PKK dan OSIS

15 Apr

PKK yang kumaksud tentu bukan yang ibu-ibu PKK, tapi yang kepanjangan Pendidikan Ketrampilan Keluarga sebagai salah satu mata pelajaran di SD. Bahasa Jepangnya Kateika 家庭科. Dan sejak Riku akan naik ke kelas 5, menjadi topik pembicaraan ibu-ibu di pertemuan orang tua murid. Kenapa? Ya, karena di kelas 5 mereka harus belajar MENJAHIT! Aku sendiri pernah melihat pameran hasil jahitan anak-anak kelas 5 dan 6 SDnya Riku, dan wahhhh jahitannya bagus banget! Aku saja tidak akan bisa menjahit sebagus itu 😀 Gawat!

amplop pemesanan set alat jahit yang akan dipesankan oleh pihak sekolah

Nah, seperti tahun lalu-lalu waktu ada,pelajaran menggambar, kaligrafi dan musik, sekolah memesan alat-alat bersama. Sesuai dengan karakter anak-anak, kami orang tua tinggal memilih mau paket yang mana (karena gambarnya beda, maka biasanya anak-anak sendiri memilih yang mereka maui) sesuai karakter laki-laki dan perempuan. Tadi pagi aku melihat amplop pemesanan alat menjahit yang satu set harganya 3080 yen (sekitar 300 ribu Rp). Kita pilih mau set yang mana, dan masukkan uang ke dalam amplop itu.

bagusnya di sini ditanya apakah kidal atau tidak… Karena bentuk gunting dan beberapa alat berbeda untuk anak kidal dna normal. Diperhatikan sampai begitunya 🙂

 

Wah si Riku pilihnya klub bola barcelona tuh 😀 Keren sih. Tentu saja yang tidak mau membeli satu set bisa membeli isinya saja. Tapi karena aku sendiri tidak punya set menjahit yang bagus dan lengkap lebih baik pesan yang baru saja. Lagipula nanti bisa dipakai Kai kalau dia sudah kelas 5 kan? Lungsuran 😀 (Eh tapi setelah memilih alat jahit untuk Riku, aku jadi buka amazon, jadi kepingin beli untuk diri sendiri nih… selama ini yang penting ada benang putih/hitam dan jarum aja hehehehe)

tas berisi alat-alat jahit yang dipesan Riku. Keren dan sederhana 😉

Selain topik PKK, sesuai judulnya aku mau menulis soal OSIS nya Riku. Mulai kelas 5 mereka harus mengikuti kegiatan OSIS dan aktif di dalamnya, selain dari ekskul yang mereka pilih. Yang pasti di SD tingkat tinggi 小学校高学年 (kelas 5-6) mereka semakin sulit, semakin sibuk, dan semakin berinteraksi dengan murid/guru lain. Seperti yang pernah kutulis, dulu waktu kelas 4, Riku mengambil ekskul Science dengan praktikum macam-macam. Tapi karena tahun ini praktikumnya sama persis dengan tahun lalu, dia memilih ekskul lain. Dan ternyata di hari kedua, dia diberitahu bahwa Riku bisa masuk ekskul ilustrasi. Nah… sesuai dengan keinginan yang pertama.

Untuk kegiatan OSIS, akhirnya dia memilih ikut seksi Perpustakaan (tadinya kupikir akan memilih majalah sekolah, ternyata dia malah memilih perpustakaan). Wah cocok sekali dengan papanya 😀 yang memang kutu buku. Aku sendiri sekarang merasa aku bukan kutu buku lagi, karena sudah malas sekali membaca. Eh tapi masih suka beli buku dan simpan…. dan aku menjadi kutu beneran ya?karena membiarkan buku tertutup terus  hahahaha.

Nah tadi ada pertemuan seksi perpustakaan, dan dia menawarkan diri menjadi wakil ketua! Hebat ah… Rupanya di sini di setiap kegiatan berorganisasi, menghindari pemilihan berdasarkan suara. Lebih mengutamakan kesediaan orang tersebut untuk menjalankan tugas, dan tentu dengan melihat juga kemampuan serta apakah ada teman lainnya yang lebih pantas mengemban tugas itu. Kata Riku teman-temannya tidak ada yang mau, jadi dia angkat tangan. Good boy, sama seperti mamanya, yang sering angkat tangan karena tidak ada yang lain yang mau 😀

Waktu kulihat pointers pembicaraan seksi perpustakaan itu, tentu bukan membuat anggota seksi perpustakaan itu menjadi suka baca, tapi justru lebih dari itu, membuat teman-temannya suka membaca, dan berkunjung ke perpustakaan. Termasuk di dalamnya membuat pamflet, membuat kuiz, memperbaiki buku yang rusak, dll. Semoga deh, dengan menjadi seksi perpustakaan, dia semakin cinta buku dan suka membaca.

Sebagai penutup, tadi aku mendapat pemberitahuan dari gurunya Kai, bahwa dia akan datang ke rumahku tanggal 24 April jam 14:40 😀 Berarti aku harus membereskan rumah sampai sebelum itu… masih ada seminggu! Horreeee.

Aku juga mau mengucapkan terima kasih untuk peserta Giveaway Ultah TE ke 5 yang detailnya ada di sini. Aku harus memeriksa hasil ujian 40 peserta, tapi bagi yang masih mau ikut masih bisa kok. Kuiz BD TE5 akan ditutup tgl 22 April minggu depan, jadi masih ada waktu untuk belajar dan googling 😀 😉

 

 

10 Replies to “PKK dan OSIS

  1. BuEm, yang dalam kurung itu 300 ribu Rp ato yen ya? 😀

    Waah, selamat beres-beres, BuEm, setelah itu belajar menjahit agar tidak kalah dengan Riku :mrgreen:

    hahhaha makasih ya koreksinya 😉 300 ribu rupiah
    Eh aku bisa jahit, cuma ngga rapih aja hahaha (asal nyambung!)
    EM

  2. Hampir lupa kan giveawaynyaaaa. Hehehehe.
    Riku hebat Mba Em. Rasa tanggung jawabnya besar sekali. Sangat bisa diandalkan ya. Sering dengar istilah bisa diandalkan ini di film kartun Jepang. Pasti bahagia ya Mba to know that Riku is that kind of boy. 🙂

    iya, diandalkan = tayorini naru…
    wah kalau soal itu aku sering terharu sendiri dgn Riku
    Nah, masih bisa tuh ikut giveawaynya 😀
    belajar dulu ya sebelum jawab, besok keluar di UAN 😀
    EM

  3. kecil kecil sudah diajarin menjahit ya… bagus juga sekolah di jepang penuh dengan keterampilan. Sebenarnya sekolah di sini juga ada pelajaran keterampilan, tapi prakteknya yang kurang memadai. jadi cuma sekedar belajar kulitnya saja sehingga anak tidak benar benar bisa.

    Soal buku, saya juga sama sekarang lebih suka beli dan tetap dibungkus plastik entah sampai kapan.

  4. dia hebaat yaa… berani!!! dan bertanggung jawab… kuereeen… duuuh sayaang umurnya jauh bangeet ama aku wkwkwkw (emang emaknya mau punya mantu kek aku bawel nya setengah mati wkwkwkwkkw)

    jadi mami beli ga tuh set jahit yang untuk diri sendiri???

    semangaat selamat beres2 semoga tidak alergi debu yaaaa mooom….

  5. waaah ini dia.. ini nih yang aku suka banget dari sistem pendidikan di Jepang (sama Korea juga sih benernya) sana 😀
    bener2 yang bikin anaknya aktif, punya jiwa kepemimpinan dan juga kreatif~

    eh tante (manggil tante boleh kan ya? aku bingung mau panggil apa hehe), di Jepang ada S2 early childhood education ngga sih? aku pengen belakar sistem pendidikan di sanaa heheh XD
    ありがとう~
    <3

  6. to the point aja 😀 Kalo nanti mbak jadi beli set jait menjait itu di amazon, lgs beli 2 ya, yg 1nya aku titip hehehe

    membanggakan sekali punya anak seperti Riku ya mbak, di usia segitu dia udah tau apa yg dia mau. duh, aku jadi mbanding2in sama si abang di sini, ya demen banget bilang TERSERAH huhuhu …. padahal kan pengen dia yg mutusin sesuai kata hatinya. ah anak2 memang tidak pernah sama ya hiks …

    semoga Riku sukses ya mengemban tugas di kelas 🙂

  7. Asik banget…. waktu SMP dulu ikut OSIS mah engga ada seksi perpustakaan… pasti seru jadi seksi perpustakaan.. dengan buku yang menyenangkan 🙂

    salam hangat…

  8. Hmmm …
    Salut juga nih …
    Anak lelaki juga diajarkan menjahit …

    tentu ini untuk survival ya EM …

    Alat jahit yang menurut saya penting (selain benang – jarum) adalah … alat untuk memasukkan benang ke jarum … (ada kan EM di paket itu ?)

    Kalau tak ada alat itu … waaaa … bisa basah kuyub itu ujung benang di emut terus … sebelum dimasukkan ke lubang jarum …

    salam saya EM

  9. Ah Riku keren deh. Aku setuju dengan metode mengajukan diri sendiri dulu, agar memang langsung tahu siapa yang memang bersedia.
    Eniwei setuju dengan Om NH hahah…. yang paling penting sih alat yang bisa memasukkan benang ke jarum itu….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *