Indahnya Blogging

26 Apr

(Ini adalah tulisan kedua untuk hari ini, setelah Like THIS)

OK…OK…. aku nanti akan membayar royalti ke mas NH18, karena istilah “The Beauty of Blogging” itu milik dia, dan supaya tidak sama persis aku terjemahkan ke bahasa Indonesia. Indahnya bercinta blogging!

Sejak aku menulis blog di domain ini bulan Maret 2008, aku mendapatkan banyak sekali teman blogger yang ditandai dengan saling mengunjungi blog masing-masing. Melalui komentar dan akhirnya kopdar (kopi darat atau bertemu muka langsung) kita dapat terus menjaga silaturahmi dan persahabatan di antara blogger. Meskipun aku tidak termasuk komunitas blog tertentu, aku merasa aku mempunyai kumpulan teman tersendiri. Dan nama-nama mereka bisa Anda lihat di antara di daftar top commentator, list sahabat TE dan beberapa postingan tentang mereka.

Nah, kali ini aku ingin menuliskan khusus tentang pertemanan yang diawali dari blog TE ini dengan mereka yang bukan blogger.Tanggal 11 Maret yang lalu, Witha Kutsuki datang ke apartemenku di Tokyo. Ini memang merupakan pertemuan kami yang ke dua. Tapi Witha memang membawa “titipan khusus” dari Jakarta, yaitu hadiah ulang tahun untuk Riku yang berulang tahun tgl 25 Februari. Riku  mendapat hadiah buku cerita berbahasa Indonesia, “Tidurlah Beruang” dari Wita (Eka Perwitasari),nah namanya sama Witha dan Wita makanya aku suka bilang si kembar…. Padahal mereka berdua tuh ketemunya gara-gara aku yang ngenalin loh. Wita sendiri sudah pernah datang ke rumahku tgl 24 Maret 2009, wah setahun lalu!

Sayang sekali aku dalam keadaan tidak enak badan, sehingga waktu itu hanya bisa menjamu dengan membuat mie bakso. Menurutku kurang enak, tapi ternyata bakso yang kubuat itu akhirnya aku sendirian yang habisin selama 3 hari. Enak kan kalau sakit makan bakso (Dan Witha ngaku bahwa tadinya dia mau minta bawa pulang…tapi sungkan… yah sayang banget deh). Sejak hari itu, aku belum bikin bakso lagi nih! Sepertinya musti ada yang datang main ke rumahku lagi baru aku masakin hehehe.

Riku senang sekali menerima hadiah dari kedua wita, apalagi aku juga dimanjakan mereka dengan hadiah syal dan dompet dari Wita, serta anting-anting garnet dari Witha. Katanya ini hadiah ulang tahun yang tertunda (ulang tahunnya udah lewat lama banget padahal) Tapi aku sangat senang atas perhatian kedua Witha ini. Really appreciate! Doumo arigatou….

Dan Hari minggu kemarin, aku bertemu dengan seorang pembaca TE yang sudah menjadi sahabat FB ku juga. Theresia Ani namanya, dan dia sedang melanjutkan penelitian bidang pertanian di Universitas Ibaraki. Seperti biasa, kami mengisi hari libur kami dengan berjalan-jalan yang murah meriah. Kali ini kami menuju sebuah danau di prefektur Ibaraki, yang bernama Kasumigaura. Menurut Gen danau ini danau nomor dua terbesar di Jepang, setelah danau Biwa, di prefektur Shiga. Dan tempat ini dekat dengan tempat tinggal  Ani. Jadi waktu masih di highway aku menelepon Ani menanyakan kemungkinan bisa bertemu. Dan kebetulan dia memang sedang akan pergi ke danau itu bersama teman-temannya naik sepeda! Wahhh asyik banget membayangkan bisa naik sepeda 20 menit ke tempat yang indah dan luas itu.

berdua Ani di taman Tulip danau Kasumigaura, Ibaraki (lupa deh sama anak-anak...hehehe)

Tentu saja kami berfoto-foto deh begitu bertemu. Selain kami memang baru pertama kali bertemu, pemandangan taman Tulip dengan Kincir Anginnya memanggil kami untuk mengeluarkan bakat narsis kami. Untung Ani datang bersama suami dan temannya Dewi, jadi anak-anak bermain bersama mbak Dewi deh.Kami bertemu tidak lebih dari setengah jam, tapi sudah cukup untuk bertukar berita terutama tentang gereja katolik di daerah Ibaraki (Ooarai).

Setelah Ani, suami dan mbak Dewi kembali ke tempat teman-temannya, kami melihat ke dalam sebuah rumah yang dijadikan semacam museum kecil, dengan informasi mengenai Danau Kasumigaura. Kupu-kupu, burung, ikan-ikan yang hidup di sana. Kata Gen danau ini juga sama dengan Danau Biwa, adalah danau yang kotor sekali dulunya. Kemudian dengan program lingkungan hidup menjadi bersih seperti sekarang ini.

depan Kincir Angin di taman tulips Kasumigaura

Karena mendengar dari Ani, bahwa rumah Ekawati Sudjono hanya 12 km dari danau itu, Gen menawarkan aku untuk bertemu Eka. Langsung aku telepon Eka, dan kami akan menjemputnya di asramanya di kompleks Universitas Tsukuba. Jadi deh kami rendezvous di sebuah restoran di Tsukuba Center (pertemuan dengan Eka adalah yang kedua kali, pertama di rumahku) . Ternyata jika naik mobil dan highway, jarak antara apartemenku dengan Ibaraki/Tsukuba dapat ditempuh hanya satu setengah jam. Hmmm jadi ingin pergi drive ke daerah lainnya deh.

bertemu Eka di Tsukuba Center

Cerita pertemuan dengan Witha, Ani dan Eka di Tokyo ingin kututup dengan sebuah tanda persahabatan lagi dari seorang pembaca TE, yaitu Henny Rupita (Henny menulis blog di Multiply). Memang bukan pertemuan secara fisik, tapi Henny mengirimkan makanan kesukaanku melalui pos! Katanya, dia ubek-ubek page about me dan menemukan bahwa aku menyukai yang serba kanji. Jadi dia mengirimkan TEKWAN kering (+buku batik) . Terima kasih banyak ya Henny, aku sudah menikmati tekwan itu sendirian, biasanya dini hari sambil menulis postingan.

tekwan ini berhasil mengurangi rasa homesick yang akhir-akhir ini mendatangiku

Aku sedang menikmati indahnya persahabatan melalui blogging. Terima kasih banyak teman-teman. Dan semoga aku diberi kesempatan mudik musim panas ini, dan bisa bertemu di Jakarta.