Ini cerita tentang salah satu acara mudikku Agustus kemarin yang kulewatkan di Resto Rempah Wangi.
Memang kepulanganku kali ini waktunya tidak begitu bagus. Selain kena puasa dan lebaran, juga 2 minggu setelah lebaran yang biasanya orang-orang masih belum pada kembali dari mudik, atau asistennya yang belum kembali sehingga sulit untuk berkumpul.
Nah kebetulan ada beberapa blogger yang Kristen (katolik tepatnya), yang tidak mudik dan kebetulan juga tidak punya acara open house sehingga pada lebaran hari ketiga tgl 10 Agustus bisa berkumpul bersama di rumahku. Berawal dari pesan Nana Harmanto di BB: “mbak sibuk ngga sabtu besok?”, wah memang sih aku belum ada rencana apa-apa dan kebetulan adikku sekeluarga sudah kembali dari Solo sehingga rumah bisa ditinggal dan sang prt infal ini bisa keluar rumah 😀
Jadi deh Nana dan BroNeo ke rumahku dengan tujuan makan siang bersama. Mereka sudah pernah ke rumahku waktu mama meninggal sehingga ini merupakan kali ke 2. Pagi harinya Nana sempat menghubungi Krismariana, dan Kris datang bersama suaminya. Kalau Kris memang sudah sering datang ke rumahku (sudah tidak terhitung ya Kris). Dan aku sendiri sempat menghubungi Jumria Rahman. Ria sebetulnya sedang tidak enak badan sekembali dari lebaranan di rumah ibunya, tapi karena toh harus makan siang jadi ikut berkumpul di rumahku. Dan untung saja ada Ria, karena Ria merekomendasikan rumah makan bernama Rempah Wangi di daerah Fatmawati.
Sebelum kami ke sana, kami menelepon dulu meyakinkan bahwa sudah buka. Dan ternyata memang sudah buka dan lengang! (Ya jelas masih suasana lebaran sih). Padahal kalau hari biasa sudah bisa dipastikan penuh dan lebih baik pesan tempat dulu sebelumnya. Jalanan di Fatmawati kan bisa dibayangkan macetnya kalau hari biasa, sedangkan hari itu, lebaran ke 3 ya tentu saja sepiiii.
Rumah makan yang begitu luas dengan beberapa kamar-kamar yang disewakan untuk pertemuan keluarga atau bisnis. Makanannya tentu masakan Indonesia yang memakai banyak rempah. Sayang sekali masih banyak menu yang tidak bisa disediakan karena belum ada bahannya. Sehingga kami memesan ikan patin bakar dan goreng, udang, ayam bekakak, dan sop iga. Secara keseluruhan rasanya enak tapi memang tidak murah. Tidak terlalu mahal juga sih. Tengah-tengah lah. Suasana bagus, rasa bagus. Yang tidak bagus itu lokasinya yang macet 😀
Karena kebetulan kami berenam suka makan dan suka mencoba-coba resto baru, kami namakan kopdar kali ini dengan kopdar kuliner deh. Sayang sampai dengan aku pulang kembali ke Jepang, tidak sempat bertemu dan jalan makan lagi.
Dan sebetulnya setelah dari Rempah Wangi ini, kami merasa sayang waktunya untuk langsung pulang, jadi mau pergi ke Skye di Menara BCA. Tapiiiiii kami tidak boleh masuk karena pakai sandal! 😀 Jadi hati-hati ya kalau mau ke sana pas week-end di atas jam 4 sore, harus berpakaian rapih dan pakai sepatu 😀
yang seru pas kopdar ini adalah denger cerita-cerita Ria. hehehe. 🙂 dan kayaknya Ria perlu diculik buat wisata kuliner (sebagai penunjuk jalan :p). aku seneng banget bisa kopdar kali ini. terima kasih buat semua 🙂
iya Ria lidahnya sama denganku, jadi bisa diandalkan. Cuma kadang dia suka manis, sedangkan aku tidak begitu suka 😀
Hidangannya mantap banget jeng
Jakarta paslagi sepi donk ya waktu lebaran
Saya juga nggak bisa kopdar dengan mbak Sumiyati yang datang ke Jombang karena banyak tamu di rumah. Mau ngajak mampir kasihan karena rumah saya kan di desa he he he
Kapan nich ke Surabaya
Salam hangat selalu
iya nih pakdhe belum sempat ke surabaya
asiknya kopdar2.. 😀
iya…sorry ya bikin iri 😀
Saya kenal dengan semua yang kopdar itu, kecuali Mbak Ria.
=================
Apa hubungannya sandal dengan naik menara ya? 😀
Atau takut kalau sandalnya lepas dan “kena” orang di bawahnya???
tadi saya mikirnya juga gitu Pak Mars..
Kenapa gak boleh pakai sendal ya? Heheheh
hehehehe sandal berarti santai, dan tidak hormat. Ada restoran-restoran tertentu yang mewajibkan tamu memakai baju dan sepatu yang pantas. Bahkan ada yang mewajibkan memakai jas/gaun dinner untuk restoran mewah. Resto di Sky-e ini mahal 😀
masa sih pak eM ngga kenal Ria. Ria termasuk blogger lama, tapi emang jarang nulis sih 😀
Soal sandal ya begitu deh. sandal = tidak hormat krn biasanya pakai sandal kan untuk di rumah. Kalau ke pesta pesta saya rasa tidak ada yang pakai sandal 😀
Waaaahhhh, makanannya bikin ngiler ini Mbak..
Enak banget kelihatannya
Penasaran juga sama daging merconnya Mbak, pedes banget ya?
pedes tapi enak….sampai sambalnya bisa dipakai untuk makanan lain. Tapi kalau menurutku pedasnya masih kalah dengan sambal rica-ricanya manado (cabe rawit yang oranye itu loh)
Masih belum pulih nafsu makan saya :'(
yah bisa kurus dong 😀
Enak enak semua tuh mbak makanannya.. dan kopdar tentu pasti serunya cerita cerita yak 😀
Iya mb, serius…..bikin iri…!!!
Menyesal tak bisa ikut, tapi saat itu saya masih di Bandung. Padahal dekat dengan rumahku…tapi aku juga belum mencoba restoran tersebut. Enak ya…..
Entah kenapa, selama ini kalau ada acara makan-makan selau cari yang di Mal, supaya yang nunggu nggak bosen.