Bagaimana jika blogger beserta keluarga masing-masing bertemu dalam sebuah kopdar? Tentu seru dan ramai ya. Nah, tanggal 13 Agustus itu aku mengadakan kopdar emak-emak beserta anak-anak mereka di Bandung Coret.
Tahu kan Bandung Coret itu di mana? Ya, Bandung Coret itu adalah julukan tempat-tempat yang termasuk Kabupaten Bandung, tapi entah berapa km jaraknya dari pusat kota Bandung yang biasa Anda kenal :D. Pinggiran gitu ….. Jahat ya 😀
Pagi itu tanggal 13 Agustus, Senin pagi, aku berangkat dari rumah pukul 7:30 bersama Riku, Kai dan Krismariana. Sebetulnya mobilnya sudah siap dari jam 7, tapi biasalah ibu-ibu selalu ada saja yang mau dibawa. (Padahal tetap saja ada yang lupa). Kami langsung masuk tol dalam kota untuk kemudian menuju Bandung. Sepanjang jalan, kami bisa melihat kemacetan Jakarta, dari arus balik/berlawanan. Mereka yang mau masuk ke Jakarta tapi terhenti di tol karena macet. Aduuuh benar-benar seperti parkiran di Disneyland Chiba sana yang gedeeee banget. Ini tol atau parkiran sih. Sama Bang Raja yang nyetirin mobil, kami berdiskusi, berapa banyak kerugian negara dengan kemacetan seperti itu. Rugi tenaga, rugi energi listrik dsb dsb dsb. Kalau cuma sekali-sekali sih masih mending, tapi katanya kemacetan seperti itu sudah lazim 🙁
Kami turun di pintu tol StoneFruit a.k.a Buah Batu, dan langsung mengikuti pesan dari GPS hidup, Jeng Nchie. Karena ini kali yang ke dua untukku melewati daerah itu, jadi sudah familier. GPSnya juga canggih sih 😀 Dan kali ini kami langsung masuk rumahnya Nchie. Katanya alasannya tahun lalu aku sudah ke rumahnya Bibi Erry, jadi giliran. Kami di sambut di depan pagar oleh kedua blogger bersahabat itu (katanya mereka bersahabat jauh sebelum mulai menulis loh). Dan setelah itu Diandra bergabung.
Senang sekali bisa kopdar dengan tiga ibu empunya Bandung Coret dengan satu pasukan anak-anaknya. Tentu saja bapak-bapaknya tidak ada karena sedang gawe, tapi tanpa bapak-bapakpun aku tetap menamakan kopdar ini sebagai Kopdar Keluarga. Serunya pas berfoto bersama, karena aku lupa membawa tripod (kan ada yang lupa :D) jadi mesti ada salah satu yang tekan tombol deh. Udah gitu, kopdarnya di Bandung Coret tidak ada satu jam, karena ternyata aku ditunggu di Restoran Kartika Sari oleh petinggi ITB dan salah satu Bank, mantan teman-teman segereja di Meguro Tokyo. Maaf sudah membuat mas-mas ini menunggu.
Riku dan Kai senang sekali di Restoran Kartika Sari itu karena ada tempat bermainnya. Jadi deh aku biarkan mereka bermain satu jam, sementara aku dan Kris makan siang di situ. Kami baru keluar tempat itu pukul 4:3o padahal aku merencanakan sudah berada di tempat selanjutnya pukul 4. Waktu kuhubungi orang yang ingin kutemui, ternyata mereka baru saja keluar dari restoran Kartika Sari dan sedang berbelanja di tempat lain. Waduh, padahal kami berada di satu tempat yang sama, kok bisa tidak ketemu. Memang sih restorannya di bagian belakang, dan bagian depannya ada penjualan oleh-oleh khas Bandung. Rupanya kami memang ditakdirkan untuk bertemunya di tempat yang telah ditentukan. Dan ternyata Kopdar Keluarga Bandung berlanjut di tempat berikutnya….
bersambung