Horreee…aku sudah kembali ke rumah di Tokyo! Dan berarti kembali pada kesibukan utamaku sebagai… pembantu dan ojek sepeda 😀 Banyaaaaak sekali cerita yang akan aku tulis, tapi tentu saja tidak bisa sekaligus. Juga kadang aku bingung untuk mulai dari mana. Jadi sabar ya hehehe.
Senin, 8 Januari 2013. Sambil membereskan koper, aku menyiapkan makan malam. Karena siangnya sudah makan rendang, bingung juga malam hendak masak apa. Di kulkas tidak ada bahan yang cukup. Sedangkan Riku maunya makan sushi…. Tapi aku malas keluar rumah karena dingin, apalagi Gen yang sudah kurang tidur karena harus menjemput kami jam 7 pagi di Narita. Jadi aku bongkar koper deh, dan menemukan ini:
Memang aku membeli Indomie rasa baru ini pada hari Minggu, sehari sebelum aku pulang. Tidak seperti biasanya aku belanja cukup sedikit untuk ukuranku. Karena aku tidak mau menambah jumlah koper yang ada, meskipun sebetulnya aku masih bisa sih membawa 1 koper lagi (=23 kg lagi). Belanja secukupnya saja. TAPI aku mengambil 20 bungkus Indomie rasa Cabe Ijo karena si @Pitoist bilang jumlah yang beredar sedikit sehingga agak sulit carinya. Maksudku, aku mau coba dulu sebelum masuk koper, kalau enak masuk semua, tapi kalau tidak enak ya aku tinggal saja di rumah Jakarta 😀 Jadi begitu pulang dari Carrefour aku minta mbak Anna, asisten rumahku itu untuk masak. Dan rasanya not bad lah. Demikian pula kesan Gen waktu semalam aku masakkan satu bungkus. “Pedes yaaaa!” Kata dia. Cuma aku agak ragu dengan warna “ijo” nya si cabe, kok sepertinya tidak wajar ijonya hehehe 😉 . Yah cukuplah untuk kali ini aku hanya membeli rasa yang baru ini saja, padahal biasanya aku beli berbagai macam rasa loh.
Memang setiap perusahaan yang inovatif biasanya mengeluarkan rasa-rasa baru untuk menarik pembeli lebih banyak lagi. Semakin banyak terjual semakin untung bukan? Tapi kadang kala penuh resiko karena bisa saja bukannya malah laku, tapi merugi karena onglos produksi lebih mahal. Nah, tadi malam aku terbangun pukul 1 malam JST dan lapar. Jadi aku buat sup cangkir yang diberikan ibu mertua. Di kotaknya tertulis Clam Chowder, tapi waktu aku masukkan air panas… loh kok warnanya oranye seperti sup tomat? Mustinya Clam Chowder itu kan putih. Rupanya yang terambil olehku itu adalah extra, tambahan yang dimasukkan dalam kotak dengan rasa sup krim udang. Mungkin perusahaan itu sedang mencoba mempromosikan dengan memberikan sample rasa sup yang baru diproduksi. Rasanya? Hmmm aneh sih, mungkin karena aku tidak begitu getol makan udang ya. Yang pasti, meskipun dijual, aku belum tentu mau membelinya.
Ada banyak rasa baru dalam produk-produk makanan di Jepang (tentunya di Indonesia juga). Aku biasanya membeli untuk mencoba. Kalau enak ya beli lagi, kalau tidak enak ya stop sampai di situ saja. Aku memang suka mencoba rasa-rasa baru, selama masih edible 😀 Dan sering kali rasa-rasa baru itu dijual untuk jangka waktu tertentu saja, limited edition 期間限定 kikan gentei. Edisi terbatas. Atau ada juga yang dikeluarkan oleh daerah-daerah (perfektur di Jepang) tertentu saja, sehingga kalau mau mencoba harus membeli di daerah itu, atau minta tolong orang belikan, atau lewat internet. Di sini disebut sebagai Chiiki Gentei 地域限定. Dan memang orang Jepang itu suka sekali memburu makanan/barang yang terbatas-terbatas seperti ini. (Sepertinya Imelda sudah mulai jadi orang Jepang :D)
Aku sempat membeli beberapa kitkat dengan beraneka rasa lewat internet. Ada yang edisi terbatas musim dan ada yang terbatas daerahnya. Memang perlu modal besar untuk mengumpulkan rasa-rasa ini karena satu kotak berisi 12 mini itu harganya sekitar 100.000 rupiah. Dan aku berikan untuk saudara-saudara kandungku dan sahabat terdekat saja masing-masing satu mini berbagai rasa. Limited person only. Untuk kalangan terbatas deh 😀 Aku sendiri belum coba semuanya, meskipun aku bawa pulang kembali satu set. Waktu aku tanya apa Gen mau coba dia bilang, “Aku lebih suka yang classic!”. Classic = coklat tanpa tambahan rasa-rasa lain alias coklat (bitter sweet) tok! … hmmm untuk coklat memang kami berbeda :D. Mau tahu coklat yang paling aku suka? Marmalade, kulit jeruk yang dilapis coklat bittersweet! (Dan ini mahal harga per ons nya, jadinya jaraaaang sekali aku bisa beli 😀 )
Tapi Gen sangat setuju waktu aku membeli limited edition yang ini. Perangko dan kartu pos khusus peringatan 60 th Anniversary All Nippon Airways (ANA) yang hanya dijual di atas pesawat. Cukup mahal, tapi… kapan lagi kan? Belum tentu tahun ini aku bisa naik ANA lagi. Untuk menambah koleksiku dan mungkin bisa dijual mahal kalau ANA ulang tahun yang ke 100 😀 (kalau aku masih hidup atau aku hibahkan ke Riku saja 😉 )
Rasa baru apa yang sedang kamu sukai? 😉
Wah ngiler deh liat kitkat nya mbaa, aku suka yg green tea 😀
Green teanya ada yang dari Kyoto, tapi kalau yang dalam kantong sudah tidak diproduksi lagi, karena sudah lewat seasonnya.
EM
walah … orang jauh malah yang udah nyobain mie ijo duluan 😀 sejak ada iklannya emang udah tergiur, apalagi katanya rasanya pedas gitu … tapi itu tadi, ngeliat warna ijonya itu kok curiga hehehe … terlalu parno sama tayangan tivi keknya hehehe
rasa baru apa yang disukai? Hmm … kayaknya blom ada yg baru di tahun yg baru ini, ketauan banget yak, kurang meng-explore 🙁
waduh mbak, itu dipajang sih gambar kitkatnya 🙁 cuma bisa pasang mupeng aja huhuhu
maklum turis 🙂 arus explore, kalau ngga rugi!
EM
Seperti juga Nique nih… malu juga nih. masa orang dari luar mencoba duluan indomie cabe ijo itu… harus kebut nih.. minimal coba juga..
Kit kat.. mau…
mari silakan dicoba… biasa aja sih rasanya 😀
EM
kalo indomie cabe ijo dimakan bareng sama rendang, dah kaya abis pulang dr nasi padang
hahahah ngga dong, enakan juga sambal cabe ijonya resto padang 😀
EM
Untuk urusan lidah dan perut … saya sangat konservatif tradisionalis … saya agak jarang mencoba-coba rasa baru …
Namun demikian rasa baru terakhir yang saya coba adalah Mie Goreng instant … rasa rendang … 🙂 …(ini udah lama lagi oommm … kemane aje …?)
Untuk makanan lainnya … mmm seingatku tidak ada …
salam saya EM
hehehe, rasa indomie yang aku suka bawa ke sini adalah rasa rendang dan cakalang. Cukup bisa mengobati rasa kangen tanah air 🙂
Yes, I know you are “oldfashioned” man 😉
EM
mie goreng rasa rendang? saya bilang gak enak rasanya om, gak mirip rendang sama sekali hehehe
kek nya saya ada di barisan yg sama dengan om trainer nih, konservatif dalam urusan lidah dan perut hehehe *nyari temen samaan*
aku ga suka indomie rasa cabe ijo itu, bu..hehe
rasanya aneh, bau cabe ijo yg masih muda bgt. ga pedes. 😀
klo rasa baru yg ku suka, apa ya?
lg suka sama rasa2 jagung.
waaaah jagung… aku ada cerita juga ttg jagung!
EM
Kemarin pas pulang dari Kyoto, aku beli kitkat rasa Houji-cha. Enak loh mbak, nggak kalah sama rasa matcha. Aku jg beli rasa kayu manis, cuma koq rada aneh rasanya 😛
klo aku bilang, “mbak Em, rendang skrg udah langka keberadaan loh.. di rumah makan padang jarang ada yg jual..”
mbak Em pasti cuek ajah, lha dianya bisa bikin sendiri kok.. lebih enak pulak! 😛
Mie Ijo ini juga yang berkali2 saya cari karena penasaran, dan pelayan selalunya bilang habis. Baru pada hari ke sekian, akhirnya dapat. Dan saya kira yg penasaran seperti saya ada ratusan ribu bahkan jutaan…
Padahal setelah beberapa kali nyoba, akhirnya ya begitu2 saja…
Sekarang sudah tak terlalu tertaik lagi 😀
Wow are you Bu eM?
aku belum pernah coba indomie rasa baru itu mbak
indomie cabe ijo ini memang iklanya lagi heboh. tapi aku sudah agak lama sih nggak makan mi instan merek ini. dan pada dasarnya belakangan aku jarang banget makan mi instan, kecuali pas kepepet. jadi, nggak tertarik deh. 😀 😀
trus kalau soal rasa baru, hmmm … aku suka apa ya? aku lagi suka minuman yg aromanya rempah-rempah dan berbau jamu-jamuan gitu. dan terakhir ini lagi suka bikin teh cengkih. pas banget kalau lagi hujan, dingin-dingin, dan bisa mengurangi batuk. 🙂
btw, terima kasih kitkat-nya yaaaa! masih eman-eman untuk kumakan, tapi pasti sebentar lagi pasti habis hehehe.
saya juga tertarik ama indomie cabe ijo. nyari disini gak ada. hehehe
..
oalah mas, yg di Indonesia saja susah nyari apalagi di LA.. hehe..
..
Oh wow. Ijo bener2 ijo semuanya. Saya sih ga hobby koleksi yah, ga pernah pajang2 barang, ga pernah punya long-term passion untuk koleksi, jadi ya macam cacao product & _____ (istilahnya apa ya stamp & letter itu) ya lewat aja. Christmas 2012 saya dapet berbagai macam chocolate & saya akan bagikan untuk oleh2 karena I’m not a big fan of chocolate. Tapi dulu lihat photo post of these kitkats, pingin coba nyobain dkit2; saya memang suka coba, tp tidak berarti saya akan berburu; alias.. “Kalau ada untuk saya ya alhamdulillah”. Yuuum… Saya dikirimi Indomie berbagai rasa oleh dua orang sahabat baik sbg hadiah ultah. Saya akan masak Jumat ini saat kumpul2 dg tmn2 dkt. Tante menikmati si ijo, saya yg lain 😉 welcome back to ur second home
~LiOnA~
Whoaaa, pengeeeenn Kit Kat limited editionnya tuh, yang tahun lalu mbak Imel kasih ke aku (warna hijau), aku sayang-sayang deh, masih ada di kulkas 2 biji, bukan karena gak suka, tapi justru karena sukaaaa bangett, hahaha. Norak banget yah. Habis cari-cari di Indo ngubek-ngubek semua swalayan pun gak bakalan ada yang jual meskipun itu supermarket khusus bahan makanan Jepang & Korea, hahahaha.
Wah, iya tuh, Bu. Lihat iklannya langsung kepengen nyobain indomie cabe ijo ini. Kata temen-temen yang sudah pernah nyoba sih kurang berasa cabe ijonya. Kurang pedes juga katanya. Tapi tetap saja, rasa baru patut dan harus saya coba. 😀
Kalau produk-produk limited edition macam itu di Jepang, ada nggak Bu yang setelahnya diproduksi lagi untuk seterusnya? Dulu Pepsi Blue kalau tidak salah kan produk limited edition. Tapi setelahnya diproduksi terus tuh.
mie instant rasa cabe ijo …. mencicip saat jagoan membuatnya dan kehebohan iklan melampaui jangkauan rasa.
Inovasi kitkat edisi terbatas dengan penanda wilayah dan musim mencitrakan dibuat spesial ya mbak.
Selamat beraktivitas setelah menikmati liburan di tanah air.
Aku penggemar KitKattttttt………………
Tapi memang gak ada di Indonesia ini edisi-edisi terbatas itu, jadi biasanya kalau ada yang dari luar negeri aja…
beruntung aku uda cicipin indomie cabe ijo itu tapi menurut ku aku suka yang indomie goreeng biasa lalu di kasih cabe merah uleek kaya di indomie abang adek roxy… itu lebih manteeeeb pedesnyaaa.. lebih maknyooooooz!!!!
kitkat nya belom di cobaa…. masih tersimpan rapih di koper :)) belooom sempet apa2in koper :((
terakhir ini aku suka makanan light… yang ga terlalu berat rasa nya…yang minimalis… apa efek menggendut ya??? jadi nya suka yang light light gt
kemaren aku coba rendang garuda setelah 5 thn lagi ga makan… dan rasanyaa jadi aneeh :(( enakan natrabuu!!!!!!
Jadi rindu makan mie abang adek….. terakhir makan perut rasanya gimana gitu gara2 pedes bangettttt…..
Kalau aku makan kitkat kalau dalam pesawat aja mbak. rasanya gak pernah beli sendiri deh. jadi kalau di pesawat dapet kitkat seneng bgt gitu *lebay* hihihi
Indomie yang aku suka tetap selamanya mie kaldu ayam…. ahahahaha…tapi ada juga yang sekarang ini lagi doyan makan…yaitu, mie coto makassar… walaupun rasanya beda banget sama coto makassar sebenarnya, tapi aku suka karena rasa rempah-rempah yang tajam dan ada dikit rasa jeruk nipisnya gitu…
Dan aku liat, kit kat-nya sangat menggiurkan tuhhh…aduduh…auh….jadi pengen beli kit kat nih… -_-
Pingback: Mie Cabe Ijo | nicampereniqué.me