Get Old With Me

28 Des

Masih dalam suasana tulisan yang kemarin, aku ingin memperkenalkan sebuah iklan dan lagu yang akhir-akhir ini aku senangi.  Iklannya sebetulnya adalah iklan majalah untuk segala persiapan pernikahan dari gedung, gaun pengantin sampai interior rumah pengantin baru, yang bernama Zexy. Intinya sih, seperti  catch phrasenya: Menjadi tua denganku.  Iklan selama 30 detik itu benar-benar membuat orang berpikir untuk melewati harinya bersama….daripada sendirian menghadapi hari tua. Atau berpikiran kalau toh nanti harus sendirian, akan lebih bahagia jika mengisinya berdua… dan beranak-cucu. Aku tidak tahu apakah di Indonesia ada majalah seperti itu. Jadi seperti EO pernikahan yang menyusun berbagai plan upacara pernikahan tapi dicetak dalam majalah dan menjadi referensi bagi mereka yang akan menikah. Hmmm untuk mudahnya bayangkan seperti buku model rambut di salon deh. Tinggal tunjuk mau yang bagaimana, lalu telepon, (bayar) dan laksanakan. Bisnis pernikahan di Jepang memang amat berkembang, karenanya urusan nikah-menikah ini cukup menguras dompet 😀

Nah iklan ini memakai lagu dari seorang penyanyi dan pemain film Fukuyama Masaharu yang berjudul : Kazokuni narou (Mari membangun keluarga)

Meskipun telah membuatku bingung dengan berkata
“100 tahun berlalu tetaplah suka padaku”
Tetap tertawa di sebelahku
Terima kasih telah memilihku

Seberapapun kita saling percaya
Pasti akan ada hal yang tidak kita ketahui
Berdampingan hidup dengan “kesendirian”
Di situlah mungkin ada “cinta”

Suatu hari aku akan menjadi seperti papa yang tangguh sebagai sandaran keluarga
Suatu hari aku akan menjadi seperti mama yang lembut hatinya
Menjadi keluarga dan melewati segala yang akan menghadang

Waktu kecil aku amat lemah
sangat cengeng dan manja
sibuk dengan urusan sendiri
aku belum bisa membalas budi
Tetapi esok meskipun tak bisa langsung berubah
selangkah demi selangkah akan berubah dari orang yang menerima
bisa menjadi orang yang memberi 

Suatu hari aku menjadi seperti kakek yang pendiam tapi kuat
Suatu hari menjadi seperti nenek yang tersenyum manis
dapat hidup bersama kamu, menjadi seperti mereka

Suatu hari bersama seorang anak lelaki dengan senyum seperti kamu
Suatu hari bersama seorang anak perempuan yang cengeng seperti aku
Menjadi keluarga dan melewati segala yang akan menghadang
Jika bersama kamu pasti bisa
Mari kita meraih bahagia…. 

(diterjemahkan bebas oleh Imelda, dengan beberapa penyesuaian)

「100年経っても好きでいてね」
♪みんなの前で困らせたり
♪それでも隣で笑ってくれて
♪選んでくれてありがとう
♪どれほど深く信じ合っても
♪わからないこともあるでしょう
♪その孤独と寄り添い生きることが
♪「愛する」ということかもしれないから…
♪いつかお父さんみたいに大きな背中で
♪いつかお母さんみたいに静かな優しさで
♪どんなことも越えてゆける 家族になろうよ

♪小さな頃は身体が弱くて
♪すぐに泣いて甘えてたの
♪いつも自分のことばかり精一杯で
♪親孝行なんて出来てないけど
♪明日のわたしは
♪それほど変われないとしても
♪一歩ずつ 与えられる人から
♪与える人へかわってゆけたなら
♪いつかおじいちゃんみたいに無口な強さで
♪いつかおばちゃんみたいに可愛い笑顔で
♪あなたとなら生きてゆける そんなふたりになろうよ

♪いつかあなたの笑顔によく似た 男の子と
♪いつかわたしとおなじ泣き虫な 女の子と
♪どんなことも越えてゆける 家族になろうよ
♪あなたとなら生きてゆける
♪しあわせになろうよ

Satu lagi lagu untuk pernikahan yang sering dinyanyikan di pesta-pesta pernikahan yang liriknya cukup bagus (menurutku). Tentu saja selain lagu Kampai yang pernah kutulis di sini. Kalau di gereja memang banyak lagu-lagu yang cocok dinyanyikan untuk pesta pernikahan tapi apakah teman-teman tahu lagu umum berbahasa Indonesia yang cocok untuk pesta pernikahan. Kalau bahasa Inggris memang banyak yang memilihnya untuk dinyanyikan pada pesta pernikahan, tapi bahasa Indonesia? Aku sendiri waktu pesta pernikahanku memilih lagunya “Bawa daku pergi”nya Ruth Sahanaya dan “Serasa” nya Chrisye untuk diputar di pesta pernikahanku 12 tahun lalu.

Jika mau mendengar lagunya Fukuyama Masaharu ini, silakan matikan lagu di sidebar sebelah kiri dan tekan tombol play pada link YouTube di bawah ini:

Sepuluh Pagi

19 Apr

Apa yang kalian lalukan sekitar pukul 10 pagi? Kalau bekerja di kantoran pasti sedang bekerja ya? Tapi ibu-ibu rumah tangga Indonesia biasa sedang apa tuh kalau pukul 10 pagi? (Please jangan bilang sedang nonton sinetron yah hehehe)

Hampir semua ibu RT di Jepang biasanya mengerjakan pekerjaan rumahnya, karena toko-toko baru buka pukul 10 pagi, jadi belum bisa belanja. Meskipun aku sering bertemu “antrian” di depan supermarket sekitar 10 menit sebelum pukul 10 pagi… mungkin ada barang-barang khusus yang dijual murah begitu toko dibuka. Ibu-ibu itu tahu saja deh.

Bagaimana mereka bisa tahu di supermarket itu ada jual barang tertentu yang murah? Nah itu ada hubungannya dengan kegiatan ibu-ibu RT sekitar pukul 10 pagi, yaitu baca koran! Pinter ya ibu-ibunya hehehe. Tapi memang aku merasa banyak pula tujuan ibu-ibu berlangganan koran sebetulnya untuk melihat orikomi 折込 yang sebetulnya artinya lipatan, tapi biasanya merefer pada lipatan pamflet/kertas untuk iklan-iklan. Orikomi ini diselipkan di lipatan koran sehingga namanya shimbun orikomi.

Harga sayuran di salah satu supermarket. Kalau dirupiahkan mahal kan?

Lipatan dalam koran berupa kertas iklan itu amat bermanfaat bagi ibu-ibu. Ada iklan supermarket memuat barang-barang sale pada hari tertentu. Atau baju-baju musiman yang dijual murah oleh toko baju. Komputer/AC/TV murah dari toko-toko elektronik. Dan juga penjualan rumah/mansion di daerah sekitar tempat tinggal kita. Bukan hanya barang-barang, ada pula iklan lowongan kerja, sekolah bimbingan belajar, kursus ini itu…. bermacam-macam. Hanya dengan melihat orikomi saja, ibu-ibu bisa membandingkan harga, hari ini mau membeli terong di supermarket A, karena lebih murah 20 yen dari supermarket biasanya. Hemat dengan BBM = Berburu Barang Murah deh. Atau bahkan bisa memikirkan menu masakan hari itu dari barang-barang murah yang dijual di supermarket.

Iklan kursus dan iklan mansion diselipkan dalam lipatan koran

Ya, pengelolaan surat kabar juga sangat tergantung pada pengadaan orikomi ini. take and give. Surat kabar menerima uang iklan, sedangkan perusahaan pemasang iklan tidak perlu menyewa orang untuk membagikan kepada masyarakat, tinggal menyerahkan hasil cetakan kepada distributor koran. Ada hari-hari tertentu untuk pamflet iklan lowongan kerja, dan yang paling banyak orikominya biasanya akhir minggu, karena perusahaan mengharapkan keluarga-keluarga akan menghabiskan week-end mereka di toko-toko/galeri mereka.

Selama hampir sebulan ini, aku tidak mengajar di universitas. Sebagai imbas gempa Tohoku, tahun ajaran tahun 2011 yang biasanya dimulai April, jadi mulai bulan Mei. Setelah mengantar Kai ke TK antara pukul 8:30 -9:30 aku pulang dan membereskan rumah, dan kadang- kadang aku membaca koran dan melihat orikomi yang terselip di koran. Begitulah kegiatanku sekitar pukul 10 pagi akhir-akhir ini dan sebentar lagi akan berakhir. Aku sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga full-time nih.