Dalam pertemuan dengan dua orang yang tidak saling mengerti bahasa yang dipakai teman (saya lebih memilih teman daripada lawan) bicara, perlu kehadiran seorang penengah. Penengah ini bertugas menyampaikan penuturan kedua pihak sehingga pembicaraan dapat dimengerti dan bisa berlangsung, yang mungkin saja akan menghasilkan kesepakatan dan kerjasama antara kedua pihak/negara.
Salah satu pekerjaan saya adalah interpreter, penerjemah lisan bahasa Jepang-Indonesia, meskipun saat ini sedang istirahat dari kegiatan yang memang memakan waktu dan energi besar. Foto ini adalah ketika saya menjadi “Srikandi Penengah” untuk Bapak Menteri Pendidikan saat itu, Bapak Wardiman Djojonegoro. Foto diambil waktu Bapak Wardiman mengunjungi Tokyo Forum yang waktu itu baru dibuka, yang menjadi calon tempat diadakannya kegiatan persahabatan “Kokoro kara Kokoro e (Dari Hati ke Hati)”. Memang akhirnya tempat itu tidak jadi dipakai karena terlalu mahal biaya penyewaannya,dan akhirnya dipakai hall Hotel Imperial Tokyo. Saat acara pembukaan kegiatan “Kokoro kara kokoro e” inipun saya menjadi “Srikandi Pembimbing” alias pembawa acara dalam dua bahasa sehingga acara dapat berjalan dengan lancar.
“Srikandi Penengah” menurut saya tidak hanya mereka yang berprofesi sebagai penerjemah, tapi dalam segala bidangpun diperlukan “penengah” yang dapat melancarkan suatu kegiatan. Misalnya saja moderator, EO, operator telepon, customer service atau pekerjaan lainnya. Semoga wanita Indonesia bisa menjadi “penengah” yang berguna bagi bangsa, masyarakat dan keluarga masing-masing.
Foto ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Sehari Menjadi Srikandi.
NB: Maaf pakde, karena tidak bisa posting baru lagi untuk hari ini dan besok, saya mau titip pesan sedikit untuk ditempelkan di sini. Kalau tidak boleh kasih tahu saja, nanti saya hapus.
Saya juga mau mengucapkan terima kasih untuk peserta Giveaway Ultah TE ke 5 yang detailnya ada di sini. Sayamasih harus memeriksa hasil ujian 50 peserta, tapi bagi yang masih mau ikut masih bisa kok karena Kuiz BD TE5 akan ditutup besok tgl 22 April pukul 24:00 WIB, jadi masih ada (sedikit) waktu untuk belajar dan googling 😀 😉
Srikandi Penengah.. keren mbak Em.
tak banyak orang punya kemampuan itu.
harus punya pandangan dan pemahaman yang luas
tidak hanya sekedar menerjemahkan.
Selamat memeringati Hari Kartini 2013.
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan Sehari Menjadi Srikandi
Nantikan pengumuman hasilnya tanggal 1 Mei 2013
Salam hangat dari Surabaya
keren!!!
duh, aku kadang pengin punya nyali untuk bisa jadi interpreter. tapi kemampuanku listening parah, mbak. hehe. sampai sekarang aku cukup jadi “penengah” untuk bidang tulis-menulis saja. kalau lisan, nggak berani. hehe
Ckckckck keren tugasnya … luar biasa ..
Sekaligus ijin ambil fotonya ya untuk di album peserta.
Trims Mbak 🙂
jadi interpreteitu nggk hanya tau bpahasanya saja ya mbak
lebih sip kalau tau emosi dan budaya ke dua bahasa ya
kurasa mbak EM sangat cocok
huebaaaaaaaaaaaaaaaat!! serba bisa ^^ HUG HUG HUG
Waaahh.. mbak em keren deh bisa jadi penerjemah kementerian gitu.. salut..
Dan soal kuis ultah sorry mbak gak ikutan.. baru tahu deh ada kontesnya.. tapi besok kemungkinan gak bs posting coz lagi gak ada internet buat laptop 🙁
saya sudah melihat foto ini lebih dulu tadi di blogn kang yayat, ternyata tebakan saya benar inin mbak imelda :). duh aku belum ikutan GAnya nih
Ah ide ini keren banget EM …
Yakin saya … pasti ndak akan ada yang menyamai kiprah Srikandi yang satu ini …
ini berbeda …
tapi maknanya tak bisa dianggap enteng …
bayangkan jika srikandi penengah … (or penghubung) ini salah menyampaikan pesan … bisa berabe bukan ?
Sukses !!!
Salam saya
(kirain mau mengikut sertakan foto yang Radio DJ EM ?)(ternyata saya salah)
eebat eui. Hidup Srikandi (baru) indonesia versi modern
Wuaaah, semoga sukses ya Mba Em. Masih membayangkan tugas menjadi interpreter adalah tugas yang sulit karena memang harus konsentrasi ke semua pembicaraan yang hadir.
Sayah lupaa belom ikutan giveawanyaa.. Huhuhuhu
Kereeen jadi Srikandi Penengah…
Otaknya harus cepet nih yah Mbak Imelda.. klo lemot kayak saya bahaya… ahahaaa.. kebanyakan ngg.. ngg.. ngg… halah kesuen.. wkwkwk.. 😀
dan seru yah pastinya mbak Imelda, … sukses kontesnya, mbak 😀
selamat hari kartini ya mbak..
semoga saya yang menang GA nya TE ya.. huahahaha
Sukses ngontesnya, BuEm. Menjadi Srikandi yang seperti ini sudah pasti sangat sulit. Kalo saya bisa-bisa salah menyampaikan pesan, hawong seringnya gak konsen 😆
entah kenapa aku ga suka jd penengah gitu nechan, pernah trauma harus nerjemahin orang marah2 soalnya hahahaha.
Srikandi penengah, luwes menjembatani kepentingan, tetap adem saat suasana memanas serta rapat menyimpan rahasia. Luar biasa, sukses ya mbak EM?
Maaf kurang teliti mbak, lupakan tanda tanya di akhir kalimat, semestinya titik. TK
Penerjemah pekerjaan yang berat tanggung jawabnya…..betul Imelda, harus bisa penengah, apalagi jika pembicaraan menjadi lebih tegang….
Tidak sekedar memahami beberapa bahasa, namun juga memahami topik yang dibicarakan, jadi harus terus belajar…..salut Imelda
gimana tuh rasanya menjadi srikandi penengah seorang menteri.. jangan sampai salah salah tuh. urusannya bisa ruyam ya…. keren
Pingback: THE NINE FROM “GLOWING DIAMONDS” | The Ordinary Trainer writes ...