Akhirnya aku bisa memenuhi permintaan sahabat blogger saya Nana, untuk membahas tentang hari pasar Jepang. Mereka yang bersuku Jawa tentu tahu Hari Pasar (Weton) yang terdiri dari Manis (Legi), Pahing, Pon, Wage dan Kliwon. Ada lima hari yang katanya sih punya arti masing-masing. Tapi kali ini aku tidak akan menyinggung hari Pasar tapi mengenai “Hari Pasar”nya Jepang.
Selain Hari biasa yang disebut Getsuyoubi 月曜日(Senin), Kayoubi 火曜日(Selasa), Suiyoubi 水曜日(Rabu), Mokuyoubi 木曜日(Kamis), Kinyoubi 金曜日(Jumat), Doyoubi 土曜日(Sabtu), Nichiyoubi 日曜日 (Minggu). Dan kalau melihat penanggalan Jepang, di bawahnya ada tulisan “Hari Pasar” nya Jepang.
“Hari Pasar” Jepang disebut dengan Rokki 六輝 atau Rokuyou 六曜 (Enam Hari) . Dengan penjelasan sebagai berikut.
Senshou 先勝 (bisa juga dibaca senkachi, sakigachi, sakigachi). Dilihat dari kanjinya saja sudah bisa diketahui bahwa siapa cepat dia menang. “Nasib baik jika melakukan pada pagi hari, sedangkan kalau dari jam 2 sampai jam6 akan mengalami kesialan”.
Tomobiki 友引. Dilihat kanjinya secara harafiah adalah menarik teman. Tapi bukan dalam arti yang baik. Terutama dalam kemalangan. Jadi biasanya upacara pemakaman tidak dilakukan pada hari Tomobiki ini. Konon kecuali pemakaman dikatakan bahwa pada hari ini, pagi hari beruntung, siang sial, sore untung besar. Mungkin ini diperhatikan oleh mereka yang berdagang ya.
Senbu 先負 (bisa dibaca senpu, senmake, sakimake) . Dilihat dari kanjinya berarti yang duluan kalah. Karena itu sering dikatakan “Tidak baik dilakukan pagi hari, tapi bagus dilakukan pada siang hari”.
Butsumetsu 仏滅. Dalam 6 hari butsumetsu merupakan hari tersial. Ada anggapan bahwa Sang Buddha meninggal di hari ini. Sehingga disarankan mengurangi kegiatan di hari ini, kalau sakit akan berlarut-larut, tetapi boleh mengadakan upacara agama Buddha seperti peringatan kematian dll. Karena dianggap hari sial, sedikit sekali orang yang mau mengadakan pesta pernikahan di hari ini. Tapi pihak penyelenggara hotel biasanya menyediakan potongan harga yang besar bagi yang “nekad” mau mengadakan pesta. Tinggal pengantinnya mau ikut anggapan umum, atau cuma mau cari murah 😀
Taian 大安. Merupakan hari paling bagus dalam 6 hari, tidak mungkin gagal jika melakukan pada hari ini. Sehingga banyak pesta pernikahan dilakukan pada hari ini, demikian pula dengan peresmian pembetukan kabinet.
Shakkou 赤口 (bisa juga disebut shakku, jakku, jakkou) . Merupakan hari sial juga, konon “bagus” nya hanya dari jam 11 sampai jam 1 siang. Karena memakai huruf berarti merah 赤, harus berhati-hati waktu memakai api dan pedang, karena berkaitan dengan kematian.
Sumber dari wikipedia Jepang.
BTW Saya lahir hari Minggu Legi nih, jadi manis ya **kabuuurr….dikejar orang sekampung** …. hahaha. Pembaca tahu “Hari Pasar” tanggal kelahirannya?
hahahahaha..pas banget deh semanjs lesung pipitnya..cihuii!
wah informasi yg menarik..ternyata ada juga ya mba..
kalo mau liat hari pasar tahun2 sebelum nya dimana mba mel…?
mau lihat untuk tahun berapa whit, kalau utk s/d th 2002 ada tuh di google. Kalau untuk hari lahir belum ketemu.
Yang aku pernah liat ada yang bisa tahu cuaca wkt kita lahir (di Jepang) itu hujan, mendung atau cerah.
EM
Informasinya bagus sekali Mbak Imel, baru tahu di jepang juga ada yang beginian. Berarti mereka menentukan tanggal perkawinan, buka toko, melahirkan yg bedah caesar pakai hitung-hitungan juga ya ngga sembarangan. Kepercayaan orang-orang di sekitar dan nenek moyangku juga begitu, walau aku percaya semua hari baik, kalau ada yg sial hari itu…bukan harinya yang sial, tapi takdir orang itu hari itu memang sial.
Ya terutama orang tua pasti memperhatikan hari baik utk menikah, buka toko. Kalau bedah caesar tidak, krn sedikit ibu yang bedah caesar di sini.
EM
waduh kak, yang “pahing, legi, dll” aja aku gak ngerti, wkwkwk… cuma tau lahirnya hari selasa (kayoubi deshitane :D)
Yang buat saya bingung, apa hanya bisa dipake di Jepang? soalnya disni kan sudah ada kelender Jawa 🙂
Ya jelas hanya di Jepang dong. ANak muda Jepang juga tidak perhatian kok, kecuali waktu mau kawin dan bikin hajatan
EM
dulu pernah dikasih tau hari pasar (versi jawa tentunya, bukan jepang hehe) di tanggal lahir saya apa, tapi sekarang lupa… 😀
btw baru tau lho saya kalo istilahnya itu hari pasar. hehehe. kenapa dibilangnya hari pasar ya?
tadi pas baru baca judulnya postingan ini di google reader, kirain mbak imel mau cerita tentang pasar (market) di jepang. hahaha.
hehehe mungkin karena dulu pasar-pasar dibuka menurut hari pasar. Pasar Rebo, Pasar Jumat dan Pasar Minggu adalah peninggalan hari pasar itu. MAYBE loh
EM
dibilang hari pasar, karena di beberapa wilayah pulau Jawa ada hari-hari pasaran yang cukup ramai. Misalkan : Pasar Wage : berarti ramai di pasaran wage, Pasar Legi : ramai di hari pasaran Legi. Dan biasanya buka hanya di hari-hari pasaran yang bersangkutan.
hehehe di jkt juga ada pasar minggu, pasar jumat, pasar senen dan pasar rumput ya? weleh ada yg nyelip satu 😀
EM
hahaha saya juga punya persepsi yang sama dengan Arman ketika membaca judul tulisan ini eh ternyata salah toh
tapi menarik juga *apalagibuatsayayangbentarlagimauulangtahunxixixi*
sayangnya saya perlu membaca berulang2 agar paham deh 😀
*nyariharipasaryanglahirhariKAMISkokgaketemuyah* 😛
Saya lahir di hari Jumat Wage, Bu. Kata Nenek, itulah mengapa saya keras kepala dan tidak bisa diam. Hwehe…
Kalau di Jawa kan yang namanya hari pasar memang berkaitan dengan pasar. Misalnya Pasar Kliwon hanya buka di hari Kliwon. Barang A dijualnya pada hari pasaran tertentu, misalnya. Nah, kalau di Jepang seperti itu juga, ya?
Di Jepang sepertinya ngga sampe segitu. Hanya dalam menentukan hari baik aja
dan memang lama-lama berangsur menghilang kan?
EM
Bakal lama-lama menghilang sih memang. Seperti yang terjadi di Jawa. Tapi bukankah setahu saya masyarakat Jepang sampai sekarang pun masih percaya dengan hal-hal takhayul, ya? Apakah sudah bergeser juga seiring perkembangan zaman, Bu?
saya lahir Rabu Wage….tapi ga pernah tahu artinya….ada yang mau kasih tahu??? 🙂
hehehe. silakan cari di : http://www.primbon.com/ramalan_weton.htm
EM
Weleh, kukira cuma di Jawa yang ada begini..
Kalo wetonku Legi, kira-kira padanan di weton jepangnya apa ya mbak??
*mulai mencari-cari yang banyak beruntungnya,,, hehhee..*
salam sayang mbak…
Selasa Pahing hari pasar saya.. makanya imut-imut.. hyaaaa.. ikutan anrsis ga berdasar, wkwkw
Ternyata ada juga hari pasar Jepang ya Mba? Baru tawu
Aku lahir hari Jumat Pahing. Tepat saat ada pasar Pahing. Setiap hari Pahing, selalu ada pasar digelar di kampung. Biasa disebut pahingan. Jadi “hari pasar” tanggal kelahiranku, sangat mudah untuk kuingat, karena alasan itu. Tapi kalau artinya, nggak tau. Belum cari tau 😀
wah informasinya menarik, jadi ingin ke jepang.
salam kenal
Meskipun orang Jawa tulen, asli 100% tanpa campuran, saya nggak begitu ngeh dengan hari pasaran Jawa. Maklum, dalam kehidupan sehari-hari sudah nggak dipakai lagi.
Tapi di desa, pasaran masih berlaku. Hari pasaran memang berarti hari dimana pasar hidup (ada orang berjualan). Di desa, pasar tidak setiap hari ramai.
Hari pasaran lahir saya? Kalau nggak salah Selasa Legi. Untung bukan Jum’at Kliwon ya Mbak, itu mah hari wetonnya mbak kunti … hiiiy … 🙁
1. Hari Pasar di Jawa ada angkanya jeng, biasa di sebut Neptu.
2. Orang Jawa jaman dulu, mungkin sekarang juga masih ada yang mempedomani dan percaya bahwa wanita yang lahir pada hari dan weton tertentu, tidak holeh menikah dengan laki-laki dengan hari dan weton tertentu.Konon jika hari dan weton calon pengantin jumlahnya 25, dinasihatkan agar lamaran ditolak. Beuh….
3. Weton kelahiran jangan di expose karena bisa dimanfaatkan oleh orang lain untuk “meng-guna-gunai pemiliknya. Mungkin di guna-gunai agar dia jatuh cinta kepadanya, dll. Jadi, saya tak akan membeberkan hari dan weton saya disini.
4. Orang Jawa ada yang memberi tahu saya agar :
– Jangan membeli barang pada hari Senin, karena barang itu akan hilang. Saya katakan ” ya suruh tutup saja toko2 itu pada hari Senin ”
– Pada hari Selasa, jangan keluar rumah sebelum jam 12.00. Saya katakan ” Yeee…saya kan dinas, entar di timpuk Panglima donk kalau gak ngantor tepat waktu ”
Ternyata dimana-mana ada kepercayaan seperti ini ya.
Salam hangat dari Surabaya
Rabu Kliwon
gara2 tante, aku jadi buka album, & inget2 jam lahir, weton, berat dan panjang
hhhhh. Minggu Legi. emang situ Legi siiih
(wah, membela yang benar, resiko dikeroyok orang sekampung nih)
wah, aku benci sekali dengan taktik promosi seperti itu
merusak tradisi
tapi yasudahlah
toh tidak selalu benar
kadang ada melesetnya
tapi tetep aja, tradisi kan baik juga
~LiOnA~