Mumpung puasa memang masih berjalan aku sekalian mau memberitahukan bahwa Ancol memberlakukan potongan harga 60% untuk tiket masuk ke Dufan, Gelanggang Samudra dan Atlantis tuh, jadi yang masih mau main-main di bulan puasa, bisa dimanfaatkan. Tapi jangan lupa diprint ya selebarannya, satu orang satu lembar. Aku berterima kasih sekali karena Nique memberitahukan info ini, sehingga untung dong.
Aku, Riku dan Kai bersama Kimiyo sekeluarga melewatkan waktu bersama di Ancol pada tanggal 1 Agustus lalu. Aku memilih Gelanggang Samudra karena anak Kimiyo, Ao-kun (6 tahun) masih sulit untuk bermain di Dufan (untung juga sih pas aku lihat HTMnya lumayan mahal rek, sayang kalau tidak dipakai sepuas-puasnya). Dan daripada Seaworld, bagaikan melihat akuarium besar berarti kitanya yang berjalan keliling, lebih baik ke Gelanggang Samudra dan menonton berbagai pertunjukan.
Kami sampai di ancol sudah pukul 12 siang. Kami langsung menuju loket tiket masuk di gelanggang samudra, dan menyelesaikan pembayaran. Meskipun tinta printer rumah sudah sekarat, masih bisa terpakailah kertas lembaran diskon itu. Kami langsung masuk area dan diberitahukan akan ada pertunjukan aneka satwa. Well, pengunjungnya sedikit sekali, yang menonton pertunjukan aneka satwa tidak lebih dari 15 orang, dan kami menempati tempat duduk terdepan.
Sebetulnya pertunjukan biasa saja, dari lingsang, beruang madu dan kuda nil. Tapi buat anak-anak, apa juga lucu! Kadang kala kita harus memikirkan apa yang lucu buat anak-anak, bukan untuk orang dewasanya. Kadang dan sering orang tua bermaksud menyenangkan anak-anaknya dengan segala kegiatan dan rekreasi mahal, tapi sebenarnya anak-anak itu belum cukup umur untuk bisa mengerti dan menikmatinya. Untuk anak-anak seusia Kai dan Ao, pertunjukan di Gelanggang Samudra sudah cukup. Untuk Riku yang 9 tahun, butuh sesuatua yang lebih seru, sehingga dia sepuas-puasnya naik atraksi ubur-ubur (seperti kendaraan yang diputar di angkasa) dan gocart. Mamanya sudah pasti tidak mau naik ubur-ubur dan tidak masuk jika main gocart 😀 Mamanya sih cukup menjadi pembawa barang, fotografer dan temani Kai yang penakut.
Setelah menonton pertunjukan aneka satwa, kami menonton atraksi lumba-lumba. Di sini ruangan digelapkan, dan pertunjukan merupakan permainan lampu + senam air, jadi Kai serta Ao cukup takut melihatnya. Belum lagi musik yang menakutkan. Tapi kami tutup pertunjukan di sini dengan berfoto (anak-anak) dengan lumba-lumba.
Setelah dari tarian lumba-lumba itu, kami menonton Scorpion Pirate, sebuah ketangkasan bermain speedboat dikemas dengan cerita bajak laut. Jadi pemainnya ya seperti berkelahi dan memakai tembak-tembakan. Waduh untung kami diperingatkan untuk tidak duduk di 5-6 bangku pertama karena akan basah. Tadinya kupikir, ah basah sedikit…well benar-benar basah tuh hahaha. Riku yang ingin basah sehingga dia turun sampai bangku ke 3 😀 Tapiiii pertunjukan ini memang benar serius, memakai peledak dan api, sehingga benar-benar menakutkan anak-anak. Ao kun dan mama papanya sudah duduk di bangku paling ataspun masih ketakutan 😀 Aku saja sempat beberapa kali terkaget-kaget. Seru sih, sayangnya Kai dan Ao tidak mau berfoto dengan para pemain 😀 Takut :D. Jadilah Riku dengan Haru yang digendong papanya 😀 Kalau ada pertunjukan lagi dalam jadwal yang cukup dekat sebetulnya mau juga tuh nonton lagi hehehe
Dari situ sebetulnya kalau melihat jadwal ada pertunjukan singa laut, tapi kami tidak ada yang tertarik untuk menontonnya. Jadi sambil menunggu atraksi lomba-lumba, kami melewatkan waktu dengan permainan ubur-ubur, melihat toko souvenir (aneh aku sama sekali tidak tertarik membeli souvenir di sini ya… kalau suamiku ada pasti dia akan membeli sesuatu. Well aku memang bukan turis asing sih hahaha)
Pertunjukan lumba-lumba menjadi penutup acara kami di Ancol, dan memang pantas sebagai gong nya. Memang kolamnya kecil, karena katanya kolam yang biasanya sedang dalam perbaikan, sehingga memakai kolam latihan. Tapi yang penting kan lumba-lumbanya bukan kolamnya. Karena kecil, jarak penontong juga dekat, sehingga bisa membuat foto yang cukup menarik (baca : fokus) meskipun sulit memprediksi gerakan apa yang akan dipertunjukkan. Ketangkasan dolphin ini ya seperti yang mungkin pernah teman-teman tonton, tapi saat itu ada acara ulang tahun seorang anak warga negara asing yang ke 12. Mungkin dia membayar untuk acara khusus itu, tapi kami jadi bisa kecipratan pertunjukan khususnya 😀 Kubayangkan sebetulnya jika Kai tidak penakut, bagus juga meminta acara khusus untuk ulang tahun Kai di situ. Untuk ulang tahun Riku ke 10? Jangan deh kasihan lumba-lumbanya, karena Riku kan ukuran anak SMP hehehe.
Dan setelah selesai pertunjukan aku melihat banyak orang yang menuju ke panggung untuk berfoto bersama. Wah kapan lagi, jadi aku suruh Riku dan Kai pergi ke sana serta aku bersiap mengambil foto. Kalau hanya memegang lumba saja, Kai masih berani, tapi tidak berani waktu kusuruh untuk berpose bersama sang lumba. Lalu mbak yang di situ mengatakan “Ibu saja… sini saya fotoin”. Wah senang sekali mendapatkan kesempatan itu. Biarlah dibilang seperti anak-anak, tapi aku memang suka berfoto dengan binatang-binatang (kecuali ular dan serangga). Tentu saja untuk memotret begini, kami perlu menyelipkan sekedar uang rokok eh uang pakan untuk si dolphin.
Akhirnya kami keluar areal ancol pukul 3:30 sore, dan …. masuk neraka! Hihihi memang supir mobil sewaan temanku ini benar-benar tidak tahu jalan (again :D). Jadi dia mengatakan bahwa bensin kurang, jadi kami tidak bisa naik tol, dan melewati jalan bawah mencari pompa bensin. Lewat Mangdu, jalan kartini ntah akhirnya sampai di jalan apa yang ada pompa bensinnya. Padahal saat itu kami belum makan siang, dan karena Kimiyo ingin makan Coca Suki, aku minta supirnya untuk menuju BRI2 di Sudirman. Sedangkan sang supir tidak tahu BRI2 di mana 😀 Jadi aku beritahu, “Itu loh yang depannya Plaza Semanggi. Jadi kamu mesti putar balik di semanggi, lalu masuk jalur lambat masuk BRI2”. Dan dalam kemacetan akhirnya mendekat juga deh tuh BRI2, kelihatan dari mobil di sebelah kanan. Jadi aku katakan, “Tuh gedungnya yang itu tuh, kita ke sana…..” So, tentunya bisa mengerti dong gimana caranya untuk putar balik. Eeeeeeee dia masuk jalur yang untuk masuk ke Plaza Semanggi. Yah sudah deh salah. Aku sendiri tidak tahu apakah dengan masuk Plaza Semanggi dapat menyelesaikan masalah. Jadi aku katakan, “Ya sudah tidak bisa putar balik dan masuk kemacetan lagi. Daripada putar balik, sudah kita ke Jalan Tendean saja. TAHU KAN?”…. “Ya ibu” 😀
Jadi sambil menuju Jalan Tendean, waktu buka sudah lewat, sudah pukul 6:20 waktu kami lewat di resto “Ayam Suharti”. Tiga resto, Coca Suki, Ayam Suharti dan Bakmi GM adalah tiga restoran “must go” bagi Kimiyo. TAPI…. Ayam Suharti berada di sebelah kanan jalan dan kami harus putar balik jika mau ke sana, sementara aku melihat lapangan parkirnya penuh. NO way! Lalu aku berkata, “Ya sudah sekarang kita ke GM saja…” Sambil aku melihat kemungkinan restoran yang cocok di jalan Wolter Mongensidi karena baby Haru sudah rewel (terus sejak di sudirman) tapi tidak ketemu (Maunya sih cari Mandala Baru tapi tidak ketemu di sebelah kiri jalan). Tapi kemudian aku pikir… Bakmi GM pas jam buka dan makan malam, pasti penuh! APALAGI si supir TIDAK TAHU Bakmi GM Blok M hihihi. Sudah deh, daripada nerakanya berkepanjangan, lebih baik cari resto yang aman, yang sudah pasti buka dan bisa masuk, yaitu sebuah restoran dimsum di bulungan yang bernama “Grand Central”. Mama alm sering dan senang sekali pergi ke sini, jadi aku minta maaf pada Kimiyo, orang yang tinggal di Hongkong aku ajak makan di restoran Dimsum 😀 Tapi cukup senang waktu suami Kimiyo mengatakan “Enak, tidak kalah dengan Hongkong”.
Well yang penting sampai di restoran dengan selamat dan bisa mengisi perut yang sejak siang belum di isi. Meskipun untuk sampai ke Bulungan ini pun masih kelewatan 😀 (Kalau dia puasa aku bisa maklum loh, tapi dia tidak puasa… eh apa hubungannya ya puasa sama nyetir….. 😀 Aku cuma bisa ngelus dada eh dompet eh kepala! Menghadapi supir ini :D…. Ampuuuun deh).
Akhirnya perjalanan seharian ke Ancol dengan 3 bocah + 1 bayi berakhir. Ancolnya sih OK, tapi lunch and dinnernya payah. Anyway Gelanggang Samudra itu cocok sekali untuk keluarga yang membawa balita dan lansia 😀
oh ya, pesan sponsor 😀
Ngabuburit – bukber bersama blogger Jakarta FoodCourt Pasaraya BlokM (lt basement) host by EM….Friday, August 10, 2012 mulai pukul 5.