Ada 3 hal yang membuat Hari kedua perjalananku di Surabaya menjadi sampoerna!
Pertama: kami mengunjungi Museum House of Sampoerna yang katanya blogger Nh18 dan agoyyoga wajib dikunjungi jika ke Surabaya. Kami bersama Kang Yayat sekeluarga memasuki museum dan disarankan untuk langsung menuju lantai dua, mumpung kami bisa melihat proses penggulungan rokok secara manual yang hampir berakhir. (Tidak boleh memotret di sini). Seru juga melihat dari atas, seakan kita sedang mengawasi pekerja-pekerja itu. Yang pasti di situ Kai ngedumel terus…. “Oh gini ya buat rokok itu. Rokok kan tidak bagus untuk kesehatan. Mestinya tutup saja pabrik ini, biar papa juga tidak merokok lagi … bla bla bla” duh cerewet deh! Apalagi dia ingat lambang 234 memang ada di meja papanya 😀
Setelah itu kami mengelilingi lantai dua lalu turun ke lantai satu melihat sejarah pabrik rokok ternama itu. Tak lupa anak-anak kusuruh berpose di beberapa tempat. Dasar anak lelaki tidak seluwes Aiko yang kenes banget kalau berpose 😀
Kami tidak lama berada di sini karena anak-anak tidak berminat dengan sejarah…apalagi sejarah rokok di Indonesia. Jadi kami cepat-cepat saja pindah tempat dan mencari makan! Sayangnya aku lupa tidak tahu bahwa sebetulnya di samping museum itu terdapat Cafenya, dan mobil Kang Yayat sebetulnya parkir tepat di depan situ hahaha. TAPI ada untungnya juga kami tidak makan di Cafe Sampoerna itu. Karena …..
Kedua: Setelah bingung menentukan mau makan siang apa, akhirnya kami langsung menuju Zangardi. Tempat es krim yang wajib dikunjungi di Surabaya. Apalagi anak-anakku suka sekali es krim. Jadi deh kami langsung saja ke Jl Yos Sudarso dan memarkirkan mobil di sana. Karena memang jamnya nanggung (jam makan siang), tokonya sepi. Kami langsung masuk dan memesan snack seperti siomay dan risoles. Enak! Sehingga cukuplah kami makan snack itu untuk mengganjal perut yang lapar, dan pas setelah itu langsung makan es krim. Seandainya kami makan di resto lain dulu, pasti sulit untuk menghabiskan es krimnya (eh tapi kalau orang Jepang bilang BETSUBARA 別腹 perutnya lain yang untuk es krim jadi pasti bisa masuk hehehe)
Aku pesan Blue Island, dan Riku pesan apa lupa namanya yang coklat. Lalu aku juga pesan tutti frutti yang menjadi andalan Zangradi sejak lama. Entah kenapa aku merasa es krim di sini lebih enak daripada Ragusa Jakarta, yang dibangun sekitar tahun 1930-an juga. Tapi ternyata setelah browsing aku malah baru tahu bahwa sebenarnya yang punya sama saja, jadi tidak mungkin rasanya lain 😀
Nah, setelah selesai dari sini, kami pergi cek in ke hotel Majapahit (tulisan tentang hotel terpisah ya) tempat kami menginap malam itu, dan selanjutnya Sampoerna yang ketiga deh
Ketiga: Kopdar blogger + teman SMP dan SMA
Akhirnyaaaaa aku bisa bertemu Pakdhe (dan Budhe) Cholik, komandan Blogcamp di Surabaya. Selain itu Niar , Yuni dan Yoga! Juga teman FB ku Aaliyah Keke, teman SMA dan Univ ku Nana beserta suami. Dan tak ketinggalan yang terakhir datang adalah Gatot, teman sebangku waktu di SMP yang bekerja di Surabaya. Teman SMP memang yang paling “membekas” kenangannya karena masih sekolah campur laki-laki dan perempuan. SMA aku hanya perempuan saja sehingga kenangannya lain dengan waktu SMP.
Kami berkumpul di sebuah restoran masakan Sunda dan masih sempat berfoto bersama. Sayang waktu itu Riku kurang enak badan sehingga tidur di mobil duluan.
Demikianlah tiga ke-sampoerna-an yang kudapat di hari kedua di Surabaya, setelah 30 tahun tidak kukunjungi