Kuil dan Kuliner

4 Jul

sambungan tulisan Kota Tua Bersama Teman Lama.

Setelah dari patung Buddha Besar, Daibutsu, kami berjalan kembali ke mobil dan mencoba mampir ke Kuil Shinto Tsurugaoka Hachimangu. Ternyata Kuil Shinto tersebut masih buka, dan waktu tanya-tanya, katanya kuil ini buka sampai jam 9 malam.

deMiyashita sudah pernah ke Kuil ini sebelumnya yaitu bulan September 2009, dan pernah aku tulis di “Pohon Keramat“. Sebuah pohon berusia 1000 tahun, setinggi 30 meter, dan diameter 7 meter ini menjadi saksi pembuhan Shogun ketiga pada jaman Kamakura, Minamoto no Sanetomo,1219 yang dibunuh oleh keponakannya sendiri yang bernama Kugyo. Sumber dari sini. Sayangnya pohon keramat ini tumbang pada tanggal 18 Maret 2010. Nah, karena itu pula Gen sudah lama ingin mampir ke sini melihat bagaimana kuil itu tanpa pohon keramat. Jadi setelah jalan-jalan dari Daibutsu bersama Ira Wibowo dan Katon Bagaskara ini, kami melongok ke sana.

Kuil Tsugaoka Hachimangu th 2011 kiri, dan waktu pohon keramat masih ada 2009

Kami melewati Dan Kazura dari Gerbang kedua (gerbang pertamanya di laut) dan menikmati perjalanan menuju kuil dengan jalan setapak Dan Kazura yang terlihat mengecil sehingga membuat pejalan kaki tidak mengetahui seberapa jauh jarak yang ditempuh (terasa jauh).

Berpose di depan daftar sumbangan sake dari perusahaan sake kepada kuil

Ada beberapa foto yang aku ambil sebelum kami naik ke kuil pusat tempat altarnya berasa, tapi terasa kurang sreg. Tapi ada satu foto Katon dan Ira berdua yang justru aku ambil dengan kamera digital biasa (bukan DSLR).

 

aku lupa, aku yang ambil foto ini atau Radya. Kamera Nikonku memang selalu berputar, ntah aku, Riku atau Radya yang pegang.

Kalau dulu aku tidak naik ke atas, kali ini aku beranikan naik ke atas. Sesampai di atas, kita bisa melihat pemandangan kota Kamakura, dan samar-samar terlihat gerbang pertama jauh di laut sana.

Sekali lagi deMiyashita diambil foto oleh mas Katon Bagaskara

 

 

Setelah bersantai-santai di kuil ini beberapa saat, kami pergi ke sebuah restoran di dekat Hayama Marina yang bernama Hikage Jaya. Dulu sewaktu Riku masih kecil dan Kai belum lahir, kami sempat makan ke sini bersama buyutnya Riku. Sebuah restoran ala Jepang yang menyajikan masakan kaiseki (course).  Kami mendapat kamar tatami dan dilayani oleh seorang berpakaian kimono. Karena Ira tidak suka ikan, kami minta kaisekinya berupa bento saja, sehingga Ira bisa makan apa yang dia suka saja.Maaf ya Ira, makanan Jepang memang kebanyakan ikan sih hehehe.

Dari sini kami pulang ke arah Shinjuku, tapi melewati Taman Yamashita di Yokohama dan melihat gerbang China Town dari sebelah  barat. Karena terlalu gelap kami tidak bisa memotret apa-apa. Tapi Katon sempat mengajari Radya dan Riku cara untuk memotret mobil yang bergerak. Mau lihat hasilnya?

Diambil Riku menggunakan DSLR nya Katon (tumben dikasih pinjam kata Ira hehehe). Di depan gerbang China Town sekitar pukul 11 malam

 

 

Malam itu kami sampai di hotel sudah pukul 12 malam. Padahal mereka harus siap-siap packing untuk check out keesokan hari ini. Karena itu kami berjanji untuk bertemu lagi pukul 1 siang untuk bermain bersama lagi sebelum mengantar ke Haneda malamnya.

bersambung

Nikon D80 by Riku

 

 

 

21 Replies to “Kuil dan Kuliner

  1. Cuma bisa melongo lihat acara jalan-jalan mbak Imelda. Saya makin pensaran pengen menjejakkan kaki di Jepang. *Buru-buru ampil pulpen nulis wish list*

    semoga terkabul wishlistnya
    EM

  2. sebagai penggemar berat KLA…aku sungguh iiiiirrrriiiiiiiii, kapan ya bisa foto bareng merekaaa???

    hohoho penggemar berat ya?
    Kalau ada show pas aku mudik mau ikut? 😉
    EM

  3. sejak kenal TE, Jepang sudah masuk ke daftar tempat yang wajib dikunjungi,
    dan semakin ke sini, semakin membuncah hasrat itu, dooh …. semakin mengiri saja dah
    padahal tabungan ayam saya blom penuh hehehe

    senang ya mba, jalan2 sama teman lama ke tempat2 yang menyenangkan pula 🙂

    sungguh waktu yang berkualitas, bersama teman dan keluarga yang lengkap 🙂

    tabungan ayamnya ganti sama rekening bank deh hihihi
    Iya, aku jarang punya foto keluarga lengkap
    EM

  4. K Imel sayang…
    Mampir niyyy.. mau kiss-kiss dikau hihihi 🙂

    apa kabarnya neng?
    miss you :*
    EM

  5. Wow…di Kamakura banyak tempat yg seru jg ternyata ya mba…

    banyak! aku suka tapi karena musti jalan banyak, agak malas kalau pas musim panas 😀
    EM

  6. Matcha icecreamnya looks really delicious and refreshing, Kak… *jadi pengennnnn*

    itu contoh dari lilin loh 😉
    EM

  7. kuilnya bagus… dan makanannya menggiurkan!!!
    foto yang diambil riku bagus tuh mbak. fokus di mobilnya ya.. keren… 🙂

    iya nih skr nikonnya jadi rebutan aku dan riku 😀
    EM

  8. Senengnya jalan2 disini, rasanya pengin ke Tokio lagi deh.
    Saya dulu gak sampai jalan2 kesana-kemari karena terbatasnya waktu.
    Mbok saya dibuatkan tulisan tentang wisata di Jepang tho jeng, mau tak masukkan blog travel and tourism saya.
    Btw. Buku sudah saya kirim ke Jakarta lho.

    Salam hangat dari Surabaya

    Saya sudah buat page khusus untuk wisata (bisa lihat di bar atas “TRAVEL”, tapi seperti daftar link saja, dengan nama/alamat, jenis tempatnya.
    Belum ada waktu khusus sih. Nanti kalau sudah bisa tulis saya kasih tau pakdhe deh
    Terima kasih untuk bukunya ya pakdhe
    EM

  9. Salam Takzim
    Maap tante sudah seminggu ga bisa masuk ke TE, pas bisa senengnya diceritain kuil bersama foto=fotonya, jadi tau kuil di sana tante, makasih makasih
    Salam Takzim batavusqu

    Iya nih TE juga sempat macet 😀 Boikot dia 😀
    EM

  10. Kalo kakakku lihat foto ini, bisa histeris dia, hehehe… (fans berat KLA project dia) hehehe…
    aku gak mo komen jalan2 yang pasti bikin ngiri itu mbak, hihih.. cuma mau bilang.. Riku gendut bener,, pengen cubit pipinya,, 🙂 dan satu lagi, hasil foto Riku, OK punya.. keren..!!

    salam sayang mbak

    iya nih, Riku sama mamanya on diet 😀 (yang selalu mulai besok :D)
    EM

  11. Setelah mengamat2i beberapa saat, baru ngeh kalau di gambar yang baru, tempat pohonnya dibuat jadi semacam altar gitu. Dijadiin tempat suci juga ya, Kak?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *