11 PB and Twilight

5 Apr

Hari ini adalah hari terakhir Riku libur musim semi. Besok dia akan ke SDnya untuk ikut upacara pembukaan sebagai kelas 3. Teman-teman sekelasnya selama kelas 1 dan 2 yang 33 orang itu akan diacak, sehingga kelas 3 Riku benar-benar dalam suasana baru. Gurunya juga akan ganti, bukan Chiaki sensei yang masih muda dan gaul dan atlit basket itu lagi (terus terang aku merasa kehilangan).

Jadi hari ini aku ingin mengajak Riku keluar rumah. Selama liburan musim semi ini boleh dikatakan kami tidak pergi ke tempat jauh. Selain masih takut dengan gempa susulan, transport yang belum pasti, juga lagi bokek 😀 . Gara-gara gempa, pengeluaran memang bertambah, karena tiba-tiba merasa harus punya senter besar, harus punya persediaan makanan kaleng, dsb dsb, yang biasanya tidak masuk dalam perhitungan. Tambah lagi Gen terlalu sibuk, sehingga hari libur yang cuma hari Minggu dipakai untuk bayar tidur.

Karena mau membeli sepatu baru, kami pergi ke toko sepatu dekat rumah. Mau dibilang dekat, memang dekat kalau naik mobil. 10 menitan. Tapi kalau naik sepeda lumayan juga. Ada sekitar 2km. Lagipula aku harus membonceng Kai di kursi depan, jadi tambah terasa berat deh. Tapi biarpun agak jauh dijabanin juga, karena toko sepatu ini murah-murah. Jadi di sini aku membelikan sepatu untuk Riku dan Kai.

Riku paling suka makan ramen di sini, karena pulangnya bisa membuat gulali sendiri dengan bayar 50 yen

Karena sudah jam 2 aku ajak mereka makan ramen di sebelah toko sepatu itu. Kebanyakan restoran dan toko sudah mulai beroperasi seperti biasa, tidak dipercepat tutupnya meskipun malam. Hanya memang irit listrik, tanpa billboard dan penerangan separuh. Remang-remang deh hihihi.

Nah, dari resto ramen ini, kami bermaksud untuk pergi ke Perpustakaan Pemda yang terletak di pinggir Taman Shakujii. Kalau lihat dari GPS jaraknya secara garis lurus hanya 4 km tapi….. jalannya banyak yang menanjak. Aduuuh betis gue deh…hihihi. Akhirnya aku ambil jalan yang sudah biasa kami lewati meskipun harus kembali dulu ke arah rumah. Yang hebat, Kai sekecil itu sering sekali mengetahui arah. “Mama, katanya mau ke perpustakaan. Kok malah pulang sih?” Dan cerewetnya aduuuuh deh. Kalau aku tidak jelaskan dia akan bertanya terus. 🙁

sakura di sekitar danau Taman Shakujii

Dengan mengurangi kecepatan, akhirnya kami sampai di Taman Shakujii. Wah bunga sakura sudah mulai terllihat di mana-mana, tapi belum mekar semua. Justru yang mekar berada di dalam lapangan baseball, jadi sulit untuk difoto. Kami lewati pohon-pohon sakura itu begitu saja, untuk langsung menuju ke perpustakaan.

Begitu sampai di perpustakaan itu, Riku langsung mencari buku-buku kesukaannya, sedangkan aku dan Kai masuk ke ruangan khusus untuk anak-anak yang sekeliling ruangan itu berisi rak pendek berisi Picture Book (PB) karangan orang Jepang asli, PB dari karangan orang asing, Kami shibai (Tonil dari kertas bergambar), dan buku yang terbuat dari kain. Aku langsung mencari PB yang kira-kira menarik untuk didongengkan pada anak-anak.

11 buku Picture Book yang kami pinjam hari ini

 

Kira-kira sejam kami berada di situ, aku mengurus pembuatan kartu anggota perpustakaan karena selama ini baru Gen dan Riku yang punya. Tapi mungkin aku akan sering datang ke sini, jadi aku buat saja atas namaku sendiri. Satu orang bisa meminjam 10 buku, CD/ kaset 5 lembar selama 3 minggu. Selain itu kami bisa memesan buku yang ingin dipinjam, kalau sudah ada kami akan dihubungi untuk mengambilnya. Yang tidak ada di Indonesia mungkin sistem “deposit box” yang ditempatkan di depan perpustakaan di luar jam buka. Sehingga kalau mau mengembalikan buku tinggal masukkan ke deposit box itu saja (kecuali untuk CD dan Video).

Jadi kami pulang membawa 11 picture book untuk dibaca sebelum tidur. Aku memang suka picture book, dan Jepang surganya picture book. Bisa bangkrut deh kalau mau beli semua hehehe. Ada satu Picture Book yang cukup menarik yang ingin aku bahas di posting yang lain. Tunggu ya 🙂

Dan kami mampir sebentar untuk menikmati senja di Taman Shakujii sebelum pulang ke rumah. Indah!

twilight di Taman Shakujii dan sekitar rumah

19 Replies to “11 PB and Twilight

  1. Riku, tante dibikinin gulali juga ya… 😀

    Sakura sudah mulai mekar ya kak… Baguss…
    Senjanya juga bagusss…..
    Ditunggu cerita PBnya kak… 🙂

    Hihihi saking sukanya dia, dia sampai “nambah” bikin dua kali.
    Di sana juga sudah mekar kan?
    EM

  2. enaknya boleh pinjam buku banyak…,
    aku sudah lama tidak ke perpustakaan, sedih…

    Iya aku juga kaget di sini rata-rata bisa pinjam 10-an buku., Banyak banget euy. Tapi koleksinya juga banyak sih, jadi ngga takut perpustakaannya kosong hehehe
    EM

  3. danau taman shakuji nya itu baguusss banget ya mbak… 😀

    sering2 naik sepeda jadi sehat mbak… bagus tuh… 🙂

    Iya aku merasa beruntung tinggal dekat danau, dan alam sebagus itu. Di sebelah rumahku masih byk ladang loh.
    (Makanya agak mahal tinggal di sini juga, krn ada taman banyak dan sekolah juga banyak)
    EM

  4. enaknya yang bisa kelilingan naik sepeda,
    gpp betis jadi tales bogor mba Em
    yg penting tetep sehat hehehe

    jadi pengen ngajakin 2 ponakan itu ke perpus …

    ada toh perpustakaan di Jkt? hihihi sorry kalo kedengaran sinis. Ntar aku mau cerita ttg perpus nasional yg agak brengsek

    EM

  5. Senangnya ada perpustakaan yang lengkap dekat rumah …
    Ada Sakura pula .. ugh kapan aku lihat sakura asli di tanah asalnya pula ya ..

    Salam gulali ..

    kapan dong bang? hehehe. Bisa jadi obyek yg bagus untuk difoto loh…
    EM

  6. Salam Kenal, mbak Imel…
    Salut deh, emang bloger sejati..
    Sbenarnya aku udah beberapa kali mampir kesini, tapi baru ninggalin jejak sekarang 🙂

  7. Chiaki-sensei? Duh, langsung keinget Nodame Cantabile. Hwehe… 😀

    Wah, seru juga perpustakaan di situ, ya. Di Indonesia juga jarang-jarang, Bu, yang kita bisa memesan buku untuk dipinjam lantas pihak perpustakaan menghubungi kita kalau misalnya sudah ada. Sepengalaman saya itu bisa saja dilakukan apabila kita kenal dengan petugas perpustakaannya. Hoho.

    Keren juga bisa pinjam buku sampai sebanyak itu. Huhuhu…

    Wah, sama-sama membahas perpustakaan, nih. 😀

  8. aduh…mbak, cerita sepeda bikin saya meringis dah, wkwkwkwk *ngeliatin dengkul yg masih bonyok :P*

    enak yah disana bisa pinjem sampe 11 buku. disini maksimal 4. emang enak kalo ada perpustakaan deket rumah yah, kalo bosen dirumah, kabur aja ke perpus, hihihihi.

    btw, itu bunga sakuranya banguuuuuuus…i can feel the air…ngiriiiiiii!!! hahahahahha.

  9. Ingat Picture Book …?
    Saya selalu ingat kisah Gajah di kebun binatang itu …
    tidak tau mengapa … saya selalu ingat cerita itu

    Salam saya

  10. Mbak Em, mau sharing waktu Nedia naik kelas 3 dan teman2nya baru semua (ada sih ada 2-3 orang dari kelas lama). Ternyata dia ngga nyaman dengan lingkungan yang hampir baru itu. Wal hasil …akhirnya hampir aja saya pindahin sekolah (sekolh konsultasi dengan psikolog) karena dia bener2 mogok di dalam kelas….she didnot do anything in the classroom…. untungnya cepat berlalu…..mudah2an Riku malah seneng punya teman baru ya mbak

  11. Mbak, perpustakaaan milik pemerintah di kota Jogja uga barusan direnovasi, dan pengunjungnya lumayan banyak. Tapi kalau dibandingkan perpustakaan di Jepang ya pasti kalah jauh … 🙁

    Picture book memang teman yang sangat baik untuk mengantar anak-anak tidur … 🙂

  12. hiks…makasih mbak sudah mengingatkan saya…sudah lama ga ajak anak2 ke perpus 🙂

    payah nih ya mamanya rahma n rafif….

    sekarang sudah lumayan mbak, perpus di Indo bukunya mulai keren2 hehehe

  13. Waaah twilight nya indah..
    Danau & sakuranya juga indah..
    Gulalinya indah.. 😀
    Betisnya apalagi..

    Senangnya ada perpusatakaan dkt rumah & memadai gitu
    Enak juga yah ada pemandangan2 yg ada d skitar rumah aja, cari penyegaran deket 🙂

    Hal2 kecil & simple yg membuat kita bs menghela nafas & mensyukuri hidup ya tante 🙂

    ~LiOnA~

Tinggalkan Balasan ke fety Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *