Suteki vs STEAK

18 Des

Suteki 素敵 adalah bahasa Jepangnya untuk sesuatu yang bagus, menarik, cakap, cantik, splendid, wonderful…. apa saja deh yang bagus-bagus. Jadi bisa saja katakan baju Anda suteki, atau sutekina hito (orang yang menarik). Tapi jika kata yang sama mendapatkan pemajangan di suku kata te menjadi sute–ki ステーキ maka ini adalah pelafalan untuk bahasa Inggris STEAK.

Hari Jumat yang lalu, aku masih sempat mengantarkan Kai ke acara Mochitzuki, 餅つき membuat kue mochi, yang merupakan kegiatan tahun TK tempat Kai sekolah. Giliran kelas Kai jam 10:15 dan selesai kira-kira jam 11 (rencananya). Semestinya Gen yang mengantar Kai, karena aku ada kuliah. Tapi karena dia harus mengantarkan mobil untuk pemeriksaan tahunan shaken 車検, maka aku harus menunggu Gen datang baru bisa ke univ. Untung aku sudah memberitahukan ke tiga muridku untuk mengerjakan tugas yang memang sudah kubagikan minggu yang lalu.

Sambil menunggu kue mochi diberi rasa, dicampur kacang tumbuk dsb nya, aku bercakap-cakap dengan ibu N, ibu dari teman Kai, yang boleh dibilang mamatomo, teman antar ortu murid yang paling akrab denganku. Aku berkata bahwa aku mesti cepat-cepat pergi mengajar dan sedang menunggu suami untuk tukar tempat. Sambil aku juga berkata bahwa ternyata aku tidak punya no HP atau emailnya. Dia juga bilang, “Iya aku selalu lupa menanyakan ya”. Setelah bertukaran nomor HP, baru dia bilang, “Mmmm sebetulnya aku tidak enak, tapi ini kartu nama saya….” Dan kubaca di kartu namanya, dia adalah pemilik toko, sebuah restoran yang bernama Texas Steak. Dan ternyata tempat itu sering kulewati setiap hari kamis. Restoran yang terletak sebelah toko buku. Sering kok aku berdiri di depannya, bingung antara mau coba masuk, tapi kok sendirian ya makan steak hehehe. Lagipula selalu waktunya aneh, bukan jam makan siang, karena biasanya aku di sana sekitar jam 3 siang. Eeeeeh ternyata itu restoran dia! Kalau tahu begitu kan aku bisa sering-sering mampir ke sana. Dan dia memberikan aku kartu diskon, khusus karyawan.

Jadi, hari Minggu kemarin karena aku seharian di gereja (acara natalannya selesai jam 1 jeh), aku dan anak-anak makan di luar, cepat-cepat. Karena tadinya Gen akan menyusul kami setelah dia pergi ke pemilihan gubernur Tokyo dan parlemen. Tapi rencana kami untuk pergi jalan-jalan batal…. masing-masing malas untuk keluar lagi, padahal cuaca amat sangat bersahabat. Cerah dan hangat!

Karena aku malas masak makan malam, Gen juga mau pergi makan di luar, jadi dia mengajak kami makan ramen. Tapi aku teringat Ibu N, temanku yang cantik dan terlihat pintar itu. Dan aku mengajak pergi coba makan steak di tempatnya. Meskipun kemungkinan dia tidak ada, aku bisa ambil foto dan memberitahukannya bahwa kami sudah pergi coba. Ternyata… dia ada, dan menyambut kami dengan senyumannya yang khas. Kami pun memesan steak yang ditawarkannya, dan ternyata yang paling enak steak pesanan Gen yang dibakar dengan cara medium rare…. masih setengah mentah gitu hehhee. Empuuuk dan yummy.

pesanannya Gen, medium rare… hehehe bagi sebagian besar orang Indonesia pasti tidak bisa makan kalau masih terlihat seperti daging mentah begitu kan? Tapi ini enak dan empuk!

Sambil ingat Kang Yayat, aku memotret masakan yang ada, meskipun tidak ingat lagi pointers dalam memotret makanan 😀 Asal foto saja pakai kamera G12 dan iPhoneku. Maaf ya kalau yang membaca ini jadi ngiler hehehe. (Padahal katanya harga daging di Indonesia sedang naik ya?).

pesananku hitokuchi sute-ki (hitokuchi =satu suap)

Kami memang jarang makan daging sapi karena mahal. Biasanya ayam atau ikan saja di rumah. Atau kalau sempat beli daging halal (meskipun aku bukan muslim) potongan atau giling yang murah meriah 😀 Daging sapi Jepang apalagi wagyu muahal bo…. Tidak  mampu kami untuk beli wagyu 🙂

tacos, satu-satunya menu selain steak

Tapi memang kalau makan daging, badan menjadi hangat dan bisa bertahan menghadapi angin dingin malam di musim dingin. Kami pulang dengan perut kenyang, meskipun aku masih menyesal tidak sempat berfoto dengan Ibu N, penjual sute–ki yang suteki itu ;). Tapi kami sempat berjanji untuk bertemu dan mengadakan pesta tahun baru.