakai pasti dianggap hangus dan kami harus tetap bayar 4500 yen. Bengong juga waktu disuruh bayar sisanya saja. Salut deh.

permainan untuk anak-anak di bawah 6 tahun juga ada, jadi Kai bisa main sendiri

Akhirnya tanggal 1 April itu kami bermain di Legoland sampai jam 7:30 malam, dan makan malam di Odaiba. Sampai di rumah pukul 11:30, bersamaan dengan papa Gen pulang. Tentu saja anak-anak ramai menceritakan kunjungan mereka ke Legoland, dan tidur setelah pukul 12:30 malam. Dan tanggal 4 Aprilnya kami pergi lagi ke sana untuk bermain lagi, dan dari awal anak-anak sudah diwanti-wanti tidak boleh beli souvenir di toko legonya, meskipun akhirnya kami kasian juga dan memperbolehkan membeli lego seharga 350 yen. (Tanggal 1 masing-masing anak mendapat jatah 1000 yen). Dan kami sampai di rumah jam 9 malam 😀 Dingin juga mengayuh sepeda di malam harinya. TAPI wajah anak-anak itu puas sekali bisa bermain seharian eh dua-harian di Legoland, bersama teman yang sehobi juga.  Dan karena kami sudah punya passport tahunan, bisa deh pergi setiap saat sampai dengan tanggal 31 Maret 2014 Yeahhhh… Bisa juga antar tamu dari jakarta tapi tamunya bayar karcisnya sendiri ya hehehehe 

rainbow bridge waktu kami datang(siang hari), dan waktu pulang (malam hari)

PKK dan OSIS

15 Apr

PKK yang kumaksud tentu bukan yang ibu-ibu PKK, tapi yang kepanjangan Pendidikan Ketrampilan Keluarga sebagai salah satu mata pelajaran di SD. Bahasa Jepangnya Kateika 家庭科. Dan sejak Riku akan naik ke kelas 5, menjadi topik pembicaraan ibu-ibu di pertemuan orang tua murid. Kenapa? Ya, karena di kelas 5 mereka harus belajar MENJAHIT! Aku sendiri pernah melihat pameran hasil jahitan anak-anak kelas 5 dan 6 SDnya Riku, dan wahhhh jahitannya bagus banget! Aku saja tidak akan bisa menjahit sebagus itu 😀 Gawat!

amplop pemesanan set alat jahit yang akan dipesankan oleh pihak sekolah

Nah, seperti tahun lalu-lalu waktu ada,pelajaran menggambar, kaligrafi dan musik, sekolah memesan alat-alat bersama. Sesuai dengan karakter anak-anak, kami orang tua tinggal memilih mau paket yang mana (karena gambarnya beda, maka biasanya anak-anak sendiri memilih yang mereka maui) sesuai karakter laki-laki dan perempuan. Tadi pagi aku melihat amplop pemesanan alat menjahit yang satu set harganya 3080 yen (sekitar 300 ribu Rp). Kita pilih mau set yang mana, dan masukkan uang ke dalam amplop itu.

bagusnya di sini ditanya apakah kidal atau tidak… Karena bentuk gunting dan beberapa alat berbeda untuk anak kidal dna normal. Diperhatikan sampai begitunya 🙂

 

Wah si Riku pilihnya klub bola barcelona tuh 😀 Keren sih. Tentu saja yang tidak mau membeli satu set bisa membeli isinya saja. Tapi karena aku sendiri tidak punya set menjahit yang bagus dan lengkap lebih baik pesan yang baru saja. Lagipula nanti bisa dipakai Kai kalau dia sudah kelas 5 kan? Lungsuran 😀 (Eh tapi setelah memilih alat jahit untuk Riku, aku jadi buka amazon, jadi kepingin beli untuk diri sendiri nih… selama ini yang penting ada benang putih/hitam dan jarum aja hehehehe)

tas berisi alat-alat jahit yang dipesan Riku. Keren dan sederhana 😉

Selain topik PKK, sesuai judulnya aku mau menulis soal OSIS nya Riku. Mulai kelas 5 mereka harus mengikuti kegiatan OSIS dan aktif di dalamnya, selain dari ekskul yang mereka pilih. Yang pasti di SD tingkat tinggi 小学校高学年 (kelas 5-6) mereka semakin sulit, semakin sibuk, dan semakin berinteraksi dengan murid/guru lain. Seperti yang pernah kutulis, dulu waktu kelas 4, Riku mengambil ekskul Science dengan praktikum macam-macam. Tapi karena tahun ini praktikumnya sama persis dengan tahun lalu, dia memilih ekskul lain. Dan ternyata di hari kedua, dia diberitahu bahwa Riku bisa masuk ekskul ilustrasi. Nah… sesuai dengan keinginan yang pertama.

Untuk kegiatan OSIS, akhirnya dia memilih ikut seksi Perpustakaan (tadinya kupikir akan memilih majalah sekolah, ternyata dia malah memilih perpustakaan). Wah cocok sekali dengan papanya 😀 yang memang kutu buku. Aku sendiri sekarang merasa aku bukan kutu buku lagi, karena sudah malas sekali membaca. Eh tapi masih suka beli buku dan simpan…. dan aku menjadi kutu beneran ya?karena membiarkan buku tertutup terus  hahahaha.

Nah tadi ada pertemuan seksi perpustakaan, dan dia menawarkan diri menjadi wakil ketua! Hebat ah… Rupanya di sini di setiap kegiatan berorganisasi, menghindari pemilihan berdasarkan suara. Lebih mengutamakan kesediaan orang tersebut untuk menjalankan tugas, dan tentu dengan melihat juga kemampuan serta apakah ada teman lainnya yang lebih pantas mengemban tugas itu. Kata Riku teman-temannya tidak ada yang mau, jadi dia angkat tangan. Good boy, sama seperti mamanya, yang sering angkat tangan karena tidak ada yang lain yang mau 😀

Waktu kulihat pointers pembicaraan seksi perpustakaan itu, tentu bukan membuat anggota seksi perpustakaan itu menjadi suka baca, tapi justru lebih dari itu, membuat teman-temannya suka membaca, dan berkunjung ke perpustakaan. Termasuk di dalamnya membuat pamflet, membuat kuiz, memperbaiki buku yang rusak, dll. Semoga deh, dengan menjadi seksi perpustakaan, dia semakin cinta buku dan suka membaca.

Sebagai penutup, tadi aku mendapat pemberitahuan dari gurunya Kai, bahwa dia akan datang ke rumahku tanggal 24 April jam 14:40 😀 Berarti aku harus membereskan rumah sampai sebelum itu… masih ada seminggu! Horreeee.

Aku juga mau mengucapkan terima kasih untuk peserta Giveaway Ultah TE ke 5 yang detailnya ada di sini. Aku harus memeriksa hasil ujian 40 peserta, tapi bagi yang masih mau ikut masih bisa kok. Kuiz BD TE5 akan ditutup tgl 22 April minggu depan, jadi masih ada waktu untuk belajar dan googling 😀 😉

 

 

Pelayanan di RS

11 Apr

Aku mau tulis pendek saja deh hari ini. Tadi pagi aku baca sebuah survey tentang pelayanan di RS. Sama seperti di Indonesia, waktu menunggu di RS juga lama, apalagi jika RS yang besar. Makanya paling enak kalau pergi ke klinik spesialis saja. Selama di sini aku paling kagum dengan kecepatan pelayanan klinik di dekat universitas Waseda yang kutulis di sini dan klinik THT dekat rumah. Kalau klinik THT sih emang ngga pakai stetoskop jadi bisa ada beberapa pasien dalam satu ruangan jadi cepat pelayanannya. Juga klinik gigi dekat rumah sudah pasti kalau janji jam 5, pasti masuk diperiksa jam 5. Ini karena dokternya sudah bisa perkirakaan satu pasien 30 menit.

TAPI kalau pergi ke RS Umum, seperti waktu aku pergi konsultasi di dokter psikiater untuk panic syndromku, atau pemeriksaan kehamilan di dua RS langganan, PASTI nunggu lama. Meskipun sudah ada ancer-ancer masuknya jam berapa. Sama deh di Indonesia juga pasti mesti menunggu lama. Nah survey tadi pagi itu aku baca tentang HARAPAN pasien terhadap RS untuk menyediakan apa di RS (mungkin untuk mengisi waktu menunggu itu). Harapan-harapan itu sbb:

1. Menyediakan Wifi gratis
2. Menyediakan lebih banyak lagi bukuyang sedang populer
3. Menyediakan dokter atau suster tetap untuk konsultasi
4. Menyediakan lembaran informasi mengenai penyakit-penyakit
5.Menyediakan tayangan video mengenai penyakit
6. Menyediakan kursi atau sofa untuk mengistirahatkan badan
7. Menyediakan kursi pijat
8. Menyediakan pelayanan pijat badan
9. Menyediakan konsultasi psikolog di ruang tunggu
10. Menyediakan permainan game atau kartu
11. Menyediakan pelayanan pemberitahuan giliran lewat email
12. Menyediakan display elektronik
13. Drink Bar (macam-macam minuman gratis)
14. Memasang musik yang menyejukkan hati

Nah, aku sendiri langsung memilih nomor 11. Karena berarti kita tidak perlu berada di ruang tunggu itu, bisa keluyuran dulu sampai menerima email baru ke ruang tunggu. Aku pernah menggunakan service seperti ini di restoran Museum Fujiko (Doraemon) di Kawasaki. Mereka memberitahukan 10 menit sebelum giliran kita masuk. Maklum antrian yang mau masuk di situ banyak, dan waktu itu aku perkiraannya harus menunggu 2 jam sebelum dapat tempat. Restorannya cuma satu sih. Nah seandainya ada layanan pemberitahuan giliran lewat email itu kan, kita sebagai pasien juga bisa tenang pergi ke WC atau makan atau ngopi atau jalan-jalan atau dsb dsb deh…

Memang survey ini hanya diadakan di situ goo yang diikuti terbatas, tapi begitu aku melihat jawaban, ternyata pilihanku itu memang yang terbanyak dipilih sebanyak 23,5 % disusul dengan no 6 yang dipilih 11% dari pemilih. Soalnya kalau nomor 1 (Wifi) kebanyakan orang Jepang bisa internetan dengan langganannya sendiri tanpa perlu wifi 😀

Kalau kamu jadi pasien, apa harapanmu? atau pilih nomor berapa?

 

**********************************************************************************************************

Oh ya, hanya mau mengingatkan bahwa tanggal 1 April kemarin Blog TE ini berulang tahun ke 5 dan aku mengadakan giveaway yang bisa dibaca di sini detilnya. Kalau sempat ikut ya, masih lama sih penutupannya sampai tanggal 22 April … Terima kasih sebelumnya!

Hari Kedua

10 Apr

Hari ini adalah hari kedua mulai belajar di sekolah, tentu saja untuk Riku dan Kai. Kalau Kai tidak ada masalah… sama sekali. Pergi ke sekolah tanpa ba bi bu sebelum pukul 9 pagi. Aku pun tidak mengantar sampai pintu masuk TK, hanya turunkan dia dari sepeda, lalu pergi. Eh, sebelum pergi aku sempat mampir ke kantor sekolah untuk menyerahkan permohonan perpanjangan kelas (Usagi Gumi) selama semester ini. Jadi kalau kelas biasa (Yuri Gumi) belajarnya hanya sampai jam 2 siang saja, tapi bisa minta masuk ke Usagi Gumi dari jam 2 sampai jam 5 sore, dengan menambah bayaran 800 yen. Usagi gumi ada setiap hari kecuali hari Rabu. Untung aku mengajar Kamis dan Jumat, sehingga aku tadi sudah menyerahkan jadwal aku mengajar supaya bisa dimasukkan nama Kai dalam daftar kelas Usagi Gumi. Kelas tambahan ini berkapasitas 25 orang, sehingga berlaku sistem siapa cepat dia dapat. Mumpung hari kedua, aku cepat-cepat masukkan saja jadwalku.

Waktu kutanya bagaimana belajar pertama dengan Haruka Sensei, Kai mengatakan, “Tadi aku buat origami tulip, lalu baca buku. Lalu pergi ke kelas nensho (kelas yang untuk 3 tahun) untuk bantu mereka.”
“Wah asyik dong bisa jadi kakak kelas ya…”
“Tapi ngga ada yang tanya dan minta tolong ke Kai. Semua bisa sendiri”
“Ya bagus dong, Kai jadi tidak usah kerja kan?”
“Oh iya ya…. enak juga kalau tidak usah kerja”
“Ya, tapi adik-adik kan akan merasa aman, jika mereka tahu ada kakak kelas yang bisa dimintai tolong”
“He eh…”
Aku salut memang pada pendidikan di sekolah TK dan SD di sini, mereka menerapkan sistem mentoring, kakak kelas momong adiknya. Aku kadang bayangin bagaimana kalau nanti tahun depan Riku kelas 6 mentoring Kai yang kelas 1 hehehe. Tanoshimi.

jenis sakura yang lambat mekar di sebuah sekolah dekat rumah, cukup menghibur hari-hari sekolah

Nah, bagaimana hari keduanya Riku? Katanya gurunya yang laki-laki ini galak! Nah biasanya aku percaya galak = disiplin = bisa belajar. Kelas-kelas sebelumnya terlalu banyak distraksi dari teman-temannya yang nakal dan ribut di kelas. Semoga saja di kelas baru ini, dengan komposisi teman yang beda dengan kelas sebelumnya, dia bisa lebih konsentrasi. Apalagi pelajaran pasti lebih sukar kan?

Selain suasana kelas, dia juga harus ikut kegiatan OSISnya. Dari kemarin malam dia bingung, akan masuk seksi apa. Tadi pagi aku bilang, “Loh bukannya dulu kamu mau masuk seksi majalah sekolah?”
“Hmmm ngga tau deh…”
Wah berarti dia benar-benar bingung tuh 😀 Dan tadi waktu pulang kutanya dia masuk seksi apa, dia jawab “Perpustakaan”. Bagus deh ngga jauh dari buku 😀

Tapi hari ini mungkin merupakan hari sial untuk Riku. Tadi sore waktu dia akan berangkat bermain sesudah pulang sekolah, dia jatuh dari sepeda. Aku kaget karena tiba-tiba ada orang yang mengebel. Rupanya tetanggaku yang kebetulan sedang cuci mobil, melihat Riku jatuh dari sepeda, dan tidak bangun-bangun. Jadi dia panggil aku. Aku langsung lari ke bawah dan tidak lupa mengunci Kai dalam rumah. Rupanya perut Riku kena stang cukup keras, sehingga dia kesakitan dan terduduk di aspal. Setelah aku suruh dia tunggu 10 menit dalam rumah, sakitnya mereda. Tapi dia bersikeras untuk pergi main. Ya aku bilang silakan asal tahu diri saja. Dan dia bilang bahwa dia akan menolak jika diajak berlari atau sepak bola.

Nah tahu-tahu sekitar pukul 5 dia pulang, dan menangis. Rupanya waktu dia pergi bertemu teman-temannya di taman, mereka mengajak Riku bermain bola. Lalu Riku menolak dia bilang “Aku nonton aja ya”. Waktu diajak main petak umpet juga dia tolak. Lalu teman-temannya bilang, “Kalo gitu buat apa kamu ke sini”… Waaaahhh  kena deh  🙁 Riku jadi sedih kok teman-temannya tidak mau mengerti bahwa dia masih sakit perutnya, dan memilih untuk tetap berada bersama teman-temannya meskipun tidak aktif. Dia menangis terus, dan aku merasa bersyukur bahwa aku ada di rumah waktu dia pulang. Coba aku sedang kerja, dia melampiaskan kesedihannya bagaimana? Aku coba jelaskan bahwa memang banyak orang yang hanya mau memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan kondisi dan perasaan orang lain. Dan aku bilang, “Lupakan saja! Kamu mau ngapain supaya bisa lupa? Masak, main, gambar? Ayo sama mama…”
“Aku mau mama buat kue coklat, dan aku hias kuenya sebelum dimakan!”

So, beginilah wujud kue pelampiasan kekesalan Riku hari ini.

Punyaku sederhana saja, dibanding punyanya Riku. Hehehe **obat pelampiasan kekesalan**

Kalau kamu kesal, apa pelampiasanmu? 😉 (Untung kalau aku pelampiasanku bukan belanja tapi masak! hehehe)

**********************************************************************************************************

Oh ya, hanya mau mengingatkan bahwa tanggal 1 April kemarin Blog TE ini berulang tahun ke 5 dan aku mengadakan giveaway yang bisa dibaca di sini detilnya. Kalau sempat ikut ya, masih lama sih penutupannya sampai tanggal 22 April … Terima kasih sebelumnya!

Tahun Terakhir

9 Apr

Tadi pagi aku pergi bersama Kai ke TKnya untuk mengikuti acara pembukaan tahun ajaran baru th 2013-2014. Memang di Jepang pendidikan (bahkan kantorpun) memulai tahun ajarannya (tahun fiskal) pada awal April. Biasanya hari-hari permulaan sekolah begini dihiasi dengan rimbunnya bunga sakura yang menyambut murid baru. Tapi murid-murid Tokyo tahun ini harus cukup puas disambut dengan udara yang cerah saja, karena pohon sakuranya sudah lebih banyak daunnya daripada bunganya 😀

sakura rontok…. hiks

Kami ke sekolah jam 8:30, karena kami diharapkan berkumpul pukul 8:40 di kelas. Cepat-cepat memuat barang-barang perlengkapan alat tulis dan segala macam pernik-pernik milik Kai dalam keranjang sepeda, lalu aku cepat-cepat mengayuh sepeda. Untung masih dapat tempat parkir sepeda di lapangan parkir TK. Lalu cepat-cepat menuju gerbang masuk, dan baru ingat bahwa kelas Kai berada di lantai dua dan tempat uwabaki (sepatu dalamnya) ada di pintu tengah. Sehingga kami cepat-cepat mengantri di barisan yang mau masuk pintu tengah. Agak terhambat karena setiap anak dan ibu yang masuk lewat pintu yang lebih kecil dari pintu utama itu harus membuka sepatu dan menggantinya dengan uwabaki, dan ibunya dengan sandal. Ngomong-ngomong soal sandal aku lupa membawa sandal, sehingga cepat-cepat pinjam sandal sekolah yang berada di gerbang masuk. Memang disediakan sandal untuk tamu TK, tapi jumlahnya sedikit, sehingga sebenarnya kami harus membawa sandal masing-masing sendiri.

uwabaki paling sederhana dan paling murah. Riku punya di bagian depannya (karet) berwarna biru, dia yang minta…mau modis katanya hahaha. Dasar anak SD. Kalau Kai sih masih polos, pakai apa saja yang dibelikan mamanya 😀

Langsung masuk ke kelas YURI (bunga bakung) kelas Riku yang baru, dan bertemu dengan gurunya Haruka Sensei yang cantiiiiik sekali! (Aku mau jadi anak TK lagi kalau gurunya secantik ini hehehe). Aku masukkan kotak peralatan di lokernya Kai, serta mengambil semua surat-surat pengumuman yang sudah ditaruh dalam loker. Selain itu kami harus menaruh topi penyelamat/alas duduk, tas tambahan, buku agenda, buku latihan menulis, gunting dan lem di tempat yang sudah disediakan. Semuanya kemarin sudah aku beri nama, yang ternyata makan waktu seharian 😀 repot deh. (Makanya kemarin tidak bisa posting baru…hihihi nyalahin kesibukan mempersiapkan tahun ajaran baru nih)

tumpukan topi penyelamat/alas duduk serta tas dalam kotak besar

Persis jam 9, kami berkumpul di aula dan mendengarkan perkenalan guru-guru serta temu muka dengan pengurus sekolah. Sayang mikenya rusak sehingga acara pembukaan tahun ajaran baru itu tidak bisa lancar. Oh ya pertemuan ini hanya dihadiri oleh kelas nenchuu (tahun kedua TK – usia 4 tahun) dan nencho (tahun ketiga – usia 5 tahun). Sedangkan kelas nensho (tahun pertama TK – usia 3 tahun) akan dimulai setelah kami pulang. Mereka masih baru, jadi ada upacara penerimaan murid baru, yang pasti dipenuhi dengan tangis anak-anak yang baru saja akan lepas dari orang tua. TK tempat Riku dan Kai bersekolah ini memang TK 幼稚園 (youchien) 3 tahun yang menerima anak-anak dari usia 3 sampai menjadi 6 tahun (sebelum SD… SD di Jepang dimulai oleh anak usia 6 tahun terhitung sejak 1 April). Ada pula TK program 2 tahun (hanya untuk usia 4 -6 tahun), tapi selain itu ada pula tempat penitipan, Hoikuen 保育園(semacam playgroup) yang biasanya menerima peserta dari usia 50 hari sampai 6 tahun).

Gurunya Kai yang cantik memberikan pengarahan/perkenalan kepada murid-muridnya.

Setelah upacara selesai kamu kembali ke kelas, mendengarkan pengumuman dan pulang. Oh ya mulai minggu depan akan ada katei houmon 家庭訪問 yaitu kunjungan guru ke rumah murid selama 10 menit…. wah aku musti bebenah biar kinclong deh rumahnya 😀 (Semoga tidak mengganggu waktu untuk menulis posting hehehe). Dan setelah aku menemui guru Kai untuk memberitahu bahwa hari Jumat Kai akan bolos (akan kutitip kepada ibu mertua selama aku mengajar), kami pun pulang. Sulit memang bagiku yang bekerja di bidang pendidikan juga, karena tahun ajaran dari TK sampai universitas sama semua 🙁 sedangkan mertuaku jauh tinggalnya sehingga tidak bisa mewakiliku. Sampai akhir April jam belajar di TK sampai pukul 11 saja, sehingga ribet untukku yang harus mengatur waktu untuk pergi mengajar juga. Tapi masih untung karena belum perlu membawa bento (bekal makanan), jadi aku bisa sedikit lega.

Dalam perjalanan pulang itu aku melihat pasangan bapak-ibu dengan anak-anak krucils usia 3 tahun menuju ke TK…. jadi teringat 2 tahun yang lalu, waktu pertama kali Kai masuk TK (dan 6 tahun lalu waktu Riku masuk TK)…duh waktu terbang begitu saja. Dan tahun ini adalah tahun terakhir Kai berada di TK. Dia penuh semangat untuk bersekolah! Tadi pagi saja dia yang memeriksa lampu dan api dalam apartemen kami apakah masih nyala atau sudah mati, tanpa diminta, baru memakai sepatu. Ah… anakku sudah mulai menjadi anak gede! Dan tentu saja akupun harus tetap bersemangat dan enjoy, menikmati tahun terakhir di TK, sebelum tahun depan dia menjadi anak SD. Semoga…semoga saja Kai bisa mendapat seikinshou 精勤賞 (penghargaan kehadiran terus di TK, hanya maksimal tidak masuk 3 hari! hmmmm bisa ngga ya???? hihihi) , karena tentu saja tidak akan bisa mendapat kaikinshou 皆勤賞 dengan kehadiran 100% (wong Jumat besok saja sudah akan bolos :D)

Yang penting SEMANGAT! …( termasuk semangat untuk bersihin rumah sebelum dikunjungi gurunya Kai :D)

**********************************************************************************************************

Oh ya, hanya mau mengingatkan bahwa tanggal 1 April kemarin Blog TE ini berulang tahun ke 5 dan aku mengadakan giveaway yang bisa dibaca di sini detilnya. Kalau sempat ikut ya, masih lama sih penutupannya sampai tanggal 22 April … Terima kasih sebelumnya!