Penyebab Pertengkaran Suami Istri

9 Mar

Kemarin pagi aku menemukan sebuah angket yang menarik, yaitu “Penyebab Pertengkaran Suami Istri”(夫婦で言い合いになる原因). Wahhh aku jadi ingin tahu, apa sih penyebab pertengkaran pasangan orang Jepang (sekaligus ngecek untuk diri sendiri sih hehehe)

Katanya nomor satu adalah (1) Cara menghadapi anak-anak. Hmmm memang benar sih, kadang aku tidak setuju dengan cara Gen menghadapi anak-anak. Sebetulnya bukan tidak setuju, tapi semacam membela, dan heran kenapa sih gitu aja marah…. 😀 (Kadang melihat seperti itu aku juga sadar bahwa aku suka memanjakan anak-anak, dan saat itu memang aku yang salah). Tapi tidak sampai bertengkar. Terus terang aku tidak mau terlalu ikut campur tentang cara membesarkan anak, karena anak-anakku adalah anak Jepang yang hidup di Jepang. Sedangkan aku kecil di Indonesia dan tidak tahu apa-apa kehidupan selayaknya untuk anak-anak Jepang. Jadi biasanya aku tanyakan pada Gen sebaiknya bagaimana.

2. Cara penggunaan uang (keluarga). Ya aku tahu banyak orang yang bertengkar soal uang. Untung saja aku dan Gen tidak pernah bertengkar soal penggunaan uang. Karena paling-paling Gen memakai uang untuk kepentingan kami semua. Tidak minum-minum di luar rumah, dan tidak membeli sesuatu untuk hobi yang mahal-mahal. Ada temanku yang aku tahu suaminya hobby bermain motor balap (bukan Mas Nug kok), tapi hobby semacam itu di Jepang pasti mahal kan. Semahal-mahalnya dia membeli paling buku :D, dan aku tidak bisa marah kalau buku 🙂

3. Cara melewati hari libur. Wah kalau ini tidak menjadi topik pertengkaran kami. Karena kadang kami memang maunya di rumah saja, tapi ada kalanya kalau Gen mau keluar, biasanya aku sudah bisa menebak pergi ke mana. Dulu bahkan sering masing-masing kami sudah mempunyai tujuan pergi, dan waktu diucapkan…. loh kok sama. Tapi sekarang memang lebih banyak Gen yang mencari tempat-tempat yang bisa dikunjungi melalui internet. Aku sih ikut saja 😀

4. Pemikiran cara membesarkan anak. Sama seperti nomor 1, kami jarang bertengkar soal ini.

5. Tidak bertengkar… aku kurang mengerti apa yang dimaksud dengan point ini. Masak sih pasang bertengkar karena tidak pernah bertengkar? hahaha

6. Cara menjawab waktu berbicara. Hmmm bisa dimengerti kalau menikah dengan laki-laki yang cukup tua, maka kelihatan sekali feodalnya :D.

7. Mengenai orang tua masing-masing. Nah loh untung aku tidak pernah

8. Tidak membereskan baju yang ditanggalkan (berantakan). Bisa dimengerti sih, tapi kalau aku malah bertengkarnya sama Riku 😀

9. Penentuan temperatur AC/heater. Ini juga tidak masalah. Sama-sama lahir bulan Januari sih 😀

10. Penggunaan WC. hahaha… mungkin ada pasangan yang lupa flush kali ya? jadi sampai berantem

11. Seringnya pergi minum. Ini memang masalah masyarakat Jepang yang pergaulannya harus dengan minum-minum.

12. Telat pulang. Nah… ini sering terjadi. Gen akhir-akhir ini pulang sampai rumah jam 12 malam, kemarin bahkan jam setengah dua 😀 Tapi kita tidak pernah bertengkar, atau tepatnya aku tidak pernah marah, karena aku tahu memang bulan Maret begini penutupan tahun fiskal banyak sekali kerjaan yang harus dibuat. Aku malah kasihan 🙂

13. Lain-lain

14. Jarang bicara. Dulu memang Gen jarang bicara, tapi sekarang sih ok-ok saja.

15. Banyaknya menggunakan waktu untuk hobby. Hobby nya baca buku, nonton film, tapi itu pun sekarang tidak ada waktu. Waktunya lebih baik dipakai bersama keluarga.

16. Kesukaan pada makanan tertentu. Hihihi, aku suka makanan Jepang, Gen suka makanan Indonesia, tapi buat apa berantem ya?

17. Setengah telanjang (pakai kolor saja) di dalam rumah. Untuk pasangan berusia di atas 50-an suami-suami banyak yang suka begini sih. Untung Gen tidak 😀 (dan aku juga tidak hahaha)

18. waktu yang terbuang untuk make up. Yes… pasti banyak yang sering bertengkar karena istrinya lama dandannya. Untung aku tidak pernah lama dandan. Bahkan biasanya aku yang menunggu Gen 😀

19. Pemilihan chanel televisi. Aku tidak minat nonton TV jadi terserah dia.

Waktu aku membacakan ini dan berdiskusi dengan Gen, ada Riku juga. Lalu kesimpulan kami berdua memang kami jarang bahkan tidak pernah bertengkar. Kemudian Riku berkata, “Bagus dong”. Dan dijawab oleh Gen, “Sebetulnya itu menunjukkan bahwa mama banyak menahan diri, tidak marahin papa. Jadi papa bersyukur…..” Sebuah pengakuan yang membuat aku tersenyum 🙂

Sampai sekarang aku masih cari-cari juga sih, apa yang bisa membuat kami bertengkar ya?
Kalau kamu? Semoga tidak ada juga ya 😉