Aku yakin teman-teman semua tahu bahwa kalender China mengenal Shio atau dalam bahasa Jepangnya Eto 干支. Yaitu Karakter binatang yang dipakai sebagai zodiak di China dan jumlahnya ada 12 binatang. Meskipun konon karakter binatang ini juga melambangkan bulan dan waktu (jam), tapi yang lebih dikenal di Indonesia dan diaplikasikan juga dalam kehidupan di Jepang adalah yang melambangkan tahun. Tahun 2011 ini adalah tahun Kelinci dan tahun depan 2012 adalah tahun Naga. Keduabelas karakter itu dimulai dengan Tikus dan diakhiri oleh Babi.
Legenda tradisional terjadinya Shio :
Suatu hari menjelang tahun baru, Tuhan bermaksud untuk mengumpulkan binatang-binatang untuk berkumpul pada tahun baru. Lalu Tuhan mengeluarkan pengumuman : “Harap datang ke puncak gunung pada hari Tahun Baru. Binatang yang pertama sampai ke 12 paling cepat datang akan menjadi Raja Binatang yang bertugas menjaga tahun itu setiap setahun sekali bergantian”
Pada awalnya kedua belas binatang berkumpul di dalamnya termasuk kucing. Kucing memberitahu berita ini kepada teman baiknya si Tikus, dan mereka setuju untuk pergi berdua keesokan harinya. Namun, Kucing tertidur dan sambil mengantuk dia lupa hari, dan bertanya pada Tikus. Tikus berbohong mengatakan bahwa pertandingan itu sehari setelah tahun baru. Jadi di malam tahun baru Tikus tidak membangunkan Kucing, dan pergi sendiri. Di tengah jalan Tikus menaiki Sapi yang sedang berjalan mendaki gunung, tanpa sepengetahuan Sapi. Tikus menghemat tenaga, dan begitu Sapi sampai di dekat Tuhan di atas gunung, Tikus melompat dari Sapi sehingga tiba di depan Tuhan lebih dulu dari Sapi. Setelah Sapi binatang yang sampai di depan Tuhan adalah : Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing. Dan binatang terakhir adalah Babi hutan. Oleh karena itu Tikus menjadi tahun pertama dari siklus shio, dan diakhiri oleh babi tanpa adanya shio Kucing dalam dua belas siklus tahun itu. Karena itu sejak hari itu kucing dan Tikus bermusuhan.
Kedua belas tahun ini kemudian digabung dengan lima unsur bumi yaitu : kayu, api, tanah, emas, dan air mengalami 5 putaran untuk mencapai kesempurnaan 60 tahun. Dalam kebudayaan Jepang, orang Jepang merayakan ulang tahun ke 60 dengan sebutan Kanreki 還暦 putaran sempurna. Ulang tahun berikutnya yang dirayakan khusus adalah 70 tahun Koki 古希, 77 tahun Kiju 喜寿, 80 tahun Sanju 傘寿, 88 tahun beiju 米寿 dan 90 tahun sotsuju 卒寿、99 tahun hakuju 白寿 dan 100 tahun momoju 百寿.
Jadi dalam hitungan orang China (dan Jepang) 12 tahun merupakan satu putaran untuk membuat satu lingkaran untuk kemudian diulang kembali. Penentuan Shio di Cina dan Eto Jepang memang agak lain, karena Cina masih menghitung berdasarkan kalender cina yang dimulai sekitar bulan Februari (imlek), sedangkan Jepang menghitung mulai tanggal 1 Januari. Menurut Shio China aku termasuk shio Monyet, sedangkan menurut hitungan Jepang aku masuk Shio Kambing. Begitulah bingungnya orang yang lahir di bulan Januari sebelum tahun baru Imlek, tapi tinggal di Jepang :D.
Dan hari ini kami, aku dan Gen sudah lengkap melewati 12 tahun perkawinan (menurut gereja dan yang selalu aku rayakan sebagai wedding anniversary). Sudah cukup lama ya? Eh tapi kalau mengukur dengan umur manusia, baru selesai SD. Mulai besok masuk SMP, yang tentunya lebih sulit pelajarannya dari SD :D. Semoga kami masih bisa terus bersama melangkah masuk ke gerbang SMP dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dalam keluarga kami. Terima kasihku pada Tuhan yang telah melindungi kami berdua dalam hidup berkeluarga. Terima kasih ya Gen untuk 12 tahun bersama. Terima kasih juga untuk Riku dan Kai yang menemani kami berdua.
Seperti yang kubaca tadi di sebuah status : Kebahagiaan bukan milik mereka yg hidup dalam kemewahan, tapi milik mereka yg hidup dalam kesederhanaan tapi tak lupa berucap syukur… Keluarga kami tidaklah kaya materi tapi kami berusaha bersyukur setiap hari, setiap detik. Di kala aku lupa dan mengeluh, Gen mengingatkanku selalu. Dan ketika aku bimbang dan ragu, cukup kupandang wajah kedua anakku dalam tidur atau menikmati pelukan mereka…. damai dan bahagia menyebar di seluruh hatiku. Dan aku bahagia mempunyai keluargaku ini. Penuh cinta.