Pesan tanpa melihat konteks kalimatnya bisa berarti macam-macam. Bisa “message”, bisa “reservation”, bisa “order”…..
“Hallo, Bisa bicara dengan Imelda tante?”
“Oh dia belum pulang”
“Bisa pesan tante”
“Bisa, mau apa? Teh panas, atau sirup, atau air putih?”
“#$&%&()’)”
(percakapan seorang teman dengan ibu saya….. so… bisa tahu kan darimana saya dapat sifat “iseng” itu?)
Menjelang Natal dan Tahun Baru, ibu rumah tangga di Jepang sibuuuuk sekali. Pesan Kue Natal untuk tanggal 24 Desember, pesan Ayam Goreng si Kolonel untuk tanggal 24 juga, membeli wine atau champagne (Dom Perignon? heheheh buat apa sih champagne semahal itu ya?) menghias rumah terutama untuk yang mempunyai anak kecil. Ntah kenapa Hari natal di Jepang itu identik dengan Strawberry Short Cake dan Ayam…. Menjelang natal susaaaaah sekali cari ayam hidup utuh maupun potongan terutama bagian paha. Atau…. kalau malas memasak sendiri di rumah, untuk yang belum mempunyai anak, sibuk memesan tempat di restoran atau hotel dengan gala dinner artis terkenal. Jangan deh cari ruangan kosong untuk buat party di hotel/restoran mulai tanggal 20 desember sampai akhir tahun… penuh! (dan booking harus dilakukan paling lambat setengah tahun sebelumnya).
Dan untuk mempersiapkan Tahun Baru, ibu RT itu akan memesan Osechi Ryori makanan khusus untuk tahun baru yang biasanya tertata indah dalam kotak bersusun. Makanan ini diwakili Ise Ebi, Udang Besar, kacang-kacangan, chestnut masak manis, kamaboko (bakso ikan), nimono (rebusan ubi taro, wortel, renkon, dan ayam) dll. Makanan osechi ini biasanya tahan lama karena paling sedikit untuk 3 hari (selama 3 hari, tgl 1-2-3 ibu rumah tangga diharapkan bisa libur memasak/menggunakan dapur ceritanya)
:::::::::::::::::::::::
Semua pesanan untuk Natal, biasanya akan diambil sendiri oleh si pemesan pada tanggal 24 siang/sore karena tanggal 24-25 bukan hari libur. Jadi pada tanggal 24 malam Anda bisa melihat banyak ibu/bapak yang menenteng tas berisi kue/ ayam pesanan mereka untuk disantap di rumah. Perlu diketahui tanggal 23 Desember adalah hari libur di Jepang, hari ulang tahun Kaisar. Sedangkan tanggal 25 Desember, waktu hampir di seluruh dunia merupakan hari libur nasional, di Jepang TIDAK libur. Menjawab pertanyaan Bang Hery, kenapa Natal tidak libur? Mungkin yang terbaik jawabannya adalah Jepang bukan negara yang berdasarkan agama, tidak menganut agama tertentu sebagai agama mayoritas, dan Jika mau dipikir agama Shinto memang tidak mempunyai Hari besar agama. Demikian pula dengan Buddha di Jepang (Waisak tidak dirayakan). Jadi Jepang secara “adil” tidak memperingati hari besar agama tertentu dan menjadikannya hari libur. Karena kondisi ini maka komunitas orang Indonesia beragama Kristen/Katolik di Jepang akan mengadakan misa natal pada hari Minggu terdekat atau tanggal 23 Desember yang hari peringatan Ultah Kaisar. So jangan heran kalau melihat satu negara Jepang masih bekerja di hari Natal. (They shoud see the film “Scrooge” hihihi)
Sedangkan untuk pesanan makanan untuk Tahun baru biasanya akan diantar ke rumah-rumah sampai dengan tanggal 30-31 Desember. Memang membuat osechi ryori sulit dan repot, meskipun saya pernah mencobanya…. lebih indah kalau membeli.
Yang membuat saya heran memang adalah perencanaan orang Jepang dalam mempersiapkan segala sesuatu. Pesan makanan-makanan itu sudah sejak awal Desember! Kayaknya kalau di Indonesia jarang ada acara pesan-memesan yang dilakukan secara serentak dimana-mana oleh semua toko, bahkan sampai toko akan mengirim DM (Direct Mail bukan Daniel Mahendra) segala ke rumah-rumah. Menerima pesanan untuk hari Natal! Mungkin di blogsphere ini hanya ibu Enny yang sudah repot-repot memesan atau mempersiapkan dari jauh hari. Mungkin juga orang Indonesia lebih senang memasak sendiri daripada membeli yang sudah jadi. Atau mungkin di Indonesia ada juga pesan memesan ini tapi sifatnya lebih individual, antar kenalan. Promosi juga tidak terlalu gembar-gembor seperti di Jepang. Segala sesuatunya harus dipesan dulu sebelumnya… kalau tidak???? tidak kebagian apa-apa.
Nah! di sini saya ingin menjelaskan juga hubungan antara “gadis single” dan “Natal”. Kalau diposting lalu saya menyinggung bahwa mereka pergi ke Jinja untuk berdoa …. 2 minggu sebelum Natal…. supaya enteng jodoh. Kenapa harus 2 minggu sebelum Natal? Dan mungkin kalau ada toko yang menyebarkan DM “Terima pesanan pacar untuk Natal Anda”, sudah dapat dipastikan pesanan akan membanjir (untung saja tidak ada karena akan menjadi masalah hukum di sini — jual beli manusia— hihihi)
Natal yang sebetulnya merupakan hari suci agama, bagi kaum muda Jepang identik dengan “Pacar” dan “Hotel”. Semua gadis yang belum mempunyai pacar, menjelang natal –sekitar oktober, november — akan berusaha mencari pacar. Kalau bisa giri-giri mepet awal desember begitu ada cowo yang disuka atau mendekat… caplok saja dulu. Cocok atau tidak urusan nanti, yang penting waktu natal ada pasangannya. Dan kebanyakan couple, pasangan tidak akan putus menjelang Natal. Saiaku 最悪 … worst! jika sampai putus sebelum natal (Putus-memutuskan aja ada hitung-hitungannya hihihi)
Karena… di hari natal- ok – christmas eve- Malam Natal, pasangan ini akan jalan-jalan, date berduaan. Makan malam berduaan… mungkin ke disneyland juga berduaan dan akhirnya ke hotel … Bed IN. Makanya perlu juga memesan hotel, atau kalau yang mahasiswa tidak ada uang untuk pesan hotel, ya …. bersihin kamarnya dan hias heheheh. Atau untuk karyawan muda/ kalau ada uang sedikit, ya pergi ke RABU HOTEL (bukan hotel yang bukanya hari rabu saja loh. Rabu ini ucapan bahasa Jepang untuk LOVE) cukup 2-3 jam saja hehehe. Hotel-hotel yang bisa dipakai jam-jam an ini beraneka ragam, ada yang murah dua jamnya kira-kira 5000 yen, sampai yang mewah dengan jacuzzi, karaoke dan water bed segala bisa sampai (wah ngga tahu jeh mungkin sampai 20.000 yen). (Keterangan ttg Rabu Hotel ini yang lengkap ada di majalah-majalah!!!! ada fotonya segala… kalau minat nanti saya beliin deh majalahnya hehhe **loh**). Tergantung juga letak hotelnya, biasanya hotel-hotel begini ada dekat stasiun… tapi stasiun pun ada macam-macam. Kalau stasiun terkenal seperti Shibuya, Aoyama, Harajuku dll sudah pasti lebih mahal, daripada stasiun di tempat yang kumuh.
Jadi bagi mereka Natal = cinta (pacaran) = seks jadinya. Memang tidak semua begini, masih ada banyak yang lebih suka berkumpul bersama teman-teman terdekat dan membuat home party , sedikit yang mau melewati Natal dengan keluarga. Tapi beginilah Natal menurut anak-anak muda di Jepang. Ironis bagi orang Indonesia, tapi tidak untuk mereka. (Ayo… Melati san…. tambahkan cacian mu di komentar mengenai hal ini hihihi).
Oh ya, tambahan!!!! GEREJA yang tidak pernah penuh di hari Minggu biasa, akan PENUH SESAK oleh orang Jepang (yang bukan simpatisan = bukan beragama kristen loh) yang ingin tahu bagaimana misa natal itu. Tentu saja tidak apa-apa, bahkan saya sebagai umat senang sekali karena ada kemungkinan mereka “berminat” pada agama. Meskipun kadang kehadiran mereka sedikit mengganggu (yang biasanya bisa duduk jadinya harus berdiri). Tapi hei … di Indonesia juga begitu kan… ada juga umat Kristen Natal/Paskah atau Kristen KTP 😀 . Jadi apa bedanya dengan orang Jepang ini? …. Bedanya sesudah mengikuti misa mereka pergi ke…. hotel hihihihi.
Demikianlah hubungan gadis single, orang jepang, dengan Natal. Dilaporkan oleh Imelda yang sudah 16 tahun 22 tahun melihat “keanehan” ini dan tidak bisa berbuat apa-apa sambil terheran-heran.
So? Keluarga Miyashita sudah pesan-pesan belum? Berhubung saya orang Indonesia, ngga ada tuh acara pesan-pesanan. Kue Natal? gampang… bikin sendiri. Ayam? hmmm kalau bisa dapat Ayam utuh bisa masak ayam panggang yah… lalu makan pakai bumbu kecap hmmm yummy. Wine/champagne? belum beli hehehe. Mungkin saya akan masak macaroni schotel atau pastel tutup, kebiasaan keluarga Coutrier waktu Natal. Hotel/Gala dinner? wahhh kalau ini ngga deh … mahal hihihi. Mending saya yang nyanyi ya? hehhehe. Osechi Ryori? Ngga usah bikin karena tahun ini kami berkabung (Omnya Gen meninggal) jadi sebetulnya kalau berkabung tidak boleh merayakan dengan mewah dan tidak boleh mengirim kartu tahun baru juga. Tapi yang pasti kami akan makan Toshikoshi soba (Mi tutup tahun) bersama di Yokohama.
Tapi… daripada mempersiapkan segala-segala yang bersifat material ini, bukankah lebih penting menyiapkan hati kita? (uuuh Imelda bisa religius juga hehhehe).
Iya ya… Arti pesan kok bisa macam2. Itulah knapa ada homonim. Yg aneh adalah kata ‘bebas’, satu kata tapi bisa antonim bisa homonim. Saya menyebutnya antohomonim.
marsudiyanto´s last blog post..Anto apa Homo?
OOOh si Anto yang homo itu ya? hihihi
EM
Wah kalau soal hotel-hotelan gini saya paling tertarik deh ahuahuahua…
RABU Hotel itu sekarang ada istilah baru di Indo namanya “Hotel Tiga Jaman” maksudnya bukan hotel tua yang berdiri sejak jaman Belanda, Jepang dan Kemerdekaan (apa nggak capek ya berdiri terus)..
Akan tetapii.. Hotel Tiga Jaman itu maksudnya hotel dengan tarip sewa setiap tiga jam-an… :)))
Haduhh jadi pengen ke Jepang, tapi saya sudah beristri dan sudah tidak layak cari pacar ahuahuahuahua
hmmm kan bisa pergi sama istri…untuk variasi loh hihihi.
EH DV, kamu expert hotel TIGA JAMAN Itu ya? Kasih tahu dong?
(list lengkap di jakarta, bandung, jogja, surabaya. hihihi)
tapi…. 3 jam apa cukup? (gubraaaakkkk, bisa dipentung orang seblogsphere aku hihihi)
EM
Aduh, Sis.. Nggak kebayang deh, musti pesan sampai setengah tahun sebelumnya… Kayak pengantin yang lagi nyari gedung buat resepsi ajah.. 🙂
Soal Rabu Hoteru, aku sering liat di dorama-dorama tuh.. hehe..
Eh, tapi kalau merayakan natal dengan ‘nginep’ di sana, pasti saat merayakan Valentine’s Day lebih rame lagi ya, Sis… Liputannya udah belum ya? Kalau belum…. PR buat dirimu ya! hehe…
Soal GangGila..
Hehehe… kok tau aja sih… Dulu kita pernah ngerayain Tahun Baru dengan liburan ke Jogja. Nginep di losmen yang tarifnya cuman 30ribu! Dan perjalanan di dalam bisnya benar-benar penuh dengan perjuangan… sampai salah naik bis yang katanya berAC taunya ekonomi dan di tengah2 perjalanan AC-nya dimatiin! Aku yang preman gitu langsung tereak aja kenceng2 minta dinyalain… eh nggak lama kemudian, semua orang ikutan tereak… dan AC-nya nyala lagi! hihihihi…. Udah gitu nih, pake acara bis-nya ngeban sampai sejam, di pinggir jalan yang super suepi… Bener-bener kayak film thriller gitu deh… Pingin nangis bareng-bareng ajah… haha..
*lah, crita begini ini mending lu tulis di blog sendiri, deh, La.. 😀 *
Eniwei,
Now I know how you miss Jakarta so much… 🙂
Lala´s last blog post..The Wedding & I
Yang pesan 6 bulan sebelumnya ya panitia acaranya gitu. bukan tamunya. Kalau tamunya 2 bulan sebelumnya hihihi. Apalagi kalo artisnya beken.
hotel di dorama ya hihihi
kalo valentine? ngga ada tuh. Kan kebiasaan valentine ngasih coklat (yang cewe kasih ke cowo), ngga langsung Bed In atuh. hehhehe
Tuh kan apa gue bilang Emang gila sih…Ngga heran namanya Gang Gila
EM
Eh eh…
nambah satu komentar lagi..
Apa hubungannya ayam dengan Christmas ya?
Terus, kenapa paha ayam susah dicari?
Hmm…
Kalau aku sih, natal nggak natal.. teteuuppp ayam is the best dah! 😀
Lala´s last blog post..The Wedding & I
Ayam gantinya Kalkun (turkey) kali. Kebiasaan orang Amerika waktu thanksgiving. Maklum Jepang kan berkiblat ke Amerika banget. Lagian EBI (Udang) udah dipesen untuk Tahun baru sih hihihi.
EM
duuuhhh….jadi laper neh 😀
ai´s last blog post..I am Back
Aiiiih Ai san apa kabar nih?
EM
Kenapa ayam ya?
Kenapa bukan ikan, udang, daging sapi atau cumi?
Pasti ada penjelasannya ya Ime-chan.
Terus, kalau natal jadi ajang asyik masyuk di hotel Rabu, kayaknya orang Jepun nih udah keterlaluan deh…
Mending mereka diam aja di rumah, nggak usah ikut2 merayakan, tapi jadinya malah bertolak belakang dengan “semangat” natal.
Btw, di Indonesia pesan-memesan makanan berat kayaknya belum banyak terjadi karena sang ibu rata-rata pintar masak, atau minimal ada asisten rumah tangga yang jago masak.
Seiring dengan semakin banyaknya wanita karir dan semakin sulitnya mencari asisten rumah tangga, prediksi saya 10 tahun ke depan bisnis pesananan makanan berat di Jakarta pada hari-hari besar keagamaan semakin prospektif nih…
Hery Azwan´s last blog post..Setahun Ngeblog
Penjelasannya ya seperti yang aku tulis di komentarnya lala bang. Meniru Turkeynya di Amerika tapi di sini mana bisa makan habis satu turkey (ngga serakus orang Amerika gitu, makannya dikit, jadi ayam aja)
Cumi kan kecil… harus sesuatu yang gede, satu utuh. Satu TUNA ngga muat meja makannya hihihi. Daging sapi juga bisa, dibuat beef steak atau roast beef, tapi lebih mahal dari ayam bang. Emang udah bener ayam aja hihihi
Masalah ada tidaknya asisten memang pengaruh juga ya
EM
Aduhh Imel…itu Osechi Ryori kayaknya enak banget….
Kalau disuruh pilih, mau kerja keras menghasilkan uang atau masak…aku pilih kerja keras, makanan bisa pesan aja (itu sebabnya saya pilih rumah kecil di Jakarta Selatan, yang dekat dengan restoran, rumah sakit, Mal dll karena mudah pesan makanan). Dulu sering diledek ayah suami (ketemu ibu mertua hanya setahun), karena kalau beliau datang, pertanyaannnya “Bapak pengin makan apa?” …sambil menyebutkan bla…bla…berupa pilihan masakan. Itu artinya mau dibelikan…ada sate ayam/kambing dekat kompleks yang uenak sekali, ada abuba steak, ada Piza, dan bermacam ragam makanan lain yang tinggal angkat telepon.
Bandung, rumahku juga dekat makanan….dulu daerah Buah batu sepiii…sekarang penuh restoran dari kecil sampai besar. Makanya kalau ada tamu, yang penting masak nai…lainnya pesan…kalau perlu nasipun beli (kan ada nasi timbel)….hehehe…dasar males
Hahaha…hotel jam-jam an? Berati occupancy ratenya bisa lebih dari 100% dong…..hohoho.(kok jadi ngeres!).
edratna´s last blog post..Turne pertama kali dengan bos
Hehehe ibu, aku juga palingan akan beli jadi beberapa makanan kalau-kalau tidak sempat masak. Tinggal diatur di piring dan dihias. Sekarang susah diprediksi si Kai. Kadang dia mau main sendiri, kadang manja, sampai harus duduk di dapur nungguin saya masak. Kalau sedang menggoreng kan bahaya bu…. Jadinya saya suka masak tengah malam juga.
Occupancy ratenya bisa 100% lebih mungkin ya bu…hehhee. Untung ibu ngga suruh saya survey hehhehe.
EM
Tuh kan bener kan? Selalu ada yang baru dan seru di sini…(salut deh buat mbak Imel).
Wah ternyata gadis single di Jepang merayakan dengan caranya yang agak nyleneh gitu. Kira-kira sudah berapa lama ya (pasti lebih dari 16 tahun)?
irna´s last blog post..Hilang
berapa lama ? mungkin sudah lama…buktinya Melati san waktu SMA sudah begitu kan?
20 tahunan? Tapi saya juga pikir masalah “seks” ini tidak pernah tabu di Jepang kalau dilihat dari sejarahnya. Engga tau deh kalau saya salah, abis saya tidak meneliti ke situ sih heheheh
EM
Liputan lengkap dan segar…halah kok segar 😀
geli dengan kalimat ini:- DM “Terima pesanan pacar untuk Natal Anda”,
Nah, kalau DM = Daniel Mahendra, jadi bisa dibaca:- Daniel Mahendra “Terima pesanan pacar untuk Natal Anda”… hehehehe *dipentung Daniel*
##
Osechi Ryori nya indah banget! Memang orang Jepang ini telaten ya!
Dan aku setuju dengan quote yang paling akhir:- lebih baik menyiapkan hati ketimbang sibuk dengan material world, agar makna perayaan lebih sakral.
Yoga´s last blog post..10th Jiffest
Ngga papa Yoga, DM lagi ngga ada ini …kita omongin juga ngga ngerasa ahahhaah
Osechi ini memang indah warna, rasanya juga enak, ada yang asin ada yang manis. Semua tahan lama
(tidak ada yang mentah)
EM
Mauuuu pesen Daftar Rabu Hotel….
Supaya kalo ke jepang nanti bisa minta pindah pindah hotel 3 kali sehari … hihihi
Aduh Kartiko san…. trus seret-seret koper ke Rabu Hotel …malu-maluin pak!
jangan-jangan dipikir bapak mau bikim film atau isi kopernya mainan dewasa gimana?
hehehe
EM
orang jepang hobinya makan sakana sama ebi ya,
yaiks! sasimi tuh kan mentah, tapi gizinya lebih banyak kali ya daripada di masak.
wah kalo natal remaja jepang musti punya pasangan ya, emang kegiatannya mo ngapain yah?
Toshikoshi soba itu pake minyak babi ya, apa bedanya sama mie ramen.
room rate hotelnya gila, mahal banget ^^
[ bunda Enny males masak ato gak bisa masak ya ] 🙂
septa´s last blog post..seulas SENYUM misterius
soba itu mie asli Jepang, tidak pakai minyak babi sehingga pernah saya ulas juga. Kalau Ramen adalah mie china jadi biasanya pakai babi.
sashimi mentah …soal enak atau ngga memang tergantung selera yang makan. tapi lebih healty karena tidak pakai minyak untuk menggoreng.
EM
Wah … baru tahu saya … ngaco bener ya … hi hi hi …
Oh ya, makasih atas informasi dari suaminya, bener ternyata namanya: Hypolimnas bolina tetapi dari subspecies nerina (Fabricius, 1775).
harjo´s last blog post..Dasar wong ndeso!
You’re welcome Harjo….
suami saya emang penyuka kupu-kupu dan serangga. Kalau yang ada di Jepang dia hafal semua hehehhe
EM
@Septa
Saya hanya bisa masak makanan tertentu, tak lebih dari 10 macam. Dan setelah masak, walau konon kata anak saya rasanya lebih enak dibanding masakan si mbak, tapi kalau udah ribet didapur dan setiap kali icip-icip (udah pas belum rasanya)…kok jadi mblenger ya, malah ga doyan makan. Ujung2nya terasa bau masakan terus menerus…..memang payah kok.
Saya lebih suka menjahit…..
edratna´s last blog post..Bersahabat dengan yang “lebih muda”, mungkinkah?
10 juga sudah cukup bu…kan seminggu cuma 7 hari …dan setelah itu bisa diulang-ulang.
Dan memang bakat orang lain-lain. Kalau menjahit saya angkat tangan …paling bisa mendekin celana panjang, nambal dan ganti kancing hehehe (eh itu udah cukup belum sih? )
Dulu waktu remaja saya suka nyulan dan crossstick.
EM
mmmmmmmmmmm…enaaaakkkk
dewisang´s last blog post..SELAMAT IDUL ADHA
ho oh
EM
hmm….ribet ya mbak Imel 🙂
Waduh…kok Natal malah gitu ya disana buat para gadis single. 🙂
Yeah..betul mbak mari persiapkan hati kita untuk menyambut kedatanganNYa.
Selamat mempersiapkan natal ya mbak 🙂
oya…strawberrynya nantang bangetss…kayaknya manis dech. Belum pernah nemuin strawberry kayak gitu disini 🙁 mau mbak….
cahaya´s last blog post..Proses Perubahan Diri
Strawberry di sini ya gede-gede gitu dan manis. Ada juga yang kecil tapi tidak kecut. Biasanya dimakan pakai susu kental manis
EM
Horeeee!! Akhirnya mbak bongkar juga!!!
Bahkan muncul pula kata “seks”!!!!
Bukan hanya perempuan muda saja yang sibuk mencari pacar,
Tapi laki-laki juga sibuk memancing perempuan yang “kelaparan”.
Bagi kaum cowok, menjelang hari natal adalah masa panen
karena masa obrolan cewek.
Para cowok lebih mudah daripada biasanya dapat cewek yang bisa dijadikannya sebagai WC atau tissu.
Maklum para cewek lebih mengutamakan adanya pacar waktu natal daripada idaman mereka terhadap laki-laki.
Dan pada hari H itu, di lobi hotel jaman, ada juga banyak pasangan yang menunggu kamar akan kosong.
Dalam semalam entah berapa pasangan melampiaskan hasrat mereka di kamar yang sama secara bergantian.
Bagaimana kamar itu bisa dibersihkan sesudah satu pasangan selesai urusannya?
Menurut saya, pembersihannya pasti asal-asalan karena pemilik hotel mementingkan penghasilan yang lebih banyak sehingga berpikir rugi kalau waktunya disita oleh pembersihan.
Idiiiihhh, jorok banget!!
Saya mohon tolonglah orang-orang Indonesia yang saya cintai tidak mengikuti gaya Jepang yang keparat itu.
Dulu, waktu saya masih lajang juga, orang-orang sekeliling saya berisik (ribut) bisa atau tidak menghabiskan malam natal dengan pacar.
Maka, saya membentak mereka tidak usah mencari-cari pacar karena hari natal adalah hari suci bagi umat kristen, bukan hari seks, memangnya mereka mau mengotori hari suci itu dengan keinginan yang cabul??
Tapi tidak seorang pun yang bersependapat saya, bahkan saya yang habis-habisan dicaci-maki.
Memang saya juga tidak mau kalah begitu saja biarpun cacian mereka menyerbu dari segala penjuru.
Akibatnya, terjadilah pertengkaran yang hebat.
Dengan demikian dari tahun ke tahun, saya kehilangan teman-teman.
Tapi biar dikucilkan daripada menyerah pada kebodohan.
Bagi mereka, pasti deh tidak ada keselamatan!!
Dijerumuskanlah mereka ke neraka!!!
Hahahahaha!!!
DETAAAAAAAAAAAAA….. Akhirnyaaaaaaa
Caci maki “orang Jepang (yang berhati Indonesia)” terhadap orang Jepang. Hihihi.
Memang Melati sudah lama suruh saya menulis tentang ini. Dan saya juga sudah lama ingin menulis tapi tunggu waktu yang tepat.
Daripada saya yang memaki-maki kan mendingan Melati san yang memaki-maki hihihi.
Tapi memang begitulah Jepang, free sex tidak ditabukan. Dimana-mana bisa kita temui buku cabul, gambar wanita telanjang. Lihat saja kata HENTAI kan sudah mendunia. Itu adalah kata Jepang yang berarti penyimpangan seks. Sekali lagi saya tekankan di sini bahwa saya menulis ini adalah untuk pengetahuan orang-orang Indonesia terhadap “kenyataan”, bukan untuk menyudutkan pihak tertentu atau mau sok suci. Fakta saja lah. Lagi pula yang membaca blog biasanya orang dewasa di atas 17 tahun kan? (uuuh mel jaman sudah berubah, umur 14 tahun saja sudha dewasa kok…hihihi)
Kalau ada anak di bawah umur yang baca….saya minta maaf ya…
EM
hahahaha aku cuman ketawa aja mbak hahhhhahaaa tapi bukan karena keingatan hiks hihihi pokoknya ya h emang begitu ya mbak
salam
genthokelir´s last blog post..Selanjutnya Kesempatan
nah nah nah pak Totok….. kayaknya emang keingatan deh. Tuh pake kata H.. eichi…. hayooooo.
EM
wah, beneran si Ibu bilang demikian?
wakakakakaka, tak bisa dibayangkan isengnya anak dan cucunya kelak 😛
Ordinary.One´s last blog post..On Air @ Radio SS 100 FM Surabaya with TPC
hihihi jadi maklum kan kalo saya suka iseng juga 🙂
EM
hmmm…
indeed interesting…
Imelda san indeed super super super blogger *.*
salut salut salut sama semuanya… u.u
wah, saya jauh dibawah umur nieh… 😛
ga… saya sudah ngerti ko’, master, expert, ahli, malahan (theory doanx…!!!) praktek “fisik” nya nihil!!!
no sex b4 marriage is definitely my principle
super single just as tante Emi…
ya, semua di dunia ini harus dilihat dari sisi baik dan latar belakang/niatnya sadjah
kalau antar mereka sendiri aman melaksanakannya, dan tidak mengganggu kepentingan umum, ya biarin saja toh…
wong ‘jelek’ ya yang ‘jelek’ di dalem mereka sendiri lho ya… > .<
Melati san, ini kan juga untuk “hubungan antar umat manusia”…
yang ke gereja pun belum tentu berpikiran jernih(yang ngga’ “begituan”) koq o.o
tante memang benyar-benyar soechieh hatinya
tapi isengnya minta ampoen deah…!!! ().()
pergi membunuh!!! gokill maksoednyo…
~LiOnA~
hihihi
intinya gini…
Be yourself dan don’t care what others do.
Kita harus pilah-pilah mana yang pantas mana yang tidak pantas …gitu aja.
(Dan untuk itu perlu iman yang kuat)
EM
emang jago dah mba imelda, semuanya dimasak sendiri… hmmm… jadi kebayang ayam bakar bumbu kecapnya… hua hua hua… lapaaar….
mba, karena keluarga mba dan mas gen lagi berkabung. jadi sebaiknya aku ndak ngirim kartu ucapan ya kesana?
salam -japs-
japs´s last blog post..Selamat Hari Raya Idul Adha, Sahabat
Ngga papa kok japs, yang berkabung langsung adalah ibunya Gen, kita anak-anaknya ngga ikutan hehehhe. (sebetulnya malah menantikan kiriman gitchu loh…)
EM.