Lullaby

9 Jun

Lullaby atau lagu pengantar tidur. Dan memang daftar lagu lullaby ku sedikit. Yang berbahasa Jepang biasanya kunyanyikan adalah Medaka no kyoudai, yang pernah kutulisjuga. Tapi kadang aku menyanyikan beberapa lagu anak-anak bahasa Indonesia yang iramanya tidak cepat. Pilihanku biasanya adalah Awan Putih:

Kulihat awan, seputih kapas…. arak-berarak di langit luas
Andai kudapat ke sana terbang, akan kuraih kubawa pulang
(baca tulisannya mas trainer di di sini)

atau Kapal Api:

Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut,
s’makin lama s’makin jelas bentuk rupanya
Itulah kapal api yang sedang berlayar,
asapnya yang putih mengepul di udara

(atau Indonesia pusaka (nah kalau ini sambil mewek deh…) .

Nah tadi malam aku menyanyikan lagu : “Kasih ibu“…. dan entah kenapa, mungkin aku juga sedang labil, aku jadi ingin menangis. Lalu tiba-tiba Kai berkata, “Mama aku bisa menyanyi”
“Wah… mama mau dengar. Judulnya apa?”
“Tsumiki”… terus terang aku tidak tahu lagu berjudul Tsumiki (tsumiki = balok kayu. memang hari ini dia banyak bermain dengan tsumiki di penitipan, katanya bersama temannya membuat cerobong asap entotsu). Dan memang sepertinya itu lagu karangan dia saja. Sambil buang muka, dia memunggungi aku (malu mungkin), dia menyanyi…. Hanya terdengar sayup-sayup, tidak jelas dia mengatakan apa. Tapi di situ aku jadi menangis. Kenapa?

Aku jadi berpikir. Apakah aku pernah menyanyikan lullaby untuk mama? Memang mama sendiri tidak pernah menyanyikan lullaby untukku. Jarang lah. Kalaupun menyanyi, dia menyanyi lagu berbahasa Belanda. Padahal suara mama bagus. Ah, bahagianya aku malam ini, dinyanyikan oleh Kai. Seorang ibu menyanyikan lullaby untuk anaknya itu biasa, tapi seorang anak menyanyikan lullaby untuk ibunya? kamu pernah?

Karena aku menangis terisak si Kai lalu turun dan menghadap aku. Kalau Riku, dia akan menghiburku dengan kata-kata atau pelukan…yang akhirnya … biasanya…. membuat aku tambah menangis. Tapi si Kai dengan gayanya sendiri menghiburku dengan…. Menjulurkan lidah, membelalakkan mata, membuat muka yang lucu-lucu. Ahhh sifat kedua anakku ini memang berbeda. Tapi melihat Kai berbuat begitu, meskipun aku tertawa, aku juga sekaligus terharu, dan kemudian memeluk dia.

“Arigato Kai”
“Hmmm… Jangan nangis ya ma…”
“OK…”

dan tak lama Kai turun dari pelukanku, kembali ke bantalnya, dan aku harus pura-pura tidur supaya dia juga mau tidur.

Ah, memang benar kata orang-orang. Sesedih apapun kita, sesibuk apapun dan sesusah apapun, jika kita pulang ke rumah dan mendapatkan buah hati dengan tingkahnya masing-masing, kita dapat terhibur. Dan bersyukur atas kehadiran mereka. Terima kasih Tuhan, atas kedua permata ini.

****

Posting sesudah 5 hari vakum, bukan hanya karena sakit, atau Riku sakit. Tapi lebih karena aku tidak punya komputer sendiri, komputerku rusak, sehingga harus bergantian dengan Gen, pakai komputernya dia. Juga karena aku baru pindahan hosting week end lalu. Semestinya sekarang TE lebih cepat diakses dari Indonesia dibandingkan dulu. Jika masih bermasalah, kasih tahu saja ya (tapi sebelumnya periksa dulu koneksi kamu ya hehehe). Oh ya untuk yang memakai bookmark, tolong cache/historynya dihapus dulu, karena kadang itu menyebabkan TE tidak bisa dibaca, atau komentarnya hilang ntah kemana.

Siapa sih itu Intan dan Nina?

4 Okt

Pernah kenal? Itu memang nama anak perempuan Indonesia kan? Dan kenapa cuma anak perempuan saja yang disebut-sebut dalam lagu lullaby Indonesia? Adakah lagu lain yang pakai nama laki-laki? Kok anak laki-laki ngga protes ya?

Waktu pertama kali saya menyanyikan lullaby “Nina Bobo” untuk Riku, dia tanya apa artinya. Terpaksa saya bilang ….Nina chan oyasuminasai… Dan akhirnya saya selalu ganti dengan Riku Bobo… Kok rasanya tidak cocok kalau saya nyanyi Nina bobo, padahal anak saya laki-laki. Hal ini juga sama dengan lagu “Tidurlah Intan” sebuah lagu yang saya suka sekali, meskipun saya tidka hafal liriknya. Lagi-lagi nama anak perempuan…. Apa boleh buat ya? Mungkin anak laki-laki tidak perlu dinyanyikan sudah bisa bobo sendiri heheheh.

Bener-bener posting iseng nih…

********************************************************

Artis (Band): Waljinah / R. Soetedjo

Tidurlah Intan
tidurlah anakku manis
Hari sudah malam
pejamkanlah mata

Tidurlah Intan
tidurlah kekasih hati
Esok hari kita
bermain kembali

Reff:
Ibu t’lah penat
asyik bernyanyi-nyanyi
menidurkan engkau
anakku jauhari

Tidurlah Intan
tidurlah kekasih hati
Esok hari kita
bergurau kembali

Mau dengar? di sini. Thanks to Jimi.