Pernah tahu film “Gotcha”? Pasti banyak yang lahir sesudah tahun 1985 jadi tidak tahu film ini. Tapi bagi anak angkatan 80-an pasti tahu film tentang pelajar yang menjadi spy ini. Aku sendiri yang tidak hobby nonton film tertarik dengan film ini. Mungkin karena waktu itu aku masih SMA dan membayangkan kejadian itu dialami sendiri. Apalagi Linda Fiorentino, artis pembantu dalam film itu kuanggap mirip aku (kebalik ya mustinya hahaha) dengan rambut hitam pendeknya..
Gotcha itu berarti “I’ve got you” atau bahasa belanda Indonesianya, “ketangkep lu!” . Dan tidak ada hubungannya dengan gacha-gacha yang banyak dijumpai di Jepang. Gacha-gacha itu apa?
Gacha-gacha adalah sebutan kesayangan untuk mainan mini dari Capsul Toy. Masukkan uang sejumlah yang tertera di mesin itu, misalnya 10 yen, 100 yen, 200 yen atau 500 yen, (kebanyakan sih 100 dan 200 yen) dan memutar tuas yang ada. Kemudian sebuah bola plastik yang berisi mainan akan keluar yang mutunya tentu sesuai harganya. Waktu memutar tuas sampai mengeluarkan mainan dalam bola itu berbunyi seperti “gacha-gacha”, karenanya dinamakan gacha-gacha.
Padahal mesin capsul toy ini awalnya adalah mesin penjual permen karet bulat yang ditemukan di Amerika. Masuk ke Jepang tahun 1965, dan pada tahun 1970 dikembangkan menjadi mesin penjual mainan. Gacha-gacha ini pertama kali ditempatkan di Asakusa, dan meluas dari tempat bowling, tempat penjualan snack, supermarket, bahkan sekarang di depan toko kombini. Apalagi isi mainan gacha-gacha ini bermacam-macam yang dijual oleh perusahaan-perusahaan terkenal seperti Bandai (si pencipta Ultraman) dan yujin.
Pasar utamanya tentu saja anak-anak, dan musuh utamanya adalah orangtua 😀 Bayangkan saja, setiap mau masuk toko, orang tua sibuk menolak permintaan anak-anak untuk “main” (beli) gacha-gacha. Lumayan kalau setiap kali pergi ke toko harus mengeluarkan 100/200 yen kan? Tapi sebetulnya dibandingkan dengan mainan sungguhan yang berharga 1000 an, dengan uang yang sama bisa 5 kali yah hehehe. Benar deh perusahaan yang mengembangkan capsul toy ini pinteeeer sekali! Pasti laku terus kok.
Satu lagi selain gacha-gacha yang aku rasa pinter adalah pemilik restoran (biasanya sih family restoran) yang menyediakan (baca menjual) mainan di rak samping kasir pembayaran di pintu masuk. Anak-anak pasti tertarik untuk mampir dan memilih-milih dan minta (merengek) pada orang tuanya untuk dibelikan. Untung saja biasanya di restoran seperti itu ada menu khusus untuk anak-anak, kids meal , yang jika kita pesan itu akan mendapatkan mainan (murahan sih, paling mahal 100yen). Tapi dibanding mainan yang dijual seharga 600-1000 yen tentu saja orang tua akan lebih memilih kids meal ini. Meskipun biasanya ada saja kakek nenek yang termakan rayuan cucunya dan membelikan mainan mahal itu. Atau paling tidak si cucu “gotcha” a “gacha-gacha”.
NB: Yang mau dengar OSTnya Gotcha bisa dengar di sini http://www.youtube.com/watch?v=LrxOfep_i7w