(Ini posting kedua untuk hari ini…mumpung rajin hihihi)
Kemarin aku menemukan sebuah angket yang menarik, yaitu pandangan orang Jepang terhadap luar negeri (LN nya Jepang, jadi termasuk Indonesia juga), waktu mereka mengunjungi negara tersebut. Memang luar negeri yang dimaksud bermacam-macam, jadi pemikiran mereka bisa bermacam-macam. Tapi yang pasti menurut ranking yang menempati nomor pertama adalah : KEAMANAN. Segi keamanan di luar negeri yang buruk itu menjadi pendapat pertama dari orang Jepang yang berwisata ke LN. Jadi boleh dikatakan sebaliknya yaitu keamanan di Jepang itu baik.
Waktu aku bersepeda pagi-pagi ke arah stasiun mengantar Kai ke penitipan, aku smepat mendengar dua ibu-ibu yang berkata di depan sebuah toko bunga:
“Lihat bunga-bunganya semua dibiarkan begitu saja di luar, tidak dimasukkan dalam toko, tanpa rantai atau terpal.”
“Itu menunjukkan bahwa aman kan?”
Well, yes…. kalau di negara saya bu, itu pasti udah diambilin, lalu dibawa ke tempat lain untuk dijual lagi. Apalagi kalau ada palem botol (ngga tau sih sekarang trend nya apa….).
Sering sekali, kami meninggalkan barang belanjaan di keranjang sepeda, lalu pergi masuk toko lain, atau restoran, berlama-lama di dalam dan tidak perlu khawatir belanjaan kami ada yang ambil atau isengin. Tidak tahu di daerah lain bagaimana, tapi meskipun aku tinggal di Tokyo, di daerahku ini memang masih termasuk aman.
Jadi wajar sekali jika orang Jepang menganggap keamanan di luar negeri itu buruk. Selanjutnya bisa lihat pemikiran/pandangan orang Jepang terhadap luar negeri berdasarkan ranking sbb:
- Keamanan buruk
- Perbedaan etiket di toilet (FYI; orang Jepang pasti selalu cuci tangan sebelum keluar WC, bisa juga baca postinganku tentang otohime)
- Harus bayar kalau pergi ke toilet (hmmm ini sih udah biasa di negeriku)
- Sikap pelayanan penjaga toko yang asal-asalan (di negeriku juga gitu asal-asalan, apalagi kalau pembelinya berbaju lusuh/sandal)
- Perbedaan etiket makan (orang Jepang pasti kaget disuruh makan pakai tangan hihihi)
- Kereta api tidak datang sesuai jadwalnya (tuh tuh negarakuu)
- Ternyata banyak juga yang mengerti bahasa Jepang (jelaslah…demi pariwisata)
- Air minum biasa di restoran harus bayar! (hihihi untuk amannya bayar aja deh Sir, Madam…. kalau tidak nanti ente sakit perut. Memang di Jepang air minum itu gratis)
- Manner menyetir mobil yang berbeda (bilang aja ugal-ugalan bu, pak…)
- Apa saja MURAH (nahhhh gitu dong positif sedikit hihihi)
- Ditagih TIP (nah ini baca deh di tulisan aku yang ini)
- Mineral water = air berkarbonat (Nahhhh ini aku juga pernah, waktu di Italia minta mineral water dapatnya air berkarbonat… yieks ngga enak deh)
- Bisa makan apa yang tidak bisa dimakan di Jepang (yah kalo terpaksa apa boleh buat kan? )
- Tidak mengerti bahasa Inggris (ya kalau ke Prancis atau ke kampung-kampung di Indonesia ngga ngerti lah ...)
- Toko cepat tutup (Nah di Eropa banyak yang begini nih, baru jam 6-7 udah pada tutup….. Kalau di Jepang toko tutup jam 9-10 an)
- Dijual baju TShirt bertuliskan kanji yang aneh-aneh (asal kanji apa saja asti dibeli soalnya, padahal artinya bisa macam-macam hihihi)
- Ditagih pembayaran taksi yang lebih besar dari argo (di negaraku juga banyak loh, jadi hati-hati ya…)
- Tidak ada orang pada jam berkumpul a.k.a telat semua (hahaha rubber time itu sih… yahhh selama belum 60 menit namanya belum terlambat. Mohon dimengerti hihihi)
- Makan yang sama teruuuus (hihihi aku juga punya pengalaman begitu gara-gara takut coba yang lain)
- Ternyata banyak juga yang bisa pakai sumpit (iya lah…. pengaruh kebudayaan cina dong, makan bakmi lebih enak pakai sumpit)
Kalau orang Jepang saja pergi ke luar negeri punya pendapat sebanyak ini, bagaimana kita yang orang Indonesia ya?
Angket diambil dari sini.