Hari ini kedua anakku membawa pulang terong dan kentang ke rumah. Bukan dari toko loh! tapi “buatan” sendiri. Ya, sebagai tugas sekolah, masing-masing murid di SD nya Riku wajib menanam salah satu sayuran yang bibitnya disediakan pihak sekolah. Memang sebelum menanam ditanyakan keinginan murid, maunya menanam apa. Ada pilihan Terong, Ketimun, Tomat, Okura atau Paprika.
Masing-masing murid mendapat sepetak tanah seukuran 30×30 cm di dalam halaman sekolah, dan mereka menanam sendiri bibit yang diterima dari gurunya. Tentu saja mereka juga harus memberi air setiap hari, dan mencatat perkembangan sayur mereka. Riku mendapat bibit Terong karena dia sendiri memilih terong sebagai pilihan pertama. Ternyata semua teman di kelasnya memilih sayuran lain, sehingga hanya Riku yang menanam terong. Hari ini terongnya sudah bisa dipanen meskipun masih “cilik”. Dengan bangganya tadi siang dia membawa pulang satu terong dan memperlihatkan padaku.
Kalau Riku membawa Terong, maka si koalaku Kai membawa pulang kentang. Bersama teman-teman di penitipan Himawari, hari ini mereka pergi ke ladang kentang yang terletak di Hoya, satu stasiun (kira-kira 5 menit) dari tempat penitipannya. Berarti hari ini juga pertama kalinya dia naik kereta, bersama sensei dan teman-temannya. Aku bisa bayangkan anak-anak balita itu berbaris dan berjongkok dengan rapih sebelum masuk kereta. Iiiih pasti lucu, aku pengen “ngikut” sebetulnya, tapi kalau mereka melihat aku, pasti jadi rame, “Ada mamanya Kai…ada mamanya Kai”. Jadi lebih baik serahkan Kai ke tangan senseinya, dan aku tunggu saja foto-foto mereka.
Masing-masing anak harus membawa ransel yang berisi pakaian ganti, handuk kecil, jas hujan, termos minuman dan …kantong plastik. Kantong plastik ini gunanya untuk membawa hasil panen pulang.
Kabarnya (menurut cerita senseinya waktu aku menjemput Kai pulang), anak-anak balita itu semua bersemangat pergi dan menggali kentang dengan tangan. Tidak ada satupun yang menangis, padahal kelas “Gajah” tahun ini banyak yang berusia 2 tahun (belum 3 tahun , termasuk Kai). Tapi karena “kerja keras” dalam perjalanan pulang semua diam, dan kelihatan semua capek. Waktu tidur siang juga lebih lama dari biasanya. Dua jam!
Jadi hari ini aku akan memasak sayuran hasil karya anak-anakku! Tentu saja musti tambah dengan terong “buatan” supermarket karena Riku cuma bawa satu buah. Tapi kentang? Ada satu kilo tuh! lumayan untuk membuat potato salada.
Dan…. malam ini pasti anak-anak cepat tidur karena capek. Karena Riku juga tadi ada kelas berenang di sekolahnya, jadi pasti capek 😉