Dousoukai a.k.a Re-Uni

13 Jun

Dousoukai adalah kegiatan reuni, pertemuan kembali dari mantan murid di sekolah yang sama. Ditulis dalam kanjinya : 同窓会 dou = sama, sou=jendela dan kai = pertemuan. Yang aku heran tidak memakai kata sekolah, tapi jendela. Melihat melalui jendela yang sama. Dousoukai dalam arti besar bisa Reuni Akbar, yang biasanya di sini dinamakan Home-coming day suatu sekolah/universitas. Tapi bisa juga berupa Kurasu-kai, reuni kelas dalam lingkup yang lebih kecil.

Nah hari Sabtu kemarin, anakku si Riku mengikuti Dousoukai pertamanya. Haduh…. reuni masa TK ceritanya hihihi. Aku ngebayanginya aja lucu banget. Pasti sih yang merencanakan itu orang tua murid/bekas gurunya. Sekitar 3 minggu sebelumnya aku mendapat telepon dari salah seorang orang tua murid. Masih pakai cara phone tree seperti yang pernah aku tulis di Hubungan dari hantu ke hantu. Dia menyebutkan hari dan tanggal, Sabtu 12 Juni 2010. Jam 1 sampai 3 siang. Membawa makanan kecil secukupnya + minuman dalam thermos, dan tidak lupa untuk membawa uwabaki (sepatu dalam ruangan). Boleh datang naik sepeda.

uwabaki paling sederhana dan paling murah. Riku punya di bagian depannya (karet) berwarna biru, dia yang minta...mau modis katanya hahaha. Dulu waktu TK sih putih semua, persis seperti ini.

Begitu selesai dia menyampaikan pesannya, aku langsung minta maaf. Aku lupa siapa sesudahku dalam daftar phone tree jaman TK nya Riku. Wah itu daftar udah ngga tau ke mana deh. Mana kutahu bahwa masih akan dipakai setelah lulus TK? Untung dia bilang, ngga papa kok Miyashita san yang terakhir, semua sudah tahu (senengnya kalau begini, orang asing dikasih tugas sedikit hihihi). Ok aku bilang, Riku akan datang.

Jadi Sabtu pagi Riku sudah seperti cacing kepanasan. Dia juga ingin sekali bertemu dengan teman-teman lamanya. Karena dia belum ada makanan kecil, aku suruh dia membeli sendiri sekaligus membeli roti dan susu untuk kami makan pagi. Enak sekarang bisa meminta dia membelikan sesuatu. Dia juga sudah pintar berhitung soalnya. Menjelang jam 11 aku baru sadar bahwa uwabakinya cuma ada sebelah! Loh… kemana yang satunya? Mungkin jatuh atau mungkin ketinggalan di sekolah. Jadi Gen pergi dengan Riku untuk membeli uwabaki baru di toko sepatu. Huh ada-ada saja. Untung aku cepat sadar sehingga masih sempat membeli.

Dan… Riku pulang jam 3 dengan keringat. Rupanya sebagai pengisi acara, mereka bermain dochi ball. Dodge Ball, adalah permainan paling umum yang bisa dimainkan siapa saja, asalkan ada bola (volley). Aku tidak tahu apakah permainan ini ada di Indonesia atau tidak, tapi rasanya pantas deh diperkenalkan atau dimainkan di Indonesia. Salah satu permainan yang bisa dipakai untuk meramaikan acara-acara pertemuan. Sambil dia juga bercerita bahwa ada temannya yang sudah pindah ke Saitama dan khusus datang untuk bertemu mereka. So sweet… (Sayang anak-anak tidak boleh membawa kamera, jadi aku tidak bisa membayangkan acara mereka seperti apa)

Sekitar jam 6:30 giliran aku yang siap-siap dan pergi ke acara konshinkai 懇親会, pertemuan ramah-tamah dengan mantan seksi kegiatan anak PTA di sekolah Riku. Kalau seperti ini tidak bisa dikatakan reuni sih… Acaranya dekat stasiun rumahku, sehingga aku pergi naik sepeda. Anak-anak sama papanya jaga rumah.

cheese spreadnya dicampur mentai (telur ikan). lembut dan enak!

Aku baru pertama kali ke restoran/ tempat minum di Tsuboya ini. Tempatnya cukup nyaman dan …murah. Makanannya lumayan enak dengan paket all you can drink yang relatif murah dibandingkan restoran lainnya. Sambil makan-makan dan minum-minum, kami bercakap-cakap tentang macam-macam. Dan yang paling aku “pasang telinga” soal ijime atau bullying di sekolah, dan bagaimana mengatasinya. Ternyata yang cukup banyak menjadi masalah justru di kalangan anak perempuan, karena sejak dari kecil mereka sudah mempunyai “geng-geng”… entahlah… apa mungkin kebetulan saja orang tua murid yang datang kebanyakan anaknya perempuan. Kami berdelapan menikmati konshinkai ini sampai pukul 9:30, dan setelah 3 orang pulang, dan kami berlima melanjutkan ke tempat minum yang lain. Hashigo! (arti sebenarnya adalah tangga, tapi istilah ini dipakai untuk acara makan (minum) dengan berganti restoran/tempat minum … mungkin seperti clubbing deh — aku belum pernah clubbing jadi ngga tau juga hehehe). Dan….kami berlima pulang jam 1 pagi! Karena ada satu yang berjalan kaki, akhirnya kami menuntun sepeda dan berjalan bersama pulang (arah pulangnya sama semua). Duuuh ibu-ibu pulang pagi! (Jadi inget masa muda …tsah hihihi)

Di dalam resto yang kedua "Ron" ada penjual oden... hari ini dietku gatot deh...gagal total!