Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride it where I like
(Bicycle Race by Queen)
Ada satu fenomena dalam bahasa Jepang yang kurasa juga aneh, yaitu kita tidak bisa memakai kata “bike” untuk mengatakan sepeda, karena bike di dalam bahasa Jepang = sepeda motor.
Bicycle atau sepeda merupakan alat transportasi umum di Tokyo. Dari anak-anak sampai lansia (tentu saja yang masih kuat mengayuh sepeda), dari wanita memakai rok mini sampai nenek-nenek bercelemek, kemana-mana pergi mengendarai sepeda. Sepeda teronggok begitu saja yang sering mengganggu pejalan kaki merupakan pemandangan yang lazim terlihat di stasiun-stasiun.
Riku sudah punya sepeda dari tahun lalu, pernah aku posting di sini. Tapi selama setahun ini boleh dibilang sepedanya dibiarkan saja di tempat parkir. Riku hanya bisa latihan kalau papanya libur, dan itu berarti hari minggu. Pernah sekali dua kali aku temani dia main sepeda waktu Kai tidur, tapi itu saja tidak membuat dia mahir bersepeda. Sampai kira-kira sebulan yang lalu, Gen dan Riku membawa sepeda itu ke tukang sepeda untuk dilepaskan roda penyangga. “Aku kan sudah SD, sudah besar!” Dan itu juga membuat dia bersemangat untuk berlatih.
(horeee aku sudah bisa bersepeda!!!)
Oleh kakek tukang sepeda disarankan untuk menyuruh Riku duduk di sepeda sambil “berjalan” membiasakan duduk di sepeda tanpa mengayuh sekaligus belajar keseimbangan. Jadi Gen selalu mengajak Riku “membawa sepedanya” pergi ke tempat-tempat dekat rumah, sembari dia berjalan di belakangnya. Tanpa sadar Riku mencoba mengayuh, dan tahu-tahu dia sudah mengayuh 2-3 kali tanpa jatuh.
Kapan ya aku belajar bersepeda? Yang pasti sudah sejak SD, dan masih bisa bersepeda di halaman belakang rumah di Jakarta karena masih luas, belum ada tambahan kamar-kamar. Kami dulu bahkan sempat bermain kasti di halaman belakang rumah. Kalau sekarang sih sudah tidak bisa. Dan aku juga ingat pernah mengajari teman Srilanka aku, Leela di Tokyo untuk naik sepeda, jaman masih indekost di Meguro.
Hari Sabtu kemarin merupakan hari “full of achievement”. Riku puas karena sudah bisa bersepeda, dan Gen puas sudah bisa melakukan tugas sebagai ayah dengan menyediakan waktu mengajari Riku bersepeda. Jam 5 sore, Gen masuk rumah dan menyuruh aku ke bawah sambil membawa kamera. Dan aku tahu Riku pasti mau memperlihatkan kebolehannya bersepeda.
Minggu pagi jam 9, Riku sudah cerewet membangunkan papanya (Dianya sendiri sudah bangun jam 7:30). Biasanya orang tua yang cerewet membangunkan anak-anak, tapi khusus anak-anakku, semua early bird….. selalu bangun pagi, tanpa dibangunkan. Jadi tak jarang aku menutup pintu kamar, supaya Gen tidak terganggu tidurnya di hari Minggu. (Dan kalau aku biarkan bisa-bisa bangun jam 12 siang! heran deh kok bisa ya bayar tidur? aku paling ngga bisa tuh, pasti harus bangun dulu, baru tidur siang kalau mengantuk)
Tadinya kami berencana untuk pergi ke pabrik kereta api, tapi karena sudah terlambat (jam 10 pagi) kami batalkan. Dan hari ini adalah hari untuk Riku …. again! Mereka berdua pergi lagi naik sepeda, sementara aku di rumah bersama Kai membereskan rumah sambil mengerjakan pekerjaan editing.
(Shakujii Koen – Taman Shakujii)
Dan ternyata Gen dan Riku pergi bersepeda sampai ke Taman Shakujii yang berjarak kira-kira 20 menit (bersepeda 40 menit jalan kaki) dari rumah kami. Taman ini merupakan kompleks dengan hutan dan 2 kolam/danau kecil yang bernama “Kolam Sanpouji” 三宝寺池 dan “Kolam Shakujii” 石神井池. Di kolam Shakujii ini kita dapat menaiki boat memutari kolam selama 30-1 jam. Taman ini adalah taman kota yang didirikan tahun 1959 dan menempati areal seluas 201.374,83m2.
(Taman Sanpouji)
Selain kolam dengan boat (hanya bisa naik boat pada musim panas saja), di dalam areal taman juga terdapat lapangan baseball, panggung terbuka, dan hutan lindung yang sering disinggahi burung-burung tertentu. Setiap tahun pada bulan April-Mei di areal taman ini diadakan Teruhime Festival, dan bulan Oktober Nerima Festival.
So, yang mau kopdar di Tokyo, silakan datang dan kalau mau saya akan ajak ke taman ini. Saya tunggu loh …. 😉
(biar di rumah boleh dong beraksi ya Kai hihihi)