Pagi hari 3 derajat, dan maximum hari ini adalah 8 derajat. Rumahku biarpun di Tokyo, memang lebih dingin (dan lebih panas di musim panas) dibanding bagian lain Tokyo, karena struktur tanahnya yang cekung, sehingga dingin maupun panas tidak bergerak, mubeng-mubeng di situ-situ aja terus. Jika turun salju, maka kalau bagian Tokyo lain sudah habis saljunya, di Nerima-ku ini masih tersisa gundukan salju. Bener masih ndeso deh.
Untung hari ini Gen tidak naik mobil, sehingga aku bisa setir mobilnya untuk menyelesaikan berbagai urusan keluarga, Bank, bills, belanja dll. Dan hari Jumat lalu aku sudah pesan di Himawari, tempat penitipan Kai, untuk hari Senin ini akan menitipkan Kai mulai dari jam 9:30 sampai jam 13:30. Karena jam 14:00 aku harus jemput Riku lagi di TK.
So, pagi jam 9 aku dan anak-anak menuju tempat parkir…….. dan alangkah terkejutnya kita menemukan mobil terbungkus dengan shimo lapisan es tipis seperti di freezer. Dan memang matahari belum cukup menyinari mobil kami, sehingga masih kachi-kachi …beku semua. (Sayang waktu itu tanganku penuh jadi tidak bisa foto hehhehe). Perlu waktu 10 menit untuk mencairkan es yang di kaca depan mobil sambil aku dudukkan Kai di kursi bayinya, siap-siap…and go. Sambil mikir…gimana kalau salju ya?
Setelah Kai aku antar ke Himawari, aku mulai melaksanakan tugasku. Mobil aku parkir di parkiran yang terdekat dengan stasiun, dan aku lari-lari ke sana sini. Untuk belanja saja aku bolak-balik 4 kali ke mobil untuk menaruh barang-barang yang memang berat. Terasa deh punggung mulai sakit sehingga tidak berani maksa angkat yang berat. Tapi sekitar jam 10 aku sempatkan masuk sebuah toko dengan pernak-pernik mainan dan hiasan rumah… Cukup terhibur melihat barang-barang yang lucu-lucu itu. Memang perlu juga ya waktu seperti itu…cuci mata…dengan barang yang bagus dan daun muda hihihi.
Tapi memang pemandangan sudah banyak berubah, seiring dengan dingin yang menusuk tulang. Hari ini memang matahari bersinar cerha, jadi kalau berjalan di bawah sinar matahari tidak seberapa dingin, tapi jika di bawah bayangan gedung atau pohon…brrrr. Pohon-pohon yang memerah mulai berguguran daunnya dan meninggalkan kerangka pohon yang sendiri dan sepi. Saya selalu suka pada foto sebatang pohon tanpa daun, seakan dia siap menantang dinginnya alam… dan jika salju turun dahan dan rantingnya siap menopang salju yang akan membuat pemandangan lain lagi pada sebatang pohon itu. Ya, saya sangat menikmati pemandangan sebatang pohon di sebuah padang hijau, yang akan berubah sesuai jamannya….
(kiri diambil dengan Canon PowerShot G9, kanan dengan HP –dan jenis pohonnya berbeda)
Selain pohon juga hiasan natal dan lagu natal di mana-mana, Karena siang memang tidak terasa gaungnya, semestinya berjalan malam-malam, menikmati iluminasi lampu-lampu yang menghiasi gedung dan pepohonan. Ah mana ada waktu aku pergi ke luar malam-malam.
Anak-anak dan saya juga sekarang sedang tidak sehat. Berawal dari hari Kamis, waktu saya jemput Kai di penitipan, diwanti-wanti oleh gurunya bahwa sekarang sedang mewabah flu perut dengan gejala muntah dan diare. Ternyata benar juga. Kemarin malam kami pergi makan di restoran…. bayangkan waktu menunggu tempat duduk kosong di restoran Riku muntah. Untung saya sigap keluarkan kantong plastik dan menadah. Setelah duduk, dan selang berapa lama, giliran Kai muntah dnegan hebohnya. Untung dia duduk di baby seat yang kami bawa dari mobil sehingga tidak perlu dibersihkan sampai tuntas. Eeeee selang 5 menit, tiba-tiba Riku muntah lagi. Riku duduk dengan papanya, jadi papanya yang harus bersihkan Riku. Cepat-cepat kami habiskan makanan yang tersisa dan pulang. Saya pikir, coba seandainya saya sendirian dengan dua anak, dan kejadian begitu bergantian gimana ya? Paling cuman bisa bengong atau tertawa hehehhe.
Begitulah kalau punya anak, adik-adik (terutama Lala-Dewi-Putri semua deh) yang belum menikah. Semua harus diantisipasi. Dan perlu diingat di sini tidak ada baby sitter yang bisa bantu membersihkan atau membawakan baju ganti satu koper … But, enjoy ajaaaaa deh.