Kenali Sekitarmu

14 Mei

Salah satu cara untuk menikmati liburan adalah dengan jalan-jalan, jalan kaki atau naik sepeda di daerah sekitar rumah tinggal. Ini sering kami lakukan jika malas keluar rumah seharian, atau ada acara lain yang menyisakan waktu kosong hanya setengah hari. Ya antara lain Gen mengajak anak-anak pergi ke taman dekat rumah untuk menangkap kupu-kupu. Karenanya aku juga senang membaca tulisan bu Enny yang berjalan-jalan di daerah Toyohashi, di sekitar kampus anaknya, dan tetap enjoy. Berwisata tidak harus jauh dan mahal kok.

Tapi tanggal 6 Mei yang lalu, karena kami menginap di rumah mertua, tanpa membawa apa-apa, tanpa mobil, tanpa bat baseball, tanpa jaring kupu-kupu, kami mati kutu di rumah paginya. Seperti biasa kami memang tidak pernah bangun siang. Paling siang pun jam 9 pagi. Padahal tanggal 6 itu, pukul 9 pagi kami bahkan sudah selesai sarapan. Sarapan bermacam roti yang ibu mertua dan aku beli di toko yang berbeda-beda. Aku memang suka roti, jadi senang sekali bisa mencoba berbagai jenis roti. Kalau anggotanya banyak, kan roti bisa kita potong kecil-kecil untuk sekedar tahu rasanya. Makanya aku sempat upload foto di FB dan memberinya judul “Bread Day @Yokohama”, yang kemudian disangka sahabatku, Whita, Bread Day itu nama cafe di Yokohama 😀

berbagai jenis roti yang kami beli dan makan untuk sarapan pagi

Sesudah makan, anak-anak terus di depan TV, dan Gen merasa sayang kok hari yang cerah harus dilewatkan di dalam rumah. Di depan TV lagi. Jadi dia mengajak anak-anak pergi. Awalnya Riku tidak mau ikut, karena kakeknya tidak ikut. Kai sih sejak awal sudah semangat untuk jalan-jalan. Anak itu memang atlit deh 😀 Hmmm lalu aku merasa, mungkin kalau aku ikut Riku akan mau juga ikut. Dan tiba-tiba neneknya Riku, A-chan juga mau ikut. OK jadi kami berlima bersiap untuk jalan-jalan, osampo dekat rumah. Aku tak lupa membawa kamera dan dompet kalau-kalau perlu membeli sesuatu.

rumah-rumah sepanjang perjalanan. Ngeri ya nangkring gitu. Kanan bawah adalah peringatan jika terdengar sirine spy menjauhi sungai

Kami berjalan menyusuri sungai yang melintasi daerah Kohoku, jalan terus sampai akhirnya memotong highway yang biasanya kita pakai untuk datang/pergi ke Yokohama. Wah lumayan jauh nih jalannya. Tapi, sebenarnya kita mau ke mana sih?

Tadinya Gen pikir untuk menuju ke stasiun terdekat lalu pulang ke rumah naik kereta. Tapi A-chan bilang bahwa ada sebuah course jalan di dekat situ yang akhirnya akan menuju ke sumber air sungai. Jadi kami menuju ke tempat itu, saat itu saja kami sudah berjalan sekitar 3 km.

peta dan papan permulaan course jalan kaki sepanjang 8 km. Kiri bawah stroberi beruang, semacam raspberry yang tumbuh di sepanjang jalan. Kanan bawah bunga dari sebuah pohon yang besar

Ternyata memang ada course jalan kaki yang dibuat oleh pemerintah daerah, melewati taman-taman, apartemen yang semuanya sudah di pavement. Di sepanjang jalan ditanam pohon dan bunga-bunga, meskipun tidak terlalu teratur, cukup menghibur orang yang berlari/jogging lewat course itu. Aku sempat menemukan buah semacam raspberry yang namanya Jepangnya Kumaichigo (stroberi beruang). Atau menemukan burung pelatuk yang hinggap di pohon, terbanng berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Course itu sendiri sepanjang 8 km, tapi kami hanya sampai di tengah-tengah kolam (sekitar 4 km).

akhirnya sampai di kolam luas dan sebuah rumah tradisional kuno

Kolam yang cukup luas itu sebagian dipenuhi oleh tanaman teratai dan bebek-bebek. Banyak lansia yang duduk-duduk di sekitar kolam sambil bercakap-cakap di bangku yang tersedia. Di situ juga ada rumah tradisional kuno yang dilestarikan. Matahari mulai tinggi dan panas! Riku sudah ribut bertanya, abis ini kita ke mana…. Memang sudah waktunya untuk makan siang, tapi waktu kami pergi ke restoran Italia yang ada di dalam taman, ternyata sudah penuh. Jadi kami mengarah ke stasiun untuk akhirnya masuk ke dalam restoran Jepang. Menu makanan juga sudah sedikit pilihannya. Yang kasihan pesanan Riku, yang sudah peko-peko (lapar berat), datangnya paling akhir 😀 Tambah manyun deh dia 😀

woodpecker 😉

Selesai makan, kami naik kereta dan pulang ke rumah mertua. Lumayan juga kami melewati 4 stasiun rupanya. Dan perlu diketahui rumah mertuaku ini berada di atas bukit, sehingga dari stasiun masih harus mendaki lagi ke atas 😀 Yang hebat si Kai, tanpa istirahat dia jalan terus loh… dan tidak mengeluh sama sekali.

Tadinya kupikir begitu sampai di rumah mertua, istirahat sebentar, lalu kami pulang ke Nerima. Makan malamnya di jalan pulang saja. Eh, ternyata istirahatnya kebablasan sampai akhirnya kami makan malam di yokohama lagi.

Tapi meskipun capek, puas rasanya bisa menaklukan daerah sekitar rumah dan terutama menaklukkan keinginan diri untuk bermalas-malasan di rumah 😀

16 Replies to “Kenali Sekitarmu

  1. ngiri deh bisa jalan-jalan begitu. >,< dan memang ada jalur khusus ya?

    aku sebetulnya suka jalan-jalan. iya, jalan aja. mungkin nggak usah jauh-jauh. dekat-dekat saja. kurasa kita perlu lo jalan-jalan di sekitar tempat tinggal kita. kan kita jadi kenal dengan lingkungan.

  2. Kalau libur panjang sih, aku lbh suka main ke tempat yang jauh dari apartemen. Tapi kalau sabtu minggu, aku hampir selalu muter2 keliling sambil bawa kamera. Cuma sekedar iseng jalan2 sambil nyari objek yang menarik buat difoto 😛

  3. Jeli banget Mbak … bidikannya selalu memunculkan hal-hal yang menarik dan detil ..
    Makasih sarannya … kebetulan mo jalan-jalan he he.
    Salam

  4. k imel sayanggggg.. eka mau yaa habis thesis, jalan-jaan di sekitar rumah k imel 🙂
    eka juga sukaaaa banged jalan di Tsukuba..
    suegerrrr.. cuma sekarang hehe makin panas.. cuma tetep semangatttt !!!!

  5. Imel,
    Jalan-jalan sekitar lingkungan rumah menyenangkan, apalagi saat masih pagi, udara masih menyenangkan. Kalau di Jepang (seperti saat saya di Toyohashi) cuacanya cukup dingin, jadi walau matahari bersinar terang, badan nggak gerah.

    Dan ternyata banyak lho yang kita peroleh saat kita jalan-jalan…yang akhirnya saya tanya ke Imel lewat bbm…mengapa tak pernah ketemu orang menyapu dijalan, seperti halnya di Jakarta? Kenapa wanita yang sudah matang suka pakai topi di Jepang? Perkiraanku karena untuk menahan angin dan panas, karena cuaca mudah berubah.

    Juga berbagai pertanyaan lain, hanya karena pengamatan saat kita berjalan-jalan di lingkungan sekitar.

    Saat saya ke Bangkok minggu kemarin, saya memilih jalan-jalan bersama beberapa teman dibanding nonton kabaret waria, saat semalam tidur di Pattaya. Selain selesainya malam (saya takut kelelahan), saya lebih suka menikmati Pattaya di waktu malam, mengamati orang2 yang ada di jalan, di cafe dll (belum sempat posting nih)..

  6. aku juga suka keliling sekitar rumah sekedar lihat pohon2 ada kecapi, jengkol, jambu mete dan bambu, itu aja udah sangat refreshing lho

  7. tulisan ini jadi mengingatkan saya beberapa tahun yang lalu sewaktu masih jadi mahasiswa si negerinya obama. Saat ada pertemuan mahasiswa (tentunya ada job fair donk…sampai dibela2in pergi) di Fort Lauderdale, Miami.
    Saat malam tiba….kami melepaskan lelah hanya duduk duduk di pantai tapiiiii menghadapnya bukan ke laut tapi…ke arah trotoar orang berjalan….kami ingin mengenali orang-orang di Miami yang katanya cantik2….hehehehehe.

    Sampai2 istri saya aja bilang…susah banget sih nyari yang jelek?? bodi bagus muka cakep…. ini cara kami mengenali lingkungan mbak….setelah kami cari2 informasi ternyata di kota itu banyak sekali agency model ukuran dunia berkantor….so ….no wonder susah cari orang jelek….

  8. Coursenya kayaknya enak banget ya EM
    teduh-teduh gemanaaaa gituh …

    Kalau sudah begini … rasanya pengen banget menemukan track seperti ini di Indonesia … untuk Sepedaan … hehehe

    Salam saya

    (melirik roti kismis kiri bawah … keknya enak banget nih …)(celupin ke Susu + Milo … aaahhhh pasti yamih byanget)

  9. Mbak EM, apresiasi untuk nenek Riku Kai, beliau kuat sekali jalan sejauh itu, juga Kai.
    Berjalan di daerah sekeliling kita, dengan amatan sedetail mbak EM mendatangkan kegembiraan ya.
    Harus ikutan lebih mengenali sekitar tempat tinggal kami nih.
    Salam

  10. cara yang bagus, murah meriah untuk liburan ya mba! Wah kalau di sini ga ada jalan khusus pejalan kaki ya, kalau jalan kaki di pinggir jalan raya bisa-bisa diserempet motor haha

  11. Berjalan di sekitar rumah itu menyenangkan Mba, aku paling suka dengan suasana di rumah Medan. Belajar mengenali sekitar sekaligus juga berwisata…

Tinggalkan Balasan ke ekawati sudjono Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *