IBSN : Enam jam kehidupan

21 Apr

Saya pernah membaca cerita ini 5 tahun yang lalu. Renungan yang selalu membuat saya menangis. Dan saya ingat saya pernah memberikannya pada seorang teman yang sedang menderita kanker. Dia berkata renungan itu amat menguatkannya. Dan betapa senangnya saya mendengar dia sudah sembuh sekarang. Berkat teh hijau…..

Saya ingin menaruh renungan ini di sini sebagai ingatan akan makna kehidupan untuk semua orang… Dan terutama ingin mendoakan Sassie, seorang blogger, anggota IBSN yang berpulang karena sakit juga. Semoga Sassie bisa menjadi cahaya yang menerangi kita yang masih tinggal di dunia, sama seperti tulisan-tulisannya yang begitu memberikan inspirasi bagi kita teman-temannya.

Copy berita dari sms:

innalillahi wa innalilahi rojiun.. telah berpulang ke rahmatullah.. adik dan saudara kami tercinta SASSIE KIRANA Binti Abdul muthalib pada hari minggu dini hari/senin pukul 3 pagi di lahad Datu Hospital jenazah telah dikebumikan pada hari senin sore di tarakan kami atas nama keluarga Almarhumah mohon maaf atas segala kekhilafan almarhumah semasa hidupnya semoga almarhumah mendapat tempat yang layak di sisiNYA Amin.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Sepasang suami istri hidup bahagia. Sejak 10 tahun yang
lalu, sang istri terlibat aktif dalam  kegiatan  untuk menentang
aborsi, karena menurut pandangannya,  aborsi berarti membunuh
seorang bayi. Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang
istri  hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka
menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan
lingkungan sekitarnya. Semua  orang ikut bersukacita dengan
mereka.

Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi.
Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan
perempuan. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin
tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga
dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk
dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2
nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami
maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan  ini bersikeras untuk
tidak menggugurkan bayi  perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi
juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya. “Saya bisa merasakan
keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak”, kata sang  ibu di sela
tangisannya.

Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada
pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah  kehendak
Tuhan. Ketika sang istri semakin mendekatkan  diri dengan Tuhan,
tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik
semua ini.

Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka
mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan
banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi
mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak
sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga  mengalami situasi yang
sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga
menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka
mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang
sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang
lain ?

Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini  menamakan
bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada
mulanya, mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian
mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan
untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan
punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne  cukup sehat
untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2
jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika
sesuatu yang buruk terjadi  pada Anne, mereka akan mendonorkan
organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang
sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini
berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang
tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan
ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan
terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua
bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut,
sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap
ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak
akan pernah terlupakan dalam
hidupnya.

Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan
perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa
mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi
Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil
tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini
akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata2 yang
dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air
mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa
mereka yang terluka..

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki
kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap
bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih
banyak bagi Keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan.
Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam
jam…..

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran
organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb
bahwa donor tsb berhasil. Pasangan tersebut sekarang sadar akan
kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia
berhasil menyelamatkan nyawa saudaranya.  Bagi pasangan tersebut,
Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup
dalam hati mereka
selamanya…

Sumber : Gifts From The Heart for Women – Karen Kingsbury

******************************

***************************************
2. REFLECTION

1.      SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu
hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah
APA YANG KITA TELAH KITA LAKUKAN SELAMA HIDUP KITA, YANG BERMANFAAT
BAGI  ORANG LAIN.

2.      SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita
telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang
benar2 penting adalah APA YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN KITA SELAMA INI,
YANG  BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN

3.      Ibu Anne mengatakan “Hal terpenting bagi orang tua bukanlah
mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka
tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan.
TETAPI HAL TERPENTING BAGI KITA SEBAGAI ORANG TUA ADALAH UNTUK
MEMASTIKAN BAHWA ANAK-ANAK  KITA MELAKUKAN HAL2 TERPUJI SELAMA
HIDUPNYA, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan
menuju surga”.

*********************************************************************

Childlens

21 Apr

Waktu saya pergi ke Sendai, saya menemukan sebuah buku yang berjudul “Childlens”, yaitu kumpulan foto-foto yang dibuat oleh anak-anak. Anak-anak itu disuruh memotret apa saja yang dia ingin potret. Dan dengan melihat hasil jepretan mereka, seakan kita menjadi anak-anak itu dan melihat pemandangan dari ketinggian mereka. Dan itu sangat menarik, menurut saya. Karena itu saya juga menyuruh Riku banyak memotret waktu dia pergi berwisata di okinawa bersama kakek-neneknya, seperti yang pernah saya muat di sini.

menikmati childlens... lucu-lucu loh fotonya (ada foto ibunya ganti baju juga hihihi)
menikmati childlens... lucu-lucu loh fotonya (ada foto ibunya ganti baju juga hihihi)

Saya bercita-cita  untuk mengumpulkan foto-foto karya Riku dan Kai, dan ingin  membuat kumpulan foto, yang bisa menjadi kenangan buat mereka jika sudah besar nanti. Terima kasih pada kecanggihan masa modern, yang menyediakan kamera digital, komputer dan hard disk, sehingga kita tidak perlu memikirkan bengkaknya biaya jika dibanding dengan dahulu, yang harus cuci cetak dahulu sebelum bisa menikmati karya foto.

Kali ini saya mau pasang foto-foto karya “keluarga fotografer” cieeee. Yaitu foto “Pertama” yang diambil Kai (kiri) , foto yang diambil Riku ( kanan) serta……

(Foto yang diambil anak-anak sering terpotong dan tidak simetris biasanya. but itulah seninya)

Foto yang diambil papanya Riku dan Kai, waktu mereka bermain ke taman, dan memberikan saya sedikit waktu tenang pada hari Minggu lalu, sehingga saya bisa mengerjakan terjemahan sedikit.

click to enlarge.

Undangan KMKI

21 Apr

Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia, disingkat KMKI, mengundang umat Kristen yang berdomisili di Tokyo dan sekitarnya untuk merayakan Paskah Bersama KMKI 2009, pada tanggal 25 April 2009, pukul 17:00 – 20:00 JST. Pengkotbah adalah seorang Jepang yang “bangkit” dari dunia kejahatan dan menjadi seorang pendeta. Beliau bernama Pdt Suzuki Hiroyuki.

Kotbah tentu saja dilakukan dalam bahasa Jepang, tapi jangan takut, Pdt Surya dari GIII akan menerjemahkan langsung untuk Anda semua. Tempat kebaktian oikumene ini di gereja katolik Anselmo, Meguro, 3 menit berjalan kaki dari stasiun Meguro. Datang dan dengarkan kisah Pdt Suzuki ini! (Sssst saya ketua panitia nih, jadi dukung saya ya …. saya bukan caleg kok hehehhe)

Pdt. Suzuki Hiroyuki masuk ke dunia yakuza sejak umur 17 tahun dan hidup semaunya sendiri selama 17 tahun. Melalui pertobatan yang drastis, beliau memulai hidup yang baru sebagai penginjil. Bersama dengan rekan-rekan bekas yakuza,  beliau melayani sebagai penginjil di grup penginjilan bernama “Mission Barabas”. Sekarang Pdt. Suzuki melayani di Gereja Siloam Christ sebagai gembala dan banyak melayani di dalam dan luar negara Jepang.

(terima kasih pada Sdr Verawati yang telah membuat pamflet ini)

Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia atau disingkat KMKI, merupakan wadah kegiatan umat Kristen interdenominasi (oikumene) di Jepang. Anggota KMKI adalah orang Indonesia (baik WNI/WNA) yang tinggal di Tokyo dan sekitarnya dengan profesi pegawai negeri/swasta berserta keluarganya, pelajar/mahasiswa, pemagang di perusahaan Jepang dan suami/istri dari warga Jepang. Meskipun belum terdata secara jelas jumlah anggota merupakan jumlah anggota dari masing-masing gereja yang ada di Tokyo, Jepang yaitu sekitar 1500 orang, dan jumlah anggota aktif yang hadir dalam acara Natal tahunan sekitar 400 orang.

Adapun gereja yang tergabung dalam KMKI adalah :

1. Gereja GIII (Gereja Interdenominasi Injili Indonesia)

Gembala : Bapak Pendeta Yasuo Atsumi

Ketua Majelis : Bapak Richardo Sihombing

2. Gereja Agape dengan nama resmi adalah IFGF-GISI (International Full Gospel Fellowship / Gereja Injil Seutuh Internasional)

Gembala : Pastor Caleb Supratman

Gereja : Narimasu (Tokyo), Oarai, Gunma

3. Gereja Katolik berbahasa Indonesia

Gembala : Harnoko CICM

Gereja : St. Ignatius Yotsuya; St. Anselmo Meguro, Oarai

Kegiatan KMKI adalah :

1. mengadakan acara KKR minimal sekali setahun

2. mengadakan Kebaktian Padang (di luar ruangan) sekali setahun

4. mengadakan Perayaan Paskah/ Natal Bersama

5. berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia