Tentu sudah tahu ya artinya Yes Man, yaitu merefer orang yang selalu “YES!” tanpa ada pertanyaan atau perlawanan, bagaikan kerbau dicucuk hidung (ihhh padahal sakit kan kalau hidungnya di cucuk). Nah kalau No Man, mestinya kebalikannya, selalu mengatakan “No!”…..
Di keluarga Miyashita tidak ada yang “Yes Man”, pasti ada hal-hal tertentu yang pasti dipertanyakan dulu sebelum memberikan jawaban. Tapi kalau No Man ada, yaitu si Kai. Duuuh, dia selalu menjawab, “IYA DA” (bahasa Jepang IYA itu bukan yes, tapi OGAH!) .
“Kai ganti pampers yuuk…”
“Iya da!”
“makan yuuk….”
“Iya da!”
“pergi ke tempat sensei yuuk…”
“Iya da!”
Dooooh pusing aku. Awal-awal aku kesal, marah dong. Lama-lama aku biarin aja… pergi. Lalu kalau dia minta sesuatu,
“Mama…. Minta cucu (susu) ”
“Iya da….”
“Mamaaaaa… cucu…”
“Iya da….”
Nangis deh….. Dan terpaksa taktik “menolak” seperti Kai tidak bisa dilanjutkan, karena aku ngga tahan ributnya.
Tapi pura-pura marah itu manjur juga, karena dia lalu datang sendiri sambil bilang;
“Ma…. ganti pampers yuuk”
“Ma… pergi yuuk”
“Ma… tsuru-tsuru…. (tsuru-tsuru adalah bunyi seruput waktu makan segala jenis mie. Sehingga kalau dia mau makan mie, dia minta “tsuru-tsuru”…. meskipun tsuru-tsuru juga bisa berarti botak hehehe)
Suatu episode dalam mobil:
Riku: “Mama aku boleh buka mainan ini ya”
Mama belum jawab tapi Kai langsung nyamber: “Dame (ngga boleh) ochiru.. dame” (Ngga boleh nanti jatuh berantakan)
dengan gaya sok teu nya si Kai melarang Riku membuka mainan di dalam mobil, persis dengan alasan yang biasanya aku pakai hihihi.
“Mama… koen itta!” (pergi ke Taman tadi)
“Ow… tanoshikatta?” (senang?)
“Tanoshikatta….”(senang)
“Uma notta” (Naik kuda-kudaan)
“Wahhh asyik”
“SHuuun mo notta” (Naik perosotan juga)
Aku heran kenapa tiba-tiba dia cerita lagi. Soalnya ini sudah yang ke tiga kalinya.
“Riku wa?” (Riku mana?)
“Riku nen ne” (Riku bobo)
“Ohhh…” Pantas dia ajak omong terus, rupanya dia mulai takut gelap dalam mobil di belakang…
“Mama… Mama iru?” (Mama ada?)
“Mochiron…” (Tentu saja)
“Mama inakereba, darega unten suru deshou?” (Kalau mama ngga ada kan siapa yang nyetir)
Dan dia mengoceh terus sepanjang perjalanan pulang, sambil aku juga tanya-tanya.
Meskipun itu anak dua sering berkelahi, tapi Kai pasti ingat Riku kalau makan. Pernah dia melihat ada 2 permen kopiko di atas mejaku, dan dia minta. Ya sudah, aku kasih satu.
“Riku?”
“Ngga usah… ini buat mama”
“Riku….” dan dia menangis.
Astaga… dia sedih Riku tidak dapat (padahal belum tentu kakaknya ingat dia kalau makan hihihi). Terpaksa deh aku kasih permen kopiko yang satu lagi, dan dia langsung keluar mencari kakaknya…. “Riku… ini”
Hari ini aku minta maaf pada Riku. Di sekolahnya ada “Kunjungan Orangtua” pada jam pelajaran ke 2 dan 3. Tapi aku tidak bisa datang, karena Kai demam. “Ya sudah… Mama nanti jaga Kai baik-baik ya…” Sambil berkata begitu dia pergi ke sekolah dalam rintik hujan yang dingin.
Memang Kai sedang demam selama dua hari ini. Demamnya datang di malam hari saja, dan di siang hari turun sampai 37,5… batas normal untuk bisa menitipkan di penitipan anak. Lebih dari 37,5 dianggap demam, dan penitipan tidak mau menerima anak sakit, karena akan menularkan penyakit pada anak-anak lainnya. Seandainya demam waktu sedang di tempat penitipan, ya kami orang tua akan ditelepon untuk SEGERA menjemput anak-anak kami…..
Semoga si No Man, alias anakku Kai sembuh segera deh. Mama sudah kangen sama “IYA DA” nya hehehe.