Pemeriksaan Anak Usia Sekolah

8 Nov

Aku sudah menerima surat dari kelurahanku yang “mengingatkan” bahwa Kai sudah usia sekolah (genap 6 tahun per tanggal 1 April 2014) sekitar sebulan lalu dan Kai “ditempatkan” oleh pemda di SD yang sama dengan Riku. Sekolah Dasar negeri (pemda) di Jepang memang berdasarkan rayon, jadi ditentukan dari alamatnya. Dan tanggal 7 November kemarin ada pemeriksaan kesehatan bagi anak-anak usia sekolah ini sebelum masuk SD.

Karena waktunya jam 1, dengan sangat terpaksa aku ijin tidak mengajar di universitas W. Apalagi pagi harinya hujan sehingga aku juga tidak mengantar Kai ke TK dan pergi langsung pukul 1 ke SD. Waktu kami sampai di SD baru jam 12:47 tapi sudah terjadi antrian. Orang Jepang memang cepat! Padahal aku sudah berangkat jam 12:30 dari rumah, jalan kaki santai 15 menit. Ternyata ada yang lebih cepat lagi dariku.

Cepat-cepat kami antri dan Kai mendapat nomor 34. Dengan nomor ini kami mengikuti petunjuk guru-guru tentang apa yang harus dilakukan. Sebelumnya memang aku sudah menulis semua data yang diperlukan dalam kertas. Antara lain pertanyaan apakah pasti akan menyekolahkan ke SD yang ditunjuk atau akan pergi ke SD Swasta, atau untuk anak-anak penyandang cacat apakah mau ke sekolah khusus SLB. Selain itu ada kertas berisi pertanyaan mengenai kesehatan anak termasuk vaksin apa saja yang sudah diberikan. Nah, ini aku memang lalai, Kai jarang aku bawa menerimakan vaksin. Untung masih ada waktu sampai sebelum masuk SD bulan maret nanti untuk mengejar ketinggalan. Jepang memang sangat concern dengan kesehatan anak-anak sehingga menyediakan semua vaksin yang diperlukan dengan gratis.

Pemeriksaan pertama adalah mata oleh dokter ahli mata. Saat ini jika ada anak yang perlu diperiksa lebih lanjut akan diberi tanda dan disuruh periksa ulang. Sesudah itu pemeriksaan telinga (pendengaran), badan keseluruhan, gigi dan terakhir kemampuan pandangan (perlu kaca mata atau tidak). Kami juga ditanya apakah ada alergi atau tidak, terutama karena murid SD akan menerima makan siang (kyuushoku 給食)di sekolah. Keseluruhan pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter-dokter ahli yang mempunyai klinik di daerah kami, dan mereka sukarela membantu pemerintah daerah untuk memeriksa anak-anak ini. Aku pernah mendengar bahwa kebanyakan dokter ahli (terutama dokter gigi) libur praktek setiap hari Kamis, yang memang digunakan khusus untuk acara-acara seperti ini atau seminar-seminar. SD tujuan Kai ini diadakan kamis kemarin, sedangkan ada dua SD lagi di dekat daerah kami yang mengadakan pemeriksaannya Kamis depan dan dua minggu ke depan.

Dari pemeriksaan dan angket anak-anak ini, nanti bisa diketahui berapa jumlah murid yang akan masuk dan akan dibuka berapa kelas. Biasanya memang jumlahnya cukup untuk 3 kelas, tapi sekitar 3 tahun lalu, jumlahnya membludak sehingga harus membuka 4 kelas.

Pemeriksaan ini selesai dalam 2 jam, dan kami sudah diberitahukan untuk mengikuti pertemuan orang tua murid pertama pada bulan Februari nanti. Nah biasanya saat itu kami sudah tahu masuk kelas yang mana, apa saja yang harus disediakan dan terutama siapa yang bersedia untuk duduk dalam komite perkumpulan orang tua murid dan guru (PTA =Parent Teacher Association). Dulu waktu Riku tahun pertama aku sudah menawarkan diri menjadi sewanin 世話人 dan berkat kegiatan itu aku bisa berkenalan dengan ibu-ibu dari beragam kelas dan mukaku juga dikenal kepala sekolah. Tapi untuk tahun depan aku tidak mau mencalonkan diri karena sudah hampir pasti aku akan bertambah sibuk dengan pekerjaanku. Hmmm tapi kalau tidak ada yang mau dan bisa…… 😀